Thursday, October 21, 2010

Re: [Milis_Iqra] Fw: MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD

Assalamu'alaikum Wr.Wb

cuman dia tipikalnya pengecut mas Djati, gak berani terang2an ikut milis
debat langsung... gonta ganti email terus
misionaris yang payah caranya memalukan dan tidak terhormat

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
-------------------------------------------
Ilahi lastu lilfirdausi ahlan, walaa aqwa 'ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainnaka ghafirudz- dzanbil 'adzimi....

**Pembayaran/Janas KPO**
----- Original Message -----
From: "Djatmiko Djati" <djatmikodjati.ms@gmail.com>
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Sent: Friday, October 22, 2010 9:28 AM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Fw: MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD


Buat owner MI dan moderators sebaiknya di-ban aja orang itu karena
yakin gak ada memberikan manfaat buat kita.


On 10/22/10, Janu <janu@janu.web.id> wrote:
> yg ini sebenarnya pemain lama juga Pak, hanya sedikit beda caranya dgn
> Rizal, btw Rizal kemana yah? udah kangen neh dgn postingan Rizal
> hehehehe,...
>
> _____
>
> From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On
> Behalf Of lesmono bayu
> Sent: Thursday, October 21, 2010 7:04 PM
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Subject: Re: [Milis_Iqra] Fw: MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
> aduh kok muncul lagi ya anggota baru yg mirip rizal..
>
>
> 2010/10/21 Ayahnya Hana <djenny@bukopin.co.id>
>
>
>
> Assalamu'alaikum Wr.Wb
>
> Para Guru dan Ustadz milis iqra, ini ada si cengkeremen sering sekali
> berganti nama dan email, dengan maksud membelokkan akidah Islam
> Mohon di arahkan ke jalan yang benar semoga jelas mana kebenaran yang
> hakiki
>
>
> Wassalamu'alaikum Wr.Wb
> -------------------------------------------
> Ilahi lastu lilfirdausi ahlan, walaa aqwa 'ala naaril jahiimi
> Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainnaka ghafirudz- dzanbil 'adzimi....
>
> **Pembayaran/Janas KPO**
> ----- Original Message -----
> From: Seruan <mailto:seruanpertobatan_l1@yahoo.co.id> Pertobatan
> To: diyah.utari@ai.astra.co.id
> Cc: ditta@big.net.id ; diwa@eojakarta.com ; dj_udayana@bi.go.id ;
> djabar@bkkbn.go.id ; Djaenudin@lipi.go.id ; Djaenudin1@lipi.go.id ;
> Djaenudin2@lipi.go.id ; Djaenudin3@lipi.go.id ; djajadi@deptan.go.id ;
> djamaluddin.djamaluddin@sinarmasforestry.com ; djamin@ceo.bppt.go.id ;
> djasula@cbn.net.id ; Djawari@lipi.go.id ; Djawari1@lipi.go.id ;
> Djawari2@lipi.go.id ; djdimdim@live.com ; djeffry.hidajat@gkketapang.org ;
> djenny@bukopin.co.id ; djidon@matematika.its.ac.id ; djodi@deptan.go.id ;
> Djody.Priatna@lipi.go.id ; djoko@comic.com ; djoko_i@ce.its.ac.id ;
> Djoko.Pitono@lipi.go.id ; Djoko.Pitono1@lipi.go.id ;
> Djoko.Pitono2@lipi.go.id ; Djoko.Pitono3@lipi.go.id ;
> Djudjun.Djunaedi@lipi.go.id ; Djuhana@lipi.go.id ;
> djuki@Indonesian-Aerospace.com ; Djusman.Sajuti@lipi.go.id ;
> dk-fsd@peter.petra.ac.id ; dk-fe@peter.petra.ac.id ;
> dk-fs@peter.petra.ac.id
> ; dk-fti@peter.petra.ac.id ; dk-fikom@peter.petra.ac.id ;
> dk-ftsp@peter.petra.ac.id ; dkembiak@dnet.net.id ; dki@siduga.bkkbn.go.id
> ;
> dkp@cirebonkota.go.id ; dlestary@hppm.co.id ; dmr@digitalmarkreader.com ;
> dmrosyid@oe.its.ac.id ; dmrosyid@rad.net.id ; dmu@peter.petra.ac.id ;
> dnjcomp@sby.centrin.net.id ; dnurhayati@acryland.com ;
> Do_you_think@fanboxnotes.com ; Doan.Ilman.Munandar@lipi.go.id ;
> dodi@cardig-express.com ; dodi@unggulan.net ; Dodi.Rosadi@lipi.go.id ;
> Dodi.Rusjadi.Tatang.Endi@lipi.go.id ; Dodi.Setiadi@lipi.go.id ;
> DodiSobari@tmsfashion.com ; dodiyanto@himalayatex.co.id ;
> dodo@citigroup.co.id ; dody.mudjiyanto@bukopin.co.id ;
> dokterkita@cbn.net.id
> ; doliano@atamora.co.id ; dollar.gratis@dollar.com ;
> dolly@toza-indonesia.com ; Dolly.Katulistyawan@sg.schneider-electric.com ;
> dolphine@dolphin.co.id
> Sent: Thursday, October 21, 2010 8:51 AM
> Subject: MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
>
> 65
>
> MENYINGKAPKAN SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
>
>
>
>>> lihat pada lampiran file - Apakah lampiran bisa anda download?
>
>>> Surat-menyurat: hakekathidupku@yahoo.co.id, hakekatku_00@yahoo.co.id,
>
> hakekatrudy@yahoo.co.id,
>
>>> Gabung Group: hakekatku_00@yahoogroups.com,
>
> Tekan CTRL dan Kliklah: http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00
>
>
>
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
> Click to join hakekatku_00
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
>
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
> Al-Masih, Muhammad dan Saya
>
>
>
> Kisah nyata yang hakiki
>
>
>
> Oleh Mohammad Al Ghazoli
>
>
>
> Alihbahasa oleh Winston Mazakis
>
>
>
> Diedisi oleh David W. Daniels
>
>
>
> PESAN PENYUNTING
>
>
>
> Nama-nama Surat dalam Al-Qur'an, yang dalam bahasa Arab artinya buku atau
> bab. Surat Yasin, misalnya, maksudnya sama dengan buku atau kitab Yasin.
> Qur'an sendiri artinya adalah bacaan.
>
>
>
> Naskah yang sedang Anda baca ini adalah bentuk revisi dari tulisan asli
> karya Mohammad Al Ghazoli yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, salah
> satunya bahasa Inggris oleh Dr. R. Winston Mazakis. Karya Ghazoli (dan
> terjemahan Mazakis) mendeskripsikan arti dari bahasa Arab yang terkandung
> dalam Al-Qur'an dan Hadits sering kali tidak tampak dalam terjemahan
> Inggris. Kaum Muslim mengimani bahwa tidak ada satupun terjemahan Al-Qur'an
> yang dapat menjadi pegangan resmi; semua terjemahannya dinamakan sebagai
> "upaya menjelaskan" (interpretation).
>
>
>
> Saya telah menambahkan referensi tambahan yang telah mengkonfirmasikan
> sumber-sumber Al Ghazoli, dari Al-Qur'an[1], Hadits, Sunah
>
>
>
> - David W. Daniels -
>
>
>
> NB. Terjemahan kedalam bahasa Indonesia ini telah diringkas dari aslinya,
> hingga pasal yang kesepuluh, dengan beberapa catatan tambahan disetiap
> pasal
> guna menerangi. Dalam hal ada rujukan Hadits Shahih Bukhari tambahan dalam
> peringkasan ini, maka hal itu terambil dari terjemahan H.Zainuddin Hamidy
> cs, Volume I-IV, terbitan "Wijaya, Jakarta, edisi ke-13.
>
>
>
> Pendahuluan Tentang "Saya"
>
>
>
> 1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?
>
>
>
> 2. Dua puluh tiga Kali Pernikahan Muhammad
>
>
>
> 3. Sang Diktator, Raja Rasisme
>
>
>
> 4. Terorisme dan Intimidasi dalam Islam
>
>
>
> 4. Al-Qur'an Wahyu Allah atau Ciptaan Manusia?
>
>
>
> 6. Yesus Kristus versus Muhammad
>
>
>
> 7. Al-Masih dalam Al-Qur'an
>
>
>
> 8. Salib dan Yang Tersalib
>
>
>
> 9. Apakah Alkitab Diubah?
>
>
>
> 10. Betapa Al-Qur'an Memutar-balikkan Alkitab
>
>
>
> Diperuntukkan bagi kedua saudari saya
>
>
>
> Bagi gereja kecil saya di sebelah selatan Chicago
>
>
>
> Bagi kenangan Almarhum ayah, meninggal sebagai Muslim di Mesir
>
>
>
> Bagi semua umat Muslim, secara khusus dunia Arab
>
>
>
> Bagi semua yang terhilang dan tersesat,
>
>
>
> Saya persembahkan buku ini dengan segala kerendahan hati
>
>
>
> Pendahuluan Tentang "Saya"
>
>
>
> Saya seorang pria yang telah kehilangan arah selama lebih dari empat puluh
> tahun, dan telah menenggelamkan diri dalam ketidak-pedulian mutlak,
> berjalan
> tanpa arah dan tujuan, dan dalam dosa. Saya adalah seorang bayi yang
> menanyakan dirinya, sebelum bertanya ke orang lain, mengenai arti dari
> eksistensi, kelahiran dan kematian.
>
>
>
> Saya adalah seseorang yang berjalan di jalan yang panjang, mencari
> kebenaran
> di semua sudut dan semua jalan. Siapa itu Musa, Yesus dan Muhammad!
> Akhirnya
> sampai kepada kesadaran yang mendalam, bahwa diri saya selama 40 tahun
> telah
> tertawan dalam sel kebanggaan pada sebuah penjara besar yang bernama
> ketidak-jelasan dalam agama bangsa saya.
>
>
>
> Saya telah menyelesaikan studi tingkat universitas, menerima gelar Master
> dalam Ekonomi dan Ilmu Politik di Mesir. Dan memulai menitih karier pada
> bisnis manajemen penerbitan di sebuah koran Arab. Dua tahun kemudian saya
> menjadi pemimpin editor, lalu bekerja selama lima tahun sebagai penasehat
> pers untuk seorang presiden Arab.
>
>
>
> Saya telah menulis lebih dari 2000 artikel yang diterbitkan di koran serta
> majalah Arab dan Islam, untuk berbagai agen pers Arab dan internasional.
>
>
>
> [2] dan tulisan lainnya, untuk mendokumentasikan penelitian sahihnya. Saya
> telah menambahkan pula catatan kaki yang memperjelas hal-hal yang mungkin
> sudah banyak diketahui oleh kaum Muslim pada umumnya, namun tidak
> diketahui
> oleh sebagian kecil lainnya.[3] Saya telah menerbitkan sepuluh buku
> mengenai
> ekonomi, sosiologi dan politik yang menjangkau pasar dunia Arab maupun
> internasional. Dan Sebagian telah diterjemahkan dalam tiga bahasa.[4]
> Sebagai seorang Muslim, Saya adalah salah seorang yang telah mengkritik
> Taurat dan Injil dalam lebih dari satu kuliah umum dan penelitian serta
> mengulangnya seperti seekor burung Beo bahwa Alkitab telah dirubah dan
> dipalsukan!
>
>
>
> Saya adalah seseorang yang pintunya diketok oleh seorang saudara yang
> mengatakan, "Apakah Anda telah membaca Al-Qur'an dan Hadits Muhammad
> secara
> mendalam?" Setelah membaca, saya justru terkena penyakit "kepala
> intelektual" yang menyakitkan, kemudian berakibat pada penulisan buku saya
> yang terakhir, Lost Between Reason and Faith ("Tersesat antara Nalar dan
> Iman", diterbitkan hanya dalam bahasa Arab). Akibatnya, saya menemukan
> diri
> saya di luar batas-batas agama selama lebih dari sepuluh tahun. Selama
> waktu
> tersebut, saya hanya melihat ke surga karena pada saat itu saya selalu
> yakin
> bahwa di surga terdapat Tuhan.
>
>
>
> Walaupun saya tersesat menurut ajaran Islam; ada seorang Kristen yang
> telah
> lahir baru meletakkan sebuah Alkitab di dalam tangan saya dan mengatakan:
> "Baca," sama seperti yang telah dinyatakan bahwa sebuah ruh yang mengaku
> sebagai malakat "jibril" mengatakan kepada Muhammad di gurun Ghara. Saya
> membaca dan akhirnya awan-awan gelap menghilang dan terang matahari mulai
> memasuki hidup saya. Sebuah perjumpaan yang teramat berharga, seperti
> budak
> yang tersesat berjumpa dengan seorang tuan yang baik; domba yang tersesat
> menemukan seorang Gembala yang baik, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
>
>
>
> Bagaimana saya kemudian dapat mengenal Yesus Kristus sebagai Penyelamat
> dan
> Penebus saya? Perjumpaan saya secara pribadi dengan Yesus bukan sebuah
> kebetulan, karena saya telah berjalan sekian lama di jalan penuh duri;
> tetapi perjalanan saya dan pergulatan saya dengan iblis, jauh lebih lama.
> Perkenankan saya menjelaskan cerita saya dengan singkat; karena buku ini
> bukan mengenai kehidupan pribadi saya, tetapi lebih mengenai sebuah lilin
> yang ditujukan untuk menerangi jalan bagi mereka yang hidup dalam
> kegelapan
> dan hendak mencari cahaya kebenaran.
>
>
>
> Allah Pembimbing dan Sekaligus Penyesat?
>
>
>
> Ketika saya duduk di kelas 1 SMP, guru agama kami, Mahmood Qasem,
> mengatakan
> bahwa "Allah membimbing siapapun yang dia inginkan" dan "Allah
> mensejahterakan siapapun yang dia inginkan tanpa batas." Saya mempunyai
> hubungan yang sangat baik dengannya. Sayangnya, hal tersebut tidak
> berlangsung lama, karena suatu hari dia mengatakan di kelas: "Allah
> mensejahterakan siapapun yang dia kehendaki tanpa batas."
>
>
>
> Kemudian dia mengkontradiksikan dirinya dengan mengutip ayat yang lain:
> "Carilah dengan rajin di tempat-tempat paling rendah dan makanlah
> makanannya, karena pada Dialah terdapat keputusan terakhir." Ayat-ayat
> lain
> dari Al-Qur'an mengatakan bahwa Allah menyesatkan siapapun yang dia
> inginkan.
>
>
>
> Kira-kira empat bulan kemudian, guru saya mengutip sesuatu yang mirip
> dengan
> yang sebelumnya, mengandung kontradiksi serupa. Dan saya kembali
> mempertanyakannya! Dan ia berjanji akan menjawab kemudian, tetapi sekali
> lagi ia tidak melakukannya. Sebaliknya ia malah memanggil ayah saya, dan
> mengatakan masalah saya kepadanya. Lantas sayapun mengutarakan pertanyaaan
> saya. "Ayah, di dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang menyatakan bahwa Allah
> membimbing siapapun yang dia kehendaki dan menyesatkan siapapun yang dia
> kehendaki. Saya meyakini bahwa saya adalah salah satu dari mereka yang
> disesatkan oleh Allah."
>
>
>
> Itulah awal dari keraguan saya. Keraguan terus bertambah, namun dalam
> kesibukan kehidupan bisnis saya, saya mencoba untuk melupakannya. Namun
> saya
> mempunyai terlalu banyak pertanyaan yang butuh jawaban. Karena itu, 18
> tahun
> yang lalu, saya mulai membaca Al-Qur'an dan Hadits (tradisi dari Muhammad
> dan pengikutnya). Saya mempelajari dengan mendalam kegiatan Muhammad dan
> penerus-penerusnya.
>
>
>
> Setelah saya banyak membaca mengenai hal ini, lambat laun sebuah gambaran
> mulai tampak jelas. Saya menjadi yakin, bahwa Al-Qur'an adalah buku
> ciptaan
> manusia dan Muhammad bukan utusan Tuhan. Hubungan saya dengan agama telah
> berakhir dan saya tidak mempunyai ikatan dengan Islam, selain hidup dalam
> masyarakat Muslim. Saya berada dalam situasi yang pelik. Saya menyadari
> bahwa Islam bukanlah Kebenaran dan tidak mungkin merupakan Kebenaran.
> Tetapi
> dimanakah Kebenaran itu?
>
>
>
> Setelah mempelajari secara mendalam Al-Qur'an dan Hadits Muhammad serta
> penerusnya, sebuah gambaran aneh mengenai Islam terbentuk dalam kepala
> saya.
> Bagaimana bisa Muhammad menguasai pemikiran dari lebih dari satu milyar
> orang di dunia ini? Tidakkah mereka bisa berpikir? Tidakkah mereka
> membaca?
> Jawabannya ada dalam pengalaman Muslim, juga muncul pada saya saat ini:
> "Ketakutan terhadap yang menakutkan" adalah sebuah prinsip yang
> diformulasikan oleh Muhammad, untuk memimpin dan menguasai hati manusia
> melalui ketakutan. Tetapi apa yang ditunjukkan oleh prinsip ini? Saya
> hanya
> bisa memastikan bahwa Muhammad, anak dari Abdullah, adalah salah satu
> orang
> jenius terbesar dalam sejarah. Dia menggunakan kecerdasaannya untuk
> memformulasikan sebuah prinsip yang sederhana namun licik, yaitu menakuti
> manusia melalui sebuah agama!
>
>
>
> Karena menghadapi kesulitan di Mekah, dia hijrah ke Medina dengan 30
> orang,
> dan jumlah pengikutnya bertambah dua kali lipat di sana. Namun kesulitan
> mulai menghimpit. Dimana dia bisa mendapatkan uang yang cukup untuk
> memenuhi
> kebutuhan mereka? (Bagaimana dengan tempat tinggal, makan, dan pekerjaan?)
> Bagaimana membiayai pembangunan rumah-rumah baru setelah kematian
> Khadijah,
> lalu menikahi dua wanita dan membangun rumah bagi mereka? Enam bulan
> setelah
> kedatangannya di Medinah, rumahnya sudah bertambah menjadi lima.
>
>
>
> Merasa harus bertanggung jawab, Muhammad ternyata memanfaatkan para
> pengikutnya untuk merampok suku-suku dan karavan yang berangkat dari
> Damaskus ke Mekah. Dia merampok karavan-karavan, dan membunuh siapa pun
> yang
> mencoba melawannya [sambil membagi jarahan sebagai sebentuk kemurahan
> Tuhan]. Kegiatan ini menjadi cara termudah untuk mendapatkan dana yang
> dibutuhkan. Semakin banyak dana yang tersedia, semakin banyak orang yang
> tergiur bergabung dengan kelompoknya. Tidak puas dengan perampokan
> karavan-karavan kecil, maka dia mulai merampok suku-suku dan desa yang
> lebih
> besar, kemudian beberapa kota. Dia mendistribusikan harta kekayaan hasil
> penjarahan kepada para pengikutnya, termasuk budak-budak dan wanitanya.
> Tidak ada batasan mengenai penyiksaan dan pembunuhan tawanan.
>
>
>
> *[Dengan cerdik Muhammad mengubah konsep "jihad" yang semula dipahami para
> pengikutnya sebagai usaha keras untuk mengukuhkan iman – seperti doa dan
> puasa – kini menjadi "berperang dijalan Allah" dengan cara menyerang
> musuh-musuh (kafir) secara fisik dan metodis, sekalipun yang diserang nota
> bene masih punya hubungan famili dengan penyerang. Dan itu berhasil karena
> dikaitkan dengan perintah wajib dari Allah. Surat 2:216]
>
>
>
> Dalam tiga tahun saja, Muhammad berhasil membentuk angkatan bersenjata
> sebesar 6.000 lebih di antara pengikutnya.
>
>
>
> Pengaruh Muhammad pun menjadi kuat dan jumlah istrinya bertambah menjadi
> sebelas, ditambah enam gundik, dimana dia melakukan hubungan intim dengan
> mereka. Dikatakan bahwa dia mempunyai sekitar dua ratus pembantu dan
> pelayan. Tugas dari seseorang pelayan bernama Abd Al-Lah bin Mas'ud adalah
> untuk menjaga sepatunya. Dia mendapatkan kekayaan cukup banyak untuk
> membentuk sebuah pasukan. Muhammad harus mengamankan kedudukannya,
> sehingga
> "Jibril" turun membawa ayat-ayat dari Allah, tuhannya Muhammad, sesuai
> dengan keperluannya, dengan mengatakan bahwa siapapun yang meninggalkan
> Islam harus ditumpahkan darahnya (Surat 4:89). Inilah ayat yang diturunkan
> sebagai perlindungan mutlaknya dan memberikan kepadanya semua hak yang ia
> inginkan dan menghapus semua kewajibannya: "Terimalah apapun yang
> ditugaskan
> oleh Rasul kepadamu dan sangkal lah dirimu terhadap apa yang dia larang
> bagimu." (Surat 59:7). Muhammad meyakini bahwa siapapun yang memeluk Islam
> dan kemudian berpikiran untuk meninggalkannya, ia pantas mati. Sedangkan
> Allah mengharuskan semua Muslim untuk taat kepada perintah Muhammad tanpa
> syarat. Semua orang tunduk dan takut... namun setiap orang mempunyai
> kewajiban tanpa batas waktu dan tempat untuk membunuh sesama Muslim yang
> mencoba meninggalkan Islam. *["Kapanpun kamu menjumpai mereka (Muslim yang
> murtad), bunuhlah mereka...", HS Bukhari IX/64]
>
>
>
> Muhammad menanamkan filsafat "ketakutan terhadap yang menakutkan" dalam
> hati
> pengikut-pengikut sucinya. Kaum Muslim bertambah (dalam jumlah dan
> garangnya), namun meninggalkannya berarti kematian, bahkan tidak
> terkecuali
> di tangan kerabat dan teman terdekatnya. Jika tidak, mereka akan sangat
> dipermalukan.
>
>
>
> Banyak orang memperingatkan saya untuk tidak mengumumkan keimanan saya.
> Tetapi jawaban saya selalu adalah: Saya berurusan dengan Tuhan yang
> sesungguhnya, yang namanya adalah Yesus Kristus, dan Alkitab menjamin
> saya:
>
>
>
> "Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung,
> dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi
> engkau,
> di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan
> pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap
> panah yang terbang di waktu siang." (Mazmur 91: 3-5)
>
>
>
> Pertemuan
>
>
>
> Setelah sekian lama menjadi Muslim yang tidak peduli di luar agama
> Muhamad,
> dan ketika Setan yakin bahwa saya tidak akan kembali ke agamanya. Dia
> mulai
> menteror dan menyerang saya. Pertama-tama dengan merampas harta kekayaan
> saya, kemudian dengan menghancurkan semua yang saya telah bangun. Mereka
> menyerang kesehatan saya hingga saya berada di titik hampir mati. Saya
> menghabiskan kebanyakan waktu saya di rumah sakit. Tak lama kemudian saya
> kehilangan uang dan nama baik saya.
>
>
>
> Di tengah-tengah kezaliman ini, seorang nyonya menelepon saya dan
> mengatakan
> "Saya ingin bertemu dengan Anda." Saya sungguh-sungguh tidak ingin
> menanggapinya. Namun dia kemudian menelepon lagi, dan kali ini saya
> memilih
> untuk menemuinya, walaupun saya teramat letih dan tubuh saya sedang sakit.
> Ketika saya menemuinya, dia meletakkan sebuah Alkitab di tangan saya. Saya
> membukanya secara acak dan hal pertama yang muncul di depan mata saya:
> "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
> memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28). Saya terus membaca. Mengapa
> saya
> tidak pernah melihat buku ini, saat saya telah membaca ratusan buku?
> "Tetapi
> Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
> menganiaya kamu." (Matius 5: 44) Kata-kata indah ini tidak mungkin keluar
> dari mulut seorang manusia biasa, kecuali dari Tuhan yang Agung yang
> menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Hebatnya lagi,
> Tuhan
> Yesus yang penuh kasih ini mengatakan: "Akulah jalan dan kebenaran dan
> hidup!" (Yohanes 14: 6)
>
>
>
> Ya, saya menyerahkan jiwa saya kepada-Nya dan lihat ...! semuanya berubah.
> Semuanya dipulihkan secara bertahap kembali normal. Sepertinya saya
> memasuki
> sebuah lembah yang berbeda…sebuah lembah yang hijau permai. Saya merasakan
> suka cita, kedamaian dan kasih-Nya.
>
>
>
> Sekarang saya hidup di dalam tangan Tuhan saya. Saya tidak puas hanya
> dengan
> bertemu Dia, memuji nama-Nya dan berdoa kepada-Nya. Adalah kewajiban saya
> kepada keluarga dan rakyat saya untuk menghantarkan mereka kepada
> Kebenaran
> lewat kesaksian tulisan ini:
>
>
>
> Al-Masih (Kristus Yesus), Muhammad dan Saya
>
>
>
> Saya harap Anda membacanya, karena di dalamnya, Anda akan menemukan
> penyembuhan untuk jiwa Anda dan mengerti bagaimana Anda dapat kembali
> kepada
> Tuhan yang sesungguhnya. Saya mengundang Anda untuk membaca, memahami dan
> membandingkan. Semoga Tuhan memberkati Anda.
>
>
>
> 1. Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?
>
>
>
> Muhammad anak yatim piatu sejak kecil. Ia diasuh oleh kakeknya. Setelah
> kematian kakeknya, pamannya Abu Talib menjadi walinya, dari umur 8 hingga
> 25
> tahun. Dia kemudian menikahi Khadijah. Abu Talib masih hidup hingga tahun
> kesepuluh dari "siar kenabian" Muhammad. Dia dan anak-anaknya merupakan
> pendukung terbesar Muhammad. Namun kita harus bertanya mengapa Abu Talib,
> pamannya sendiri, tidak mengakui kenabian Muhammad hingga ajalnya? Ketika
> ajal menghampiri Abu Talib, Muhammad memasuki kamarnya, dimana Abu Jahl
> dan
> Abd Alla bin Umia juga berada. Muhammad berkata: "Paman, katakanlah,
> 'Tidak
> ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah." Tetapi paman ini
> berkata, "Saya adalah pemeluk agama Abd Al-Muttalib (ayahnya)." Dia jelas
> menolak undangan Muhammad untuk memeluk Islam.
>
>
>
> Apakah Abu Talib, seorang Yahudi, Kristen atau kafir? Beberapa sarjana
> mengatakan dia adalah seorang pagan yang mengimani Manat dan Uzza,
> dewi-dewi
> pujaan Mekah. Yang lain mengatakan dia simpatisan Kristen yang mengimani
> Al
> Masih dan Alkitab, buktinya terdapat dalam pernyataannya: "Orang-orang
> terbaik mengetahui bahwa Kutum (panggilan untuk Muhammad) adalah pengikut
> dari Musa dan Al Masih anak Maryam." Walau demikian, Abu Talib tetap
> menolak
> untuk mengakui Muhammad sebagai nabi dan terus memanggil dia dengan
> sebutan
> Kutum.
>
>
>
> Abu Jahl adalah paman kedua dari Muhammad, dikenal dengan nama Abu
> Al-Hakam,
>
>
>
>
> Muhammad telah mencapai umur 25 tahun, dan belum juga menikah, walaupun
> umur
> rata-rata bagi kaum pemuda untuk menikah adalah 18 tahun. Ketika seorang
> pemuda mencapai umur 20-an tanpa menikah, dia biasanya dipertanyakan!
> Mengapa Muhammad tidak menikah hingga berumur 25 tahun? Ya, paman dari
> Muhammad (Abu Talib) ini teramat miskin. Semasa itu, Muhammad tidak
> mempunyai sesuatu apapun yang dapat membantu dirinya untuk menikah. Karena
> alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah hingga datangnya seorang janda
> berumur 40 tahun dengan banyak harta. Namanya adalah Khadijah bint
> Khuwailid, seorang janda sekte Kristen yang mendapatkan banyak warisan
> dari
> suaminya. Pada pernikahannya, Abu Talib, pamannya membuat pernyataannya
> yang
> terkenal: "Terpujilah Allah yang telah melepaskan kita dari kekhawatiran
> dan
> kesulitan."
>
>
>
> Muhammad menikah setelah upacara kristiani dilaksanakan dalam salah satu
> biara. Dia tidak berani menikahi wanita lain selama Khadijah masih hidup,
> walaupun Khadijah hampir berumur 70 tahun pada saat kematiannya. Namun
> frustrasi serius muncul dalam diri Muhammad setelah kematian Khadijah,
> hingga dia menikahi dua gadis muda pada malam yang bersamaan: Aisha yang
> berumur sembilan tahun dan Sawdah bin Zam'ah yang berumur 27 tahun.
>
>
>
> Panggilan Kenabian Muhammad
>
>
>
> Kapankah pewahyuannya mulai? Bagaimana Muhammad mengaku bahwa dirinya
> adalah
> nabi? Siapa yang mengatakan kepadanya bahwa dia adalah Rasul Allah untuk
> bangsa itu? Kisahnya dimulai di gua Hira ketika Muhammad bertapa hingga
> terlelap. Lalu datanglah satu sosok (ruh) yang memaksanya membaca sesuatu
> hingga 3 x sambil mencekiknya setiap kali ia (Muhammad) menjawab "aku tak
> bisa membaca". Apa komentar para ahli dan sarjana Muslim tentang kisah
> ini?
>
>
>
> Al-Halabi menulis
>
>
>
> *[Dan bagaimana Khadijah mampu memastikan hal-hal tentang ruh dan
> kenabian,
> sementara dia hanya seorang awam-agama dan pedagang, dan bahkan belum tahu
> Islam?]
>
>
>
> Al-Suyuti
>
>
>
> Mempelajari sejarah Muhammad menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak dapatkah
> si pembawa wahyu turun kepadanya tanpa menimbulkan banyak masalah?
> Tidakkah
> si malaikat dapat meyakinkan Muhammad bahwa dia adalah Rasul Allah? Apakah
> dia tidak mampu meyakinkannya mengenai panggilannya? Bagaimana mungkin
> malah
> istrinya yang meyakinkan Muhammad daripada si malaikat yang diutus itu?
> Tidak dapatkah malaikat menghilangkan kebingungannya, sampai-sampai dia
> mengira malaikat itu adalah setan? Bukankah malaikat tersebut dapat dengan
> mudah membuktikan bahwa dirinya adalah malaikat Tuhan, jika dia memang
> benar-benar demikian? Disinipun kita sudah menemukan kejanggalan luar
> biasa!
>
>
>
>
> Tapi ada yang lebih janggal lagi: Bagaimana Muhammad dan Khadijah pada
> akhirnya yakin bahwa Muhammad adalah salah satu dari para nabi? [Sebuah
> testing yang berkonotasi sex dilakukan oleh Khadijah terhadap Ruh/
> Jibril.]
>
>
>
> Ibn Hisham telah menulis:
>
>
>
> "Khadijah mengatakan kepada Muhammad, apakah engkau dapat mengatakan
> kepadaku tatkala kawan yang mengunjungimu (ruh/ Jibril) itu datang?
> Muhammad
> menjawab, "Ya". Ketika dia datang, Muhammad memberitahukan kepada
> Khadijah.
> Khadijah berkata lagi "Apakah engkau melihatnya sekarang"? Muhammad
> menjawab, "Ya". Dia mengatakan, berbaliklah dan duduk di paha sebelah
> kananku. Muhammad pun melakukannya. Dia mengatakan kepadanya, "apakah
> engkau
> masih dapat melihatnya"? Muhammad menjawab, "Ya". Khadija kecewa dan
> membuka
> kijabnya dan melemparkannya ke bawah, saat Muhammad sedang duduk di
> pangkuannya, Khadijah berkata kepada Muhammad: "Apakah engkau masih dapat
> melihatnya"? Dan Muhammad menjawabnya, "Tidak". Khadijah berkata
> kepadanya:
> "Yakin dan bersukacitalah, demi Allah, dia adalah malaikat dan bukan
> setan,
> karena setan tidak akan malu (dan menghilang jika wanita membuka baju),
> tidak seperti malaikat."
>
>
>
> [12] [13] Ini adalah ujian dari Khadijah untuk memastikan bahwa Muhammad
> adalah seorang nabi, dan bayangan tersebut adalah malaikat, bukan setan.
> Masuk akalkah ini?!
>
>
>
> Semua nabi-nabi terdahulu tidak perlu diyakinkan mengenai wahyu dari
> Tuhan.
> Lalu mengapa cerita tersebut dibutuhkan untuk memastikan pemanggilan
> Muhammad sebagai nabi? Tidakkah Tuhan dapat memberikan semua pengetahuan
> tersebut kepada nabinya tanpa cerita-cerita dongeng yang aneh-aneh? Saya
> melihat keganjilan lainnya. Mengapa ruh yang diutus menurunkan wahyu itu
> harus mencekiknya hingga hampir mati, tiga kali? Cerita itu menimbulkan
> banyak pertanyaan dan keanehan.
>
>
>
> *[Dan lagi, sebetulnya apa perlunya penyampaian teks tersebut harus
> mati-matian dipaksa baca oleh Muhammad yang memang ummi itu? Bukankah Qur'an
> sendiri diyakini diturunkan dengan ayat-ayat yang "terang", dengan "lidah
> Arab yang jelas?" Surat 57:9, 26:195, dll.]
>
>
>
> Al-Halabi mencatat:
>
>
>
> "Setiap kali (bagian dari) Al-Qur'an turun kepada Muhammad, dia akan
> pingsan
> setelah sebelumnya dia gemetar dan merinding. Matanya tertutup dan mukanya
> letih dan dia akan mendengkur seperti unta. Hal-hal tersebut terjadi
> kepadanya sebelum pewahyuan turun kepadanya. Mereka juga berusaha
> melindunginya dari mantra si mata jahat."
>
>
>
> Dia juga mencatat:
>
>
>
> "Pada waktu wahyu turun kepadanya, dahi Muhammad akan berlumuran keringat,
> bahkan pada hari-hari dingin, dan matanya akan menjadi merah seperti orang
> mabuk. Muhammad biasa mengatakan, Setiap kali saya menerima wahyu, aku
> berpikir bahwa aku akan mati."
>
>
>
> Setiap dokter cenderung memastikan bahwa hal-hal tersebut adalah
> tanda-tanda
> penyakit epilepsi. Mengapa seorang nabi besar mendapatkan serangan sejenis
> epilepsi ketika sebuah wahyu turun kepadanya? Yang seharusnya terjadi
> dalam
> setiap penampakan selayaknyalah kedamaian, suka cita, keyakinan dan
> kepercayaan. Dapatkah kita belajar mengenai sifat asli dari "Jibril," yang
> justru memberikan dampak buruk seperti yang dirasakan oleh Muhammad?
>
>
>
> Namun, apakah seorang malaikat benar-benar muncul di hadapan Muhammad?
> Atau
> itu adalah ciptaan imajinasinya sendiri? Saya yakin itu bukan malaikat.
> Pertama, malaikat Tuhan membawa damai sejahtera bukan ketakutan! Sebagai
> contoh, ketika malaikat datang ke Maria untuk menyampaikan berita tentang
> kelahiran dari Kristus, hal pertama yang dia katakan adalah, "Damai
> sejahtera atasmu." Maria dipenuhi dengan kedamaian, iman dan suka cita.
> Dia
> tidak dicekik, ataupun mengalami pengalaman yang aneh-aneh, sakit kepala
> dan
> mata berputar-putar. Malaikat asli datang dengan kedamaian, bukan dengan
> gejala epilepsi!
>
>
>
> Kedua
>
>
>
> *[malahan digambarkan disitu bahwa "Jibril" berkeliaran tanpa menurunkan
> wahyu atau entah apa kerjanya secara khusus. Bukankah kehadirannya tidak
> akan sembarangan, melainkan penuh makna, khidmat dan berotoritas? Dan
> bukan
> asal-asalan – bahkan tidak senonoh – seperti yang didongengkan itu? (Lihat
> Qs.53:4-14)]
>
>
>
> Malaikat macam apa yang tidak menyadari hal sekecil ini?
>
>
>
> Ketiga
>
>
>
> 2. 23 Kali Pernikahan Muhammad
>
>
>
> Sebelum saya memasuki topik ini, fakta-fakta berikut harus terlebih dahulu
> diutarakan. Muhamad mengatakan: "Aku hanya manusia biasa seperti kamu."
>
>
>
> Al-Qur'an menyatakan bahwa Muhammad hanya seorang rasul, walaupun kaum
> Muslim menganggap dia sebagai seorang nabi agung. Namun dia dianggap
> seperti
> orang yang hidup dan mati sama seperti orang lain. Dengan kata lain,
> Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad tidak memberikannya
> karakteristik
> khusus, yang membedakan dirinya dengan manusia lain. Namun sangat aneh dan
> bertolak belakang, bahwa tiba-tiba Al-Qur'an memang membedakan diri
> Muhammad, dengan memberikannya lebih banyak hak keistimewaan dan sedikit
> kewajiban.
>
>
>
> Sebagai contoh, Al-Qur'an memberikan kaum Muslim hak untuk menikahi
> maksimum
> empat orang istri. Namun Al-Qur'an menyatakan:
>
>
>
> "Wahai, Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu
> yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki
> yang
> termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah
> untukmu, dan perempuan mu'min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau
> Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua
> orang
> mu'min. Supaya tidak menjadi kesempitan bagimu"
>
>
>
> Allah tidak cukup puas dengan hanya memberikan Muhammad banyak istri, dia
> juga memberikannya carte blanche (kewenangan penuh) untuk melakukan apapun
> yang dia inginkan dalam soal kawin-mawin ini. Allah tidak membatasi jumlah
> wanita yang boleh dinikahinya, sebagaimana yang dia perintahkan ke kaum
> Muslim lainnya. Namun, dia memberikan dirinya sendiri hak untuk mengambil
> wanita manapun yang diinginkannya, bahkan yang telah menikah, iapun masih
> memaksa si suami untuk meceraikan istrinya, ketika sang nabi menginginkan
> si
> wanita tersebut.
>
>
>
> Salah satu ulama Muslim yang terkenal, Burhan El-Deen Al-Halabi, membahas
> hak-hak khusus dari Muhammad dalam bukunya yang terkenal, Al-Sira
> Al-Halabia. Al-Halabi mengatakan:
>
>
>
> "Jika Muhammad menginginkan wanita yang belum menikah, dia mempunyai hak
> untuk memasukinya (menikahinya) tanpa upacara pernikahan dan tanpa saksi
> atau wali. Persetujuan wanita itu juga tidak diperlukan. Namun, jika
> wanita
> tersebut sudah menikah dan Muhammad menunjukkan keinginannya terhadap
> dirinya, adalah sebuah keharusan bagi suaminya untuk menceraikannya, agar
> Muhammad dapat menikahinya. Muhammad juga mempunyai hak untuk memberikan
> wanita yang dinikahinya itu kepada lelaki manapun yang ia pilih, tanpa
> persetujuan wanita tersebut. Dia bahkan juga dapat menikah pada musim
> lebaran, sebagaimana yang dia lakukan dengan Maimunah. Dia juga mempunyai
> hak untuk memilih dari para tawanan, siapapun yang dia inginkan, sebelum
> pembagian hasil jarahan perang."
>
>
>
> "Muhammad mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa, demikian pula
> Al-Qur'an." Lantas, bagaimana ia kemudian memberikan dirinya sendiri HAK
> yang begitu berlebihan? Sangat jauh dari perilaku Tuhan untuk menerima
> ketidak-adilan seperti itu, atau untuk menyetujui penghinaan seperti ini.
> Mungkinkah itu perilaku dari sang nabi besar penutup segala nabi? Namun
> ada
> Nabi lain (Isa Al-Masih) yang banyak disebut-sebut oleh Muhammad dalam
> Al-Qur'an justru menyatakan dalam ajarannya: "Tetapi Aku berkata kepadamu:
> Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah
> berzinah
> dengan dia di dalam hatinya." (Matius 5:28) Bagaimana Anda melihat
> perbedaan
> yang luar biasa ini?!!!
>
>
>
> Mengapa Allah memberikan Muhammad hak untuk bernafsu, menceraikan dan
> menikah, sedangkan dia tidak memberikan hak-hak tersebut kepada nabi-nabi
> yang lain? Tuhan yang Sejati tidak akan memberikan pengecualian atas hukum
> moral-Nya kepada siapapun.
>
>
>
> Ingat, Muhammad memberikan dirinya hak untuk menikah tanpa saksi atau
> upacara pernikahan atau bahkan tanpa persetujuan wanitanya. Padahal di
> lain
> pihak menurut syariat Islam, apa yang dia sendiri bentuk merupakan
> tindakan-tindakan perzinahan! Para penzinah dan perzinahan tersebut akan
> berakhir dalam "api neraka."
>
>
>
> Ketika Muhammad ditanyakan mengenai ini, dia berkata "jibril" adalah
> saksinya. Kasihan "jibril", tidakkah dia secara tidak adil ditunjuk,
> dipakai
> dan disalah-gunakan? Walaupun jika "jibril" dianggap sebagai saksi dalam
> pernikahan Muhammad, dimanakah saksi kedua yang dipersyaratkan oleh
> syariat
> Islam? Mengapa kita tidak melihat tanda tangannya dalam perjanjian
> pernikahannya? Dimanakah wali yang disyaratkan? Tidakkah persyaratan
> pernikahan dalam ajaran Islam diperlukan ketika Muhammad menikah?
> Bagaimana,
> wahai saudaraku Muslim melihat semua ini?
>
>
>
> Allah memberikan Muhammad hak-hak khusus… dan tidak hanya dalam hal
> pernikahan sah nya saja. Tetapi Muhammad juga mempunyai "hak secara sah"
> atas semua wanita dalam arti kata yang sesungguhnya dan tidak ada seorang
> Muslim pun yang dapat membantah! Karena ketika timbul sebuah pertanyaan
> yang
> diajukan, maka "Jibril"pun turun dari surga dengan membawa ayat yang
> membenarkan tindakan-tindakan Muhammad.
>
>
>
> Sangat penting untuk menyebutkan bahwa Muhammad berhubungan dengan tiga
> puluh orang wanita lebih, namun dikatakan bahwa dia menikah secara sah
> hanya
> dengan dua puluh tiga wanita. Bahkan para pengiringnya, enam diantaranya
> telah menawarkan diri mereka kepada sang nabi, namun hanya empat yang
> diinginkan.
>
>
>
> 1. Khadijah bint Khuwailid
>
>
>
> [23] Ini tentu masuk akal, tetapi juga mengingat akan kemiskinannya. Empat
> orang anak perempuan lahir dari pernikahan pertamanya dengan Khadijah.[24]
> Ahli sejarah Muslim lain yang melaporkan fakta tersebut juga menyepakati
> bahwa Khawlah, anak perempuan Hakim Al-Silmiya bertanya kepada Muhammad:
> "Apakah engkau ingin menikahi seorang perawan atau seorang bukan perawan?"
> Khawlah mengatakan kepadanya: "Seorang perawan adalah Aisyah dan seorang
> bukan perawan adalah Sawda bint Zam'a; ambillah siapapun yang engkau
> inginkan." Sang nabi menjawab, "Saya akan menikahi keduanya. Katakan
> kepada
> mereka." Khawlah melakukannya dan Muhammad menikahi keduanya.[25]
>
>
>
> Istri pertama Muhammad adalah Khadijah, anak dari Khuwailid. Dia adalah
> wanita yang cukup dikenal di Mekah, janda kaya yang mewarisi kekayannya
> dari
> suaminya. Ketika dinikahi Muhammad, umurnya 40-an dan Muhammad berumur 25
> tahunan. Alasan pernikahan mereka cukup jelas. Muhammad miskin, dan
> pamannya, Abu Talib, menjadi walinya setelah kematian kakeknya, lebih
> miskin. Dengan alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah, walaupun dia
> terlambat 5 tahunan dari lazimnya orang yang menikah pada umur 20 tahun.
> Pernikahan Muhammad dengan Khadijah dilakukan dengan mediasi dari Naufal,
> paman dari Khadijah dengan beberapa persyaratan pra-nikah termasuk menikah
> di dalam gereja. Pamannya, Abu Talib, sepakat terhadap
> persyaratan-persyaratan tersebut dan mengatakan "Terpujilah Allah yang
> mengambil kesusahaan kita dan menghilangkan kekhawatiran kita." maksudnya
> bebas dari kemiskinan!
>
>
>
> Ketika saya memasuki SMA, guru-guru agama selalu mengatakan bahwa Muhammad
> menikah dengan banyak wanita, untuk menguatkan Islam, untuk memperkayanya
> dengan darah suku yang baru dan untuk menguatkan hubungan antara kaum
> Muslim. Sangat jelas bagi saya dan murid lainnya bahwa guru-guru itu
> berbohong; dan asal bunyi saja! Mereka hanya mengulang apa yang dikatakan
> pendahulu-pendahulu mereka. Namun, kita mempelajari (dan akan
> diperlihatkan
> disini) bahwa tidak ada satupun pernikahan Muhammad yang sesuai dengan
> kesaksian guru-guru itu. Bahkan sebaliknya, semua pernikahan itu
> didasarkan
> pada keinginan pribadi dan hanya untuk memenuhi nafsunya, entah itu untuk
> uang, sebagaimana dengan Khadijah atau untuk kepuasan birahi seks. Apakah
> karakter demikian pantas disebut nabi besar?!!!
>
>
>
> Dr. Aisha Abdul Rahman (dikenal dengan nama bint Al-Shati') mengatakan
> dalam
> bukunya, The Wives of the Prophet (Istri-Istri Sang Nabi): "Muhammad
> menemukan di dalam Khadijah, belas kasih seorang ibu yang tidak dia
> dapatkan
> pada masa kecilnya."
>
>
>
> 2. Aisyah bint Abu Bakar
>
>
>
> Semua ahli sejarah Muslim sepakat bahwa Muhammad langsung menikah setelah
> kematian Khadijah.
>
>
>
> Pengarang-pengarang lainnya agaknya telah membuat suatu kesalahan disini.
> Kenyataannya, Khawlah tidak menyebutkan Aisyah, melainkan mengatakan:
> "anak
> perempuan dari kawanmu Abu Bakar," yang merujuk kepada anak perempuannya
> yang paling tua, Asma' umur 18 tahun, dan bukan Aisyah. Tidak logis bagi
> Khawlah untuk merujuk kepada Aisyah yang baru berumur 6 tahun.
>
>
>
> Tetapi Muhammad sendiri yang memilih untuk menikahi Aisyah yang berumur
> enam
> tahun daripada Asma', kakak perempuannya!
>
>
>
> Muhammad menikahi Aisyah ketika dia berumur 6 tahun, namun dia tidak
> melakukan hubungan badan dengannya hingga dia berumur 9. Dimanakah ada
> aturan moral di dunia ini yang mengizinkan seorang anak perempuan berumur
> 6
> tahun untuk menikahi seorang laki-laki yang berumur lebih dari 50 tahun?
> Jika sesuatu seperti ini terjadi dalam sebuah masyarakat dengan hukum yang
> beradab, orang tersebut – bila ia waras – akan dilempar ke dalam penjara.
> Saya berharap cerita tersebut tidak benar, namun sayangnya, semua
> referensi
> Islam memastikan keaslian dan kebenarannya! Bagaimana Allah bisa
> sedemikian
> masa-bodo dan tidak adilnya, mengingat ulama Muslim membenarkannya: "Allah
> memilih dan menuntun dia dalam pernikahan - pernikahan tersebut?"
>
>
>
> Kita membutuhkan sebuah jawaban yang datang dari hati nurani dan datang
> dari
> Kebenaran, bukan dari fanatisme buta, ketakutan dan harga diri.
>
>
>
> *[Wahyu yang berkata "Aku hanya manusia biasa seperti kamu", kembali diuji
> ketika Muhammad meninggal dan sekaligus menjadikan semua istrinya janda
> yang
> tidak boleh menikah lagi.]
>
>
>
> Tatkala itu Aisyah baru berumur sekitar 18 tahun. Namun, janda muda ini,
> diharamkan untuk menikah lagi. Mantan Istri-istri sang nabi tidak
> diizinkan
> untuk menikah atau berpacaran lagi, sesuai dengan ajaran Al-Qur'an.
> Mengapa
> Allah melakukan ini? Adakah keadilan dan kasih sayang di dalam perintah
> itu?
> Saya tak tahu lagi bagaimana melanjutkan diskusi tentang nasib Aisyah,
> yang
> masa kanak-kanaknya sudah dikorbankan, dan kini masa janda mudanya masih
> dicekal!
>
>
>
> [Kita teringat satu tantangan dalam website "ex-Muslim" Faith Freedom
> International, yang berkata: "Saya bersumpah akan kembali ke Islam jika
> ada
> Muslim di situs ini yang merelakan puteri mereka yang berumur 9 tahun
> untuk
> berbagi ranjang dengan saya sesuai dengan apa yang dicontohkan (sunnah)
> oleh
> Muhammad.]
>
>
>
> 3. Zainab bint Jahsy
>
>
>
> Pernikahan ketiga Muhammad adalah sebuah tragedi moral terbesar, yang
> hanya
> berisi nafsu seks dan birahi belaka. Selagi Anda membaca, coba tanyakan
> pada
> diri Anda sendiri, "Dimanakah pertalian dan penguatan suku dalam sebuah
> perkawinan ini?" "Adakah hubungan antara pernikahan ini dengan kenabian?"
>
>
>
> Khadijah, istri pertama dari Muhammad, membeli seorang budak bernama Zayd
> Ibn Haritha yang kemudian diberikannya sebagai hadiah kepada suaminya,
> untuk
> menjadi pelayannya. Namun setelah Muhammad mendapat panggilan kenabian,
> dia
> membebaskan Zayd dan mengadopsinya sebagai anak di muka umum, dimana dia
> berkata, "Zayd adalah anakku, saya mewarisinya dan dia mewarisiku."
> Setelah
> itu, dia kemudian dikenal dengan sebutan "Zayd, anak dari Muhammad."
> Singkat
> cerita, akhirnya, Zainab menikahi Zayd atas desakan Muhammad. Namun yang
> terjadi kemudian sangatlah aneh, mengejutkan dan menjijikkan.
>
>
>
> Suatu hari Muhammad pergi untuk mengunjungi anak angkatnya, Zayd. Ketika
> dia
> memasuki rumah Zayd, dia sedang tidak ada di rumah. Muhammad melihat
> Zainab
> setengah telanjang dibalik tirai ketika dia sedang berpakaian. Muhammad
> menginginkannya, namun dia takut untuk masuk. Sebelum dia pergi, dia
> berkata
> kepadanya., "Terpujilah Allah yang dapat merubah hati seseorang." Zainab
> senang dan kemudian memberitahukan kunjungan tersebut dan pernyataan
> Muhammad pada suaminya. Zayd langsung menemui Muhammad dan bertanya:
> "Apakah
> engkau menginginkan aku menceraikannya untukmu?" Muhammad menjawab:
> "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah." Pada awalnya
> merupakan sikap yang masih mulia dari Muhammad. Namun, yang terisi dalam
> hati dan jiwa Muhammad sangat berbeda dengan apa yang dikatakan mulutnya,
> karena dia benar-benar menginginkannya sebagaimana yang dicatat oleh
> Al-Zamkhashri: "Penampilan luar dari Muhammad berbeda dengan apa yang ada
> di
> dalamnya."
>
>
>
> Al-Qur'an menyatakan kepada kita bahwa Muhammad jatuh cinta dan
> menginginkan
> Zainab menjadi istrinya. Tetapi dia ragu terhadap perkataan orang tentang
> dirinya, mengambil istri dari anak angkatnya. Namun Allahnya Muhammad
> mendatanginya untuk memarahinya atas keragu-raguannya. Anehnya, justru
> Allah
> yang menginginkan wanita itu untuk meninggalkan suaminya dan melanggar
> semua
> norma moralitas, agar Muhammad bisa mendapatkannya. Ini jelas terlihat
> dalam
> Al-Qur'an:
>
>
>
> "Dan, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat
> kepadanya dan kamu telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu
> dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu
> apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang
> Allah lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zayd telah
> mengakhiri keperluan terhadap isterinya, Kami kawinkan kamu dengan dia…"
>
>
>
> Waktu tidak berlangsung lama antara Surat 33:36 (ketika Allah lewat
> Muhammad
> meyakinkan Zayd sebagai laki-laki mukmin untuk tetap dalam pernikahan yang
> dia walikan) dan Surat 33:37, dimana Allah berbalik memerintahkan Zayd
> untuk
> meninggalkan Zainab sehingga sang nabi itu dapat menikahinya. Apa yang
> mengakibatkan Allahnya sang nabi itu untuk merubah pikirannya? Apakah
> tuhan
> itu sebuah mainan di tangan Muhammad, sehingga sebuat ayat baru akan turun
> untuk meniadakan ayat yang datang sebelumnya?
>
>
>
> *[Sungguh aneh, bahwa tuhannya Muhammad tidak merekonsiliasikan dan tidak
> mampu menolong kelangsungan keluarga Zayd-Zainab. Dan Muhammad tidak
> tampak
> membantu mendoakan pemulihan keluarga ini lewat kuasa Tuhan. Sebaliknya,
> Allah yang satu ini – seperti manusia saja – hanya merasa perlu buru-buru
> menggantikan kehancuran rumah tangga tersebut (yang adalah keluarga dari
> anak angkatnya Rasul Allah) dengan menetapkan perkawinan yang baru untuk
> Muhammad?]
>
>
>
> Macam apakah tuhannya yang satu ini?
>
>
>
> Dalam bukunya, The Life of Muhammad, Dr. Haykal menolak cerita tentang
> Zayd
> dan Zainab ini. Dia mendeskripsikannya sebagai sesuatu yang memalukan dan
> dia menuduh kaum misionaris dan peneliti Barat mengada-adakannya untuk
> menjatuhkan Islam dan nabinya. Ketika saya masih seorang Muslim, saya
> berharap Dr. Haykal benar dan semua cerita merendahkan terhadap Muhammad
> memang kebohongan belaka. Namun, kita harus menatap fakta pahitnya dan
> membaca jawaban Dr. bint Al-Shati', seorang ulama Muslim yang cukup
> terkenal, yang menyatakan kebenaran apa adanya:
>
>
>
> "Cerita tentang Muhammad, sang Rasul, yang mengagumi Zainab … dan
> bagaimana
> dia meninggalkan rumah Zainab dengan berkata, "Terpujilah Allah yang
> merubah
> hati seseorang", diceritakan kepada kita oleh pendahulu-pendahulu yang
> baik
> seperti Imam Al-Tabari dalam buku sejarahnya dan oleh Abu Ja'far Ibn Habib
> Al-Nabeh dan yang dikasihi Al-Tabari, dan tetangga Allah, Al-Zamkhashri.
> Orang-orang tersebut mengkisahkan cerita ini sebelum dunia mendengarkan
> Perang Salib, penginjilan, dan misionaris Barat. ... Mengapa kita harus
> menyangkal bahwa sang Rasul adalah manusia yang melihat Zainab dan
> mengaguminya... Muhammad tidak pernah menyatakan dirinya sempurna, tanpa
> nafsu manusia. Sebagaimana dia bergairah ketika melihat Aisyah daripada
> istri-istrinya yang lain, dia mengatakan, "Allah, jangan salahkan aku
> karena
> tidak memiliki apa yang engkau miliki (kemampuan menahan diri)."
>
>
>
> Semua kisah diatas adalah fakta, dibenarkan oleh para tokoh Muslim, bukan
> rekayasa misionaris Barat seperti dituduhkan oleh Haykal.
>
>
>
> *[Bahkan pihak Muslim pulalah yang ingin menyembunyikannya atau – seperti
> halnya Ibn Kathir – menghapusnya dari khazanah Islam karena dianggap tidak
> sehat, "kami ingin menghapus beberapa halaman dari kisah tersebut, sebab
> tidak sehat, dan kami tidak akan sebut lagi". (Ibn. Kathir, Tafsir, vol.3,
> p.491)]
>
>
>
> Apakah seharusnya kita masing-masing memiliki tuhan dan "jibril" kita
> sendiri-sendiri agar kita dapat melakukan apa yang kita mau, dan menolak
> apa
> yang tidak kita inginkan, dengan berkedok bahwa tuhan yang
> memerintahkannya
> lewat "jibril" demi membenarkan tindakan kita?
>
>
>
> Mari kita bandingan hal ini dengan kehidupan Raja Daud, "Nabi Daud" bagi
> kaum Muslim. Daud bernafsu atas istri orang lain. Namun betapapun dia
> disayangi oleh Tuhan, Tuhan tidak membiarkan perselingkuhan tersebut
> terjadi
> begitu saja hanya karena Daud adalah seorang nabi dan seorang raja.
> Sebaliknya, Tuhan menegur dan menghukumnya dengan keras. Ancaman Tuhan
> berkumandang di seluruh Israel (!) saat Dia berkata kepada Daud: "Oleh
> sebab
> itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya,
> karena
> engkau telah menghina Aku dan menambil isteri Uria, orang Het itu, untuk
> menjadi isterimu." (2 Samuel 12:10).
>
>
>
> Daud menjawab dengan ratapan:
>
>
>
> "Kasihanilah aku, ya Tuhan, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah
> pelanggaranku
> menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
> dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan
> pelanggaranku,
> aku senantiasa bergumul dengan dosaku…. Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan,
> dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" (Mazmur 51:3-5, 12)
>
>
>
> Dengan kata lain, Tuhan adalah Tuhan yang suci dan murni yang tidak
> berkompromi dan berkonsesi dengan dosa. Kesuciannya untuk dosa siapapun,
> baik itu Daud maupun Muhammad. Tuhan yang Sejati menghukum dosa dan tidak
> malah memberinya hadiah! Sebaliknya Muhammad melakukan apa saja yang ia
> mau
> dan itu absah saja.
>
>
>
> Zainab sendiri menjelaskan:
>
>
>
> "Setelah bercerai, langsung dan lihatlah, Rasul Allah memasuki rumah saya
> saat saya sedang tidak berjilbab dan saya bertanya kepadanya, "Apakah akan
> seperti ini tanpa wali atau saksi?" Dia menjawab kepada saya, "Allah
> adalah
> walinya dan "jibril" adalah saksinya."
>
>
>
> Akibat dari pernyataannya, Zainab menyombongkan diri di depan istri-istri
> Muhammad lainnya dengan mengatakan: "Ayah-ayahmu yang memberikan kamu
> dalam
> pernikahan, namun untuk saya, surgalah yang memberikan saya dalam
> pernikahan
> dengan Rasul Allah."
>
>
>
> Namun agar Muhammad bisa keluar dari issue sah tidaknya ia mengawini
> Zainab,
> kembali "jibril" siap sedia menurunkan ayat dari tuhannya, menyatakan
> bahwa
> dia tidak bukan mengadopsi Zayd seperti yang umum maksudkan. Sehingga,
> khusus menikahi Zainab sesungguhnya sah: "Muhammad itu sekali-kali
> bukanlah
> bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah
> dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
>
>
>
> Ulama terpandang mencatat dalam bukunya, Al-Sira Al-Halabia: "Jika
> Muhammad
> bernafsu atas wanita yang sudah menikah, menjadi keharusan bagi suaminya
> untuk menceraikannya untuk dia (Muhammad).
>
>
>
> [Sedangkan ada seorang Nabi lain yang justru mengatakan dalam otoritas dan
> kekudusanNya: "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku
> berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
> menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya".
> (Mat.5:27-28)]
>
>
>
>
> Jadi dimanakah alasan-alasan yang dilemparkan para ulama bahwa pernikahan
> Muhammad hanya semata untuk menguatkan hubungan Islam antar suku?
> Dimanakah
> aspek "demi kepentingan Islam"nya?
>
>
>
> 4. Safiyah bint Huyay
>
>
>
> Pernikahan Muhammad ke-4 adalah dengan Safiyah, anak perempuan dari Huyay,
> seorang Yahudi. Pada waktu itu adalah tahun ke-7 Hijrah,
>
>
>
> Setelah serangan tersebut, Dihya Al-Kalbi, meminta kepada Muhammad atas
> beberapa tawanan wanita. Muhammad mengatakan: "Pergilah dan ambillah
> siapapun yang sesuai denganmu." Dihya mengambil Safiyah, namun
> kebahagiaannya tidak berlangsung lama karena salah seorang anak buah
> mengatakan kepada Muhammad: "Wahai, Rasul Allah, apakah engkau memberikan
> Safiyah kepada Dihya? Hanya engkaulah yang berhak mendapatkannya."
> Muhammad
> mengatakan: "Bawa Dihya dan Safiyah kemari."
>
>
>
> Ketika mereka datang kehadapannya dan dia melihat Safiyah yang cantik, dia
> berkata kepada Dihya, "Pergi dan ambillah wanita lain." Dia kemudian
> memerintahkan pembantu perempuannya untuk menyiapkan Safiyah, sehingga dia
> dapat bersetubuh dengannya pada malam yang sama. Umm Salamah
> mendiskripsikan
> Safiyah demikian: "Saya tidak pernah melihat dalam hidup saya wanita yang
> lebih cantik dari Safiyah."
>
>
>
> Ketika Muhammad menikahinya, Safiyah baru berumur 17 tahun, dan masih
> dalam
> bulan pertama pernikahannya dengan Kinana. Muhammad berumur enam puluh dua
> tahun. Dan tiga tahun kemudian Safiyah menjadi seorang janda untuk kedua
> kalinya, pada saat Muhammad meninggal. Namun, beda dengan janda
> sebelumnya,
> kali ini dia tidak diperbolehkan untuk menikah lagi. (Beginikah model
> perkawinan yang di sunnah-kan Nabinya?) Dan Muslim masih juga mengimani
> bahwa sang nabi menikahi banyak wanita – sekalipun itu di bawah umur –
> adalah untuk memperkuat ikatan Islam atau karena nabi berbelas kasihan
> kepada mereka? Namun pandangan saya sekarang jadi jelas dan saya lebih
> mengerti, ketika diperhadapkan dengan pernikahan Khadijah, Aisyah, Zainab,
> dan Safiyah.
>
>
>
> 5. Juwairiyyah bint Al-Haris
>
>
>
> Pernikahan yang ke-5 adalah dengan Juwairiyyah bint Al-Haris. Juwairiyyah
> berumur 20 tahun ketika Muhammad pada usia 59 menikahinya. (Ju
>
>
>
> wairiyyah dinikahi satu tahun sebelum Safiyah). Aisyah, yang katanya
> dikenal
> sebagai "Ibu Orang Beriman" mengkisahkan" ceritanya:
>
>
>
> "Ketika Rasul Allah (Muhammad) membagi-bagi tawanan dari anak-anak
> Mustaliq,
> Juwairiyyah diberikan kepada Thabit bin Qais.
>
>
>
> Di manakah pertalian antara kaum Muslim dalam masing-masing pernikahan,
> terutama pernikahannya dengan seorang Yahudi? Apakah karena belas kasihan
> sehingga dia (Muhammad) menikahi bani asing, padahal dia telah menyogok
> Thabit dengan uang supaya dia membiarkannya sendiri? Ini adalah pertanyaan
> yang saya ajukan kepada kaum Muslim.
>
>
>
> 6. Umm Salamah
>
>
>
> Pernikahan keenam dari Muhammad adalah dengan wanita cantik lainnya yang
> bernama Umm Salamah. Lagi-lagi Aisyah, korban pertama dari sang nabi
> besar,
> mengatakan: "Ketika Rasul Allah menikahi Umm Salamah, saya terpuruk dalam
> kesedihan besar saat dia membicarakan kecantikannya, namun ketika saya
> melihatnya, saya melihat apa yang dia gambarkan."
>
>
>
> Umm Salamah adalah anak perempuan dari saudara perempuan 'Utsman bin Affan
> (khalifah yang ketiga). Ketika Muhammad pertama kali melihatnya di rumah
> 'Utsman, dia lalu mengingininya. Dua puluh empat jam kemudian, nabi
> memerintahkan suaminya, Ghassan bin Mughira untuk membawa bendera di depan
> pada pertempuran berikutnya. Dia mela-kukannya dan dia tewas dalam
> pertempuran itu. Keesokan harinya, sang nabi besar itu menikahi Umm
> Salamah.
> Begitulah cara dia menjadi istrinya.
>
>
>
> Aneh memang kehidupan dari sang nabi ini. Sungguh teramat ganjil bilamana
> semua itu atas perintah Allah demi agama yang diturunkannya! Dan terlebih
> ganjil lagi bilamana banyak ulama Muslim mengatakan itu adalah
> belas-kasihan
> sang Nabi kepada para janda perempuan!
>
>
>
> Tuhan macam apa yang tidak mempunyai pekerjaan lain selain dari memastikan
> kehidupan seks sang nabi terpuaskan? Tuhan macam apa yang akan memastikan
> seorang suami dibunuh, atau seorang wanita diceraikan agar sang nabi dapat
> mendapatkan wanita yang dia inginkan? Tuhan saya Yang Maha Benar berada di
> atas hal-hal ini dan merataplah mereka ketika mereka berdiri di hadapan
> Tuhan Yang Sejati pada Hari Penghakiman. Apakah umat Muslim pernah
> memikirkan dengan jujur mengapa kekerasan terjadi dalam
> lingkaran-lingkaran
> Islam, yang diyakini sebagai agama pembawa damai dan rahmat bagi alam
> sejagat ini?
>
>
>
> 7. Sawdah bin Zam'ah
>
>
>
> Ini adalah kisah mengenai pernikahan Muhammad dengan Sawdah bin Zam'ah.
> Dia
> adalah satu-satunya istri Muhammad yang tidak cantik. Namun, banyak ahli
> Muslim menggambarkannya sebagai seseorang yang baik hati dan sangat cantik
> di dalam.
>
>
>
> Ketika Khadijah meninggal, Khawlah bint Hakim mendatangi Muhammad dan dia
> bertanya kepadanya, "Apakah engkau menginginkan seorang perawan atau
> janda?"
> Dia (Muhammad) meminta kedua-duanya. Yang perawan adalah anak perempuan
> Bakar dan yang bukan perawan adalah Sawdah. Namun dia terkejut setelah
> mengetahui, pada malam pernikahannya bahwa Sawdah tidak cantik. Muhammad
> marah dan memarahi Khawlah karena memperkenalkannya dengan dia. Ibn Hajar
> Asqalani menulis: "Khawlah, guna memperbaiki kesalahannya, menawarkan
> dirinya kepada dia (Muhammad), dan dia tinggal bersamanya sebagai suami
> dan
> istri, dan itu hanya terjadi dua bulan setelah pernikahannya dengan
> Sawdah."
>
>
>
>
> [38] [39] [40]
>
>
>
> Dr. bint Al-Shati' mengatakan dalam bukunya:
>
>
>
> "Ketika suatu malam dengan Sawdah (dimana dia akan tidur dengannya), sang
> nabi memberitahunya tentang keputusannya untuk menceraikannya. Dia sangat
> terkejut mendengar berita itu dan dia merasa seolah-olah dinding-dinding
> sedang menimpanya. Dia memohon kepadanya, "Tolong, simpan aku, Wahai Rasul
> Allah." Dia menjawabnya, "Dengan satu syarat, bahwa kamu memberikan jatah
> malam-malammu kepada Aisyah." Daripada menghabiskan malam-malam tersebut
> dengan Sawdah, dia menghabiskannya dengan Aisyah ditambah dengan
> malam-malam
> lain yang sudah dijatahkan baginya. Sawdah sepakat, sambil mengatakan,
> "Mulai sekarang, saya tidak akan mengingini apa yang diinginkan oleh
> seorang
> wanita, karena saya memberikan jatah malam saya kepada Aisyah." Akibatnya,
> Muhammad menyimpannya sebagai seorang istri, tetapi tidak lagi
> mengunjunginya."
>
>
>
> Hanya dialah istri Muhammad yang tidak cantik secara fisik. Namun, ia
> adalah
> yang paling cantik dalam karakter dan moral. Tetapi bagi sang nabi soal
> karakter, moralitas dan kecantikan jiwa sama sekali tidak disyaratkan. Dia
> malah mengancam akan menceraikannya, jika dia tidak setuju untuk
> memberikan
> jatah malamnya kepada Aisyah. Sawdah yang teramat malang...
>
>
>
> 8. Umm Habibah (Ramlah) bint Abu-Sufyan
>
>
>
> Umm Habibah sebelumnya menikah dengan Ubayd-Allah bin Jahsh. Ubayd-Allah
> adalah anak dari bibi Muhammad sendiri, dan sekaligus adalah saudara
> kandung
> dari Zainab yang dikawini Muhammad seminggu sebelumnya, dan apa yang
> terjadi
> dalam acara perkawinan tersebut? Ternyata ia menantang Muhammad dengan
> berkata kepadanya: "Engkau bukanlah seorang nabi ataupun seorang Rasul
> Allah. Berhentilah mengatakan demikian. Saya mengimani Al-Masih karena Dia
> adalah Kebenaran, tetapi engkau adalah orang yang mementingkan diri
> sendiri." Ubayd dipaksa untuk pergi dan Muhammad menikahi isterinya. Pada
> waktu itu, Umm Habibah adalah seorang wanita cantik, berusia dua puluh
> tiga
> tahun.
>
>
>
> 9. Maryam Qibtiyah (Maria, Kristen Mesir)
>
>
>
> [41]
>
>
>
> Kisah Muhammad dengan Maria orang Mesir agak berbeda. Amro bin Al-Aaz
> membawa sebuah surat dari Muhmmad kepada Al-Muqawqis, penguasa Mesir, dan
> memerintahkan untuk memeluk Islam. Mengetahui kelemahan Muhammad, agar
> tidak
> beresiko, dia memberikannya hadiah berupa dua orang saudara perempuannya
> yang sangat cantik. Jika bukan karena sebuah ayat Al-Quran yang turun
> sebelumnya yang melarang menikahi dua orang saudara perempuan, Muhammad
> mungkin akan melakukannya. Walaupun demikian, dia hampir melanggar ayat
> Allah itu, dan menikahi mereka berdua, jika bukan karena nasihat ayah
> mertuanya, Umar, yang menegurnya. Muhammad puas dengan Maria,
> mengunjunginya
> dan menghabiskan banyak waktu siang dan malam dengannya tanpa bosan-bosan.
>
>
>
> Satu kali Maria ingin bertemu dengan Muhammad, jadi dia pergi untuk
> menemuinya di rumah istrinya, Hafsah, puteri dari Umar, yang sedang tidak
> ada di rumah pada waktu itu. Tetapi ketika Hafsah tiba-tiba pulang, dia
> menemukan Muhammad sedang berhubungan intim dengan Maria di tempat
> tidurnya
> sendiri! Dia berkata kepada Muhammad:
>
>
>
> "Di dalam rumahku dan di atas tempat tidurku dan pada hari yang ditentukan
> untukku…" Nabi, yang menerima pewahyuan Allah berkata: "Rahasiakanlah dan
> jangan katakan siapapun. Jangan katakan kepada Aisyah (karena ia sangat
> takut terhadap Aisyah). Dia menambahkan: "Saya tidak akan menyentuh Maria
> lagi. Dan saya nyatakan kepadamu dan ayahmu serta ayah Aisyah, bahwa
> mereka
> akan memimpin bangsaku setelah aku. Saya tinggalkan hal itu kepada mereka".
> Tetapi Hafsah memberitahu Aisyah dan Muhammad menceraikan Hafsah.
>
>
>
> Ketika kabar mengenai perceraian tersebut terdengar oleh Umar, ayah
> Hafsah,
> dia menjadi sangat marah dan nyaris meninggalkan Islam. Ketika Muhammad
> mendengar reaksi Umar, dia mengambil kembali Hafsah dengan sebuah perintah
> dari "jibril"yang berkata kepadanya: "Hafsah akan menjadi istrimu pada
> hari
> pengangkatan."
>
>
>
> Dalam surat 66:4-5, Allahnya Muhammad memberitahu istri-istri sang nabi:
>
>
>
> "Jika kalian berdua (merujuk kepada Aisyah dan Hafsah) bertobat kepadanya,
> hatimu memang demikian keinginannya; namun jika kalian saling mendukung
> melawannya, sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan jibril dan (semua)
> orang benar diantara mereka yang beriman dan lebih dari itu, para malaikat
> akan mendukungnya. Jikapun, bila diinginkannya sang nabi untuk menceraikan
> kamu semua, Allah akan memberikan kepadanya (Muhammad) sebagai gantinya,
> pendamping-pendamping yang lebih baik darimu."
>
>
>
> Tidakkah itu semua menunjukkan bahwa Muhammad memiliki tuhan yang
> mendukungnya secara kebablasan?
>
>
>
> *[Coba bayangkan sejenak, untuk menyelesaikan love affair dan kecemburuan
> akibat ulah Muhammad sendiri, Allah sampai mengerahkan diriNya serta
> "jibril" dan seluruh umat beriman untuk membela sang nabi, dalam menentang
> dua wanita tak berdaya, Aisyah dan Hafsah, dengan memberikan ancaman dan
> ultimatum yang mematikan masa depan mereka.]
>
>
>
> Allah berkata: "Jika kamu tidak berhenti menentang rasul Allah, Aku,
> Tuhannya, akan membuatnya menceraikanmu dan menikahi istri-istri lebih
> baik
> darimu." Apakah Sang Pencipta dari alam semesta ini benar-benar tidak
> mempunyai pekerjaan yang lebih layak daripada mengurus langsung
> permasalahan
> yang amat sepele?
>
>
>
> *[Dimanakah hikmat yang telah Allah berikan kepada setiap orang, apalagi
> kepada nabiNya, untuk private problem solving masing-masing?]
>
>
>
> Saya yakini bahwa tuhan dengan kwalitas seperti itu pastilah bukan Tuhan,
> kecuali jebakan yang saling menipu daya dari atas ke bawah.
>
>
>
> Terdapat banyak keganjilan mengenai kehidupan seorang nabi. Tetapi yang
> lebih ganjil lagi jika melihat umat Muslim yang membaca dan melihat
> realitas
> kehidupan Muhammad, namun tetap berjalan di belakang orang tersebut!
> Mengapa? Saya sudah ungkapkan mengenai "ketakutan terhadap yang
> menakutkan"
> yang menguasai dunia (pikiran) Islam. Dalam kenyataannya, banyak orang
> Muslim mengetahui betul sejarah hidup Muhammad; tetapi terperangkap dalam
> rethorika, intimidasi, teror dan ketakutan yang menguasai mereka. Kematian
> adalah hukuman bagi mereka yang meninggalkan Islam.
>
>
>
> [46] Sejarah telah menceritakan kepada kita bahwa Abu Bakar memerintahkan
> sepuluh ribu orang dibunuh dalam tiga hari karena mereka memilih
> meninggalkan Islam.
>
>
>
> 10. Maimunah bint al-Haris
>
>
>
> Maimunah mengakhiri bab (topik kawin-mawin) kita yang amat sangat melecehi
> dan menyakitkan wanita. Saya mengkisahkan kepada Anda, cerita dari
> Maimunah
> untuk memperjelas sebuah unsur penting: Muhammad melarang banyak hal untuk
> orang lain, tetapi dia mengizinkannya untuk dirinya sendiri. Kaum Muslim
> mengetahui bahwa selama musim haji (Al-Hajj) pernikahan dilarang46a, namun
> Muhammad justru menikahi Maimunah bint al-Haris pada saat musim haji.
> Maimunah sedang berada di atas untanya, tetapi ketika dia melihat sang
> nabi,
> dia menjatuhkan dirinya dihadapannya dan berkata kepadanya bahwa unta dan
> semua yang di atasnya adalah milik nabi. Muhammad masih sempat
> mengingatkan
> dia bahwa mereka tengah dalam musim haji, namun Maimunah menjawab bahwa
> dia
> tidak ingin menunggu.
>
>
>
> Apakah mungkin untuk Muhammad untuk menahan diri hingga akhirnya musim
> haji?
> Pengalaman masa lalunya membuktikan dua hal: dia tidak dapat menolak
> kecantikan wanita dan sebuah solusi selalu tersedia untuknya. Sorenya pada
> hari yang sama, sang nabi berkata kepadanya, "Sebuah ayat diturunkan
> kepadaku":
>
>
>
> "... dan perempuan mu'min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi
> mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang
> mu'min ... supaya tidak menjadi kesempitan bagimu..."
>
>
>
> Sehingga Al-Abbas, paman nabi meresmikan, walau ia pernah mengomentari
> bahwa
> Muhammad sedang dalam pakaian Haji.
>
>
>
> Terlepas bahwa Muhammad memiliki banyak istri, Rasul Allah ini lagi-lagi
> tidak dapat menunggu berakhirnya masa datang bulan istri-istrinya. Dia
> memasuki mereka pada saat mereka sedang datang bulan, walaupun hal
> demikian
> diharamkan dalam Surat Al-Baqara.
>
>
>
> "Jika salah satu dari kita sedang datang bulan, Rasul Allah
> memerintahkannya
> untuk datang kepadanya (Muhammad) untuk berhubungan intim, pada saat dia
> (istrinya) sedang berada dalam puncak datang bulannya."
>
>
>
> Maimunah berkata: "Rasul Allah biasa melakukan hubungan intim denganku
> ketika aku sedang datang bulan." Umm Salamah mengatakan hal yang sama.
>
>
>
> Bagaimana bisa sang nabi itu dapat melakukan semua hal yang terlarang
> dalam
> agama Islam yang disiarkannya? Sangat jelas, kehidupan, tindakan dan
> perilakunya tidak pernah sesuai dengan model yang Tuhan perintahkan dalam
> ajaran-ajaran suciNya. Bagaimana mungkin para ulama berseru agar umat
> Muslim
> meneladani hidup sang Nabi?! Semoga umat Muslim dapat menggunakan kekuatan
> penalaran mereka untuk keluar dari bondage yang menjeratnya!
>
>
>
> 3. Sang Diktator, Raja Rasisme
>
>
>
> Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana Muhammad berperilaku dalam
> masyarakat secara umum. Silahkan Anda mempertimbangkan apakah
> tindakan-tindakan tersebut pantas untuk seorang nabi yang mengaku sebagai
> utusan Allah.
>
>
>
> Kisah tentang Ali
>
>
>
> Ali bin Abu Talib adalah sepupu dari Muhammad dan salah satu dari sepuluh
> sahabat nabi yang membawakan pesannya. Dia pernah satu kali menyelamatkan
> Muhammad, dengan cara mengambil posisi Muhammad di tempat tidurnya (di
> mana
> dia sendiripun hampir mati), ketika Muhammad kabur dari kota tersebut.
>
>
>
> Ali adalah suami Fatimah, anak perempuan dari Muhammad. Hal paling buruk
> yang ditakuti oleh Fatimah adalah bahwa Ali akan meniru Muhammad dan
> sahabat
> lainnya yang masing-masing memiliki banyak istri, setidaknya empat seperti
> yang diizinkan oleh Al-Qur'an, Muhammad, "Jibril" dan Allah. Benarlah,
> ketika Ali mengumumkan pertunangannya dengan anak perempuan 'Amr bin
> Hisham
>
>
>
> Keputusan nabi ternyata melupakan ajaran Tuhannya dan tunduk pada
> keinginan
> anak perempuannya, dan melarang Ali untuk memiliki istri selain Fatimah.
> Saat nabi pergi ke Masjid pada masa itu dan dari panggung, dia berteriak:
> "Aku tidak mengizinkan, aku tidak mengizinkan, aku tidak mengizinkan dia
> untuk menceraikan anak perempuanku karena anak perempuanku adalah bagian
> dari diriku. Apa yang menyakitinya, menyakitiku."
>
>
>
> Mengapa Fatimah, anaknya bisa dikecualikan? Apakah anak perempuannya
> memiliki perasaan yang tidak dimiliki oleh para istri lain? Aisyah,
> Hafsah,
> Umm Salamah, Maria, Zainab dan lain lain harus menerima nasib dimadu,
> tetapi
> kenapa Fatimah tidak diizinkan dimadu? Muhammad membela diri dan berkata:
> "Fatimah adalah bagian dari diriku dan apa yang menyakitinya,
> menyakitiku."
> Mengherankan! Tidakkah Aisyah adalah bagian dari ayahnya, Abu Bakar,
> sahabat
> Nabi dan penerusnya yang pertama? Tidakkah Hafsah, anak perempuan dari
> Umar
> adalah bagian dari Umar, sahabat Nabi dan penerusnya yang kedua? Sangat
> mengherankan bila menyaksikan bagaimana umat Muslim mencoba membenarkan
> keputusan diskriminasi sang nabi dengan mengatakan: "Tunangan dari Ali
> adalah seorang Muslim, tetapi karena ayahnya adalah seorang kafir, maka
> Ali
> tidak diizinkan untuk menikahinya." Tetapi tidakkah Umm Salamah adalah
> seorang Muslim saat Muhammad menikahinya dan ayahnya adalah seorang kafir?
> Bagaimana dengan Maria orang Mesir yang Kristen Coptic / Kibti ? Mengapa
> Allah izinkan wanita-wanita ini dinikahi dengan Muhammad?
>
>
>
> Saya berani bertaruh, jika Ali tetap bertekad atas keputusannya untuk
> menikah lagi, pasti akan turun sebuah ayat "jibril" pada keesokan harinya
> untuk membatalkan niat Ali! Ulama Muslim yang mencoba melindungi Muhammad
> dari diskriminasi ini hanyalah mampu melakukan argumentasi yang bodoh.
>
>
>
> Berhubungan Intim dengan Wanita yang sudah Menikah
>
>
>
> Di sini terdapat kisah lain yang bisa mengakibatkan seseorang untuk merasa
> muak. Sang Nabi mengatakan: "Wanita-wanita yang sudah menikah diantara
> kaum
> tahanan adalah sah untuk kamu nikahi, Wahai kaum Muslim." Setelah serangan
> Awtas, banyak wanita yang menjadi tahanan (budak tawanan), ketika suami
> mereka masih hidup. Sejumlah pejuang Muslim yang masih ada moral menolak
> untuk melakukan hubungan intim dengan wanita-wanita tersebut terlepas dari
> fakta bahwa nabi telah memerintahkan mereka. Namun untuk meyakinkan
> pengikutnya, Muhammad sudah siap dengan sebuah ayat dari tuhannya, dan
> "jibril" sudah siap-sedia untuk menurunkannya:
>
>
>
> "dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali
> budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai
> ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian
> mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina.
> Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) diantara mereka,
> berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu
> kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah
> saling merelakannya sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha
> Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
>
>
>
> Sangat menabjubkan! Banyak ulama mendukung kisah sang nabi, yang
> menjadikan
> sah bagi seorang Muslim untuk melakukan hubungan intim dengan
> wanita-wanita
> tawanan yang sudah menikah.
>
>
>
> Ibn Kathir menyebutkan cerita lengkapnya:"Abu Sa'id Al-Khudri mengata-kan,
> kami menangkap beberapa wanita tahanan Awtas dan mereka memiliki suami.
> Sehingga kami berpikir adalah sebuah kezaliman untuk melakukan hubungan
> intim dengan mereka. Namun, sang Nabi memerintahkan kita untuk
> melakukannya,
> tetapi kami menolak. Akibatnya, sebuah ayat turun yang membuat vagina
> mereka
> halal bagi kami."57
>
>
>
> Namun mereka harus menerima kenyataan bahwa Tuhan demikian hanyalah tuhan
> yang paling bejad amoral, karena hubungan tersebut sama saja dengan
> pemerkosaan! Allah manakah yang menghalalkan perkosaan atas wanita tawanan
> yang bersuami?
>
>
>
> *[Dan surga manakah yang tidak akan ribut tatkala suaminya memprotes
> sipemerkosa Muslim itu kelak diakhirat?]
>
>
>
> Itu sebabnya walaupun sekarang kita hidup dalam masa pesawat luar angkasa,
> jauh lebih maju dari masa Badui-nya Muhammad, pemerkosaan budak masih
> diterima di negara-negara Islam.
>
>
>
> Hal lain yang tak kalah kejinya adalah, pernyataan yang dibuat oleh
> Muhammad
> dalam Al-Hadits yang merupakan esensi dari gerakan terorisme, dalam
> pemahaman yang paling dalam: "Dia yang membunuh seseorang, mempunyai hak
> atas segala hartanya."
>
>
>
> Hak untuk Membunuh
>
>
>
> Kesewenangan Muhammad tidak hanya terbatas pada diskriminasi yang
> mengecualikan anak perempuannya, Fatimah. Muhammad juga menghalalkan
> seorang
> saudara membunuh saudaranya sendiri atau seorang bapak membunuh anaknya,
> atau seorang anak membunuh bapaknya, selama perang dalam menyebarkan
> Islam.
> Disitu seorang anak dapat membunuh ayahnya jika ayahnya tidak memeluk
> Islam.
> Menjadi halal untuk membunuh seorang saudara atau teman yang tidak beriman
> pada Islam, sehingga dianggap musuh Allah! Namun ajaib, kembali hukum ini
> tidak berlaku untuk saudara-saudara dari Muhammad! Diskriminasi tidak
> logis
> dan yang sesuka hati ini dicatat dalam lebih dari satu referensi Islam,
> termasuk The Life of the Prophet oleh Ibn Hisham, yang menulis:
>
>
>
> "Ibn Ishaq bercerita bahwa Ibn Abbas mengatakan, bahwa Nabi berkata kepada
> sahabat-sahabatnya selama Perang Badar.
>
>
>
> Setelah Hudhayfah menantang Muhammad mengenai masalah ini, Muhammad
> berkomentar kepada Umar Ibn al-Khattab: "Apakah paman dari Rasul Allah
> harus
> dibunuh dengan pedang?" Logika aneh apakah itu? Tidakkah pamannya juga
> seorang kafir sama seperti kafir lainnya? Tidakkah keluarganya adalah
> kafir
> sama seperti kafir lainnya di Quraishi, sukunya sendiri, yang
> diperintahkan
> untuk dibunuh tanpa ampun oleh anak-anak mereka sendiri, ayah mereka,
> saudara dan teman-teman mereka?
>
>
>
> Lebih buruk dari Standar Ganda
>
>
>
> Kisah diskriminasi dan standar ganda Muhammad bukan hanya terbatas pada
> diri
> dan keluarganya, melainkan diteruskan hingga ke kesukuan bangsanya,
> tercermin dalam pernyataannya: "Penerusku hanya boleh diberikan di antara
> kaum Quraishi."
>
>
>
> Perkelahian sengit terjadi pada saat Muhammad meninggal, karena kandidat
> pertama untuk menggantikan Muhammad adalah Sa'd Ibn Ubadah dari Ansar.
> Al-Suyuti berkata: "Muhammad mengatakan, kepemimpinan dan kekhalifahan
> setelahku harus berada di tangan suku Quraishi."
>
>
>
> Lebih jauh lagi, Muhammad tidak hanya memberi hak eksklusif kepada
> Quraishi
> sebagai penerus Kalifah, namun juga mempraktekkan diskriminasi pada saat
> pembagian penjarahan perang. Ia memporsikan rampasan kepada Quraishi pagan
> lebih banyak ketimbang kepada Muslim non-Quraishi!
>
>
>
> Sheikh Abu Sa'id Al-Khudri menceritakan:
>
>
>
> "Nabi, setelah Perang Hunein,
>
>
>
> Sikap ketidak-adilan Muhammad kerap terulang dan Anda dapat membacanya
> dalam
> banyak referensi tentang keislaman.
>
>
>
> 4. Terorisme dan Intimidasi dalam Islam
>
>
>
> Dalam bab ini, kami akan membahas serangan dan pertempuran kaum Muslim di
> bawah kepemimpinan Muhammad dan penerus-penerusnya, para Kalifah. Kita
> juga
> akan membahas kekejaman tak terbatas dari orang yang dianggap sebagai
> orang
> yang pengampun dan pengasih.
>
>
>
> Semua tindakannya, sesungguhnya sedang mencerminkan sebuah inferioritas
> yang
> akut – kompleks yang dia alami semasa hidupnya – sebagai akibat dari
> hidupnya yang miskin hingga umur dua puluh lima tahun, dan tidak
> berpendidikan. Untuk mengimbangi masa lalunya, dia memberikan dirinya
> kekayaan, kehormatan dan predikat kenabian.
>
>
>
> Sudah dikatakan di depan bahwa di Medinah, Muhammad berhasil melipat
> gandakan pengikutnya untuk mendukung misinya. Tetapi sekarang dia
> menghadapi
> masalah. Dari manakah dia akan mendapatkan uang yang ia butuhkan untuk
> menghidupi anak buahnya? Dia tidak menemukan cara lain, selain melakukan
> serangan, penjarahan dan perampokan – atas nama Allah – yang mengakibatkan
> pembunuhan dan pertumpahan darah.
>
>
>
> Empat Serangan Pertama
>
>
>
> Serangannya yang pertama dikenal dengan serangan Al-Iwa', di mana dia
> menyerang sebuah caravan unta, yang dimiliki oleh beberapa kaum Quraishi.
>
>
>
> *[Tidak ada satupun yang hakekatnya dapat dikaitkan kepada Allah, namun
> tetap dikatakan sebagai "perang demi Allah" atau demi "membela Allah".
> Allah
> ini sudah terlalu banyak dibajak namanya, persis seperti yang dilakukan
> teroris sampai saat ini.]
>
>
>
> Serangan ke empat dikenal dengan Al-Nakhla, sebuah tempat diantara Mekah
> dan
> Taif. Abd Allah bin Jahsh, memimpin dua belas orang dalam sebuah serangan
> atas caravan yang membawa kurma dan kain. Karavan itu dipimpin oleh Amr
> bin
> Al-Hadrami, yang dibunuh pada Bulan Haram, bulan dimana kaum Islam
> dilarang
> untuk membunuh dan berkelahi. Tetapi untuk Muhammad, dia berdiri diatas
> pelarangan. Maka lagi-lagi turunlah ayat dari mulutnya: "Mereka bertanya
> kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam
> bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi dari jalan Allah, kafir
> kepada Allah…lebih besar dosanya di sisi Allah."
>
>
>
> Perjanjian antara Muhammad dengan komplotannya adalah dia mendapatkan 20%
> dari hasil penjarahannya, dan anak-buahnya mendapatkan 80%. Sebagai hasil
> dari perampokan-perampokan, Muhammad dan anak-buahnya mendapatkan hasil
> permodalan yang sangat besar. Dengan modal itu, mereka mendapatkan orang
> dengan jumlah lebih banyak lagi, dan melakukan pekerjaan yang lebih besar
> lagi. Akibatnya, Perang Badar terjadi pada hari Farkan di bulan Ramadan.
>
>
>
> Perang Badar
>
>
>
> Siapa yang memulai serangan dalam perang Badar?
>
>
>
> *[Muslim selalu merasa bahwa perang ini "defensif " untuk menghancurkan
> musuh-musuh (agresor) Islam yang dituduh kelewat batas.]
>
>
>
> Namun jawablah dulu
>
>
>
> *[Karena bala bantuan "milisi kafir" dari Mekah inilah, maka Muslim
> mendalilkannya sebagai "perang militer" melawan musuh-musuh Allah yang
> kafir, padahal itikad aslinya adalah merampok sebuah karavan kaya dari si
> kafir Abu Sufyan, termasuk menawan wanita-wanita cantik yang bisa dipakai
> semaunya.]
>
>
>
> Seperti biasanya, "jibril" membantu Muhammad dengan ayat yang diturunkan:
> "Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakukan (teror) ke dalam hati orang-orang
> kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari
> mereka."
>
>
>
> Muhammad mengambil 70 tawanan wanita. Abu Bakar menyarankan kepada
> Muhammad
> untuk membebaskan mereka agar Allah dapat membimbing mereka untuk beriman
> terhadap kenabian Muhammad. Sa'd Ibn Mua'dh juga berkata sama. Tetapi
> Muhammad lebih mementingkan penjarahan ketimbang pertobatan iman. Sisa
> tawanan yang tidak dibunuh ditawarkan untuk dibebaskan atas tebusan (Surat
> Muhammad 47:4), dengan akibat kaum Quraishi harus menjual rumah mereka
> demi
> menebus tawanan tersebut dari tangan Muhammad.
>
>
>
> Sa'd Ibn Mua'dh mengkritik kekejaman yang dilakukan Muhammad. Namun
> Muhammad
> berkata kepadanya, "Kamu sepertinya membenci apa yang dilakukan para
> pengikutku." Dia menjawab, "Ya. Membunuh tahanan bukan tradisi Rab."
> Muhammad menjawab, "Tetapi mereka adalah kafir." Dia kemudian berkata
> kepada
> Muhammad dalam pernyataannya yang terkenal: "Sepertinya membunuh jauh
> lebih
> penting bagimu daripada membiarkan orang-orang itu hidup."
>
>
>
> Muhammad pergi untuk membagikan hasil rampasan perang diantara dirinya dan
> anak buahnya. Tetapi setelah hasil rampasan dibagikan, dalam perjalanan
> pulang, Muhammad membunuh Al-Nadr bin Al-Haris. Dan ketika mendekati
> gerbang
> kota, dia membunuh Akaba bin Abi Al-Mu'ait. Inilah kelicikan Muhammad
> terhadap orang-orang yang telah membantunya. Namun seperti biasanya,
> Muhammad mengatasi masalah kelicikannya ini dengan mendapat "pertolongan"
> ayat Allah yang diturunkan kepadanya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang
> pembagian harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu
> kepunyaan Allah dan Rasul."
>
>
>
> *[Pembelajaran dari perang ini menyangkut 3 aspek bagi setiap Muslim: (1).
> Awas-awas terhadap pemlintiran istilah, dari aslinya "perampokan" menjadi
> "perang militer yang gemilang menghancurkan orang kafir". (2).Awas-awas
> terhadap metamorfosa "Jibril" yang selalu ngurusin pengecualian dan
> penghalalan bagi Muhammad dari ketentuan-ketentuan Allah yang baku. (3).
> Awas-awas terhadap penyesatan "Jibril" bahwa setiap barang jarahan kafir
> adalah halal, namun tidak ada satu orang kafirpun yang halal hidup diatas
> bumi, kecuali Muslim saja, seperti yang didoakan nabi Nuh Islam: "Ya
> Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir
> itu
> tinggal di atas bumi."
>
>
>
> Perang Uhud
>
>
>
> Tidak lama setelah perampokan Badar, orang-orang Quraishi memutuskan untuk
> balas dendam atas serangan terhadap Muhammad dan pengikut-pengikutnya.
> Segera ketika Abu Sufyan tiba di Mekah, dia membangun kekuatan untuk
> melawan
> Muhammad dan komplotannya. Abu Sufyan dan pasukannya berangkat menuju
> Medina. Mereka berkemah dekat Gunung Uhud, mempersiapkan diri untuk
> menyerang kota. Muhammad diberitahu mengenai pasukan yang siap menggempur
> mereka.
>
>
>
> Muhammad meyakinkan pengikut-pengikutnya bahwa dengan nama Allah dan
> malaikat-malaikat, kemenangan akan memihaknya, "Aku akan meminta Allah dan
> malaikatNya untuk berperang bagi kita." Ketika perang dimulai, ternyata
> Muhamad dan pasukannya dikalahkan dan para pengikutnya lari ketakutan.
> Muhammad mencoba untuk memberikan penjelasan meyakinkan atas Perang Uhud
> yang memalukan. Rakyat bertanya: Dimanakah tuhan dari Muhammad? Dimanakah
> 20.000 malaikat yang dijanjikan untuk berkelahi membela mereka? "Dimanakah
> mereka berada, Muhammad?" Teriak Sa'd Ben, yang terluka parah selama
> perang.
> Para pendiri Islam berkumpul mengelilingi pemimpin mereka dan bertanya
> kepadanya: "Abu Kasem (itulah nama yang digunakan sahabat-sahabatnya untuk
> memanggilnya), apa yang akan kita lakukan? Sekarang Al-Ansar (sekutu)
> tidak
> akan mempercayai kita lagi."
>
>
>
> Muhammad meminta anak buahnya waktu sejenak untuk mendapatkan sebuah
> jawaban. Dan "jibril" sudah siap. Namun kali ini kaum Al-Ansar tidak akan
> bisa diyakinkan hanya dengan satu ayat, sehingga enampuluh satu ayat
> diturunkan dan menjadi bagian dari sebuah Surat!
>
>
>
> Karena Al-Ansar bersungut mengenai apa yang dilakukan Muhammad terhadap
> Al-Nadir, Surat 59 Al-Hashr (Pengusiran) diturunkan untuk menghentikan
> semua
> pertikaian. Sepertinya tuhannya menjadi begitu bermurah hati dengannya
> sehingga dia tidak hanya mengirimnya hanya satu ayat seperti sebelumnya,
> tetapi sekarang sebuat surat penuh turun untuk membenarkan tindakannya!?
> Inilah model tuhannya Muhammad!?
>
>
>
> Affair
>
>
>
> Muhammad berhubungan intim dengan Aisyah, pada saat dia berumur sembilan
> tahun. Pada umur itu, seorang gadis muda tidak sepenuhnya sadar mengenai
> apa
> yang terjadi pada dirinya secara seksual. Disamping itu, dia tidak
> memiliki
> perasaan dewasa yang membedakan antara seorang laki-laki dengan yang
> lainnya, dan ke arah mana perasaannya ditujukan. Namun, ketika Aisyah
> bertambah umur, perasaannya juga bertambah dewasa.
>
>
>
> Lihatlah kejadian di seputar pertumbuhan kedewasaannya.
>
>
>
> Pertama, pada saat penyerangan terhadap kaum Al-Miraysi, Muhammad agaknya
> tidak cukup sabar untuk pulang ke rumah, hingga ia meminta Aisyah untuk
> menemaninya. Dengan kata lain, ketika anak buahnya sedang menyerang,
> merampok dan mencuri, sang nabi sedang berada dalam tendanya berhubungan
> intim dengan Aisyah.
>
>
>
> Kedua, ketika sahabat-sahabat Muhammad mengambil wanita suku Al-Mustaliq,
> mereka mempertontonkan wanita-wanita tahanan. Diantara mereka adalah
> Juwairiyyah bint Al-Haris, yang sangat cantik dan Muhammad ingin
> menikahinya. Tetapi karena dia merupakan bagian rampasan perang dari
> Thabit
> bin Qais, Muhammad menawarkannya banyak uang, untuk membeli wanita itu
> bagi
> dirinya. Transaksi tersebut bahkan terjadi saat Aisyah sedang bersamanya
> di
> dalam tendanya.
>
>
>
> Apakah reaksi dari Aisyah? Aisyah meninggalkan untanya ketika kelompok
> tersebut mendekati kota, dan dia masuk ke dalam salah satu rumah yang
> kosong. Setelah tujuh jam, dia kembali bersama Safwan bin Al-Mu'attal,
>
>
>
> Tidak lama kemudian, Ali melihat kejadian tidak senonoh dari Aisyah,
> sehingga dia mengatakannya kepada nabi: Kali ini, Muhammad memutuskan
> bahwa
> Aisyah harus dibunuh. Dia pergi kepadanya dengan Ali, dan dengan
> pedangnya,
> siap untuk membunuhnya. Muhammad memasuki rumah dan Ali menunggu di luar,
> tetapi Muhammad keluar satu jam kemudian, berkeringat dan keletihan. Ali
> bertanya kepadanya: "Apakah kamu membunuhnya, Sepupu?" Muhammad menjawab,
> "Tidak Ali. Sebuah ayat turun dari Allah untuk membenarkannya lagi."
>
>
>
> Tetapi kali ini lain, ayat tersebut menuduh Ali yang berbohong, dan
> mengatakan bahwa gosip tersebut berasal dari "kelompok diantara kamu."
>
>
>
> [84] Sejak hari itu, Ali memusuhi Aisyah dan Aisyah memusuhi Ali, Padahal
> mengenai Ali, Muhammad mengatakan, "Dia adalah sepupuku dan saudara yang
> menebus nyawaku. Dia adalah kebenaran, dia adalah Ali bin Abu Talib."
> Tetapi
> tuhannya Muhammad kini berbalik dan menuduhnya berbohong kepada Ali, demi
> menyelamatkan kisah Aisyah...
>
>
>
> Surat Pewarisan
>
>
>
> [85] [86] Di sini, saya hanya mempersoalkan sebuah pertanyaan klasik:
> Apakah
> itu adalah perilaku dari seorang nabi yang diutus Tuhan? Sangat jelas
> bahwa
> Islam berkembang dilandasi dengan banyak darah tertumpah. Dimulai dengan
> perampasan, pembunuhan, pencurian dan perampokan karavan-karavan kaum
> Quraishi yang datang dari Damaskus ke Mekah. Kemudian berlanjut dengan
> menyerang kaum Yahudi, baik itu di Khaybar maupun di Medina, dan kaum
> Nasrani di Medina dan Taif juga tidak luput dari pembantaian. [87]
>
>
>
> Pertikaian keluarga, antara Muhammad dengan Ali menyebabkan dihapusnya
> Surat
> Pewarisan, yang seyogyanya menurunkan kekalifahan kepada Ali oleh
> Muhammad.
> Harap catat: pendukung Ali (kaum Syiah) tetap mempertahankan keberadaan
> Surat-Pewarisan dan membacakannya dari dalam Al-Qur'an mereka hingga kini.
> Ketika Kalifah 'Utsman mengumpulkan Al-Qur'an, dia menolak untuk
> memasukkan
> Surat tersebut dan menuntut untuk menghapuskannya. Tetapi surat itu masuk
> dalam salinan Ibn Mas'ud dari Al-Qur'an dan terdapat di dalam Al-Quran
> yang
> dibaca oleh rakyat Iran dan semua orang Syiah pada umumnya. Mereka
> berjumlah
> sekitar 40% dari semua orang Muslim. Sehingga, Al-Quran yang dibaca oleh
> kaum Syiah berjumlah 115 surat, sedangkan Al-Qur'an yang dibaca oleh kaum
> Sunni berjumlah 114 surat. Perbedaan ini menimbulkan sebuah pertikaian
> penting yang terjadi setelah serangan Muraisa, dalam tahun kelima Hijrah.
>
>
>
> Akar-akar Terorisme dalam Al-Qur'an
>
>
>
> Peristiwa seperti ini adalah mirip dengan perkawinan Muhammad dengan
> Juwairiyyah bint Al-Haris, yang terjadi ketika nabi membunuh ayah dan
> suaminya yang ditawan, lalu mengawini sang istri. Aisyah menjawab perilaku
> Muhammad ini dengan mengkhianatinya sebagaimana dikutip di atas.
>
>
>
> Kaum Muslim hingga kini mengikuti langkah-langkah Muhammad, sebagai
> pendiri
> Islam. Itu sebabnya, hari ini kita menyaksikan para Islamist di Mesir
> merampok gereja-gereja dan toko-toko orang Kristen, membunuh mereka tanpa
> perasaan. Di Aljazair, Muslim fanatik telah membunuh orang-orang tidak
> berdosa tanpa pertanyaan, Muslim maupun non-Muslim, hanya karena merasa
> ada
> pihak-pihak yang menentang agenda politik dan agama Islam. Kenapa mereka
> harus ragu melakukan hal-hal ini jikalau nabi mereka membiarkan dan
> memimpin
> aksi-aksi yang menjijikan ini? Aksi-aksi terorisme dan intimidasi Muhammad
> telah didokumentasikan dalam biografi-biografi Islamic yang terbaik
> tentang
> sepak-terjang Muhammad (sebagai "pahlawan perjuangan").
>
>
>
> Orang-orang harus mengerti bahwa Muhammad telah menjadi contoh bagi umat
> Muslim di dunia Timur maupun Barat.
>
>
>
> Kisah Rihana bint Amro
>
>
>
> Ketika tangan dan baju Muhammad masih berlumuran dengan darah orang-orang
> Bani Quraiza, Muhammad memerintahkan para tahanan wanita dipajang di
> hadapannya. Seperti biasanya, Muhamamd memilih untuk dirinya wanita yang
> paling cantik. Kali ini pilihannya jatuh pada seorang wanita yang suaminya
> dan ketiga saudara laki-lakinya dan seluruh keluarganya telah
> diperintahkan
> untuk dipenggal kepalanya di depan matanya. Nama wanita itu adalah Rihana
> bint Amro. Muhammad berkata kepadanya, "Daripada menjadi budakku, saya
> akan
> membebaskan kamu dan menikahimu." Ia menjawab: "Lebih terhormat bagiku
> untuk
> menjadi budakmu daripada menjadi istri seorang penjagal manusia." Dia
> kemudian meludahinya dengan harapan agar sang nabi besar itu akan
> memerintahkan dirinya untuk dibunuh. Tetapi ternyata Muhammad tidak
> membunuh
> wanita cantik. Melainkan, dia menyimpannya sebagai seorang budak dan
> berhubungan intim dengannya sementara kaki dan tangan wanita itu terikat.
>
>
>
> Allah seperti apa yang akan mengirim seorang nabi yang bajunya masih
> berlumuran darah sembilan ratus orang, dan mencari kepuasan seksual dengan
> seorang wanita yang lebih memilih menjadi budak dan kematian, daripada
> menjadi "istri dari seorang penjagal manusia."
>
>
>
> Tentu saja kaum Yahudi sejak itu mewarisi kebencian terhadap Muhammad dan
> para pengikutnya. Dan mereka masih mengingat betapa banyak pembunuhan dan
> penyiksaan yang dia lakukan terhadap nenek moyang mereka dari Bani
> Quraiza.
>
>
>
> Terorisme hari ini bukan datang tiba-tiba, bukan pula temuan metode baru!
> Muhammad telah memberi patron terbaik untuk sebuah teror dan intimidasi
> dengan penutup jubah perjuangan demi agama Allah.
>
>
>
> Kisah Fatimah bint Rabi'a
>
>
>
> Fatima bint Rabi'a adalah wanita dipakai sebagai contoh karena harkat dan
> martabatnya. Dia menolak untuk mengakui Muhammad sebagai seorang nabi,
> malahan mengutuknya. Dan Muhammad, nabi yang dianggap pengampun, ternyata
> tidak melupakan orang ini. Ketika Muhammad menginvasi suku Bani Fazara,
> dia
> membunuh sebagian besar rakyatnya tetapi mengambil Fatimah bint Rabi'a
> sebagai tawanan bersama dengan anak perempuannya. Muhammad memerintahkan
> agar Fatimah itu disiksa, sebagaimana yang ditulis oleh Al-Athir dalam
> buku-nya.
>
>
>
> Setelah budak tersebut selesai melakukan perbuatannya yang najis, Muhammad
> masih memanggil Zayd bin Haritha dan memerintahkannya untuk menuntaskan
> pembunuhan terhadap Fatimah, walaupun banyak orang meminta pengampunan
> untuk
> dirinya. Al-Tabari menulis: "Muhammad memerintahkan Zayd bin Haritha untuk
> membunuh Fatimah, yang dikenal sebagai Umm Qirfa. Dia membunuhnya dengan
> sadis yaitu dengan cara mengikat kedua kakinya dengan dua tali yang diikat
> pada dua unta. Dia memaksa unta tersebut berlari ke arah yang berlawanan
> sehingga perempuan itu robek menjadi dua bagian."
>
>
>
> Betapa menjijikkan pembunuhan itu! Tuhan manakah yang dapat mengilhami
> seseorang untuk melakukan hal tersebut, dan tetap harus disebut sebagai
> Tuhan yang "Maha Pengasih dan Maha Penyayang?" Bagaimana Muslim bisa
> mempercayai bukan saja kebohongan dan kepalsuan Muhammad, tetapi juga
> kekejamannya?! Jangan lupa bahwa kekejaman seperti itu berkali-kali
> dilakukan dalam setiap kesempatan sehabis perangnya Muhammad.
>
>
>
> Betapa jauhnya perbuatan nabi besar itu dari ajaran Yesus dari Nazaret,
> yang
> rela mengampuni mereka yang mengolok bahkan menganiaya dan menyalibkan
> diriNya, dan yang dibalas oleh Yesus dengan meminta pengampunan atas dosa
> mereka kepada Bapa-Nya.
>
>
>
> Tambahan Kisah Safiyah bint Huyay
>
>
>
> Kisah yang baru saja Anda baca tidak berbeda dengan kisah Kinana bin
> Al-Rabi'a, yang menjadi tawanan pada serangan Khaibar. Muhammad bertanya
> mengenai letak hartanya yang disembunyikannya. Sebagai jawabannya, Kinana
> sekaligus kehilangan semua kekayaan yang tersimpan.
>
>
>
> *[Muslim selalu mendalilkan motif Nabinya disini berperang melawan kafir
> Yahudi, tetapi lihatlah betapa kasat mata motif sejatinya adalah
> perampokan.]
>
>
>
> Muhammad kemudian memerintahkan untuk membawa Safiyah, istri Kinana, dan
> menyaksikan bagaimana suaminya diikat, dilepaskan bajunya, dan di capkan
> dengan besi kepada bagian-bagian tubuh Kinana yang sensitif. Safiyah
> didudukkan dipangkuan Muhammad, dipaksa untuk menonton suaminya disiksa.
> Setelah penyiksaannya, Muhammad memerintahkan agar Kinana dipenggal dengan
> pedang dimuka umum, kemudian menikahi istrinya!
>
>
>
> Bila hal seperti itu terjadi pada nabi selain Muhammad, kaum Muslim akan
> mengutuki: "Nabi binatang!" atau "Setan alas!" Coba periksalah semua
> perilaku para nabi satu persatu tanpa pembelaan buta: Bisakah perilaku
> seperti itu bagian dari perilaku nabi Tuhan yang sejati?
>
>
>
> Beberapa kaum Muslim mungkin akan mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan
> tersebut
> adalah palsu terhadap rasul mereka. Saya menjawab: Saya berharap dari
> lubuk
> hati saya bahwa itu adalah tuduhan palsu, tetapi kebenaran selalu pahit.
> Saya mengetahui ini dari pengungkapan fakta-fakta yang diplintirkan, juga
> dari pengalaman pribadi, karena saya merasakan sendiri kepahitan yang sama
> dari ajaran dan tindakan-tindakan nabi dan tuhannya Islam, saat saya
> menemukannya sendiri. Mengerikan, sangat mengerikan, untuk menghubungkan
> Tuhan yang Suci dan Murni dengan kejahatan dan tipu daya palsu, sementara
> Tuhan sejati sama sekali tidak bersalah atas ucapan dan tindakan-tindakan
> Muhammad.
>
>
>
> Tipu daya Muhammad berhasil karena kebodohan orang Arab di zaman
> kebodohan.
> Bagaimana tipu daya ini bisa diterima oleh orang-orang terpelajar pada
> abad
> ke 21, dimana ilmu pengetahuan menyediakan begitu banyak fakta dan
> pencerahan?
>
>
>
> Ikuti Muhammad dalam Perang atau: Mati
>
>
>
> Ketika Amr bin al-Aas tiba di Yaman untuk memaksa rajanya membayar upeti
> jika dia tidak memeluk Islam, sang raja bertanya kepadanya: "Bagaimanakah
> semua kaum Quraishi menjadi Muslim?" Al-Aas menjawab:
>
>
>
> "Kaum Quraishi mengikuti Muhammad karena mereka mempunyai keinginan untuk
> memeluk Islam atau karena mereka takut sebab mereka dikalahkan dengan
> pedang. Dan sekarang kamu adalah satu-satunya yang tersisa (yang bukan
> Muslim). Jika kamu tidak memeluk Islam hari ini, kuda-kuda akan berlari di
> atasmu dan rakyatmu. Peluklah Islam dan kamu akan hidup dalam kedamaian
> dan
> kuda-kuda serta penunggangnya tidak akan menyerangmu."
>
>
>
> Dengan kata lain, pilihannya hanya Islam atau mati. Ikuti Muhammad atau
> mati
> – sebuah pilihan perbudakan dan sebuah taktik teroris yang teramat keji,
> rancangan Muhammad Utusan Allah. Ibn Ishaq menulis:
>
>
>
> "Utusan Allah mengirim Khalid bin Al-Walid kepada bin Al-Haris, untuk
> disampaikan kepada suku Najran, yang beragama Kristen dan berkata
> kepadanya:
> Jika kamu memeluk Islam dan membayar zakat, kamu akan diterima; jika kamu
> bilang tidak, aku akan membunuhmu dengan pedang."
>
>
>
> Suku tersebut mengirim beberapa orang dari Al-Haris kepada Utusan Allah
> dengan patuh. Apa yang dikatakan Utusan Allah kepada orang-orang tersebut?
> "Jika kamu tidak memeluk Islam, aku akan memenggal kepalamu di bawah
> kakimu!"
>
>
>
> Teror dan mental terorisme tidak hanya didemonstrasikan dalam
> tindakan-tindakan Muhammad, tetapi juga dicatat sebagai pewahyuan dari
> Allahnya dalam Al-Qur'an, yang mendukungnya untuk menteror, membunuh dan
> menumpahkan darah orang tidak berdosa.
>
>
>
> Surah 4:74 mengatakan
>
>
>
> Surah Muhammad mengatakan
>
>
>
> Surah Al-Anfal 8:60 mengatakan
>
>
>
> [94]: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
> sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang kamu
> menggetarkan
> (teror) musuh Allah, musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak
> mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya."
>
>
>
> [Surah 33:26 mengatakan, "...dan Dia memasukkan rasa takut (teror) kedalam
> hati mereka. Sebagian kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan"
>
>
>
> Kasih versus Teror
>
>
>
> Teror jelas-jelas diperintahkan Allah, untuk ditanamkan ke dalam hati para
> musuh Islam. Maka Islam adalah tempat subur untuk menggunakan teror dan
> terorisme sebagai alat untuk menaklukkan keimanan seseorang.
>
>
>
> Saya percaya, kebenaran sejati yang datang dari Surga tidak membawa
> pedang,
> ataupun memerintahkan pertumpahan darah orang tidak berdosa. Surga
> menyatakan: "Kasihilah musuhmu." Dia tidak mengatakan, "Jagallah musuhmu."
> Surga mengatakan: "Berkatilah mereka yang mengutukmu." Tidak mungkin Surga
> mengatakan: "Wahai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min itu untuk
> berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya
> mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus
> diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir,
> disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti."
>
>
>
> Surga yang mengampuni berkata
>
>
>
> Tetapi Surga tidak akan menghasut dan menyombong
>
>
>
> Penyebaran Islam setelah Muhammad juga dicapai dengan ujung pedang,
> seperti
> yang digambarkan dalam bendera mereka. Ibn Al-Asam Al-Garhami mengatakan
> di
> dalam bukunya Tales of Battles bahwa jumlah orang yang terbunuh dari awal
> panggilan kenabian Muhammad hingga kematiannya melebihi 30,000 jiwa. Dan
> mereka yang menemui ajalnya oleh pedang Islam dari awal pendirian Islam
> hingga 1250 Hijrah (sekitar tahun 1750 Masehi) mencapai sekitar sepuluh
> juta
> jiwa. Di Spanyol sendiri, kaum Muslim membunuh lebih dari 1.5 juta jiwa
> dari
> abad ke-8 Masehi hingga mereka diusir dari Spanyol pada tahun 1492.
>
>
>
> Perang antar Muslim: Pembunuhan Utsman bin Affan
>
>
>
> *[Muhammad memberlakukan pedang dan menghalalkannya terhadap kafir. Ia
> mungkin tidak sadar akan firman Yesus yang mengatakan sebaliknya, "Siapa
> yang menggunakan pedang akan binasa oleh pedang" (Mat.26:52). Pedang
> disini
> tentu "pedang" dalam arti luas tentang kebrutalan, pembunuhan, dan
> pertumpahan darah. Dan benarlah, ternyata pengembangan Islam yang
> mengandalkan pedang berbalik menjadi korban pedang itu juga di
> kalangannya.
> Kenapakah Muslim tidak me-renunginya serta menganalisa dan memastikan
> sejarah intern Islam itu sendiri?]
>
>
>
> Kejadian yang paling tepat menggambarkan "pedang makan tuan" adalah fakta
> pembunuhan terhadap penerus-penerus Muhammad (yakni para Kalifah) dan
> pemimpin-pemimpin Muslim oleh kalangan Muslim sendiri. Salah satu
> diantaranya adalah Utsman bin Affan, Khalifah ketiga yang menyumbangkan
> 10,000 dinar kepada Muhammad, ketika dia pertama kali mulai
> menyebar-luaskan
> panggilan kenabiannya. Al-Halabi menulis tentang dia:
>
>
>
> "Utsman bin Affan datang dengan uang sepuluh ribu dinar dan meletakkannya
> di
> dalam tangan dan dada Muhammad. Muhammad mulai mengambil uang tersebut,
> memeriksanya, membalik-balikannya ke setiap arah dengan hati-hati dan
> gembira sambil berkata, 'Semoga Allah memberikan pengampunan atas semua
> dosamu, yang tidak diketahui dan yang diketahui oleh umum, Wahai Utsman.
> Semoga Allah memberikan kepadamu pengampunan untuk apa yang kamu lakukan
> di
> hari kemarin dan apa yang kamu lakukan di hari esok hingga hari
> pengangkatan. Tidak akan ada sesuatu apapun yang dilakukan Utsman yang
> akan
> melukai dirinya mulai hari ini."
>
>
>
> Penulis-penulis Islam sendiri memberikan kita banyak penjelasan mengenai
> pembunuhan terhadap diri Utsman. Dua orang Muslim yang berpengaruh,
> Muhammad
> bin Abu Bakar dan Ammar bin Yasir, datang ke hadapan Utsman ketika dia
> sedang membaca Al-Qur'annya Muhammad. Mereka menyiksanya kemudian
> membunuhnya. Mereka juga menginjak jenggotnya dengan sepatu mereka –
> sebuah
> tanda penghinaan besar. (Jangan lupa bahwa Utsman adalah salah satu dari
> 10
> pembawa kabar baik yang berkhotbah tentang Surga. Dia juga adalah orang
> yang
> telah diberikan kepastian oleh Muhammad bahwa semua dosanya, yang lalu dan
> yang akan datang, akan diampuni, setelah dia membayar 10.000 dinar.)
>
>
>
> Ironisnya, dia dibunuh oleh seorang pembawa kabar baik lainnya, Ammar bin
> Yasir, yang berasal dari sebuah suku yang disiksa oleh kaum Quraishi
> karena
> Muhammad. Dengan demikian, seperti ucapan Muhammad, bukankah yang membunuh
> dan yang dibunuh sesama Muslim akan masuk ke dalam api neraka? Apakah
> Utsman
> benar-benar pergi ke Surga hanya karena sepuluh ribu dinar yang dia
> sumbangkan kepada Muhammad, karena ia memang dijanjikan Surga? Apakah
> Ammar
> bin Yasir, salah satu dari pembawa kabar baik tentang Surga – tetapi yang
> membunuh sesama orang Muslim – pergi ke Surga? Apakah kaum Muslim
> memikirkan
> hal-hal ini? Apakah Utsman dan Ammar pergi ke surga atau ke neraka?
> Menurut
> Muhammad, mereka pergi ke surga. Tetapi juga menurut Muhammad mereka pergi
> ke neraka! Faktanya, Kalifah ketiga ini dibunuh oleh Ammar dan anak dari
> Khalifah pertama.
>
>
>
> *[Muhammad sendiri tidak luput dari hukum "pedang berbalas pedang". Ia
> kena
> racun dari perempuan Yahudi yang ditawannya di Khaibar, dan Allah tidak
> menghindarkan atau memunahkan racun itu dari padanya, seperti yang diakui
> oleh Anas bin Malik: "Saya selalu mengetahui pengaruh racun itu dalam
> kerongkongan beliau (HS Bukhari 1220). Aisyah menyaksikan betapa Muhammad
> menderita, bukan hanya karena sakit keracunan makanan tersebut di
> saat-saat
> kritisnya, "Hai Aisyah! Saya senantiasa merasa pedih makanan (racun) yang
> saya makan di Khaibar. Itulah waktunya saya merasa tali jantung saya putus
> karena racun itu"; Tetapi harapan dan permohonannya untuk keselamatan
> dirinya di akhirat juga tidak menentu, karena tidak ada tanda-tanda
> dijawab
> lagi oleh Jibril maupun Allah. Muhammad hanya bergumul sendirian dengan
> maut. Ketika seseorang siap-siap menghembuskan nafas terakhirnya, ia akan
> melepaskan segala atribut ke-egoannya dan dengan kata-kata terakhir ia
> mengakui dengan sepenuh kejujuran. Dan itulah yang juga terjadi pada diri
> Muhammad, yang berkata: "Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan
> hubungkan saya dengan Teman yang Mahatinggi... Lalu beliau mengangkat
> tangannya sambil mengucapkan: "Teman Yang Maha Tinggi". Lalu beliau wafat
> dan rebahlah tangan beliau." (HSB.1570, 1573, 1574). Tak bisa lain lagi,
> Muhammad harus dengan jujur meninggalkan dua kebenaran diujung napas
> terakhirnya: (1). Bahwa ia adalah orang berdosa yang perlu diampuni. Dan
> (2)
> bahwa ada satu sosok baru yang disembunyikannya selama ini, yaitu, "Teman
> Yang Maha Tinggi" yang akan mengadilinya di hari pengadilan.]
>
>
>
> 5. Al-Qur'an Wahyu Allah atau Ciptaan Manusia?
>
>
>
> Tuan Qasim, guru agama saya dulu di Mesir tempat saya dilahirkan, –
> seperti
> halnya dengan semua para Imam dan Syeik – menyatakan bahwa mujizat yang
> dilakukan oleh Muhammad adalah penulisan Al-Qur'an. Mereka mengaku bahwa
> Al-Qur'an adalah tulisan yang paling indah dengan retorika yang paling
> baik
> yang pernah ditulis, karena berasal dari surga dan bukan ciptaan manusia.
> Al-Qur'an sendiri, dalam salah satu ayatnya menantang siapapun untuk
> menghasilkan sebuah karya mirip Al-Qur'an, atau bahkan yang mirip dengan
> salah satu suratnya yang mana saja. Dr. Badawi, seorang guru agama
> mengatakan, "Al-Qur'an adalah buku surgawi terakhir dan Muhammad adalah
> nabi
> terakhir dan penutup nabi-nabi sebelumnya."
>
>
>
> Apakah pernyataan-pernyataan manusia ini benar? Saya dulu biasanya
> memutlakkan Al-Qur'an dan saya adalah penggemar dari Sheikh Abdul Baset
>
>
>
> Penjiplakan Quranik
>
>
>
> Saya membaca dan merenungi Al-Quran dan juga Alkitab, dan saya menemukan
> banyak penjiplakan dengan penggeseran. [Tidak seperti para "Ahli Kitab",
> banyak Muslim belum tahu bahwa banyak ayat dari Al-Qur'an diambil dari
> Alkitab, dengan sejumlah penambahan pengurangan, dan perubahan, besar atau
> kecil.] Contoh, Al-Qur'an menetapkan untuk semua orang Muslim, kewajiban
> untuk membayar 2.5% zakat.[99] Hal itu menjiplak Perjanjian Lama yang
> ditetapkan bagi orang Yahudi untuk membayar 10% dari pendapatan tahunan
> mereka. Berpuasa, kiblat shalat, barang haram dan halal dan lain lain di
> dalam Al-Qur'an, juga dijiplak dari Alkitab dengan beberapa modifikasi.
> Semua ini bukan sesuatu yang baru, tapi sudah ada dikalangan Israel!
>
>
>
> *[Malahan penjiplakan dengan perubahan arah kiblat, angka zakat, dan bobot
> haram-halal, jelas-jelas menciptakan pertanyaan kenapa Allahnya Muhammad
> sesukanya mengubah hukum Tuhan dari para nabi selainnya, setelah ribuan
> tahun itu diberlakukan dengan baik-baik? Lihat pula kisah kejadian alam
> semesta, keberadaan 7 surga dan neraka, sosok sejarah seperti ratu Sheba
> (Balqis), Nimrod, kisah nabi-nabi, kejadian Yahya dan Isa beserta
> mujizat-mujizatnya, hingga kepada penghakiman akhir zaman, semuanya itu
> tak
> lain tak bukan hanyalah "retelling stories" dengan banyak penyimpangan,
> pengacakan, dan pengaburan fakta sejarah, sambil menyisipkan fiksi-fiksi,
> sehingga semuanya justru tidak jelas dan tidak masuk akal.]
>
>
>
> Mujizat Al-Qur'an?
>
>
>
> Tentang "keajaiban" Al-Qur'an. Apakah ini berarti Al-Qur'an tidak
> mempunyai
> kesalahan, baik itu secara gramatikal, sejarah ataupun Qur'aniah -
> dirinya,
> dan tidak seorangpun yang sanggup menulis sesuatu yang menyerupainya? Saya
> dulu memang selalu menantang para pengikut agama-agama lain untuk mencari
> kesalahan di dalam Al-Qur'an yang saya cintai. Tetapi beberapa teman dekat
> mengatakan kepada saya untuk membacanya dengan lebih seksama dan mendalam
> agar saya dapat mencari tahu sendiri. Saya melakukannya dan saya terkejut
> karena menemukan begitu banyak kesalahan gramatikal dan kesalahan sejarah.
> Kita tidak mau bertele-tele disini, kecuali hanya tampilkan satu-dua
> gelintir kekonyolan wahyu sebagai contoh.
>
>
>
> Laki-laki vs. Perempuan; Bentuk Tunggal vs. Jamak; Subyek vs. Obyek.
>
>
>
> Dalam Surat Al-A'raf di bawah ini,
>
>
>
> Pada ayat berikutnya, dari Surat At-Tauba,
>
>
>
> Muhammad juga terlanjur meletakkan bentuk subyek yang seharusnya berbentuk
> obyek, begitu juga sebaliknya – sebuah kesalahan yang tidak termaafkan
> dalam
> bahasa Arab, seperti yang ditulis dalam Surat Al-Hajj[102]
>
>
>
> Dalam Surat Al-A'raf 7:56, kesalahan gramatika yang konyol juga terjadi,
> dimana bentuk laki-laki (yang derajatnya dalam Islam lebih tinggi)
> tertukar
> dengan bentuk perempuan yang berderajat lebih rendah.
>
>
>
> Al-Suyuti mengatakan: "Tidaklah dibenarkan, bagi semua orang, untuk
> membaca
> Al-Qur'an tanpa membacanya dalam bahasa Arab; sekalipun pembacanya tidak
> pandai membaca dalam bahasa Arab."
>
>
>
> Dia mengatakan ini karena kebanyakan sarjana Muslim setuju bahwa
> menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa lain akan "menghilangkan banyak
> makna asli dan keindahannya serta nilai linguistiknya".
>
>
>
> *[Tentu saja itu bukan monopoli Al-Quran, melainkan secara umum gejala
> seperti itu berlaku untuk semua "bahasa-ibu", apalagi yang berujud
> prosa-lirik ala Al-Quran. Namun dalam perkembangan linguistik itu sendiri,
> entah dalam bahasa apa saja, akan menipiskan kekentalan nuansa aslinya
> yang
> selalu bergeser lewat waktu. Namun masalahnya menjadi lain ketika hal yang
> bersifat relatif itu hendak dimutlakkan dengan dalil bahwa membaca Al-Qur'an
> atau bershalat dalam bahasa lain>oleh para ulama Islam sebagi tidak sah,
> atau tidak diridhoi Allah, atau tidak berpahala selain dalam bahasa Arab!
> Bahkan pelaku-pelakunya dihajar!]
>
>
>
> Kita harus bertanya:
>
>
>
> "Apakah Allah adalah tuhan bagi orang-orang Arab saja?"
>
>
>
> "Apakah dia bukan Tuhan bagi semua orang?"
>
>
>
> "Apakah Allah tidak berbicara dalam bahasa lain selain dalam bahasa Arab
> saja, seperti yang Muhammad katakan beberapa kali dalam Al-Qur'an?"
>
>
>
> Walau sejak dunia diciptakan hingga saat ini, keseluruhan manusia yang
> bisa
> berbicara dalam bahasa Arab hanya seporsi kecil saja, namun Muhammad
> berkata: "Cintailah Arab untuk tiga alasan: karena aku adalah orang Arab,
> karena Al-Qur'an diturunkan kepada kita dalam bahasa Arab,
>
>
>
>
>
> Namun lucunya, Nabi Arab ini juga mempertentangkan pernyataannya di tempat
> lain dengan mengatakan: "Tidak ada perbedaan antara Arab dan bukan Arab
> kecuali dalam kesalehan."
>
>
>
> [105] Jika Al-Qur'an ditujukan bagi seluruh dunia, ia seharusnya datang
> dalam bahasa yang memang dapat diterjemahkan tanpa harus kehilangan makna
> dan nilai aslinya. Lebih jauh lagi, jika Al-Qur'an memang berasal dari
> Tuhan, ia seharusnya dapat diterapkan pada setiap generasi dan setiap
> tempat, tidak hanya untuk bangsa Arab dan hanya selama masa tertentu!
> [106].
> Seorang Syeikh & ilmuwan Islam, Ibn Taymiyyah,[107] menulis: [108]. Bahwa
> terdapat banyak kesalahan di dalam Al-Qur'an, telah diketahui dengan baik
> di
> antara para Muslim, dan tidak dapat dibantah oleh sarjana-sarjana mereka.
> Maka saya bertanya, "Tidakkah 'Jibril' menyadari pentingnya
> penekanan-penekanan dan tanda-tanda pada huruf-huruf ketika Al-Qur'an
> diturunkan?" [109] Dan masih banyak kesalahan lainnya yang tidak usah lagi
> disertakan disini. [110]
>
>
>
> *[Apalagi sampai harus diganti dan dirubah ayatnya Allah dalam
> nasikh-mansukh.]
>
>
>
> Alasan-alasan Lainnya yang Membingungkan
>
>
>
> Ketika Al-Qur'an ditulis, ia tidak memiliki tanda-tanda yang diperlukan
> oleh
> huruf-huruf yang sangat penting dalam bahasa Arab
>
>
>
> "Sahabat-sahabat Muhammad tidak menaruh tanda atau penekanan pada
> huruf-hurufnya. Dengan demikian, kata tersebut dapat dibaca dengan dua
> cara
> yang berbeda, dan bisa memiliki dua arti (atau lebih) yang berbeda!
>
>
>
> Bukti ini – penulisan Al-Qur'an yang tanpa tanda-tanda – juga SUDAH
> ditegaskan oleh Al Suyuti.
>
>
>
> *[Bukankah dikatakan bahwa di setiap malam di bulan Ramadhan "Jibril"
> turun
> untuk me-review bersama Muhammad apa-apa yang sudah diturunkan kepadanya
> agar terkonfirmasi segalanya dalam kebenaran? Bahkan dikatakan Jibril
> telah
> mengunjungi Muhammad sebanyak 124.000 kali, atau hampir 20 x dalam sehari
> selama kenabian Muhammad? (lihat Wikipedia, kategori "Malaikat"). Lalu
> kenapa masih kelolosan banyak kerancuan dalam penandaan Al-Qur'an?] Kalau
> hal itu dikatakan sebagai keajaiban, kesempurnaan, dan yang terindah dari
> semua kitab, bukankan seharusnya bebas dari kesalahan yang memalukan?
>
>
>
> Lama setelah Al-Qur'an ditulis, Abu Al-Aswad Al-Du'ali dan Saybubia
> (Khalil
> Ibn Ahmad) menyelesaikan pekerjaan yang tidak sempat dilakukan oleh
> 'jibril'. Ketika peletakkan penekanan-penekanan dan tanda-tanda pada huruf
> telah diselesaikan oleh mereka, pertentangan pun terjadi di antara umat
> Islam; dan masih terus terjadi sampai hari ini: Al-Qur'an dapat dibaca
> dalam
> dua cara yang berbeda, dan kenyataan ini ditegaskan oleh para sarjana
> Muslim
> sendiri! Sebaliknya Muhammad mengakui bahwa Al- Qur'an dapat dibaca dengan
> tujuh cara berbeda (yang akan memberikan arti yang berbeda terhadap
> kata-katanya) sebagaimana yang dicatat dalam Hadits Shahih Bukhari dan
> Muslim.
>
>
>
> Ketika saya masih kecil, saya bertanya kepada guru agama saya, mengapa
> (huruf) alif dihapus dari semua huruf-huruf dimana seharusnya ia
> ditempatkan. Dan guru saya tidak bisa menjawabnya, dan bahkan para sarjana
> Islam masih tidak memiliki sebuah jawaban. Apakah Jibril telah "memakan"
> huruf alif tersebut ketika ia mendiktekan ayat-ayatnya kepada Muhammad?
> Atau, huruf alif ini tidak terdapat dalam perbendaharaan Jibril? Jadi,
> apanya Quran yang dikatakan keajaiban yang terbesar?
>
>
>
> *[Dan tidak cukup dengan itu, siapakah diantara Muslim yang tahu apa yang
> diturunkan oleh Jibril kepada umat Islam, dalam huruf atau ayat "Alif laam
> miim"(ayat awal dari surat 2, 3, 29, 30, 31, 32), atau "Thaa sin mim"
> (fawatih al-suwar, ayat awal dari surat 26 dan 28 dan lain lain total ada
> 29
> surat?]
>
>
>
> Al-Suyuti menulis: "Ayat awal dari semua surat adalah rahasia sehingga
> tidak
> seorangpun mengerti maksudnya kecuali bagi Allah" (lihat Al-Itiqan,
> Al-Suyuti, vol.3, p.29). Inikah ujud dari keajaiban Quran yang tak
> tertandingi? Dengan kesalahan gramatikal, sejarah, dan kalimat-kalimat
> tanpa
> arti? Bukankah itu hanya bualan tersendiri dari Muhammad untuk menantang
> orang-orang bodoh menciptakan satu surat sebaik semisal Quran?
>
>
>
> Wahyu via Inspirasi Para Sahabat Muhammad?
>
>
>
> Bukti menunjukkan bahwa Al-Qur'an itu tak lepas dari ciptaan manusia.
> Kenyataan memperlihatkan banyak di antara ayat-ayatnya berasal dari para
> pendamping Muhammad dan istri-istrinya. Dengan demikian, apakah Abu Bakar
> dan Umar Al-Khattab juga merupakan nabi, atas partisipasinya dalam menulis
> Al-Qur'an? Mari kita lihat beberapa yang narasinya pendek saja.
>
>
>
> Umar Ibn Al-Khattab
>
>
>
> Abu Bakar bukanlah satu-satunya, masih ada yang lain yakni Umar ibn
> Al-Khattab mengatakan sebuah pernyataan bahwa "jibril" dengan segera
> menerima dan menurunkan kepada Muhammad.
>
>
>
> Salah satu peristiwa yang disebutkan Al-Suyuti, menunjukkan bagaimana dan
> dari siapa wahyu Muhammad itu timbul:
>
>
>
> "Seorang Yahudi bertemu dengan Umar Ibn Al-Khattab. Orang Yahudi itu
> beradu
> argumentasi dengan Umar dan mencoba untuk meyakinkan dirinya bahwa
> Muhammad
> bukanlah seorang nabi dan "jibril" yang berbicara kepadanya hanyalah musuh
> dari orang Yahudi. Umar menjawabnya, 'Siapapun yang menjadi musuh Allah,
> dialah musuh para malaikat, para utusannya, Jibril dan Michael, karena
> Allah
> adalah musuh bagi orang-orang yang tidak percaya.' Dan hanya selang dua
> hari, ucapan tersebut diturunkan menjadi ayat yang bisa kita temukan dalam
> Al Qur'an, Surat 2:98."
>
>
>
> Zayd bin Thabit [111]
>
>
>
> Sebuah kisah lain diceritakan oleh Zayd, salah seorang dari para penulis
> wahyu Muhammad (Al Qur'an). Ia mengatakan:
>
>
>
> "Muhammad menghampiriku lalu berkata, tulislah apa yang telah diturunkan
> kepadaku, 'Mereka yang hanya duduk diam di dalam iman tidak dapat
> disamakan
> dengan mereka yang bertempur di jalan Allah.' Di antara mereka pada saat
> itu, ketika ia sedang mendiktekannya kepadaku, ada Ibn Umm Kulthum,
> seorang
> tuna netra. Ia berkata kepada Utusan Allah, 'Tetapi aku buta.'
>
>
>
> Lalu Muhammad berkata kepada Zayd, 'Tambahkan pada ayat itu, kecuali
> mereka
> yang cacat.'"
>
>
>
> Apakah itu merupakan pewahyuan yang turun dari surga atau nasihat spontan
> dari manusia? Saya serahkan kepada Anda untuk memutuskannya.
>
>
>
> *[Masalahnya, hanya Muhammad seorang yang menyaksikan perkataannya sendiri
> sebagai wahyu! Dan itu dengan mengatas-namakan "Jibril"plus "Allah" yang
> kedua-duanya hanya diklaim. Sementara pewahyuan nabi-nabi sebelumnya hanya
> berurusan langsung dengan Tuhan sendiri (tanpa Jibril), kenapa Muhammad
> hanya berurusan dengan "Jibril" tanpa Allah? Maka dalam contoh diatas,
> tampak sekali klaim demikian mudah nyasar dari sumber tertingginya.]
>
>
>
> Abd Allah bin Sa'd
>
>
>
> Seorang penulis lain yang dipakai Muhammad adalah Abd Allah bin Sa'd. Ia
> kemudian meninggalkan nabi karena ia menemukan kenyataan bahwa tidak ada
> pewahyuan dan tidak ada "jibril." Ia bersaksi demikian: "Muhammad
> sebelumnya
> selalu berkata kepadaku untuk menulis pada setiap akhir bagian: 'Allah
> adalah penyayang dan adil'. Tetapi aku menulisnya dengan 'pengampun dan
> penuh belas kasihan.' Lalu Muhammad menjawab, 'Itu sama saja.'"
>
>
>
> Akibatnya Sa'd telah pun meninggalkan Islam. Ia melarikan diri karena
> Muhammad mengancam akan membunuhnya setelah ia diberitahukan apa yang
> dikatakan oleh bin Sa'd: "Jika Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad, Ia
> tentu juga akan menurunkannya kepadaku. Ketika Muhammad berkata, 'Allah
> mendengar dan mengetahui segalanya,' aku menulis, 'Allah maha mengetahui
> dan
> adil.' Jawabannya seperti biasa adalah, 'bin Sa'd, tulislah apapun yang
> kau
> kehendaki.' "
>
>
>
> Menanggapi tuduhan Sa'd, ayat berikut ini kemudian diturunkan kepada
> Muhammad, Al-An'am 6:93: "Dan siapakah yang lebih zalim dari orang yang
> membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukan
> kepadaku," padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang
> yang berkata, "Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah."
>
>
>
> Seperti biasa, "jibril" selalu siap dengan sebuah ayat untuk membenarkan
> pemlintiran fakta dari Muhammad, ketika ia menumpahkan darah bin Sa'd yang
> hendak membuktikan kepalsuan nabi.
>
>
>
> *[Tentu para pembaca dapat merasakan bahwa bin Sa'd – sebagai penulis
> wahyu
> bagi tuannya – tahu persis resiko apa yang bisa dijatuhkan kepadanya bila
> ia
> sesumbar menyaingi tuannya sebagai penerima wahyu pula. Tetapi karena itu
> bukan sesumbar bualan – melainkan fakta yang sebenarnya – maka ia
> kehilangan
> respek terhadap tuannya, tidak tahan menghadapi kepalsuan, dan barakhir
> nekad melontarkan fakta kebenarannya dengan resiko yang harus
> ditanggungnya!]
>
>
>
> Umm Salamah
>
>
>
> Umm Salamah, salah seorang dari istri-istri Muhammad, suatu ketika
> bertanya:
> "Wahai Utusan Allah, aku tidak pernah mendengar sosok wanita diucapkan
> selama masa Hijrah (menyingkirkan diri/ minggat ke Medinah)." Kemudian,
> ayat
> di bawah ini dengan mudahnya turun: "Maka Tuhan mereka memperkenankan
> permohonannya dengan berfirman, "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan
> amal
> orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan;
> karena sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain."
>
>
>
> "Wahai Utusan Allah, engkau hanya menyebutkan laki-laki tetapi tidak
> menyebut perempuan." Seperti biasa, "jibril" sudah siap memberikan
> kepalsuan
> kepada Muhammad. Lihat ayat di bawah ini diturunkan jibril: "Sesungguhnya
> laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin,
> laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan
> perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan
> perempuan yang khusyuk, …. dst."
>
>
>
> Masih banyak lagi surat yang turun dari "jibril" untuk memuaskan
> istri-istri
> Muhammad dan teman-temannya.
>
>
>
> Aisyah
>
>
>
> [117] yang mengijinkan penggunaan pasir (dalam bahasa Arab disebut,
> Al-Tayammum) sebagai persiapan untuk bersembahyang, sebagai pengganti
> air.[118] Bagaimana pasir bisa membersihkan orang-orang yang akan
> bersembahyang, bukankah malahan akan menambah kotor? Bagaimana ucapan
> manusia (Aisyah sehabis sanggama) bisa bernilai wahyu dalam Qur'an?[119]
> Pertanyaan yang sama-sama bodohnya: apa Jibril kalah terhadap bangkai
> anjing, atau kalah akal memilih ruang/ rumah lain (atau tempat lain diluar
> rumah) untuk menurunkan ayat-ayat Allahnya?[120]
>
>
>
> Suatu kali, Aisyah, istri yang dimanjakan oleh Muhammad, berkata: "Aku
> bersama dengan Utusan Allah ketika sebuah penyerangan sedang berlangsung.
> Ia
> seperti biasa melakukan hubungan intim denganku, setiap malam. Tetapi
> ketika
> pagi hari tiba, ia tidak menemukan air untuk mencuci untuk sembahyang. Aku
> berkata kepadanya, 'Muhammad, bukankah kita terbuat dari pasir?' Dan ia
> menjawab, 'Ya, benar.' Aku berkata, 'Kalau begitu, mengapa bingung, engkau
> dan orang-orangmu membutuhkan air namun tidak menemukannya, sedangkan
> pasir
> selalu ada di sana. Gunakan saja pasir.'"
>
>
>
> Seperti biasa, "jibril"-nya Muhammad turunkan ayat dengan segera
>
>
>
> Wahyu dari Pembantu? Terhenti Karena Bangkai Anjing?
>
>
>
> Manipulasi Muhammad dan tuhannya dan Jibrilnya tidak hanya terbatas pada
> hubungan-hubungan yang penting, tetapi meluas kepada hal-hal yang sepele.
> Sebagai contoh, ada satu kisah populer yang dipercaya ratusan juta Muslim,
> bahwa wahyu Muhammad bisa terputus karena bangkai anjing. Suatu hari sang
> nabi bertanya kepada pembantunya: 'Mengapa, ya Khawla, "jibril" berhenti
> menurunkan ayat-ayat kepadaku?' Khawla tentu tak bisa menjawab dengan
> kepastian. Tetapi tatkala ia bersih-bersih ruangan dan ketika ia
> membersihkan di bawah tempat tidur sang nabi, ia menemukan seekor anjing
> mati. (Dan Muhammad tidak mencium bangkai anjing yang telah mati selama
> beberapa hari di bawah tempat tidurnya? Dan kenapa seorang nabi bertanya
> kepada pembantunya tentang ruh "jibril" yang dinyatakan oleh Muhammad
> sendiri bahwa keberadaannya tidak bisa terjangkau oleh beliau, apalagi
> manusia lainnya (lihat Surat 17:85), bahkan apalagi ditanyakan apa sebab
> musabab wahyunya terhenti? Yang benar saja! Tetapi itulah hebatnya sang
> nabi, sebab setelah kamarnya dibersihkan, tuhannya Muhammad menurunkan
> Surat
> Ad-Duha 93:5.
>
>
>
> Kontradiksi (Pertentangan) Ayat-ayat dalam Al-Qur'an
>
>
>
> Tersinyalir bahwa ada lebih dari 24% ayat-ayat Qur'an yang bertentangan
> satu
> sama lainnya. Beberapa contoh akan dibahas disini.
>
>
>
> Yang "Menghapus dan Dihapuskan"
>
>
>
> Kita akan mendiskusikan kontradiksi yang tak masuk akal didalam Al- Qur'an
> yang sekaligus merupakan praktek membahayakan dimana satu ayat Allah bisa
> diganti-gantikan dengan ayat lain dengan entengnya, seolah Allah ingin
> mengatakan: "Sebentar, Aku telah membuat kekeliruan dan Aku perlu
> membetulkannya sekarang." Praktek ini di dalam Al-Qur'an dijadikan doktrin
> Islam dan dikenal dengan istilah Nasikh dan Mansukh, "Yang Menghapus" dan
> "
> Yang Dihapuskan."
>
>
>
> *[Tetapi bagaimana Tuhan Yang Mahatahu mungkin bisa keliru memberikan
> wahyuNya, sehingga perlu mendatangkan wahyu yang membatalkan wahyu? Secara
> teologis, doktrin ini sekaligus telah merupakan pengakuan akan adanya
> kontradiksi wahyu Allah, namun dihalalkan Islam dengan istilah muluk!]
>
>
>
> Berikut ini adalah antara lain kontradiksinya yang mencengangkan!
>
>
>
> Tidak Ada Paksaan dalam Agama?
>
>
>
> Kami tampilkan 4 ayat sejuk yang memberi kebebasan bagi orang-orang untuk
> memeluk agama mereka selain Islam:
>
>
>
> * "Tidak ada paksaan untuk agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang
> benar
> daripada jalan yang sesat"
>
>
>
> * "Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab dan kepada
> orang-orang yang ummi, "Apakah kamu mau masuk Islam?" Jika mereka masuk
> Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk (kepada kebenaran),
> tetapi jika mereka menolak, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan
> kepada
> mereka."
>
>
>
> * "Karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kamilah
> yang
> menghisab amalan mereka."
>
>
>
> * "Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah
> mengawasi (perbuatan) mereka, dan kamu (Muhammad) bukanlah orang yang
> diserahi mengawasi mereka."
>
>
>
> Tetapi pada kenyataan yang sebenarnya, Al-Qur'an tidak dapat mentolerir
> kebebasan seseorang untuk memilih keyakinan. Ini terjadi setelah Muhammad
> merebut kekuasaan dan memiliki banyak kekuasaan, sehingga dialah sendiri
> yang bebas mengubah wahyu mengenai kebebasan secara berlawanan diametral.
> Semua yang "non-Islam" harus diperangi dan ditumpasi, termasuk orang-orang
> yang Allah berikan KitabNya!:
>
>
>
> *."Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi perlawanan, dan agama itu
> semata-mata hanya untuk Allah. Jika mereka berhenti, maka tidak ada lagi
> permusuhan, kecuali terhadap orang-orang yang zalim."
>
>
>
> *."Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah tidak (pula)
> kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah
> diharamkan
> oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (Agama
> Allah), (bahkan jika mereka adalah) orang-orang yang diberikan kitab
> kepada
> mereka, sampai mereka membayar jizyah
>
>
>
> *."Hai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang
> munafik
> itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka
> jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya."
>
>
>
> *. "Mereka ingin kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi
> kafir,
> lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di
> antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah pada jalan
> Allah.
> Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu
> menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi
> pelindung dan jangan (pula) menjadi penolong."
>
>
>
> Secara keseluruhan, Al-Qur'an mengandung lebih dari 220 kontradiksi. *[Dan
> setiap ayat-ayat keras itu dapat dipakai secara absah dan halal sesuai
> dengan kebutuhan dan situasi Islamnya. Malahan dalam Haditsnya, Muhammad
> terang-terangan memerintahkan penumpasan orang kafir yang harus dikaitkan
> dengan penjunjungan dirinya berdampingan dengan Allah]:
>
>
>
> "Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka mengatakan,
> 'Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah
>
>
>
> Kontradiksi: Hari Penghakiman
>
>
>
> Ibn Abbas mengatakan bahwa, suatu hari seorang Arab mengatakan kepadanya
> bahwa Al-Qur'an menulis panjangnya sehari penghakiman adalah sama dengan
> 1000 tahun, sebagaimana yang ditulis dalam Surat As-Sajdah 32:5.
> Sebaliknya,
> dalam Surat Al-Ma'arij 70:4 dan di tempat-tempat lainnya, panjangnya sama
> dengan 50.000 tahun. Abu Abbas menjawab bahwa kedua "hari" yang berbeda
> itu
> dan masa kehadiran mereka memang disebutkan di dalam Al-Qur'an, tetapi
> Allah
> lah yang mengetahui jawaban yang sebenarnya mengenai mereka. *[Lihatlah
> betapa fasihnya Quran menyajikan jurus-jurus pendalilan yang
> berkelat-kelit
> dan yang membodohi, demi menutupi ayat-ayatnya yang kontradiktif. Yang
> satu,
> dikatakan Allah melakukan koreksi ayat dengan nasikh-mansukh. Yang lain,
> dikatakan bahwa hanya Allah yang tahu, tanyalah sama Yang Empunya Ayat!
> Padahal jawaban yang lurus, sederhana, dan benar adalah persis yang Muslim
> tuduhkan terhadap Alkitab: Kitabmu palsu! Maling teriak maling? Allah
> pasti
> tahu, tetapi manusia pun sesungguhnya mudah tahu!]
>
>
>
> Kontradiksi Lainnya:
>
>
>
> 1. "Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasib di
> antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya."
> (Surat 23:101)
>
>
>
> Ini bertentangan dengan
>
>
>
> "Sebagian dari mereka menghadap satu sama lain, kepada sebagian yang lain
> berbantah-bantahan." (Surat 37:27).
>
>
>
> 2. "Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
> ke
> duanya dalam enam hari."( Surat 32:4)
>
>
>
> Ini bertentangan dengan
>
>
>
> "Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi
> dalam dua hari? Dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? Demikian itulah
> Tuhan
> semesta alam." (Surat 41:9).
>
>
>
> 3. "…maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau
> empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
> (kawinilah) seorang saja." (Surat 4:3).
>
>
>
> Pada ayat di atas, Al Qur'an mengajarkan bahwa ada kemungkinan untuk
> bersikap adil kepada beberapa orang perempuan, tetapi hal itu bertentangan
> dengan surat yang sama: "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku
> adil
> di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…"
> (Surat 4:129).
>
>
>
> 4. Dalam Surat 90:1, Muhammad mengatakan bahwa ia tidak bersumpah dengan
> menggunakan "kota ini" (Mekah): "Aku tidak bersumpah demi kota ini."
>
>
>
> Tetapi kemudian ia mempertentangkannya dengan ayat Surat 95:1-3
>
>
>
> "Demi buah tin dan buah zaitun, dan demi bukit Sinai dan demi kota (Mekah)
> ini yang aman."
>
>
>
> Mungkinkah seorang Nabi Tuhan bersumpah demi buah tin dan zaitun?
> [Dimanapun, sumpah itu harus didirikan di atas otoritas yang paling
> berwenang (lebih tinggi daripada yang bersumpah) yang dianggap turut
> menyaksikan dan meneguhkan sumpah! Anda manusia tak mungkin bersumpah demi
> nama anjing misalnya, dan Tuhan mustahil perlu bersumpah demi ciptaanNya!
> Ia
> sesungguhnya tidak perlu bersumpah, namun bila itu dilakukan juga, maka
> Tuhan bersumpah hanya demi diriNya. Sumpah yang selainnya hanya bisa
> datang
> dari "wahyu akal-akalan". Itu sebabnya banyak sekali teman Muslim yang
> akhirnya meninggalkan Islam karena Qurannya hanya berisi "sumpah serapah
> buatan manusia". Namun Alkitab berkata: "Sebab manusia bersumpah demi
> orang
> yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang
> mengakhiri segala bantahan... Sebab ketika Allah memberikan janjiNya
> kepada
> Abraham, Ia bersumpah demi diriNya sendiri, karena tidak ada orang yang
> lebih tinggi dari padaNya." (Ibrani 6: 16, 13)]
>
>
>
> Kesalahan Sejara
>
>
>
> *[Perlu dicatat bahwa ketika Muhammad merujuk kepada cerita Alkitab, ia
> bukan mengutipnya dari Alkitab, melainkan berusaha memindahkan setting
> Israel ketanah Arab (Mekah), seperti yang kita saksikan dalam kisah
> Ibrahim
> versi Muhammad. HS Bukhari menuturkan bahwa Ibrahim menghantar Hagar dan
> putranya yang kala itu masih menyusu, pergi ke Mekah karena keduanya
> diusir
> oleh Sara. Tidak seorang manusiapun yang tinggal ditempat itu, dan Ibrahim
> segera pulang kembali kepada Sara sambil meninggalkan mereka berdua
> disitu.
> Hagar dan putranya terancam kehausan, sehingga Hagar seperti orang gila
> berlari bolak-balik 7x dari Shafa ke Marwah, yang akhirnya secara ajaib
> menemukan mata air Zamzam. Maka merekapun seterusnya menetap di tempat
> tersebut dimana Ismail belajar bahasa Arab dan kelak kawin disana
> (HS.Bukhari no. 1475). Tetapi setelah secara "shahih" menceritakan kisah
> yang dicangkokkan disini, kapankah Ibrahim punya waktu untuk menemui
> Ismail
> guna menceritakan tentang mimpinya untuk menyembelih putranya? Untuk
> tujuan
> pencocokan legenda ini, maka para sarjana Islam sibuk menyusun kisah
> alternatif. Namun semuanya tetap dimentahkan dengan satu pertanyaan, dari
> mana sumber legenda itu diambil? Dari Nabi-nabi sebelum Masehi atau
> dongeng
> manusia dan jin-jin sesudahnya??]
>
>
>
> Alkitab/Kitab Suci Injil menyatakan bahwa Hagar dan putranya meninggalkan
> Hebron (tanpa Abraham) dan pergi ke arah selatan, ke Bersyeba (dengan
> dibekali sedikit roti dan sekirbat air). Di gurun Palestina selatan ini
> mereka dengan sendirinya tersesat, namun malaikat Tuhan datang
> menyelamatkan
> mereka. Dan beberapa tahun kemudian, Hagar, budak dari Mesir itu, mengatur
> pernikahan putranya dengan seorang perempuan Mesir pula.
>
>
>
> *[Pengisahan Alkitab oleh Nabi Musa ini jelas logis dan otoritatif, tanpa
> jejak akal-akalan manusia sesudah masa Muhammad. Namun secara tiba-tiba
> Hadist (200 tahun sesudah Muhammad) memastikan Hagar dan Ismael bisa
> berjalan sampai ke Mekah dengan persediaan makan-minum sekedarnya. Selain
> itu, disaat sekitar tahun 2000 SM seperti itu, dimanakah dapat ditemukan
> bukti sejarah atau arkeologi yang menunjukkan adanya akses migrasi atau
> jalan karavan kesana? Bukankah Hadist Nabi sendiri mengatakan juga bahwa
> "pemukiman" Mekah tidak exist dalam sejarah sekuno itu (lihat HSB.
> No.1475,
> "...Waktu itu tidak ada seorangpun yang tinggal di Mekah". Alangkah
> sembrononya dongeng "bunuh diri" yang ingin memindahkan setting Israel ke
> Arab!]
>
>
>
> Kontradiksi Tentang Kewafatan Sayidina Isa Al-Masih
>
>
>
> Pertentangan yang paling kritis dan ketara dalam Qur'an adalah mengenai
> Kewafatan (kematian) Yesus (Isa). Apakah Dia telah dibunuh atau tidak?
> Surat
> An-Nisa 4:157 berkata:
>
>
>
> …"Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa Putra Maryam, Rasul
> Allah,
> padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula disalib-nya, tetapi yang
> mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
> Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa,
> benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
> mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti
> persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
> adalah Isa."
>
>
>
> Umat Islam selalu mengutip ayat yang tanpa saksi dan bukti ini –
> satu-satunya ayat yang dipunyai Quran -- untuk menjawab pernyataan orang
> Kristen tentang penyaliban Kristus. Untuk menanggapi hal itu, umat Islam
> terpaksa harus melupakan Surat Al-Imran 3:55:
>
>
>
> "Ingatlah, ketika Allah berfirman, "Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan
> menyebabkan kematianmu
>
>
>
> Di sini Al-Qur'an tidak hanya menyebutkan tentang kematian Yesus (Isa)
> yang
> bertentangan dengan ayat sebelumnya, tetapi juga dinyatakan bahwa siapapun
> yang menjadi pengikut Yesus akan berada di atas orang-orang lainnya pada
> hari kiamat! Al-Qur'an juga menyebutkan tentang kematian Isa di dalam
> Surat
> Maryam 19:33: "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari
> aku
> dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
> kembali."
>
>
>
> Disini ada dua ayat dalam Qur'an yang mengkonfirmasikan kematian Isa anak
> Maryam, melawan satu ayat yang menolak kematiannya. Apakah ada dua Tuhan
> berbeda yang masing-masing menyuarakan "hidup-mati-nya" Isa yang berbeda?
> Padahal Muhammad berkata, "Tiada Tuhan selain Allah?" Bagaimana umat
> Muslim
> melihat pertentangan yang gamblang ini?
>
>
>
> Contoh Kesalahan Fatal Lainnya
>
>
>
> Tidak ada nara sumber manapun yang menyebut bahwa Maria yang melahirkan
> Yesus mempunyai seorang saudara laki-laki. Tetapi Tuhannya Muhammad
> mengatakan dalam Al-Qur'an bahwa Maria mempunyai saudara laki-laki,
> (Maryam
> 19:28). Masih tentang subyek yang sama, Al- Qur'an mengatakan bahwa Maria
> adalah saudaranya Harun. Ini juga kesalahan fatal sebab Harun adalah orang
> dari suku Lewi, sementara Maria berasal dari suku Yehuda. Lebih fatal
> lagi,
> Harun hidup 1500 tahun SM (sebelum Isa lahir)! Tentulah akan menyulitkan
> laki-laki itu menjadi saudara laki-laki Maria!
>
>
>
> Al-Qur'an juga berspekulasi bahwa istri Firaun-lah yang menemukan Musa di
> sungai Nil, padahal yang benar adalah Puteri Firaun.
>
>
>
> *[Kebenaran ini dinyatakan oleh Musa sendiri yang menulis Taurat dan yang
> mencantumkan dirinya diasuh oleh putri Firaun! Akankah Muhammad lebih tahu
> dari Musa tentang Musa? Sedangkan kemustahilan melaksanakan wajib shalat
> 50x
> sehari (yang semula diwajibkan Allah bagi Muhammad), itu saja tidak
> diketahui Muhammad. Dan itu hanya diketahui oleh Musa, sehingga Muhammad
> disuruhnya untuk menawar kepada Allah hingga jatuh hukum finalnya menjadi
> 5x
> sehari! (lihat HS Bukhari 211). Sungguh seluruh Muslim berutang budi
> kepada
> Musa yang mencetuskan "ide-brilliant" kepada Muhammad untuk bernegosiasi
> dengan Allahnya Muhammad.]
>
>
>
> Kesalahan Al-Qur'an terkait dengan ilmu pengetahuan, juga membuktikan
> bahwa
> ia bukanlah buku yang berasal dari Tuhan. Sekiranya itu berasal dari
> Tuhan,
> seharusnya "kenyataan mengenai alam semesta" adalah yang sebenarnya.
> Bahkan
> seandainyapun Al-Qur'an nguping mengutip dari Alkitab, ia tidak
> melakukannya
> secara akurat. Sebagai contoh, Alkitab menyatakan bahwa bumi adalah bulat,
> sebuah globe. Dan itu dinyatakan secara jelas pada abad ke delapan SM –
> hampir seribu tahun sebelum Muhammad. Yesaya menulis tentang bulatan bumi:
> "Dia yang bertahta di atas bulatan bumi…."
>
>
>
> "Yang Menghapuskan dan Dihapuskan" (Mansukh wa'al Nasikh)
>
>
>
> Doktrin ini ada dalam Al-Qur'an. Ini berarti bahwa Muhammad memiliki hak
> untuk menghapus dan membatalkan ayat-ayat di dalam Al-Qur'an sesuai
>
> kehendaknya. Beberapa kritik menyatakan bahwa tuhannya Muhammad akan
> membacakan ayat-ayat, dan kemudian setelah beberapa waktu, Ia akan
> membatalkan atau menghapuskannya. Beberapa ayat dalam Al-Qur'an dibatalkan
> atau diubah hanya beberapa jam setelah penurunannya kepada Muhammad.
> Bagaimana Muhammad menangani masalah ini, dan bagaimana ia membenarkan
> tindakannya atas hal ini?
>
>
>
> Alasan pokok: Allah Menggantikan dengan idea yang Lebih Baik?
>
>
>
> Pada satu titik, keseluruhan panggilan dan misi Muhammad hampir merupakan
> kesalahan total. Rupa-rupanya orang-orang Yahudi di Arab sangat kenal akan
> gaya dan kebiasaan Muhammad tatkala menyampaikan ajaran kenabiannya.
> Mereka
> menyatakan bahwa setelah Muhammad memberikan perintah kepada para
> pengikutnya, ia biasa akan menariknya tidak lama kemudian. Dan seperti
> biasanya, Tuhan selalu siap untuk mengirim "jibril" dengan sebuah ayat
> untuk
> menolongnya keluar dari dilema, serta meyakinkan orang-orang bahwa
> Allah-lah, dan bukan Muhammad yang memerintahkannya untuk menghapus ayat
> tertentu: "Ayat mana saja yang kami cabut atau kami jadikan lupa
> kepadanya,
> kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.
> Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
> sesuatu."
>
>
>
> Menurut Al-Suyuti, "Pencabutan berarti penghapusan atau pembatalan."
>
>
>
> Dibatalkan oleh Ayam-Ayam?
>
>
>
> Banyak ayat yang ditambahkan di dalam Al-Qur'an secara seketika setelah
> kematian Muhammad. Banyak lagi ayat lainnya yang dihapuskan oleh Utsman
> bin
> Affan, yang memerintahkan agar Al-Qur'an diperbaiki dan menaruh
> penekanan-penekanan pada huruf-hurufnya. Tetapi kemana perginya semua
> surat
> dan ayat-ayat yang dihapuskan itu?
>
>
>
> Kita bahkan dapat bertanya: Kemana perginya Al-Qur'annya Muhammad? Menurut
> Ibn Hazm, Aisyah mengatakan bahwa beberapa ayat, seperti mengenai
> melemparkan batu dan menyusui anak,
>
>
>
> Beberapa sarjana Muslim boleh saja menyatakan bahwa ayat-ayat yang telah
> dimakan oleh ayam tersebut telah dibatalkan. Tetapi tentu saja, mereka
> tidak
> mengetahui dengan pasti karena mereka tidak bersama-sama dengan ayam yang
> memakan ayat-ayat tersebut. Tetapi bagaimana ayat-ayat tersebut dibatalkan
> setelah Muhammad meninggal? Dan bagaimana mungkin ayam-ayam membatalkan
> ayat-ayat tersebut, sedangkan beberapa ayat yang sudah dimakan ayam-ayam
> masih terdapat di dalam Al-Qur'an?
>
>
>
> Selanjutnya, Umar bersikeras menambahkan Al-Qur'an dengan ayat-ayat
> mengenai
> menyusui anak setelah ia mendengar Aisha menceritakan hal itu. Ia juga
> hampir menambahkan ayat-ayat mengenai melemparkan batu, setelah mendengar
> kisahnya dari Ka'b. Namun anehnya, ke mana perginya dua ratus ayat yang
> sedianya ada dalam Surat Al-Ahzab?
>
>
>
> *[Hadits narasi Aisha mengatakan bahwa surat al-Azhab 33 terdiri atas 200
> ayat di masa Muhammad. "Ketika Utsman menyalin 'masahif' (kodex) maka kami
> tidak tahu lagi apa-apa, kecuali bahwa apa yang kita punyai sekarang ini
> (maksudnya surat al-Azhab entah bagaimana kini hanya berisi 73 ayat
> seperti
> Quran di saat ini. Lihat Al-Suyuthi, Al-Itqan II.p.25)]
>
>
>
> Bukankah tuhannya Muhammad berkata: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan
> Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya dari
> penyelewengan."
>
>
>
> Lalu bagaimana mungkin tuhannya Muhammad tidak menjaga firmannya dan
> Al-Qur'annya dari ayam-ayam tersebut? Menjaga ayam-ayam itu untuk tidak
> melahap ayat-ayat Al-Qur'annya? Atau mencegah Utsman untuk menghapus
> ratusan
> ayat dari Al-Qur'an? Dr. Mousa Al-Mousawi, seorang sarjana Iran modern,
> menyatakan: " Diantara mereka kelompok-kelompok Islam yang mengatakan
> bahwa
> ada perubahan di dalam Al-Qur'an, maka para sarjana Shiah adalah
> persentase
> yang terbesar di antara mereka."
>
>
>
> Ayat yang Hilang – Surat yang Hilang
>
>
>
> Kita menyaksikan dengan mata sendiri bahwa ayat pertama (basmalah) juga
> dihapuskan dalam Surat-9, At-Tauba. Al-Suyuti, seorang sarjana Muslim
> terkemuka menegaskan bahwa lebih dari 100 ayat dihapuskan dari surat
> tersebut.[142] Ia menyebutkan bahwa Ibn Malik mengatakan banyak ayat yang
> dihapus dari Surat At-Tauba, termasuk ayat "basmalah" tadi. Dan ditegaskan
> kembali bahwa jumlah ayat sebelumnya adalah sama dengan jumlah ayat dalam
> Surat 2 (Al-Baqara
>
>
>
> Kemana perginya ke dua surat itu? Bagaimana mereka bisa menghilang dari
> Al-Qur'an salinan Utsman, yang dibaca oleh kelompok umat Muslim Sunni saat
> ini, tetapi berbeda bentuknya dengan yang dibaca oleh kelompok Shiah?
> Al-Qur'an Sunni memiliki 114 surat, sedangkan Al-Qur'an Shiah memiliki 115
> surat, dimana Surat Al-Wilaya (Pengganti) ditambahkan di dalam Al-Qur'an
> tersebut.[145]
>
>
>
> Cara Al-Qur'an Dihimpun Menjadi Kitab
>
>
>
> [Kita sedih membaca di banyak tempat – termasuk di Muqadimah terjemahan
> Al-Qur'an – yang tetap nekad menyatakan bahwa sebelum Nabi wafat, "semua
> ayat-ayat Quran sudah terturun dan disusun final, menurut tertib urut yang
> seharusnya, dan terjaga dan terpelihara baik oleh Allah". Dan Muslim awam
> mempercayai pernyataan itu mentah-mentah! Jauh dari kebenaran!]
>
>
>
> Padahal Muhammad sendiri semasa hidupnya tidak mengumpulkan ayat-ayat yang
> tesebar di berbagai tempat (selama lebih dari 20 tahun) menjadi sebuah
> kitab, yang kemudian disebut Al-Qur'an (artinya bacaan).
>
>
>
> [Beliau juga tidak pernah memerintahkan para sahabatnya untuk
> mengumpulkannya dari ayat-ayatnya yang terserak di atas pelbagai
> alas-tulis
> yang
>
>
>
> dipakai sekenanya oleh tiap pengikutnya. Mereka ini hanya mencatatkan
> ayat-ayat favoritnya sendiri-sendiri, itupun kalau mereka kebetulan hadir
> tatkala Nabi mendapat wahyu, yang tempat dan waktunya tidak pernah
> menentu.
> (Bisa di rumah, sendirian atau bersama seseorang, di mesjid, dalam
> perjalanan, di siang hari, atau malam, bahkan dalam peperangan, di bumi
> atau
> di surga) Pencatatan dilakukan pada potongan-potongan kayu, lempeng tanah,
> batu, daun kurma, tulang, kulit binatang, apa saja, dan menyimpannya
> sendiri-sendiri pula secara lepasan. Ada pula yang mencatat bagiannya
> dalam
> otak, alias dihafal. Alhasil, tak ada yang terkumpul penuh, tak ada yang
> teratur, tak ada urutan yang dibakukan, melainkan masing-masing adalah
> seporsi himpunan ayat-ayat favorit yang saling berbeda. Itu sebabnya
> setelah
> Nabi wafat, Zaid bin Tsabit pada awalnya tetap menolak ketika kepadanya
> diminta untuk melakukan pengumpulan Quran: "Bagaimana mungkin aku
> melakukan
> sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah?" (Suyuti, Itqan, i, p.59,
> dll.) Jelas sekali bahwa penolakan ini sekaligus mematahkan usaha Muslim
> saat ini untuk menutup-nutupi kenyataan bahwa Quran belum terkumpul,
> kecuali
> berserakan, di saat wafatnya Muhammad.]
>
>
>
> Namun, Abu Bakarlah, yang kemudian mengumpulkan setelah kematian Muhammad.
> Tugas itu berlanjut ke tangan Zaid bin Thabit, yang sebelumnya ia merasa
> harus menyatakan keberatannya: "Ali Ibn Abu Talib datang kepadaku,
> memintaku
> untuk melanjutkan Al-Qur'an dan mengumpulkannya menjadi satu. Demi Allah,
> jika mereka mendelegasikan tugas kepadaku untuk memindahkan gunung, itu
> tidak akan lebih sulit bagiku dibandingkan apa yang mereka minta aku
> kerjakan"
>
>
>
> Kesulitan macam apakah yang membuat Zaid menjadi begitu tertekan?
>
>
>
> As-Suyuti menegaskan dalam bukunya, Al-Itqan, bahwa Utsman memerintahkan
> untuk membakar semua salinan Al-Qur'an itu, termasuk salinan Ali dan Ibn
> Mas'ud.
>
>
>
> 1. Mengapa Muhammad tidak menyusun sendiri Qur'annya semasa hidupnya?
>
>
>
> 2. Mengapa tuhannya Muhammad atau "jibril" tidak memerintahkan untuk
> mengumpulkannya sebelum Nabi meninggal?
>
>
>
> 3. Apakah Allah tidak menjaga firman-Nya (jika itu benar-benar firman-Nya)
> dari kemungkinan hilang atau diubah?
>
>
>
> 4. Apakah Allah tidak bisa mencegah pertumpahan darah Utsman dan ribuan
> orang Muslim lainnya yang berbeda mengenai ucapan-ucapan Allah?
>
>
>
> Muhammad bin Abu Bakar, terang-terangan menuduh Utsman menjelang saat
> membunuhnya, "Engkau telah mengubah buku Allah!" Seperti bin Abu Bakar,
> begitulah sejumlah besar umat Islam mengatakan dengan yakin bahwa Al-Qur'an
> telah diubah.
>
>
>
> *[Dikatakan dalam buku Nabhan Husein: Tinjauan Ahlus Sunnah terhadap faham
> Syi'ah tentang Al-Quran dan Hadits, dan juga Hadits Hisyam bin Salim yang
> diriwayatkan Abi Abdillah, bahwa "Kaum Syi'ah menyatakan bahwa
> setidak-tidaknya ada 219 ayat-ayat Quran yang palsu. Mereka bahkan percaya
> bahwa jumlah ayat Al-Quran yang dibawa oleh Jibril kepada Muhammad adalah
> 17.000 ayat". Jadi yang terhilang hampir 2x yang tersisa! Inilah
> perselisihan yang tidak terselesaikan sebagai warisan dari Muhammad.
> Intinya
> terletak pada kenyataan bahwa Islam telah kehilangan sumber-sumber otentik
> lainnya yang diakui pernah ada – berbeda dari yang ada saat ini – namun
> yang
> harus dimusnahkan oleh perintah Utsman secara diktator! Dan Syi'ah yang
> malang terpaksa menerima Quran sekarang apa adanya!]
>
>
>
> Jadi pelajarilah semua bukti yang mengelilingi Al-Qur'an dan sejarah
> rekonstruksinya, yang tentu saja logis sering disembunyikan bagi umum,
> karena memalukan dan menyesakkan hati!
>
>
>
> 6. Yesus Kristus (Isa Al-Masih) vs. Muhammad
>
>
>
> Pada bab ini, akan kami buktikan keilahian Kristus dari dalam Al-Qur'an
> dan
> pernyataan Muhammad dalam Al-Hadits. Kami juga akan membahas mengenai
> kelahiran, hidup dan penyaliban Kristus. Dan kami akan membandingkannya
> dengan kehidupan Muhammad, nabi besar umat Islam.
>
>
>
> Kelahiran Yesus (Injil vs. Qur'an)
>
>
>
> Injil Yohanes pasal 1:14,15 memberi kesaksian tentang eksistensi dan
> bagaimana Yesus datang ke dunia ini. Nabi Yahya (Yohanes pembabtis)
> mengatakan dengan berseru: "Inilah Dia (Yesus) yang kumaksudkan ketika aku
> berkata: Kemudian daripadaku akan datang Dia yang telah mendahului aku,
> sebab Dia telah ada sebelum aku." Bagaimana Kristus bisa ada sebelum nabi
> Yahya padahal Yesus lahir enam bulan kemudian setelah dia? Konsepnya
> jelas.
> Nabi Yahya berbicara mengenai kekekalan Kristus, karena Ia telah ada sejak
> kekal. Baik Injil maupun Al-Quran menyaksikan kelahiran Yesus, tetapi
> alangkah beda bobot kedua kesaksian tersebut sebagai wahyu.
>
>
>
> Kesaksian Injil Lukas:
>
>
>
> "Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah
> kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan
> dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
> Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau
> yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar
> perkataan
> itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat
> itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih
> karunia
> di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan
> seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan
> menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah
> akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan
> menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan
> KerajaanNya
> tidak akan berkesudahan."
>
>
>
> Gabriel, sang malaikat damai, datang kepada Maria, dan mengatakan, "Damai
> sejahtera atasmu."
>
>
>
> *[Wahai, teman-teman Muslim, ketahuilah bahwa inilah kesaksian, sekaligus
> pemenuhan nubuat nabi Yesaya (Ilyas) yang tiada taranya tentang kelahiran
> Yesus, "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
> pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
> melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel
> (artinya: Tuhan beserta kita)."
>
>
>
> Kesaksian Qur'an
>
>
>
> Berikut kita menyaksikan bagaimana Al-Qur'an, Surat 19 (Maryam),
> menyimpangkan wahyu sejati seperti yang tertulis dalam Injil dan mengarang
> rekaannya sendiri yang jelas merupakan sebuah kesalahan yang tak masuk
> akal.
>
>
>
>
> "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika
> menjauhkan
> diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan
> tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh kami
> kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
> sempurna. Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada
> Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa." Ia (Jibril)
> berkata, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk
> memberimu seorang anak laki-laki yang suci." Maryam berkata, "Bagaimana
> akan
> ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun
> menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata,
> "Demikianlah. Tuhanmu berfirman "Hal itu adalah mudah bagiku dan agar
> dapat
> kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami;
> dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan." Maka Maryam
> mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat
> yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar)
> pada
> pangkal pohon kurma, ia berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati
> sebelum
> ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan." Maka
> Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, "Janganlah kamu bersedih hati,
> sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan sungai di bawahmu. Dan goyanglah
> pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan
> buah
> kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.
> Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku
> telah
> bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
> berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini."
>
>
>
> Qur'an menceritakan hal yang berlainan, yaitu bahwa Maryam melarikan diri
> sendirian dari keluarganya ke tempat yang jauh, di-timur antah-berantah,
> tapi entah kenapa. Padahal tak ada alasan kenapa ia ketakutan dan harus
> melarikan diri sendirian, karena ia belum hamil disaat itu.
>
>
>
> *[tampaknya ada kesalahan Muhammad yang terlanjur menghadirkan suasana
> kesalahan/ ketakutan Maria sejak awal kisahnya seolah ia sedang was-was
> memikul sebuah "kesalahan" yang belum dibuatnya.]
>
>
>
> Injil menjelaskan Maria tidak melarikan diri, melainkan dalam keadaan
> mengandung dari Roh Kudus, berangkat ke kampungnya di Betlehem, kota Daud,
> bersama Yusuf yang menikahinya. Mereka taat melakukan pendaftaran
> kependudukan (sensus) di kampung asalnya, sesuai dengan perintah kaisar
> Agustus yang diberlakukan kepada seluruh bangsanya. Tatkala mereka sampai
> disana, tiba waktunya bagi Maria untuk bersalin.
>
>
>
> *[Dan ini persis tepat menggenapi nubuat nabi Mikha secara ajaib, "Tetapi
> engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum Yehuda, dari
> padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang
> permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala'' (Mikha 5:1).
> Apakah
> Muslim bisa melihat betapa kesaksian nabi Yahya saling berkonfirmasi
> disini,
> yaitu bahwa Yesus telah ada sebelum Yahya ada, bahkan sebelum segala
> permulaan yang pernah ada. Dan konfirmasi ini terjadi secara nubuat ilahi
> 800 tahun sebelum Masehi, sehingga tidak ada cara manusia yang dapat
> menolak
> kebenarannya, dan sekaligus menafikan setiap manipulasi "Mesias" dari
> setting Israel, menjadi setting Arab-Mekah.]
>
>
>
> Penyimpangan yang sama konyolnya lagi-lagi terjadi ketika Al-Quran
> melaporkan bahwa Maryam melahirkan sang anak di pangkal pohon kurma, dan
> kali ini bukan mau melarikan diri, melainkan mau mati saja! "Maka rasa
> sakit
> akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia
> berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi
> sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan." (Surat 19:23)
>
>
>
> *[Aneh, Muslim diam tanpa bertanya kenapa perempuan yang sekaliber Maryam
> yang telah dipilih khusus, disucikan, dan dilebihkan Allah diatas segala
> perempuan yang ada di alam semesta itu (Surat 3:42), ternyata hanyalah
> perempuan kerdil dan berpikiran kotor yang menginginkan kematiannya disaat
> kesakitan mau melahirkan anaknya. Kematian yang akan membunuh sang anak
> SUCI
> yang Allah titipkan dalam rahimnya? (19:19). Bagaimanapun debat orang,
> Allah
> pastilah telah memilih perempuan yang salah, lebih rendah dari ibu
> rata-rata!]
>
>
>
> Dosa Muhammad versus Kesucian Isa Al-Masih (Yesus Kristus)
>
>
>
> Muhammad mengakui bahwa ia tidak lebih dari seorang manusia, dan Al-Qur'an
> jelas menunjukkan buktinya: "Katakanlah, sesungguhnya aku ini hanya
> seorang
> manusia seperti kamu."
>
>
>
> *[Muhammad sangat tahu bahwa ia dan para nabi lainnya semuanya sama adalah
> manusia berdosa. Al-Quran telah berulang menegaskan keberdosaan dari Adam,
> Ibrahim, Musa, hingga kepada dia Muhammad sendiri (a.l. Surat 2:36; 7:22.
> 23; 26:82; 28:15,16; 38:24, 25; 37:142; 40:55; 47:19; 48:1,2) Itu
> dikatakan
> oleh Tuhan dengan pengecualian Isa Al-Masih (Surat 19:19, 34, HS Bukhari
> 1493). Itu sebabnya Muhammad sampai saat kritis terakhirnya masih mencari
> pengampunan Allah dan minta dihubungkan dengan Yesus, sebagai "TemanYang
> Maha Tinggi". Sebaliknya, dimanapun – di Al-Quran atau Alkitab – Yesus
> tidak
> pernah minta ampun apapun kepada Tuhan, malah sebaliknya memberi
> pengampunan
> bagi orang berdosa: "Hai anakKu, dosamu sudah diampuni" (Mar.2:5). Jadi
> siapa yang hendak kita agungkan dan andalkan?]
>
>
>
> Muhammad Jadi Juru-Syafaat dan Perantara?
>
>
>
> Alkitab secara langsung memberitahukan kita bahwa Yesus Kristus adalah
> satu-satunya perantara dan penengah antara manusia dengan Tuhan:
> "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan berbuat
> dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara
> pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil."
>
>
>
> Sebaliknya, banyak umat Islam percaya bahwa Muhammad dapat menjadi
> perantara
> dan penengah di hadapan Tuhan. Tetapi Al-Qur'an menegaskan bahwa Muhammad
> tidak dapat, dalam situasi apapun, menjadi perantara atau penengah bagi
> siapapun, termasuk dirinya: "Kamu (Muhammad) mohonkan ampun bagi mereka
> atau
> tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu
> memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali
> tidak
> akan memberi ampun kepada mereka."
>
>
>
> Ironisnya, umat Islam, dalam doa-doa mereka, tampaknya malahan menjadi
> perantara untuk Muhammad! Dengan menyebut nama Muhammad, setiap orang
> Islam
> berdoa bagi Muhammad, dengan berkata, "Kiranya Allah mendoakannya dan
> memberikannya damai sejahtera."
>
>
>
> Lihat, dimanapun semua nabi adalah pembela umatnya. Tetapi Muhammad adalah
> satu-satunya nabi yang meminta para pengikutnya untuk mendoakan dirinya,
> supaya Allah mendengar doa permohonan ratusan juta orang atas namanya, dan
> memberikan belas kasihan kepadanya.
>
>
>
> Muhammad dan para pengikutnya telah mengabaikan satu kebenaran, bahwa tak
> ada doa di dunia yang bisa mengubah posisi orang di alam baka, "sama
> seperti
> manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu
> dihakimi."
>
>
>
> * [Muslim perlu lebih jeli melihat isi Al-Quran dari segi hubungan dan
> peran
> Muhammad dalam alam akhirat dan penghakiman, khususnya dalam perkara
> keselamatan atau hidup yang kekal. Itu adalah bagian dari keputusan kita
> kepada siapa kita mempertaruhkan iman. Muhammad langsung angkat tangan dan
> berkata terus terang: "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku
> dan
> dirimu" (Qs.46:9). Demikian juga kepada anaknya, "Fatimah, beramallah
> sebanyak-banyaknya, karena aku tidak dapat menyelamatkan kamu" (HS Muslim
> I/
> 116).
>
>
>
> Sebaliknya Yesus berkata: "Sebab sama seperti Bapa membangkitkan
> orang-orang
> mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang
> dikehendakiNya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah
> menyerahkan
> penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati
> Anak
> sama seperti mereka menghormati Bapa ... barangsiapa mendengar perkataanKu
> dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal
> dan
> tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup".
> Yoh.5:21, 22, 24].
>
>
>
> Muhammad Dibawah Kuasa Setan
>
>
>
> Adalah Muhammad sendiri yang membedakan Kristus dengan semua manusia. Ia,
> seperti yang dikutip oleh Al-Bukhari, mengatakan sbb: "Setan menusuk
> dengan
> jarinya ke bagian tubuh setiap manusia pada saat ia lahir, kecuali Isa,
> anak
> Maryam, ketika menusuknya, ia menusuk kain pelindungnya."
>
>
>
> Mengapa Setan tidak menusuk/ menyentuh Yesus tetapi menusuk Muhammad?
> Jawabannya terletak pada ucapan baik Yesus maupun Muhammad sendiri.
> [Muhammad, seperti yang sudah dikatakan, menyatakan bahwa Isa Al-Masih itu
> sosok yang suci tanpa dosa dan selalu berkata benar (Surat 19:19, 34),
> sehingga kuasa dosa (setan) tidak menaklukkannya.] Yesus berkata:
> "...Penguasa dunia ini (setan) datang, dan ia tidak berkuasa sedikit pun
> atas diriKu."
>
>
>
> Namun setan mempunyai kuasa atas semua manusia yang berdosa. Al- Qur'an
> memberitahukan bahwa Muhammad sama persis dengan manusia lainnya, semuanya
> rentan dikuasai oleh setan, sehingga harus minta perlindungan :
> "Katakanlah,
> 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh dari kejahatan
> wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul."
>
>
>
> Lebih lanjut, Al-Qur'an sendiri malahan membuktikan kuasa setan telah
> berlaku atas Muhammad:
>
>
>
> "Dan jika engkau diganggu oleh setan dengan sesuatu gangguan maka
> hendaklah
> engkau berlindung kepada Allah..."
>
>
>
> Beberapa sarjana muslim mencoba menyangkal bahwa Muhammad berada di bawah
> pengaruh mantera jahat, meskipun para sejarawan Muslim mengakui kenyataan
> yang menggemparkan tersebut. Cukuplah dikutib disini pernyataan seorang
> sejarawan Muslim yang terbesar, dimana beliau harus setuju bahwa Muhammad
> pernah dimanterai. Al-Suhaili menulis:
>
>
>
> "Lubaid bin Al-A'sam dari suku Zuraiq menaruh mantera kepada Muhammad. Hal
> ini diberitakan terbuka dan diketahui dengan baik di antara banyak orang,
> dan ditegaskan oleh seluruh sarjana yang menulis Hadits (ucapan Muhammad).
> Mo'ammar mengutip Al-Zuheiri yang mengatakan bahwa Sang Nabi berada di
> bawah
> mantera jahat selama satu tahun. Sehingga Nabi berkhayal bahwa ia
> melakukan
> sesuatu padahal ia tidak melakukan apapun. Jumlah mantera jahat itu ada
> sebelas macam, dan Zainab orang Yahudi itu membantu Lubaid bin Al-A'sam
> untuk melengkapinya.[167]
>
>
>
> Al-Bukhari menulis,[168] untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang
> terjadi terhadap…
>
>
>
> "Muhammad, dan bagaimana ia dimanterai oleh Lubaid dengan pertolongan
> puteri-putrinya sendiri, yang mengambil beberapa rambut Muhammad dan
> sisirnya, yang dikubur di sumur Zi Arwan, yang berada di salah satu taman
> kota."
>
>
>
> Mereka yang belum tahu tetapi ingin yakin akan kebenaran cerita tentang
> Muhammad yang takluk di bawah kuasa setan dengan mantera, bisa membaca
> banyak referensi Islam yang menegaskan hal ini.[169]
>
>
>
> Sheikh Muhammad Mutawalli Al-Sha'rawi menulis:
>
>
>
> "Masalah ini, yaitu Muhammad berada dalam pengaruh mantera, ditulis oleh
> Sahih Al-Bukhari, dan hal ini jelas diterima sebagai sebuah kenyataan,
> dimana ia berkhayal (berhalusinasi) melakukan sesuatu padahal ia tidak
> melakukannya." [170]
>
>
>
> Jadi bagaimana mungkin seorang rasul Tuhan bisa dikuasai oleh mantera
> jahat
> [dan kelak – seperti yang telah dikupas di depan – rasul ini juga dikuasai
> oleh racun makanan, yang turut mempercepat kematiannya], padahal ia
> seharusnya memiliki kuasa untuk mengusir setan dan mementalkan racun?
>
>
>
> Bacalah Al-Qur'an, dan tidak usah yang lain. Apakah Anda menemukan satu
> dari
> dua puluh empat nabi yang disebutkan di dalam Al- Qur'an yang terkena
> mantera, sihir, atau dibelenggu oleh kuasa setan, seperti Muhammad? Tidak
> ada, selain Muhammad.
>
>
>
> Setelah semua itu, teman Muslim kita masih mengatakan, Muhammad adalah
> "penutup dari semua nabi dan tuan dari semua utusan!" Nabi apa? Dan utusan
> yang mana? Nabi yang sesungguhnya memiliki standar moral dan kekudusan
> yang
> jauh lebih tinggi daripada sekedar Muhammad.
>
>
>
> Dalam perbandingan, Al-Masih mengatakan:
>
>
>
> "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi
> Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
> kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga
> kepadanya pipi kirimu."[171]
>
>
>
> Tetapi, Rasul Islam mengatakan:
>
>
>
> "Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka mengatakan,
> Tidak ada Tuhan selain Allah. Jika mereka mengatakan itu, maka darah
> mereka
> dan barang milik akan diberikan belas kasihan"[172].
>
>
>
> "Hai nabi, berjihadlah (lawanlah) orang-orang kafir dan orang-orang
> munafik
> itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka."[173]
>
>
>
> [Utusan Terbesar harus ditandai dengan sesuatu transformasi universal yang
> mudah tampak dan diakui dalam perubahan dan pemulihan ke dunia baru,
> dimulai
> dari pembaharuan hati menjadi manusia baru. Dan itulah yang dilakukan oleh
> Yesus, diakui baik oleh Injil maupun Al-Quran!:
>
>
>
> Oleh Injil:
>
>
>
> "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
> menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus
> Aku
> untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
> bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
> memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Luk4:18-19).
>
>
>
> Lalu orang-orangpun menyatakan pengakuannya:
>
>
>
> "(mereka) takjub dan tercengang dan berkata: "Ia (Yesus) menjadikan
> segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu
> dijadikan-Nya berkata-kata."
>
>
>
> Oleh Al-Quran:
>
>
>
> "…orang yang paling dekat kasih sayangnya terhadap orang-orang beriman,
> ...yaitu orang Nashara... disebabkan diantara mereka ada pendeta-pendeta
> dan
> rahib-rahib, dan sesungguhnya mereka itu tidak menyombongkan diri."
>
>
>
> "…dan Kami berikan Injil kepadanya, dan Kami jadikan perasaan santun dan
> kasih sayang dalam hati pengikut-pengikutnya..."
>
>
>
> (Surat 5:82, 57:27).
>
>
>
> Sebaliknya, tak ada ayat dalam Quran dan Hadits dan Sirat Nabi yang
> menunjukkan bahwa Muhammad membuat pembaharuan hati, melainkan hanya
> membuat
> para pengikutnya keluar memerangi kafir dan menjarahi hartanya, namun ke
> dalam juga saling mengkafiri dan membunuh sesama Muslim. Persis seperti
> yang
> telah dinubuatkan dalam Taurat Musa tentang keturunan Ismael, "Engkau
> (Hagar) mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan
> menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu
> itu. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah
> nanti
> anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap
> orang
> akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua
> saudaranya." (Kej.16:11-12)]
>
>
>
>>> Saya mengundang anda untuk bergabung di: hakekatku@yahoogroups.com
> <http://mc/compose?to=hakekatku@yahoogroups.com> ,
>
>
>
> 7. Al-Masih dalam Al-Qur'an
>
>
>
> Keberadaan Isa Al-Masih dikisahkan Al-Qur'an dengan seratusan ayat. Dua
> puluh lima diantaranya menyebutkan nama Isa.
>
>
>
> *[Banyak keistimewaan Isa yang supranatural sudah diungkapkan Quran, namun
> sebanyak itu pula yang disembunyikan, dikaburkan, dikerdilkan, atau
> diplintirkan oleh para ulama Islam di sepanjang masa. Diantaranya
> pengakuan
> para Malaikat yang maksud aslinya diselewengkan, sehingga seterusnya
> keseluruhan keberadaan, sifat dan hakekat Isa menjadi oknum lain dari yang
> dimaksudkan.]
>
>
>
> Al-Qur'an menyaksikan kisah kelahiran Yesus, dari seorang perawan yang
> paling mulia sejagad, dipilih untuk "melahirkan" Kalimat Tuhan kedunia:
>
>
>
> "Dan (ingatlah) ketika Malaikat berkata, 'Wahai Maryam, sesungguhnya Allah
> telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita
> di dunia."
>
>
>
> [175] Tersebar dalam surat-surat utama Al Baqara (2), Al-Imran (3), Maryam
> (19), Al-Mu'minun (23 dan Al-Hadid (57). [176]. Lihat foote-note.
>
>
>
> "Dan (ingatlah) ketika Malaikat berkata, 'Wahai Maryam, sesungguhnya Allah
> menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)
> dengan
> kalimat (yang datang) daripada-Nya, nama-Nya Almasih 'Isa putra Maryam,
> seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
> didekatkan (kepada Allah) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian
> dan
> ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh."[177]
>
>
>
>
> *[Semestinya para Malaikat (bukan satu malaikat) memaksudkannya sbb: "...
> Allah memberikan kepadamu kabar-baik (Injil) dengan satu Kalimat dari
> Allah
> yang namaNya Almasih, 'Isa, putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan
> di
> akhirat, ditempatkan dekat dengan Allah...". Dengan terjemahan asali ini,
> maka kita tidak termakan oleh tafsiran plintiran seolah-olah Isa terjadi
> karena suara-kalimat "Kun" (Jadilah!), melainkan satu sosok Firman Tuhan
> yang diturunkan menjadi Isa. Karena Ia itu Firman, maka – tanpa usah
> plintiran – Ia senantiasa lurus berfirman (berwahyu), bahkan sejak
> bayipun!
> (Surat 19:29-34). Dengan demikian semua keberadaan (being) dan unsur-unsur
> supranatural dari Isa Al-Masih dapat dipahami tanpa kontradiksi, tanpa
> nyeleweng, atau dipaksa- plintirkan.]
>
>
>
> Ingatlah: Muhammad menceritakan kisah tentang Kristus, kadang-kadang
> dengan
> mengutip apa yang didengarnya dari Alkitab, namun kebanyakan dengan
> menambahkan atau menghilangkan kebenarannya. Al-Qur'an menyatakan
> kehidupan
> dan perbuatan Al-Masih.
>
>
>
> "Dan sebagai nabi bagi bani Israel, (yang berkata kepada mereka),
> 'Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
> (mujizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
> burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung
>
>
>
> Pada ayat di atas, Muhammad menegaskan bahwa Al-Masih adalah Tuhan dan
> bukan
> seorang nabi biasa, karena sifat menciptakan hanya dimiliki oleh Tuhan,
> dan
> Tuhan tidak pernah memberikan kuasa tersebut kepada siapapun. Jika Tuhan
> mengijinkan manusia untuk memilikinya, maka akan ada persaingan antara
> Tuhan
> dan manusia. Akibatnya, bisa terjadi kekacauan.
>
>
>
> *[Lebih jauh lagi, seperti yang sudah diutarakan, Isa juga satu-satunya
> dinyatakan suci tanpa dosa, satu-satunya diperkuat oleh Rohulqudus,
> berbicara langsung (muka per muka) dengan Allah (3:55; 5:110; 3:48), tahu
> hal-hal ghaib (3:49), atau dalam istilah Injil: "mengetahui isi hati
> manusia", dan ini mutlak diperlukan pada waktu Isa kelak menjadi Hakim
> yang
> Agung di hari penghakiman! Ada dua lagi sifat dan otoritas keilahian Isa
> yang tak bisa disangkal dengan cara apapun. Yaitu Isa mampu mengadakan
> makanan surgawi (5:112-115), sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh
> seorang
> Allah. Menyusul Isa mempunyai otoritas membuat dan menetapkan hukum Allah
> (3:50). Quran mengatakan ini secara lurus, bukan tafsiran. Dia-lah Hukum,
> ketika Ia berkata: "Kamu telah mendengar firman: 'Jangan berzinah. Tetapi
> Aku berkata kepadamu..." (Mat.5:27-28)]
>
>
>
> Yesus menentang orang-orang Farisi, yang mengetahui bahwa Yesus adalah
> Anak
> Daud, tetapi tidak mengetahui bahwa Dia adalah juga Tuhan. Oleh karena itu
> Yesus bertanya kepada mereka (dan kini bertanya sama kepada Muslim), "Jika
> Kristus adalah anak Daud, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat
> menyebut
> Dia Tuannya?"[180] Orang-orang Farisi, yang merupakan pemimpin agama pada
> saat itu, langsung bungkam karena mereka mengetahui bahwa Raja Daud, yang
> juga Nabi, dalam rohnya, dapat melihat Yesus sebagai Tuhan yang Maha
> Kuasa.
>
>
>
> Jika Anda mempelajari sifat-sifat Kristus di dalam Al-Qur'an, Anda akan
> menyadari bahwa Al-Qur'an membenarkan sifat-sifat Yesus yang hanya
> dimiliki
> oleh Tuhan. Al-Qur'an menyebutkan 25 nabi, termasuk Muhammad.
> Pertanyaannya
> disini, "Mana di antara nabi-nabi tersebut yang dapat melakukan apa yang
> telah ditunjukkan oleh Yesus?" Dapatkah Muhammad menyembuhkan orang sakit?
> Ia bahkan tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri! Muhammad tidak dapat
> menjamin seseorang untuk hidup kekal. Ia tidak bisa menjamin untuk dirinya
> sendiri. Kenyataan yang terbalik, satu-satunya yang dapat dijamin oleh
> Muhammad adalah bahwa semua orang Islam akan pergi ke neraka:
>
>
>
> "Dan tidak ada seorangpun daripadamu kecuali mendatanginya (neraka). Hal
> itu
> bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan"[181]
>
>
>
> Trinitas Al-Qur'an dan Alkitab
>
>
>
> Setelah memperlihatkan unsur-unsur keilahian Isa Al-Masih, Al-Qur'an juga
> memberikan contoh yang sangat indah untuk menggambarkan Trinitas yang
> Kudus
> menurut kata-kata aslinya (bukan menurut tafsiran):
>
>
>
> "Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang
> disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya."[182]
>
>
>
> Dalam ayat ini, Allah sedang berbicara mengenai Firman-Nya ("Anak" yang
> diutus), dan Roh-Nya. Hal ini memperjelas tentang, keilahian Bapa,
> keilahian
> Anak dan keilahian Roh Kudus, dalam kesatuan Tuhan. Bagaimana hal ini
> mungkin terjadi? Sederhana. Sama seperti ketika Anda mengalikan 1x1x1 dan
> hasilnya adalah 1. Dalam ayat di atas, penulis Al-Qur'an mengutip dari
> nara-sumber Nasrani (Alkitab) dengan caranya sendiri dan cara
> pengungkapannya sendiri. Sayangnya, penulis Al-Qur'an mandek
> sepenggal-sepenggal dan tidak "mengutipnya" secara berkelanjutan dan
> bertanggung jawab.
>
>
>
> Namun semua penggalan kisah Alkitab yang ditulis dalam Al-Qur'an tetap
> saja
> dianggap oleh umat Islam sebagai "cerita dari para nabi."
>
>
>
> Sebagai contoh, Muhammad mengambil puasa dan perpuluhan dari Perjanjian
> Lama, tetapi karena kurang mengetahui, ia lalu menyelewengkannya. Ketika
> ia
> membahas tentang hak laki-laki dan perempuan, perempuan hanya diberikan
> setengah dari bagian yang dimiliki laki-laki. Mengapa? Dimana keadilan dan
> kesetaraan Islam yang dislogankan? Tidak seorangpun yang tahu.
>
>
>
> Iman pada Satu Tuhan
>
>
>
> Ayat-ayat Al-Qur'an yang menarik perhatian saya – dan perhatian setiap
> umat
> Islam yang membaca Al Qur'an – adalah: "Dia Pencipta langit dan bumi.
> Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia
> menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu."
>
>
>
> Ayat ini menuduh orang Kristen telah menambahkan partner bagi Tuhan
> (mempersekutukan Tuhan). Lebih dangkal lagi, umat Muslim berasumsi bahwa
> umat Kristen mengajarkan bahwa Tuhan berhubungan intim dengan manusia
> (Maryam), yang kemudian menghasilkan seorang anak. Betapa pemahaman yang
> kotor dan menjijikan.
>
>
>
> Menyesal sekali
>
>
>
> Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Taurat
> menyatakan ke-esa-an Tuhan: "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah
> kita, TUHAN itu esa!"
>
>
>
> Injil melanjutkan menegaskan ajaran dari Taurat dan Perjanjian Lama
> tentang
> doktrin ke-esa-an Tuhan. Rasul Paulus menulis kepada jemaat Efesus bahwa
> orang-orang Kristen percaya pada "Satu Tuhan, satu iman…."
>
>
>
> Dan Yesus Kristus mengajarkan pada pendengar-Nya sebuah pelajaran
> maha-penting yang entah kenapa justru diabaikan oleh umat Islam: "Hukum
> yang
> terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu
> esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
> jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu…. Lalu
> kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu,
> bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia."
>
>
>
> Soal Tritunggal
>
>
>
> Umat Muslim menuduh bahwa orang Kristen sesat karena percaya pada tiga
> Tuhan. Tentu itu salah wahyu, sebab ke-Trinitas-an Tuhan dalam konsep
> Kristen bukan tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan dalam tiga pribadi seperti
> yang telah dijelaskan. Mereka bertanya, bagaimana engkau bisa mempercayai
> bahwa satu di dalam tiga dan tiga di dalam satu? Apakah itu masuk akal?
> Pertanyaan ini mudah saja, mudah sekali. Alam semesta dan segala yang ada
> di
> dalamnya diciptakan untuk menunjukkan ke-tritunggal-an dari Tuhan
> Tritunggal. Yaitu, dari atom yang sangat kecil sampai dengan matahari yang
> sangat besar, mereka dibuat dalam trinitas. Anda tidak bisa menemukan satu
> jenispun di alam semesta ini yang tidak satu di dalam tiga dan tiga di
> dalam
> satu.
>
>
>
> Substansi atom bisa disebut atom kalau ia terdiri dari neutron, proton dan
> electron: tiga di dalam satu dan satu di dalam tiga. Bagaimana kita dapat
> menerima ke-tritunggal-an alam semesta dan semua obyek di sekitar kita,
> namun kita menolak ke-tritunggal-an Tuhan?
>
>
>
> Dalam keterbatasan hakekat manusia, konsep tiga adalah satu, juga
> sesungguhnya tercermin dalam diri manusia yang terdiri dari Tubuh, Roh dan
> Jiwa. Untuk alasan ini, Kristus dapat berkata, "Aku dan Bapaku adalah
> satu."
>
>
>
>
> *[Mereka juga menyerang: Trinitas tidak terdapat dalam Perjanjian Lama
> (PL),
> kenapa sifat hakekat Allah jadi berubah dalam Perjanjian Baru (PB)? Mereka
> salah lagi, karena PL justru banyak menggambarkan keberadaan Tuhan yang
> tritunggal, yang kelak dideskripsikan lebih jelas dalam PB. Baca antara
> lain
> Kitab Kejadian 3:22, Yesaya 48:16, dan 63:8-10.]
>
>
>
> Namun demikian, para ulama Islam telah memberikan pemikiran yang
> berurat-akar kepada umat Islam bahwa umat Kristen menyembah tiga Tuhan.
> Kekristenan percaya kepada satu Tuhan yang tidak mempunyai (pasangan)
> isteri, dan tidak dilahirkan dari hubungan keduanya seperti dituduhkan
> umat
> Muslim secara buta. Satu-satunya yang secara keji memberikan pasangan
> kepada
> Tuhan adalah Islam dan umat Islam sendiri dan bukan orang Kristen!
>
>
>
> *[Encyclopedia Britannica (yang diakui sangat otoritatif) secara obyektif
> mengungkapkan adanya kekeliruan Quran tentang Trinitas, dalam vol.2,
> p.7008:
>
>
>
>
> "(There are) mistaken concepts of the Trinity in Quran"...
>
>
>
> Bukti kedangkalan pemahaman Muhammad (sekaligus kesalahan) disini tercatat
> dalam pernyataannya atas nama wahyu; "Allah tidak mempunyai anak dan tiada
> Tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya demikian niscaya tiap-tiap tuhan
> membawa
> makhluk yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan tuhan itu akan
> mengalahkan sebagian yang lain" (Surat 23:91). Dia tidak cukup canggih
> untuk
> tahu bahwa 3-Pribadi yang Dzat-KodratiNya Mahakasih itu tidak usah dan
> tidak
> mungkin bersaingan dan berperang sesamanya! Muhammad bahkan tidak tahu
> Mahadewa Tri-Murti yang eksklusif sekalipun tidak harus berperang
> sesamanya!
>
>
>
>
> Dan apa yang disebut Muhammad dengan "3 Tuhan", ternyata salah pula
> pewahyuan akan oknumnya, karena ia menduga Allah kekristenan adalah Bapa
> Allah, kawin dengan Ibu Allah (Maryam), menghasilkan Anak Allah (Isa),
> sesuatu yang diharam-jadah-kan oleh setiap orang Kristen (Surat 6:101;
> 5:116; 9;30; 5:75). Kita prihatin begitu banyak Muslim yang tidak sadar
> akan
> kesalahan Muhammad terhadap "Trinitas", tetapi malahan ikut-ikut menuduh
> apa
> yang tidak dipelajarinya dengan baik. Menyembah 3-Tuhan itu syirik, dosa
> yang tak terampuni menurut Islam. Namun menfitnah Kristen menyembah
> 3-Tuhan
> itu lebih syirik. Bagaimana itu harus diampuni Allah secara konsekwen,
> yang
> berkata: "Jangan kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu
> mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar." (Surat 4:171)]
>
>
>
> 8. Salib dan Yang Tersalib
>
>
>
> Yesus Kristus datang ke muka bumi dengan satu tujuan utama: menyelamatkan
> umat manusia dari ancaman kematian kekal di neraka. Untuk penyelamatan itu
> Yesus harus mati sebagai kurban-tebusan (mati di atas kayu Salib),
> menggantikan kematian kekal atas seluruh umat manusia yang berdosa. Dalam
> Hukum Ilahi, orang berdosa tidak dapat menanggung dosa sesamanya.
> Sedangkan
> setiap orang telah berdosa, dan upah dosa ialah maut. Jadi satu-satunya
> cara
> untuk memenuhi pengadilan Tuhan bagi orang yang bersalah, adalah orang
> yang
> berdosa tersebut harus mati bagi dosanya sendiri, atau "seseorang" yang
> tidak berdosa bersedia menggantikan tempatnya. Siapakah "seseorang" yang
> tidak berdosa yang pernah ada di dunia? Ialah Yesus Kristus, sempurna dan
> tidak bercacat, dimana Hukum Ilahi di atas tidak bisa dikenakan kepada
> diriNya. Ialah yang menjadi Domba Paskah yang dikurbankan bagi penebusan
> dosa umat manusia. Inilah arti penebusan dalam konsep keselamatan Tuhan
> sejak Adam terusir dari Firdaus, dan dilambangkan dengan pencucuran darah
> (tanda kematian) baik dimasa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
>
>
>
> *[Satu Adam dalam Perjanjian Lama yang jatuh dalam dosa telah menyebabkan
> dunia dikuasai kutuk dosa yang mematikan, maka satu Yesus – sebagai "Adam
> Baru" dalam Perjanjian Baru – yang memberikan nyawaNya (darah-Nya) di atas
> kayu salib, demi menghidupkan semua umat manusia . (Mat.20:28)]
>
>
>
> Perjanjian Lama berbicara mengenai lambang anak domba Paskah (darah domba
> atau lembu tak bercacat yang dikurbankan
>
>
>
> Dalam hal ini Yesus telah mendeklarasikan tentang kedatanganNya ke bumi
> ini:
> "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
> melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang."
> (Markus 10:45)
>
>
>
> *[Muslim tidak banyak yang tahu, tetapi itulah yang dilambangkan Tuhan,
> ketika Abraham terang-terangan diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan
> anaknya Ishak sebagai kurban bakaran. (Ini jelas bukan versi Quran yang
> mendongengkan mimpi Ibrahim untuk menyembelih sang anak, sebuah mimpi yang
> mustahil bisa dipercayai oleh Anda atau Ibrahim bahwa Allah menginginkan
> anak Anda/ dia dibunuh oleh Anda/ dia sendiri!). Disini Ishak melambangkan
> anak manusia yang harus mati karena dosanya, namun anak domba yang tak
> bercacat telah melambangkan Mesias, Anak Domba Elohim, yang ganti menjadi
> kurban tebusan bagi dosa anak manusia. Itu sebabnya dalam Quran masih
> tampak
> jejak perlambangan Sang-Kurban, namun diselewengkan oleh para ulama Islam
> menjadi "kurban binatang untuk sedekahan" dihari raya Haji.
>
>
>
> Lihat cermat-cermat Surat 37:107, terjemahan Depag, "Dan Kami tebus anak
> itu
> dengan seekor sembelihan yang besar". Ini adalah terjemahan yang
> menyesatkan. Karena teks-asli tidak berurusan dengan kata-kata "seekor"
> atau
> "sembelihan" yang mengarah kepada binatang, melainkan "And We ransomed him
> with a great sacrifice" (atau a mighty/ noble sacrifice, berturut-turut
> terjemahan Yusuf Ali, Arberry, dan Dawood), yang mengarah kepada sosok
> "Kurban Agung" atau "Kurban Mulia" atau "Kurban Dahsyat" sesuai dengan
> kata
> aslinya yang dirujukkan kepada salah satu Asma Allah Al-Azhim, Yang Maha
> Agung). Kurban Agung itulah Yesus, yang disaksikan Nabi Yahya: "Lihatlah,
> Anak Domba Elohim yang menghapus dosa dunia"! (Yoh.1:29)
>
>
>
> Kita ingin mempertanyai Muslim, untuk apakah Isa didatangkan Tuhan Elohim
> kedunia ini dengan segunung kuasa mujizat, padahal dia sebesar-besar
> kegagalan dalam pendakwaannya (menurut versi Islam)! Sebab tak ada murid
> aslinya yang "Islami" tersisa, semuanya ditelan oleh murid Paulus yang
> sesat, dan tak ada "Injil Asli Islami" yang dapat memberkati dunia,
> semuanya
> lenyap seperti hal dirinya Isa yang juga dilenyapkan Allah entah kemana?!
>
>
>
> Sesungguhnyalah, Salib dan Penyaliban Yesus adalah tujuan yang paling
> pokok
> kenapa Yesus harus datang kedunia sesuai dengan janjiNya, "Sebab inilah
> darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan (sebagai kurban) bagi banyak
> orang untuk pengampunan dosa." (Mat.26:28) Salib adalah satu-satunya
> harapan
> manusia untuk diselamatkan, namun ia sengaja diselewengkan menjadi batu
> sandungan bagi Muhammad yang "ummi", dan pengikutnya yang ummi rohani!]
>
>
>
> 9. Apakah Alkitab Diubah?
>
>
>
> Dalam bab dua, kami telah menunjukkan betapa meragukan dan membingungkan
> ayat-ayat Al-Qur'an sebagai Sabda Allah yang sejati. Juga bertambah
> keraguan
> setelah mempelajari kehidupan Muhammad sebagai sosok yang katanya diutus
> oleh Allah. Mudah melihat bahwa seorang Socrates akan tampak jauh lebih
> mulia daripada Muhammad.
>
>
>
> Namun untuk menutup keraguan umat, Islam mencari sasaran musuh bersama,
> yaitu menuduh Alkitab telah dipalsukan orang-orang yang tidak mempercayai
> kenabian Muhammad. Umat Islam sudah terpatri berpikir bahwa Alkitab telah
> diubah untuk setiap issue yang tidak selaras dengan Quran! Namun saya
> mengajak umat Muslim perlu mengheningkan diri sambil mencairkan kebekuan
> nalarnya dengan melihat ayat-ayat berikut ini.
>
>
>
> Tuhan Yesus telah menyatakan: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi
> perkataan-Ku tidak akan berlalu."
>
>
>
> Kitab Mazmur Daud juga mengkonfirmasikan keabsahan dan kekekalan
> peraturanNya: "Aku tidak akan melanggar perjanjianKu, dan apa yang keluar
> dari bibirKu tidak akan Ku ubah."
>
>
>
> Kita bisa meneruskan essensi ini sampai ke langit, seperti yang diucapkan
> Yesus dalam Injil Matius: "Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
> selama
> belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan
> ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."
>
>
>
> Bagaimana dengan pesan Musa kepada umat Israel? Lihat Kitab Ulangan yang
> mengatakan: "Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan
> janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah
> TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu."
>
>
>
> Dan Tuhan sendiri memberikan sebuah peringatan yang luar biasa pada
> paragraph terakhir dalam kitab terakhirNya di Alkitab: "Aku bersaksi
> kepada
> setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini:
> "Jika
> seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah
> akan
> menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab
> ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan
> dari
> kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan
> dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
>
>
>
> Di atas tadi adalah beberapa dari kumpulan ayat-ayat yang meyakinkan kita
> bahwa firman Tuhan Semesta tidak pernah akan berubah. Juga haram merubah
> atau mengganti perkataan-Nya sendiri, seperti yang sering terjadi di dalam
> ayat-ayat Al-Qur'an dimana Allah bahkan mengumumkan untuk mengubah pikiran
> dan mengganti perkataanNya sendiri (baca: menjilat air ludah sendiri).
> Kenyataannya Allah yang mengucapkan sesuatu dengan pasti, namun Dia pula
> oknum yang menyangkalnya dengan kepastian! "Sesungguhnya Kamilah yang
> menurunkan pesan (wahyu disemua kitab-Nya) dan sesungguhnya Kami
> benar-benar
> memeliharanya (Surat Yunus 10:64).
>
>
>
> Muslim sering lupa bahwa sebagian orang-orang Arab dizaman Muhammad itu
> mempelajari Alkitab pada masanya, seperti Pendeta Nawfal dan keponakannya,
> Khadijah, yang sering meminta nasihat tentang ke- Nasranian. Mereka inilah
> antara lain yang mengetahui bahwa Alkitab dulu itu tidak pernah dituduh
> palsu, melainkan justru dirujukkan kebenarannya! Itu sebabnya, Alkitab
> bahkan sampai dijadikan rujukan resmi oleh Muhammad, ketika ia menyatakan
> bahwa didalam kitab Injil terdapat Petunjuk dan Cahaya, yang membenarkan
> kitab Taurat, yang memberi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang
> yang
> bertakwa. (Surat 5:46)
>
>
>
> Bagaimana umat Islam bisa menuduh umat Kristen mengubah kitab mereka,
> padahal Allah di dalam Al-Qur'an selalu mendesak Muhammad melihat kepada
> Alkitab jika ia membutuhkan pertolongan untuk memahami sesuatu yang
> sifatnya
> spiritual? Akankah Muhammad diperintahkan untuk melihat kepada Alkitab
> jika
> Alkitab telah diubah? Al-Qur'an mengatakan:
>
>
>
> "Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang
> Kami
> beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
> pengetahuan (Kristen dan Yahudi) jika kamu tidak mengetahui."
>
>
>
> [199] [200] [201]
>
>
>
> *[Ini tentu saja merupakan suatu tamparan yang telak tanpa usah
> ditafsir-tafsirkan lagi, yang seharusnya menyadarkan setiap Muslim yang
> telah terbius dan terus saja berputar-putar menyalah-nyalahi Alkitab!]
>
>
>
> 10. Betapa Al-Qur'an Memutar-balikkan Al-Kitab
>
>
>
> Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana beberapa kisah penting dalam
> Alkitab diputar-balikkan di dalam Al-Qur'an.
>
>
>
> *[Ringkasan ini cukup membatasi satu saja kisah yang diputar-balikkan,
> yaitu
> tentang kisah terkenal dari Abraham dengan setting asli Israel, hendak
> diubah menjadi setting Arab.]
>
>
>
> Abram yang Menjadi Abraham
>
>
>
> Kisah tentang Abraham ditulis di dalam Taurat. Dimulai dengan Kitab
> Kejadian
> pasal 11, yang membahas tentang keturunan Sem, anak Nuh. Abraham adalah
> salah satu keturunan Sem. Di pasal 12, Tuhan memerintahkan Abram untuk
> meninggalkan Haran. Alkitab katakan: "Lalu pergilah Abram (yang kemudian
> namanya diubah oleh Tuhan menjadi Abraham dan istrinya Sarai menjadi Sara)
> seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama
> dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari
> Haran."
>
>
>
> *[Dari Haran mereka masuk ketanah Kanaan, dekat Sikhem, dimana Tuhan
> berbicara dengan menampakkan diriNya kepada Abram. Maka Abram mendirikan
> Mezbah disitu. Lalu Abraham berpindah ke dekat Betel dimana ia mendirikan
> pula mezbah bagi Yahweh, dan kelak di Hebron mendirikan mezbah bagi
> keluarga
> dan keturunannya. Jadi tampak jelas bahwa di tempat-tempat tertentu dimana
> Abraham menetap, ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah
> Tuhannya. Mezbah pertama mustahil didirikan puluhan tahun kemudian di
> Mekah
> seperti yang didongengkan Islam. Bahkan menurut Islam sendiri, Tuhan
> Elohim
> tidak pernah muncul dan menampakkan diriNya di Mekah kepada nabi manapun,
> termasuk Muhammad!]
>
>
>
> Abraham membawa Sarai, isterinya, bersamanya. Kedua laki-laki itu, Abraham
> dan Lot, adalah orang yang sangat makmur, masing-masing memiliki sejumlah
> besar binatang ternak gembalaan dan domba. Setelah mereka tiba di tanah
> Kanaan, kelaparan melanda negeri itu. "Ketika kelaparan timbul di negeri
> itu, pergilah Abraham ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing,
> sebab hebat kelaparan di negeri itu."
>
>
>
> Abraham lalu kembali ke Palestina, di mana Tuhan berkata kepadanya:
> "Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab
> kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu Abram memindahkan
> kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat
> Hebron,
> lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN."
>
>
>
> [203]. [204] Agaknya Muhammad ingin mengatakan bahwa Abraham tidak
> beribadah
> dengan mezbah selama puluhan tahun menetap di Kanaan? Sungguh penghinaan
> terhadap Abraham![205]]
>
>
>
> Abraham tinggal menetap di Hebron, yang sekarang dikenal dengan Al-Khalil
> (artinya, sahabat Tuhan, dinamakan menurut nama Abraham), di mana mezbah
> dan
> makamnya masih tetap ada.
>
>
>
> *[Itulah mezbah utama Nabi Abraham dan keluarganya, dan lucu kalau diklaim
> tanpa bukti, dialih-paksakan Islam ke Mekah, dimana Ka'bah dianggap
> sebagai
> Baitullah pertama yang dibangun di dunia oleh Ibrahim dan Ismail:
>
>
>
> "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) ialah
> Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
> manusia."
>
>
>
> Ibraham memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tuhan, dan mereka berdua
> kerap mengadakan percakapan yang bersahabat. Suatu ketika, Abram berkata
> kepada Tuhan: "Ya Tuhan, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena
> aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi
> rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu…. Engkau tidak memberikan
> kepadaku
> keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.""
>
>
>
> Hal ini dikarenakan istrinya, Sara, mandul dan tidak dapat melahirkan
> anak.
> Sebagai gantinya, Sara meminta Abraham untuk mengambil Hagar, budak yang
> diberikan kepada Sara oleh Firaun ketika ia masih di Mesir, supaya Hagar
> menjadi isteri, agar dapat memberikan Abraham keturunan. "Jadi...Abraham
> menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu,
> bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Lalu
> berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah
> tanggung
> jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia
> tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku…. Kata Abram
> kepada
> Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang
> kaupandang baik.""
>
>
>
> Akibatnya, Sarai memperlakukan Hagar dengan sangat buruk, sehingga ia
> melarikan diri. "Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di
> padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar,
> hamba
> Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari
> meninggalkan Sarai, nyonyaku.""
>
>
>
> *[Apa yang Anda tampak disini? Baik Sara, maupun Abraham, dan Malaikat
> TUHAN
> tetap menyebut Hagar sebagai hamba Sarai, sekalipun Hagar sudah diperistri
> oleh Abraham! Artinya Hagar dan keturunannya cuma mendapatkan hadiah,
> tetapi
> tidak menjadi ahli waris dari kekayaan – apalagi kenabian – Abraham! Ia
> malahan dipersalahkan lebih jauh karena mudah menjadi sombong dan telah
> melawan dengan memandang rendah nyonyanya sendiri, sifat yang kelak
> diturunkan pula kepada Ismael. (Kej.16:12)]
>
>
>
> Kurang lebih tiga belas tahun kemudian, ketika Abraham berusia 99 tahun,
> malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menjanjikan kelahiran
> anaknya
> dari Sara yang saat itu berusia 90 tahun. Di samping itu, dalam Kejadian
> 17
> tersebut, Tuhan:
>
>
>
> § Menjanjikan anak laki-laki Abraham akan lahir setahun kemudian.
>
>
>
> § Mengubah nama Abram menjadi Abraham.
>
>
>
> § Mengubah nama istrinya dari Sarai menjadi Sara.
>
>
>
> Cerita ini berlanjut:
>
>
>
> "Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan
> Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
> Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta
> anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama
> dengan anakku Ishak." Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena
> anaknya
> itu.
>
>
>
> Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal
> anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah
> engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang
> berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat
> menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
>
>
>
> Abraham menunjukkan kekesalannya atas permintaan Sara mengenai Hagar,
> namun
> Tuhan menampakkan diri dan menyuruhnya untuk mendengarkan Sara.
>
>
>
> *[Abraham yang teruji itu tentu taat sepenuhnya kepada Tuhan, maka iapun
> menyuruh (baca: mengusir menuruti Sara) hamba perempuan itu persis seperti
> apa yang perintahkan Tuhan kepadanya. Namun Muhammad dengan Jibrilnya yang
> tak teruji itulah yang membelotinya menjadi Abraham yang ikut mengantar
> Hagar dan Ismael sampai ke Mekah. Suatu penyelewengan kisah yang tak masuk
> ke akal, mengingat Sara dan Ishak pasti tak mungkin ditinggalkan Abraham
> demi melayani Hagar yang hamba yang diusir itu, karena sempat berdosa
> terhadap nyonyanya (sombong dan memandang enteng Sara yang tadinya
> mandul.)]
>
>
>
>
> "Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan
> memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu
> Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan
> mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang di kirbat itu habis,
> dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh,
> kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak
> itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
> Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit
> kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar?
> Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia
> terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku
> akan
> membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar,
> sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,
> kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia
> bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
> Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang
> isteri baginya dari tanah Mesir (seorang wanita dari tanah kelahiran
> Hagar)."
>
>
>
> *[Abraham tak bisa lain kecuali menyiapkan bekal berupa roti dengan
> sekirbat
> air kepada Hagar dan Ismael. Itu berarti bahwa bekal ini hanya mampu
> bertahan sebatas perjalanan yang sangat pendek (hingga Bersyeba), tidak
> mungkin sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga ke Mekah. Sebagai
> makhluk yang dihargai dan dikasihi, Tuhan menciptakan bagi mereka sebuah
> sumur disitu – tentu bukan sumur ZamZam di Mekah seperti yang didongengkan
> sesukanya – sehingga kehidupannya dapat berkelanjutan sebagai bangsa yang
> besar seperti yang dijanjikan Tuhan. Ismael bersama ibunya yang orang
> Mesir
> itu menetap seterusnya di padang gurun Paran sebagai orang Mesir dan
> menikah
> dengan wanita Mesir.]
>
>
>
> Ketika Ishak berusia kurang lebih empat belas tahun, Tuhan memerintahkan
> Abraham untuk membawa Ishak ke Gunung Moria, di mana ia harus
> mempersembahkan anaknya yang tercinta sebagai korban kepada Tuhan. Abraham
> mematuhinya, karena itu adalah perintah langsung dari Tuhan dengan
> berfirman, jelas dan spesifik, yaitu ISHAK (bukan mimpi atau tafsiran
> mimpi
> seperti yang didongengkan Quran, yang tidak berani menyebutkan nama si
> anak
> yang diminta oleh Tuhan untuk dikurbankan bagiNya!).
>
>
>
> *[Ternyata perintah Tuhan untuk pembunuhan sang anak yang tadinya terasa
> sangat aneh dan kejam itu bukanlah sekedar ujian Tuhan semata untuk iman
> Abraham, (Allah sudah lebih tahu) melainkan justru untuk mengilustrasikan
> betapa Ishak (yang menyimbolkan anak manusia yang harus dihukum mati
> karena
> dosa-dosa yang dibuat manusia) ditebus oleh Anak-Domba (yang melambangkan
> kurban penebusan Yesus di atas kayu salib kelak, seperti yang sudah
> diterangkan di depan.)]
>
>
>
> Alkitab berkata: "Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya
> sebagai
> kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN
> menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung
> TUHAN, akan disediakan."
>
>
>
> Ketika Abraham meninggal, ia berusia 175 tahun. "Dan anak-anaknya, Ishak
> dan
> Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar,
> orang
> Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre."
>
>
>
> § Abraham meninggalkan seluruh kehidupannya di Palestina setelah
> meninggalkan Haran, kecuali sebuah kunjungan singkat di Mesir.
>
>
>
> § Ia tidak pernah mengunjungi Semenanjung Arab. Ismael juga tidak pernah
> tinggal di Mekah di Semenanjung Arab, tetapi tinggal di dekat ayahnya,
> yang
> memungkinkan dia bisa hadir pada saat pemakaman ayahnya.
>
>
>
> Jadi, mari kita cari tahu kebenarannya: Apakah Al-Qur'an menceritakan
> kisah
> ulang yang asli tentang Abraham sebagaimana yang telah ditulis dalam
> Alkitab, ataukah ia membajak ceritanya dengan sensoran, imbuhan, dan
> plintiran yang menjadikannya malah kabur dan tak masuk nalar??
>
>
>
> Perhatikan dua jenis perintah aneh dalam Al-Quran seperti dibawah ini.
>
>
>
> Yang satu perintah Allah kepada Abraham dan Ismael untuk membersihkan
> Ka'abah: "Dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul
> bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim
> tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail,
> "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, yang
> rukuk
> dan yang sujud (berdoa)."
>
>
>
> Yang ke dua, perintah dari Abraham kepada anak-anaknya yang hidup lebih
> dari
> dua ribu tahun sebelum Islam itu sendiri muncul (¡): "Dan Ibrahim telah
> mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub, "Wahai
> anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka
> janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam."
>
>
>
> Bagaimana mungkin pernyataan sedemikian konyol, dapat dipercaya sebagai
> wahyu, sebab Yakub (yang dinamai Israel) dan seluruh keturunannya adalah
> orang-orang Yahudi totok, dan mereka hidup ribuan tahun sebagai bangsa
> Israel sebelum Islam datang dan memusuhi mereka? Setting Israel hendak
> ditelan oleh dongeng apaan dari Qur'an ini?!
>
>
>
> Mengenai kisah Zamzam, Al-Qur'an mengatakan Allah memerintahkan agar
> As-Shafa dan Marwah
>
>
>
> Maka Muhammad pun membuat tujuh perjalanan Hagar mencari air sebagai
> bagian
> dari ritual umat Islam yang naik haji, seperti yang dikatakan dalam
> Al-Qur'an: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar
> (ritual) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke baitullah (Ka'abah
> di Mekah) atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan Sai
> antara
> keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan
> hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
> Mengetahui."
>
>
>
> Memindahkan setting Israel ke Arab tentu kurang memuaskan bila tidak
> menafikan "keyahudian" Abraham itu sendiri. Maka dikatakanlah bahwa
> Abraham
> itu bukan seorang Yahudi bukan pula seorang Nasrani, tetapi seorang Muslim
> yang sangat taat (Surat 3:67). Kita layak bertanya, apakah "Islam" yang
> disebutkan di dalam Al-Qur'an ini memakai retorika pidato ataukah
> berdasarkan arti yang sebenarnya sebagai wahyu, bahwa ia adalah seorang
> Muslim, ribuan tahun sebelum Islam itu sendiri muncul?
>
>
>
> *[Bagaimana mungkin Muslim mempraktekkan standar ganda mengatakan
> Abraham –
> bapak Ishak dan Yakub (Israel) dari keturunan Yahudi – bukan sebagai
> kepala
> suku bangsa Yahudi, sementara Ismael yang berdarah Mesir dan kawin dengan
> istri Mesir, itu disebut sebagai kepala suku bangsa Arab? Kitab Taurat dan
> seluruh Alkitab menyebutkan Tuhan Elohim itu sebagai Tuhannya Abraham,
> Ishak, dan Yakub. Tak ada disangkutkan dalam kesejajaran dengan Ismael.
>
>
>
> Kisah keseluruhan Abraham ini tersebar di dalam Al-Qur'an, dalam lebih
> dari
> delapan puluh ayat, yang kemudian dikumpulkan dan dirangkaikan oleh
> Al-Hamid
> Al-Sahhar menjadi sebuah kisah yang sebagiannya disangkutkan kepada
> "fakta"
> yang seharusnya dibuktikan (namun sudah dianggap fakta), dan sebagian
> lainnya diusahakan untuk dicocok-cocokkan ke akal. Namun menyisakan begitu
> banyak antagonisme dan pendongengan yang tidak satupun tercarikan jejaknya
> dimasa silam. Misalnya Hagar dikisahkan sebagai seorang yang
> berpendidikan,
> ex-istri dari Raja Mesir Selatan. Raja ini ditaklukkan oleh Firaun, lalu
> mengambil Hagar sebagai tawanan budak, yang nantinya dihadiahkan kepada
> Sara.]
>
>
>
> Lebih jauh lagi, Al-Qur'an mengatakan bahwa Al-Qur'an hanya mendongengkan
> bahwa Abraham bermimpi, lalu merasa harus mempersembahkan seorang anak
> sebagai kurban. (tanpa disebut namanya, padahal itu hendak dijadikan dasar
> untuk mengkoreksi Alkitab). Tetapi Alkitab, sebagai sumber cerita yang
> sebenarnya, meyakinkan kita semua bahwa Tuhan berbicara dengan Abraham dan
> meminta Ishak secara spesifik untuk dipersembahkan, di atas bukit Moria,
> sebelah utara Hebron, bukan jauh di padang gurun Arab entah dimana.
>
>
>
> Akhir kata, sebagai seorang Muslim, mereka telah diajarkan oleh Al- Qur'an
> bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang sempurna, sekalipun para Ahli
> Kitabnya banyak yang korup. Oleh karena itu, selayaknyalah kita harus
> mempercayai apa yang dikatakan Alkitab. Jika kita katakan Alkitab telah
> diubah ke-aslian-nya, pertanyaannya adalah, "Mengapa?" dan "Untuk
> kepentingan siapa?" [Dan bagaimana hal itu dapat dilakukan mengingat
> begitu
> sakral-nya setiap ayat itu dipelihara, baik oleh kubu Yahudi, maupun oleh
> Nasrani, yang saling bersaing dikala itu.] Semua bukti justru menunjukkan
> hal yang sebaliknya, yaitu bahwa Alkitab tidak pernah berubah, melainkan
> dibenarkan. Bahkan, cukuplah bagi kita untuk memperoleh kesaksian dari
> Al-Qur'an yang meyakinkan bahwa Alkitab adalah sempurna, dengan menyatakan
> Tuhan telah menurunkan Peringatan (Alkitab) dan bahwa Allah memeliharanya.
>
>
>
> Jika kita menerima bahwa Alkitab adalah benar, maka kebanyakan cerita
> dalam
> Al-Qur'an telah merubahnya. Jika kita percaya bahwa Alkitab adalah benar
> dan
> Al-Qur'an juga benar, maka kita akan memiliki dua "Tuhan", satu Tuhan di
> dalam Alkitab dan satu lagi Tuhan yang menurunkan cerita yang berbeda di
> dalam Al-Qur'an. Tetapi tidak mungkin, Alkitab dan Al-Qur'an memiliki
> kesamaan dalam hal ini, karena hanya ada satu Tuhan, bukan dua. Jadi sudah
> jelas, kitab mana yang benar dan berotoritas
>
>
>
> Kesimpulan
>
>
>
> Saya menulis buku ini agar teman-teman dan kerabat-kerabat Muslim saya,
> secara khusus keluargaku yang tinggal di Mesir, negara-negara Arab dan
> kepada umat Islam di seluruh dunia dapat membedakan yang batil dan
> kebenaran
> yang lurus. Bahwa kebenaran itu ada dalam diri Yesus Kristus dari Nasaret.
> Umat Islam berdoa beberapa kali sehari agar Allah dapat menuntun mereka
> kepada jalan yang lurus.
>
>
>
> Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
> pun
> yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
>
>
>
> Inilah JALAN LURUS yang dicari umat Muslim sedunia!
>
>
>
> Yesus Kristuslah Jalan Lurus itu, jalan yang akan membawa Anda ke surga.
> Jika Anda ingin mencapai surga, tidak ada jalan lain selain percaya kepada
> Sang Jalan, yaitu Yesus Kristus yang telah mati untuk menebus dosa-dosa
> Anda. Terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Damai sejahtera
> akan
> menjadi milik Anda saat disini, dan surga disaat nanti. Anda tidak akan
> menjadi kecewa. Amin.
>
>
>
>>> Saya mengundang anda untuk bergabung di: hakekatku@yahoogroups.com
> <http://mc/compose?to=hakekatku@yahoogroups.com> ,
>
>
>
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
> Click to join hakekatku_00
> <http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/join>
>
>
>
>
> [1] Pembaca yang hendak melihat lebih jauh Empat terjemahan utama Al-Qur'an
> terdapat di:
>
>
>
> [2] Berbagai tulisan Hadits dan Sunah dapat ditemukan di:
> www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/
>
>
>
> [3] Mu'ammar al-Qadhafi, presiden Lybia, terkenal anti Barat dan Israel.
>
>
>
> [4] Lihat bagan di akhir dari Pendahuluan ini.
>
>
>
> [5] Surat ini dalam Al-Qur'an dengan jelas mengatakan bahwa Allah
> me-nyesatkan orang yang ia kehendaki: 4:88; 6:39; 13:27; 14:4; 16:93 dan
> 74:31.
>
>
>
> [6] Juga dikenal dengan nama 'Amr bin Hisham. Lihat juga Bab 3.
>
>
>
> [7] Orang-orang yang disebut sebagai "Kristen" dalam buku ini, biasanya
> merujuk kepada agama yang berakar dari agama Roma Katolik.
>
>
>
> [8] Dari Al-Sira Al-Halabia oleh Burhan El-Deen Al-Halabi.
>
>
>
> [9] Al-Sira Al-Halabia oleh Al-Halabi, hal. 380. Lihat juga Hadith of
> Sahih
> Muslim & The Life of Muhammad oleh Dr. Muhammad Hussein Haikal (1982),
> hal.
> 148-149.
>
>
>
> [10] Imam Abu al-Fadl 'Abd al-Rahman ibn Abi Bakr Jalal al-Din al-Suyuti
> (1445-1505) adalah seorang guru Mesir, mengarang hampir 500 karya tulis;
> salah satu penulis Muslim yang produktif. Dia biasa dikenal dengan sebutan
> "Al-Suyuti."
>
>
>
> [11] The Jurisprudence of the Life of Muhammad oleh Al-Suyuti, hal. 68-69.
>
>
>
> [12] The Life of the Prophet by Ibn Hisham, hal. 174.
>
>
>
> [13] Lihat The Beginning and the End oleh Simail Ibn Kathir, Vol. III,
> hal.
> 15; Sirat Al-Maghzai, oleh Ibn Ishaq, hal. 133; Rawd Al-Unuf oleh Ibn
> Hisham, hal. 271-272; The Life of Muhammad oleh Dr. Haikal (1982), hal
> 152;
> dan Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba (Finding the Truth in Judging the
> [Muhammad's] Companions) oleh Ibn Hajar Asqalani (1372-1449), Vol IV, hal.
> 273.
>
>
>
> Liat The Life of the Prophet's Wives oleh Dr. Sa'id 'Ashur, hal. 37 dan
> 49;
> Assad Al Galba (The Lion of the Forest) oleh Ibn Al-Athir, hal. 189;
> Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba, Part IV, hal. 330; dan The Wives of the
> Prophet oleh Al-Shati', hal. 59-60.
>
>
>
> [25] Dalam cerita yang serupa lihat Muhammad: His Life Based on the
> Earliest
> Sources oleh Martin Lings (1983), hal. 106.
>
>
>
> [30] Untuk informasi selanjutnya, baca "Yurisprudensi dari Kehidupan
> Muhammad (Faqh Al-Sirah) oleh Sa'id 'Ashur, hal. 126; dan Al-Isaba fi
> tamyiz
> al-Sahaba oleh Ibn Hajar Asqaliani, Vol. IV, hal. 307.
>
>
>
> [35] Sahabat dekat dari Muhammad, dikenal dengan sebutan "Orator dari
> Rasul
> Allah." Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 5, Book 590, #659 & 662; dan
> Hadits
> Sahih Muslim, Book 1, #215 & Book 29, #5650.
>
>
>
> [36] Lihat The Life of the Prophet (Sirat Al-Nabi) oleh Ibn Ishaq & The
> Wives of the Prophet oleh bint Al-Shati', hal. 173-176, "The Beautiful
> Captive." Hal ini ditermukan dalam bentuk lain di Sunan Abu-Dawud, Book
> 29,
> #3920 dan Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources by Martin Lings
> (1983), hal. 241-242.
>
>
>
> [37] The Wives of the Prophet, hal. 137.
>
>
>
> [38] Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaba oleh Ibn Hajar, Vol. IV, hal 284.
>
>
>
> [41] Lihat Al-Isaba fi tamyiz al-Sahaha oleh Ibn Hajar Asqalani, Bagian
> VII. Hal. 291 dan The Wives of the Prophet, hal. 217.
>
>
>
> [43] Lihat Hadith dari Sahih Bukhari, Vol. 3, Buku 43, #648 dan Sura
> Al-Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
>
>
>
> [44] Surat Al-Tahrim (Pengharaman), 66:1
>
>
>
> [45] Lebih dari 20 sarjana Muslim mencatat cerita ini, termasuk:
> Al-Istiab,
> Vol. IV, hal. 1812; Oun Al-Ithr, Vol. II, hal. 402; Al-Samt Al-Thamin,
> hal.
> 85; Al-Zamkhashri, hal. 562-63; The Causes of Descendancy oleh Al-Suyuti,
> hal. 280; Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, Vol. IV, hal. 92; Fuqaha' Al-Sahaha
> oleh Abd. Al-Aziz Al-Shanwi, hal. 38; dan The Life of Muhammad by Dr.
> Haikal, hal. 450, entitled, "The Revolution of the Wives of Muhammad."
>
>
>
> [46] Lihat, sebagai contoh, Surat An-Nisa' (Wanita) 4:89
>
>
>
> 46a Lihat surat al-Baqara 2:197
>
>
>
> [47] Surat Al-Abzab (Golongan Yang Bersekutu) 33:50
>
>
>
> [49] Lihat Surat Al-Baqara (Sapi) 2:222
>
>
>
> [51] Dalam salah satu versi dari kejadian ini, lihat Muhammad: His Life
> Based on the Earliest Sources oleh Martin Lings (1983), hal. 117.
>
>
>
> [52] Lihat Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources, hal. 58.
> Abu-Jahl ('Amr bin Hismam) disebutkan terus dalam Hadits Sahih Bukhari dan
> Sahi Muslim, demikian pula dalam Sunan Abu-Dawud.
>
>
>
> [53] Yaitu, anak perempuan dari Abu Jahl (Abu Al-Hakam).
>
>
>
> [54] Variasi dari kalimat terakhir dapat ditemukan pada Hadits Sahih
> Bu-khari, Vol. 5, Book 57, #61 & 111; Hadits Sahih Muslim, Buku 31, #6000.
> Cerita lengkapnya bisa ditemukan dalam Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book
> 53, #342; Vol. 5, Book 57, #76 dan Hadits Sahih Muslim, Buku 31, #5999,
> 6001
> & 6002.
>
>
>
> [55] Surat An-Nisaa' (Wanita)
>
>
>
> [56] Cerita ini dikonfirmasikan dalam The Causes of Descendancy oleh
> Al-Suyuti, hal. 73; dalam Al-Zamkhashri, Vol. I, hal. 131; dalam The Sahih
> oleh Musnid, hal. 47 dan dalam sebagian besar referensi Islam.
>
>
>
> 57 The Beginning and the End oleh Ibn Kathir, Vol. IV, hal. 339.
>
>
>
> [58] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book 53, #370; demikian pula
> Hadits
> Sahih Muslim, Kitab 19, Bab 13 "Mengenai hak para pembunuh untuk memiliki
> seluruh harta dari orang yang mereka bunuh dalam pertempuran," #4340-433.
> Lihat juga Jawami' Al-Sira oleh Ibn Hazm, hal. 191 dan The Jurisprudence
> of
> the Life of Muhammad (Faqh Al-Sira) oleh Al-Bouti, hal. 299.
>
>
>
> [59] Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Maret, 624.
>
>
>
> [60] Hudhayfah Ibn al-Yaman (meninggal tahun 656).
>
>
>
> [61] Hadits mengatakan bahwa hanya mereka yang pada Perang Badar yang
> menjadi Muslim yang akan diselamatkan. Inilah mengapa Hudhayfah marah!
> Lihat
> Hadits Sahih Bukhari, Vol. 5, Book 59, #354; Vol. 9, Book 83, #5; dan
> Hadits
> Sahih Muslim, Boku 1, #173-175.
>
>
>
> [62] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Buku 56, #704-705; Vol. 9,
>
>
>
> Bab 1"The People Are Subservient to the Quraish and the Caliphate is the
> Right of the Quraish," # 44... .
>
>
>
> [63] The History of the Caliph oleh Al-Suyuti, hal. 10.
>
>
>
> [64]Hadits Sahih Bukhari, Vol. 4, Book 56, #705 dan Vol. 9, Book 89, #254.
>
>
>
> [65] Hal ini bersumber dari apa yang dinamakan Farewell Adresss dari
> Muhammad: "Hai orang-orang! Sesungguhnya Tuhanmu itu hanya satu dan Bapamu
> juga satu. Kamu semua berasal dari keturunan Adam dan Adam diciptakan dari
> tanah liat. Tidak ada keistimewaan orang Arab di atas orang non Arab dan
> orang non Arab di atas orang Arab ... kecuali dalam hal kesalehan."
>
>
>
> [66] The Beginning and the End oleh Ismail Ibn Kathir, hal. 171.
>
>
>
> [69] The Light of Certainty (Nur Al-Yaqin), 24th edition, p. 235-237.
>
>
>
> [70] Kehidupan Muhammad, Dr. Haikal, p. 441-442; The Beginning and the
> End,
> IBn Kathir, Vol. IV, p. 353; Jawami' Al-Sira, Ibn Hazm, p.159; Rawd
> Al-Unuf
> , As-Suhaili, Vol. IV, p. 156-157; Al-Sira Al-Halabia, Al-Halabi, Vol.
> III,
> p.85-97; dan History of Nations and Kings oleh Al-Tabari, Vool. III, p.
> 175-76.
>
>
>
> [72] Lihat The Life of the Messenger oleh Imam Muhammad bin Abd Al-Whab,
> hal. 85.
>
>
>
> [73] Surat Al-Baqara (Sapi) 2:217.
>
>
>
> [75] Surat Al-Anfat (Rampasan Perang) 8:12.
>
>
>
> [76] Surat Al-Anfat (Rampasan Perang) 8:1.
>
>
>
> [78] Surat Nuh (Nabi Nuh) 71:26
>
>
>
> [79] Perang Uhud terjadi pada tanggal 23 Maret, 625.
>
>
>
> [80] Surat Al-Imran (Keluarga Imran) 3:121-181.
>
>
>
> [81] Tahun ke-empat Hijrah. Yaitu tahun 626 (empat tahun setelah Hijrah,
> perginya Muhammad dari Medinah ke Mekah).
>
>
>
> [83] Kisah ini, dari sudut pandang Aisha diberitahu dalam Hadits Sahih
> Bukhari, Vol 3 Book 48, #805, 829; Vol. 5, Book 59, #462-464; dan Vol. 6,
> Book 60, #274-278.
>
>
>
> [84] Untuk "pencerahan" lengkapnya, lihat Surat Al-Nur (Cahaya) 24:1-26.
>
>
>
> [85] Surat Pewarisan (dikecualikan dari semua Al-Qur'an Sunni) terdapat
> dalam semua Al-Quran Syiah, terdiri dari lima ayat: "Demi Allah yang maha
> pengampun lagi maha penyayang. 1. Wahai orang beriman! Berimanlah pada
> nabi
> dan Pelindung. 2. Yang berasal dari yang lain. 3. Dan aku yang mendengar
> dan
> mengetahui. 4. Yang beriman dan berbudi baik akan mendapatkan surga. 5.
> Terpujilah Tuhanmu, dan Ali adalah salah satu saksi."
>
>
>
> [87] Lihat juga The Life of the Prophet oleh Ibn Hisham, Vol. III, hal.
> 118-143 (yang juga menulis kejadian-kejadian lain yang tidak dimuat di
> sini); The Life of Muhammad oleh Haikal, hal. 347-351 (yang menambahkan
> lebih banyak perjelasan mengenai kekejaman Muhammad); dan Al-Sira
> Al-Halabia
> oleh Al-Halabi, Vol. II, hal. 675-677. Cerita ini juga ditemukan dalam
> Rawd
> Al-Unuf oleh Imam As-Suhaili, Vol. III, hal. 267-271 dan dalam buku-buku
> oleh Al-Tabari, Ibn Kathir, Ibn Khaldoon, Al-Booti, Al-Khudri dan Al-Adid.
> Semua pengarang menulis mengenai cerita mengerikan ini.
>
>
>
> [88] Lihat The Perfect in Histroy oleh Al-Athir, Vol. II, hal. 142.
>
>
>
>>The history of Nations and Kings oleh Al-Tabari, Vol. II, hal. 127.
>
>
>
> [90] Kehidupan Nabi, Vol. IV, hal. 134.
>
>
>
> [91] Lihat The Beginning and the End oleh Ibn Kathir, Vol. V, hal. 989;
> dan
> The Life of Muhammad oleh Dr. Haikal, hal. 488.
>
>
>
> [92] Ayat-ayat Al-Qur'an yang memprovokasi kaum Muslim untuk berpe-rang
> dan
> mendorong mereka untuk membunuh termasuk Surat An-Nisaa' (Wanita) 4:76,
> 77,
> 89, 91, 95 & 104.
>
>
>
> [94] Surat Al-Anfal 8:65. terjemahan Yusuf Ali.
>
>
>
> [95] Matius 5:39.
>
>
>
> [96] Surat Muhammad 47:35, terjemahan Yusuf Ali.
>
>
>
> [98] Dia seorang pengkhotbah Al-Qur'an yang terkenal di Mesir.
>
>
>
> [99] 2.5% - yaitu, Al-Zakat. Lihat Bab 4, Catatan kaki #54.
>
>
>
> [100] Lihat Surat Al-A'raf (Tempat Tertinggi) 7:160.
>
>
>
> [101] Lihat Surat At-Tauba (Pengampunan) 9:69.
>
>
>
> [102] Lihat Surat Al-Hajj (Haji) 22:69.
>
>
>
> [103] Lebih jelas lagi, Al Qur'an "diwahyukan" dalam dialek suku Quraish.
> Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 6, Buku 61, #507.
>
>
>
> [104] Lihat Hadits #5751 (Mishkat, Vol. 3). Bukan dalam Ahadits Bukhari
> atau
> Muslim, tetapi dari ucapan asli Muhammad, menurut Kamus Hadits Al-Qari
> (Al-Asrar Al Marfu'a), diterjemahkan dan ditulis oleh GF Haddad. Bahasa
> Arab
> juga ditekankan dalam Al Qur'an. Lihat Surat Ash-Shu'ara' (Para Penyair)
> 26:195; Az-Zumar (Rombongan-rombongan) 39:28; Ha Mim Sajdah (Yang
> Dijelaskan) 41:3, 44; Ash-Shura (Musyawarah) 42:7; Az-Zukhruf (Perhiasan)
> 43:3; Ad-Dukhan (Kabut) 44:58; Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) 46:12; dan
> An-Nahl (Lebah) 16:103.
>
>
>
> [105] Lihat Bab 3, catatan kaki #18 untuk lebih jelasnya.
>
>
>
> [106] Disebut sebagai "tanda diacritical", yang diletakkan di atas atau di
> bawah sebuah huruf yang dapat mengubah arti atau kala (tenses) sebuah
> kata,
> pengucapan atau suasana; atau untuk membedakan antara satu kata lain
> dengan
> kata yang benar-benar berbeda.
>
>
>
> [107] Majmoo' Al-Fatawa (Kompilasi Fatwa), Vol. XVII, hal 101.
>
>
>
> [108] Lihat Al-Ittiqan oleh Al Suyuti, Vol. I, hal 160. Lihat juga Behind
> the Veil: Unmasking Islam oleh Abd El Schafi (1996), hal 189-194.
>
>
>
> [109] Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 3, Buku 41, #601; Vol. 4, Buku 54,
> #442; Vol. 6, Buku 61, #513-514; Vol. 9, Buku 93, #640; dan Hadits Sahih
> Muslim, Buku 4, Bab 139: "Al Qur'an telah Diwahyukan dalam Tujuh Cara Baca
> dan Artinya," #1782-1790.
>
>
>
> [110] Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, Vol. I, hal 100.
>
>
>
> [111] Lihat Al-Baydawi, hal 123; Al-Kashaf oleh Al-Zamkhasri, Vol. I, hal
> 53; Al-Ittiqan oleh Al-Suyuti, hal 98; Sahih Al-Mustanad, hal 53; dan The
> Causes of the Revelation oleh Al-Wahidi, hal 98.
>
>
>
> [112] Lihat The Causes of Descendancy oleh Al-Suyuti, hal 12 &121.
>
>
>
> [113] Surat Al-An'am (Binatang Ternak) 6:93.
>
>
>
> [114] Surat Al-Imran (Keluarga Imran) 3:195.
>
> xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
>
>
>
>>> Daftar Judul File: Apakah anda telah menerimanya?
>
> a. Kumpulan Tulisan Hakekat, bagian satu.
>
> b. Kumpulan Tulisan Hakekat, bagian dua.
>
> c. Kumpulan Tulisan Hakekat, bagian tiga.
>
> d. Topik-topik Terbaru
>
> e. Paket OOSPP – Apakah itu?
>
> f. Amerika hendak mengebom Mekkah
>
> g. Amaran Kitab Ibrani
>
> h. Berjihadlah saya dukung
>
> i. Dari sebuah lagu saja
>
> j. Topik dengan sdr. SF
>
> k. Topik dengan Pdt. Advent
>
> l. Mengenali Orang
>
> m. Benteng Pertahanan Kristen
>
> n. Menyingkap seluk-beluk Muhammad
>
> o. Tantangan Sejarah sepanjang zaman
>
> p. .....................................[paling baru]
>
>
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> hakekathidupku@yahoo.co.id
> <http://mc/compose?to=hakekathidupku@yahoo.co.id>
> ,
>
> hakekatku_00@yahoo.co.id <http://mc/compose?to=hakekatku_00@yahoo.co.id> ,
>
> hakekatrudy@yahoo.co.id <http://mc/compose?to=hakekatrudy@yahoo.co.id> ,
>
>
>
> MENYINGKAP SELUK-BELUK MUHAMMAD
>
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ---------------
>
> DISCLAIMER:
> The information enclosed in this email (and any attachments) may be
> legally
> privileged and/or confidential and is intended only for the use of the
> addressee(s).
> No addressee should forward, print, copy, or otherwise reproduce this
> message in any
>
>
> manner that would allow it to be viewed by any individual not originally
> listed
> as a recipient. If the reader of this message is not the intended
> recipient,
> you are hereby
> notified that any unauthorized disclosure, dissemination, distribution,
> copying
>
>
> or the taking of any action in reliance on the information herein is
> strictly prohibited.
> If you have received this communication in error, please immediately
> notify
> the sender
> and delete this message. Unless it is made by the authorized person, any
> views expressed
>
>
> in this message are those of the individual sender and may not necessarily
> reflect
> the views of PT Bank Bukopin Tbk.
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> ---------------
>
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
Sent from my mobile device

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-


-------------------------------------------------------------------------------------------
<i>DISCLAIMER: <br>The information enclosed in this email (and any attachments) may be legally <br>privileged and/or confidential and is intended only for the use of the addressee(s). <br>No addressee should forward, print, copy, or otherwise reproduce this message in any <br>manner that would allow it to be viewed by any individual not originally listed <br>as a recipient. If the reader of this message is not the intended recipient, you are hereby <br>notified that any unauthorized disclosure, dissemination, distribution, copying <br>or the taking of any action in reliance on the information herein is strictly prohibited. <br>If you have received this communication in error, please immediately notify the sender <br>and delete this message. Unless it is made by the authorized person, any views expressed <br>in this message are those of the individual sender and may not necessarily reflect <br>the views of PT Bank Bukopin Tbk.
-------------------------------------------------------------------------------------------

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment