Thursday, August 5, 2010

[Milis_Iqra] TANGGAPAN TERHADAP TULISAN: AJARAN ESQ SESAT DAN MENYESATKAN

TANGGAPAN TERHADAP TULISAN: AJARAN ESQ SESAT DAN MENYESATKAN

esq_book

Saya adalah adalah seorang yang hadir di acara diskusi Forum Komunikasi Sosial dan Kemasyarakatan (FKSK) ke 58 di Gedung Intiland, Jakarta, Kamis (29/7).  Saya ingin memberi beberapa catatan sekaligus meluruskan beberapa hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan acara sekaligus tulisan Ajaran ESQ Sesat dan Menyesatkan yang ditulis oleh Abdul Halim dan dimuat di Suara Islam, dan dikutip di voa-islam.com, arrahmah.com, nahimunkar.com, dll:

1.    Menurut saya–dan juga beberapa penanya di acara tersebut- tujuan penyelenggaraan diskusi bukan untuk mencari kebenaran tapi sudah jelas ingin memojokkan ESQ dan Ary Ginanjar. Lihatlah dari keempat pembicara yang diundang semuanya adalah yang kontra terhadap ESQ. Bukankah banyak Ulama dan Kiai terkemuka di Indonesia yang mendukung ESQ seperti K.H. Didin Hafidhuddin, K.H. Hasyim Muzadi, K.H. Said Agil Sirat, K.H. Amidhan, Prof. Dr. Din Syamsuddin? Namun tak satupun dihadirkan ke ruangan itu. Kalaupun Ary Ginanjar bisa hadir, sudah pasti dikeroyok oleh semua pembicara. Dengan demikian kesimpulan diskusi tidak mengandung kebenaran karena sepihak dan tidak berimbang.

2.    KH Anwar Ibrahim (Ketua Komisi Fatwa MUI), tidak mengatakan ESQ menyimpang atau sesat. Beliau belum ikut training ESQ dan belum mempelajari buku tersebut. Menurutnya belum ada pengaduan ke MUI tentang kesesatan ESQ.
Dalam tulisan Abdul Halim dikatakan, "Sementara itu KH Anwar Ibrahim meragukan ajaran ESQ, karena penuh dengan liberalisme dan pluralisme, yang menganggap semua agama adalah benar". Saya memiliki rekamam acara tersebut dan kalimat itu tidak benar. Yang diucapkan oleh KH Anwar Ibrahim adalah, "Kita patut mencurigai ESQ liberal, karena kelahirannya ESQ tahun 2000 bertepatan dengan lahirnya gerakan Islam liberal di Indonesia yang diwakili JIL (Jaringan Islam Liberal)."
Saya kira kesamaan waktu kelahiran tidak bisa dijadikan argument kuat untuk menuduh ESQ liberal.

Anwar Ibrahim mempertanyakan kemampuan Bahasa Arab Ary Ginanjar. "Apakah orang seperti Ary Ginanjar bisa dijadikan rujukan dalam memahami Al Qur'an dan As Sunnah, sementara Ary sendiri tidak mampu berbahasa Arab sehingga keahliannya dalam memahami litelatur Islam sangat diragukan." Sekarang silakan Bapak Anwar Ibrahim Tanya apakah Ust. Amin Djamaluddin yang pakar aliran sesat ini juga mampu berbahasa Arab? Silakan dicek

3.    Amin Djamaluddin seperti dikutip dalam tulisan tersebut mengatakan, "Apalagi Ary tetap meyakini suara hati sebagai sumber kebenaran, bukan Al Qur'an dan As Sunnah sebagai sumber kebenaran."  Padahal kalau dibaca buku ESQ halaman 188,(cetakan ke-40, Desember 2007) dengan jelas menuliskan bahwa Al Quran sebagai Pedoman Puncak.

4.    Bernard Abdul Jabbar (Mantan Missionaris Kristen) dikatakan dalam tulisan tersebut
mampu membuktikan bahwa ajaran dalam buku yang ditulis Ary itu ternyata secara diam-diam diambil dari kitab injil, kitab taurat dan kitab weda yang merupakan kitab suci Hindu. Saya tanya apa bukti bahwa ESQ diambil dari Weda, Injil, dan Taurat? Saya kira dalam forum itu Bernard tidak membuktikan namun hanya menuduh.
Yang lucu adalah kalimat: "Memang sebelumnya Ary bertahun-tahun menjadi dosen Universitas Udayana Bali sehingga bergaul akrab dengan orang Hindu Bali." Karena pernah menjadi dosen di Bali maka bisa dijadikan alasan bahwa ESQ bersumberkan pada ajara Hindu. Ini kesimpulan yang sangat keliru sekaligus menggelikan. Jika demikian berarti Habib Adnan, guru Ary Ginanjar yang menjadi Ketua MUI selama 25 tahun pun dianggap terpengaruh Hindu karena berpuluh-puluh tahun tinggal di Bali.
5.    KH Muhammad Al Khaththath mengatakan ajaran Ary bisa menjurus pada kesyirikan. Pasalnya, para peserta ESQ dimintanya untuk meneladani sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna. Saya kira ini bukan satu bentuk kesyirikan karena bukan untuk menyamai atau memandingi sifat Allah.

Al Khaththath  mengatakan, "Saya menyayangkan mengapa tidak ada pelajaran syariah dalam training ESQ." Dalam hal ini Khaththath mungkin lupa bahwa ESQ adalah lembaga training SDM bukan lembaga yang mengajarkan bagaimana caranya membaca tasyahud, do'a iftitah dan sebagainya. ESQ tidak mungkin mengajarkan semuanya.

6.    Ada seorang peserta dari Cianjur yang bertanya, "Kalau memang ESQ sesat, berapa banyak orang yang sesat karena ikut training ESQ atau membaca buku?Yang  ada, di Cianjur banyak orang yang tadinya tidak sholat menjadi sholat setelah training ESQ. Orang-orang kaya yang tidak mau pergi haji, jadi berangkat haji setelah training ESQ."

Saya kira semua yang hadir di acara diskusi tahu bahwa tak ada satupun pembicara yang menjawab pertanyaan tersebut.

Demikianlah beberapa catatan saya mengenai jalannya acara diskusi FKSK yang bertema "Benarkah ESQ Sesat?" Saya heran mengapa begitu mudahnya orang Islam menuduh dan berprasangka tanpa melakukan klarifikasi (tabayun). Hal ini menunjukkan pula bahwa begitu mudahnya umat Islam dipecah-belah, dengan saling menyesatkan sesamanya. Sesuatu yang patut disayangkan.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu"

(Al Hujurat, 49:6)

-Karima Mardiyah-



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment