Saya punya perasaan yang sama tentang negeri ini, bahwa negeri ini sudah keluar terlalu jauh dari rel kebenaran ilahiah, namun kita juga tidak bisa menghindari dari sebuah fakta akan globalisasi serta mindset yang juga tercipta dimasyarakat kita sendiri tentang idealisme yang erat hubungannya dengan kekuasaan dan harta.
Sebagai warga negara, saya cukup respek dengan sikap Bung Karno serta Pak Harto [disatu sisi] yang ingin negara ini mandiri dan terbebas dari bentuk intervensi negara manapun didunia, sebuah sikap yang sama lalu diejahwantahkan oleh masyarakat Iran saat ini. Tapi kita sudah kepalang tercebur basah dan kotor seperti sekarang, saya tidak ingin terus larut dalam kutukan kepada diri sendiri. Kenapa kita meskipun jalannya lambat sekali tidak terus mencoba bangkit, berbuat, dan berbagi dalam hal sekecil apapun demi kemaslahatan negeri ini.
Saya mengidolakan sosok Ahmadinejad bukan berarti saya tidak perduli dan mengurangi sikap hormat saya pada negeri kita, ini semata-mata adalah bentuk obyektifitas saya dalam melihat figur yang tepat untuk dijadikan pedoman dijaman yang semakin gila sekarang ini. Semua dari kita tentu tidak bisa menyamakan seorang Ahmadinejad dengan seorang Muhammad, seorang Abu Bakar, seorang Umar atau seorang Usman serta Ali bin Abu Thalib sendiri. Mereka semua bukan tandingan Ahmadinejad, karena mereka adalah yang terbaik dikelasnya. Tapi kita butuh figur-figur yang secara nyata bisa dijadikan acuan dan standar ditengah lindasan jaman. Kita butuh parameter aktual yang bisa kita lihat dengan panca indera kita secara langsung, bisa kita nilai benar dan tidaknya, bisa kita buktikan kebijakan maupun kebejatannya sehingga tidak ada alasan bagi kita atau pemimpin kita untuk mengatakan : ah, itu khan jaman dulu, wajar Nabi berhasil, ah, itu khan jamannya sahabat, belum modern. Kalimat ini akan hilang dengan sendirinya dengan kenyataan aktualitas yang saya maksud.
Saya memutuskan diri untuk berkecimpung didunia politik walau saya tahu mungkin sikap ini membuat saya juga suatu hari akan dihujat banyak pihak, tetapi bagi saya pribadi, adalah mencoba untuk berbuat jauh lebih baik daripada terus diam dan ngedumel sendiri. Semua hujatan, celaan tidak harus membuat kita patah arang dalam berbuat. Bukankah dijamannya, para Nabi juga melakukan hal yang sama ?
Ada kaidah fiqih yang selalu saya coba terapkan dalam hidup, mendahulukan kebaikan diatas kejahatan, mendahulukan yang buruk dari yang paling buruk.
Saya mengagumi Ahmadinejad dan komunitas Irannya tetapi saya tetap mencintai negara saya dengan semua keterbatasan, kekurangan serta kelebihannya.
Iran ada dihati saya, Indonesia ada dalam darah saya dan Islam merupakan jantung serta nyawa saya begitulah kira-kira.
Maaf bila kurang berkenan ...
--andai saya bisa, dari dulu jg saya sudah pingin pindah warga negarasaya bukan tidak cinta negeri initapi para pemimpin negeri ini yg membuat saya tidak cintasaya mengidolakan dia karena kesederhanaannya,ga usah jauh2, di dalam keluarga aja dulubuah jatuh tak jauh dari pohonnyasifat anak ga bakal jauh dari orangtuanyabegitu juga dalam sebuah negarajika saja pemimpinnya berpola hidup sederhanainsya Allah ke bawahnya juga akan begitumulai dari menteri2nya, pejabat2nya, anggota DPR, hingga rakyatnyacoba jujurbiaya pendidikan, harga2 makanan, biaya kesehatan & semuanya semakin mahaldan apa yg dilakukan oleh pemimpin kita??nothing!!Regards
F a i z a l----- Original Message -----From: whe - enSent: Friday, August 06, 2010 2:05 PMSubject: {MS-Spam-6} Re: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Figur Pemimpin Teladan Masa KiniMas faizal,maaf, boleh saya bertanya?Jika mas faizal mencari figur seperti ini? mas faizal bisa menemukannya di Iran, jadi kenapa mas faizal tidak pindah saja ke negara Iran?selanjutnya,ijinkan saya menyampaikan beberapa hal, tanpa mengurangi respect saya kepada anda semua yang begitu mengidolakan Ahmadinejad.Perilaku rakyat tercermin dari pemimpinnya,bukan sebaliknya. Jadi menurut saya, bukan melulu salah pemimpinnya.pernahkah kita istropeksi apa saja perilaku rakyat?"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy Syura [42] : 30)"Apa saja ni'mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri." (QS. An Nisa' [4] : 79)kalau seumpama pemimpin kita kita anggap bukan membawa ni'mat buat kita, ini adalah kesalahan kita. Menurut firman Allah.Pada masa pemerintahan 'Ali bin Abi Tholib radhiyallahu 'anhu ada seseorang yang bertanya kepada beliau, "Kenapa pada zaman kamu ini banyak terjadi pertengkaran dan fitnah (musibah), sedangkan pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak?
'Ali menjawab, "Karena pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menjadi rakyatnya adalah aku dan sahabat lainnya. Sedangkan pada zamanku yang menjadi rakyatnya adalah kalian."Semoga Artikel dibawah bisa bermanfaat:==Semakin Baik Rakyat, Semakin Baik Pula Pemimpinnya
Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan,
"Sesungguhnya di antara hikmah Allah Ta'ala dalam keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia adalah sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka. Jika rakyat lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun, jika rakyat berbuat zholim, maka penguasa mereka akan ikut berbuat zholim. Jika tampak tindak penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula hal ini akan terjadi pada pemimpin mereka. Jika rakyat menolak hak-hak Allah dan enggan memenuhinya, maka para pemimpin juga enggan melaksanakan hak-hak rakyat dan enggan menerapkannya. Jika dalam muamalah rakyat mengambil sesuatu dari orang-orang lemah, maka pemimpin mereka akan mengambil hak yang bukan haknya dari rakyatnya serta akan membebani mereka dengan tugas yang berat. Setiap yang rakyat ambil dari orang-orang lemah maka akan diambil pula oleh pemimpin mereka dari mereka dengan paksaan.
Dengan demikian setiap amal perbuatan rakyat akan tercermin pada amalan penguasa mereka. Berdasarkah hikmah Allah, seorang pemimpin yang jahat dan keji hanyalah diangkat sebagaimana keadaan rakyatnya. Ketika masa-masa awal Islam merupakan masa terbaik, maka demikian pula pemimpin pada saat itu. Ketika rakyat mulai rusak, maka pemimpin mereka juga akan ikut rusak. Dengan demikian berdasarkan hikmah Allah, apabila pada zaman kita ini dipimpin oleh pemimpin seperti Mu'awiyah, Umar bin Abdul Azis, apalagi dipimpin oleh Abu Bakar dan Umar, maka tentu pemimpin kita itu sesuai dengan keadaan kita. Begitu pula pemimpin orang-orang sebelum kita tersebut akan sesuai dengan kondisi rakyat pada saat itu. Masing-masing dari kedua hal tersebut merupakan konsekuensi dan tuntunan hikmah Allah Ta'ala.
Pada masa pemerintahan 'Ali bin Abi Tholib radhiyallahu 'anhu ada seseorang yang bertanya kepada beliau, "Kenapa pada zaman kamu ini banyak terjadi pertengkaran dan fitnah (musibah), sedangkan pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak?
'Ali menjawab, "Karena pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menjadi rakyatnya adalah aku dan sahabat lainnya. Sedangkan pada zamanku yang menjadi rakyatnya adalah kalian."Oleh karena itu, untuk mengubah keadaan kaum muslimin menjadi lebih baik, maka hendaklah setiap orang mengoreksi dan mengubah dirinya sendiri, bukan mengubah penguasa yang ada. Hendaklah setiap orang mengubah dirinya yaitu dengan mengubah aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalahnya. Perhatikanlah firman Allah Ta'ala,
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. Ar Ra'du [13] : 11)http://kuliahsyariah.multiply.com/journal/item/198
Muhammad Abduh Tuasikal
Semakin Rusak Rakyat, Semakin Rusak Pula Pemimpinnya
On 8/6/10, Faizal <faizal@busanagroup.com> wrote:--figur seperti inilah yg saya cariah sungguh berbanding terbalik dengan persiden kitamaaf, jujur saja saya sudah antipati sama pemerintah kitaRegards
F a i z a l----- Original Message -----From: ArmansyahSent: Friday, August 06, 2010 11:09 AMSubject: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Figur Pemimpin Teladan Masa Kini
Figur Pemimpin Teladan Masa Kini
Sumber : http://dokternasir.web.id/2009/06/figur-pemimpin-teladan-masa-kini.html
Berita yang mirip-mirip juga bisa diakses disini : http://buntetpesantren.org/index.php?option=com_content&view=article&id=554:gaya-hidup-presiden-iran&catid=16:opini&Itemid=40
====
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.
--
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment