seluruh orang yang hidup. Semuanya tidak kuasa menolaknya, tidak ada
seorangpun di sekitarnya yang mampu menahannya. Maut merupakan ketetapan
Allah, seandainya ada seseorang selamat dari maut, niscaya manusia yang
paling mulia yang akan selamat. Namun, maut merupakan sunnah-Nya pada
seluruh makhluk-Nya. Allah Ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya, engkau (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) akan mati
dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Qs. az-Zumar: 30).
Tiada manusia kekal di dunia ini.
"Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu
(Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati." (Qs. al-Anbiya': 34-35).
Lari dari Kematian?
Kekuasaan Allah meliputi segala sesuatu. Dia telah menetapkan adanya
kematian pada manusia, maka bagaimanapun manusia menghindar dari kematian,
kematian itu tetap akan menyusulnya. Allah Ta'ala berfirman,
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu
di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (Qs. an-Nisa': 78).
Dan Allah menantang kepada orang-orang yang menyangka bahwa mereka tidak
dikuasai oleh Allah, dengan mengembalikan nyawa orang yang sekarat, jika
memang mereka benar!
"Maka, mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu
melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tapi kamu tidak
melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah), kamu tidak
mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang
benar." (Qs. al-Waqi'ah: 83-87).
Awas Kematian Mendadak!
Kita berada di akhir zaman, banyak terjadi kematian mendadak, memang itu
merupakan salah satu tanda-tanda hari Kiamat. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda,
"Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah. munculnya kematian
mendadak." (HR. Thabarani, Dhiya' al-Maqdisi; dihasankan oleh Syaikh
al-Albani di dalam Shahih al-Jami', no. 5775).
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersebut di zaman ini benar-benar
sudah nyata. Kita lihat seseorang yang sehat, kemudian mati tiba-tiba,
orang-orang sekarang menyebutnya dengan "serangan jantung"! Maka, orang yang
berakal hendaklah memperhatikan dirinya, segera kembali dan bertaubat kepada
Penguasanya, sebelum kedatangan kematian mendadak yang tidak dia sangka!.
Anjuran Mengingat Mati
Banyak hadits yang mengingatkan tentang maut, agar manusia selalu ingat
bahwa hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Dan agar dia bersiap-siap
dengan perbekalan yang dia butuhkan untuk perjalanannya yang panjang.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena
sesungguhnya, tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya,
kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang
itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas (kehidupannya),
kecuali (mengingat kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang
itu." (HR. ath-Thabarani dan al-Hakim; Shahih al-Jami'ush Shaghir, no. 1222;
Shahih at-Targhib, no. 3333).
Syumaith bin 'Ajlan berkata,
"Barangsiapa menjadikan maut di hadapan kedua matanya, dia tidak peduli
dengan kesempitan dunia atau keluasannya". (Mukhtashar Minhajul Qashidin,
hal. 483, tahqiq Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi).
Quss bin Sa'idah al-Ibadi, salah seorang hunafaa', melantunkan sya'ir:
Pada orang-orang dahulu yang telah pergi (mati),
dari umat-umat (yang telah tiada) terdapat bukti-bukti yang nyata
Ketika aku melihat tempat-tempat yang dituju,
bagi kematian yang tidak ada sumber-sumbernya,
Aku melihat kaumku pergi menuju kematian,
orang-orang besar dan anak-anak kecil,
Akupun yakin, bahwa aku pasti akan pergi juga, ke mana kaumku telah pergi.
(Dinukil dari Majalah al-Ashalah, hal. 74, 15 Rabi'uts Tsani 1413 H).
Orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkannya dengan iman yang
shahih (benar), tauhid yang khalish (murni), amal yang shalih (sesuai dengan
tuntunan), dengan landasan niat yang ikhlas, itulah orang-orang yang paling
berakal!
"Dari Ibnu Umar, dia berkata, 'Aku bersama Rosulullah shallallahu 'alaihi
wasallam , lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada beliau, kemudian
mengucapkan salam kepada beliau, lalu dia berkata, 'Wahai Rasulullah,
manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?'. Beliau menjawab, 'Yang
paling baik akhlaknya di antara mereka.' Dia berkata lag, 'Manakah di antara
kaum mukminin yang paling cerdik?'. Beliau menjawab, 'Yang paling banyak
mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling baik persiapannya
setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.'" (HR. Ibnu Majah, no.
4259. Hadits Hasan; Lihat ash-Shahihah, no. 1384).
Marilah kita renungkan sabda Nabi yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam,
"Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju kuburnya), dua akan kembali,
satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya.
Keluarganya dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap." (HR.
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai).
Penyesalan Orang Kafir di Saat Kematian
Janganlah seseorang menolak keimanan dan menyepelekan amal shalih, karena
suatu saat pasti dia akan menyesal. Allah Ta'ala berfirman,
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian
kepada seorang dari mereka, dia berkata,'Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke
dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku
tinggalkan.' Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka
dibangkitan." (Qs. al-Mukminun: 99-100).
Segera Beramal Sebelum Datang Kematian
Janganlah seseorang selalu mengundurkan amal shalih karena kesibukan
duniawi, karena selama masih hidup, manusia tidak akan lepas dari kesibukan!
Orang yang berakal akan mengutamakanlah urusan akhirat yang pasti datang,
dan mengalahkan urusan dunia yang pasti ditinggalkan.
Allah Ta'ala berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa melakukan demikian, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu; lalu ia berkata, 'Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku
dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.' Dan Allah
sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang
waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (Qs.
al-Munafiqun: 9-11).
Penutup
Hamid al-Qaishari berkata,
"Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat orang yang
bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah meyakini adanya surga, tetapi
kita tidak melihat orang yang beramal untuknya! Kita semua telah meyakini
adanya neraka, tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! Maka
terhadap apa kamu bergembira?! Kemungkinan apakah yang kamu nantikan?!
Kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang kepadamu dengan
membawa kebaikan atau keburukan. Wahai saudara-saudaraku! Berjalanlah
menghadap Penguasamu (Allah) dengan perjalanan yang bagus." (Mukhtashar
Minhajul Qashidin, hal. 483, tahqiq Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi).
Inilah sedikit tentang dzikrul maut, semoga bermanfaat. Al-hamdulillah.
Penulis: Ustadz Abu Isma'il Muslim al-Atsari
Artikel www.PengusahaMuslim.com
http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/983/awas-kematian-mendadak
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment