From: Seno <seno.ekoh@yahoo.com>
Date: Wed, 10 Nov 2010 21:08:55 -0800 (PST)
Subject: [Tauziyah] Menyikapi Ajakan Kemusyrikan Obama di Istiqlal:
'Lakum Dinukum Waliyadin'
To: syiar-islam@yahoogroups.com, tauziyah@yahoogroups.com,
Sabili@yahoogroups.com
Sumber : voa-islam.com
Menyikapi Ajakan Kemusyrikan Obama di Istiqlal: 'Lakum Dinukum Waliyadin'
Oleh: Hartono Ahmad Jaiz
Secarik kertas berisi tulisan tangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama
tentang kesan khusus atas kunjungannya ke Masjid Istiqlal diterima oleh Imam
Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub, Rabu 10 November 2010.
Bagaimanapun, tulisan tangan seorang Presiden Amerika yang dia sendiri mengaku
sebagai Kristiani itu walau tampaknya mengajak kepada suatu "kebaikan" namun
entah disengaja atau tidak, di dalamnya ada tawaran kemusyrikan. Satu bentuk
keyakinan yang sangat dilarang oleh Islam, bahkan puncak kemungkaran.
Hal itu tercermin dalam akhir tulisan tangan Presiden Obama: "…. I hope my
visits promotes greater understanding between peoples of different
countries and
different faith for we are all children of God."
Baris terakhir termaktub "we are all children of God," yang kurang lebih
terjemahnya adalah "kita semua adalah anak-anak Allah." Kalimat ini adalah
ajakan kepada kemusyrikan, karena dalam Islam, Allah Ta'ala berfirman dengan
jelas:
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan
tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia" (Qs Al-Ikhlash 1-4).
Penawaran dengan menyebut "we are all children of God" itu mengingatkan
peristiwa yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy untuk apa yang kurang lebihnya
sekarang disebut "doa bersama antaragama", namun langsung Allah Ta'ala
menurunkan surat Al-Kafirun, yang isinya menolak tegas-tegas penawaran
dari kaum
kafir Quraisy itu.
"Katakanlah: "Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
semba. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS
Al-Kafirun 1-6).
Tulisan tangan Obama itu diterima Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali
Mustofa Yakub. Berikut isi lengkap tulisan Obama:
"I am honored to have had an opportunity to visit this magnificent
mosque, which
stands as a symbol of the role of Islam in guiding the lines of millions of
Indonesians. I hope my visits promotes greater understanding between peoples of
different countries and different faith for we are all CHILDREN OF GOD."
Terjemahannya kurang lebih demikian:
"Kehormatan bagi saya karena mendapat kesempatan untuk dapat mengunjungi masjid
yang sangat luar biasa ini, Istiqlal adalah simbol peranan Islam dalam menuntun
kehidupan jutaan rakyat Indonesia. Saya berharap kunjungan saya makin
meningkatkan saling pengertian di antara orang-orang dari berbagai negara dan
keyakinan, sebab kita semua adalah ANAK-ANAK TUHAN."
Bagaimana umat Islam menyikapinya?
Bagaimana cara menyikapi setelah kita tahu ada ayat "lakum dinukum waliyadin"
ِ(bagimu agamamu, dan bagikulah, agamaku)?
Imam Ibnu Katsir mengaitkan ayat itu dengan sikap Nabi Ibrahim alaihissalam dan
para pengikutnya terhadap orang-orang musyrikin:
"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain
Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah
saja."(Qs Al-Mumtahanah 4).
Walaupun tulisan Obama itu berkaitan dengan kunjungan di Masjid Istiqlal, namun
isinya pada hakikatnya adalah mengajak kepada kemusyrikan. Karena sebagaimana
Allah Ta'ala telah jelaskan:
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk
(yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu" (QS Al-Baqarah 120).
Bagi Umat Islam, lafal "insya Allah" ataupun "assalamu'alaikum" yang diucapkan
Obama ketika berkunjung ke Indonesia, tidak lantas membuat silau akidah. Umat
Islam tetap lebih percaya kepada apa yang difirmankan Allah dan Rasul-Nya, di
antara: "lakum dinukum waliyadin." ِBagimu agamamu, dan bagikulah
agamaku, wahai
Mister Obama.
*) Hartono Ahmad Jaiz adalah penulis buku "Sumber-sumber Penghancur Akhlaq
Islam."
http://voa-islam.com/islamia/liberalism/2010/11/11/11815/menyikapi-ajakan-kemusyrikan-obama-di-istiqlal-lakum-dinukum-waliyadin/
Sent from ad-dunya powered by IMAN & ISLAM®
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment