Thursday, January 27, 2011

[Milis_Iqra] Menciptakan Masa Depan dengan Alquran

Menciptakan Masa Depan dengan Alquran
 

Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskaan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Upaya untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia harus dilakukan dengan berkesinambungan dari anak-anak usia dini yang merupakan generasi penerus harapan bangsa.

Situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritasnya adalaha muslim, saat ini sudah mulai bergeser dari nilai-nilai ketuhanan. Hal itu merupakan realitas yang senantiasa kita lihat di berbagai aspek kehidupan, seperti negara kita yang termasuk dalam salah satu negara korupsi terbesar di dunia dan tingkat kriminalitas yang sudah sangat mengkhawatirkan yang jika diperhatikan begitu banyaknya saudara-saudara kita di Lembaga Pemasyarakatan yang notabenenya ber-KTP Islam.

Kondisi saat ini akan berdampak besar dan menjadi ancaman bagi kita semua di masa yang akan datang jika tidak ada gerak langkah perubahan dan perbaikan akhlak yang mulia yang dimulai dari diri kita sendiri, dari sesuatu yang kecil dan mulai saat ini dan dimulai dari generasi penerus bangsa yang muda usia atau anak-anak. 

Melihat perkembangan kondisi bangsa Indonesia saat ini akan gejala krisis moral/akhlak yang banyak menghinggapi 'orang-orang dewasa', maka dibutuhkan pendidikan dan pembinaan anak-anak Indonesia sejak dini dengan segera dan berkesinambungan. Mengingat jika hanya perbaikan moral/akhlak orang-orang dewasa hanya melalui training, pendidikan, latihan, kajian spiritual dan lain-lain, tanpa membina anak-anak Indonesia sejak dini, maka akan melahirkan kembali anak-anak Indonesia yang tumbuh dewasa dengan 'paradigma lama' lagi.

Ketika kita mengkaji akhlak dan moral maka kita akan bersentuhan dengan agama, nabi dan kitab sucinya. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah berupa kitab suci Alquran sebagai kitab petunjuk bagi seluruh umat manusia agar bertakwa dan berakhlak mulia. Alquran sebagai kitab yang berisikan petunjuk, pedoman, pimpinan bagi umat manusia dan juga mengandung suatu keterangan atau penjelasan dengan mana kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Tetapi pada kenyataannya sebagian penduduk muslim di Indonesia hanya menjadikan Alquran sebagai sesuatu yang disakralkan untuk disimpan, dipajang hanya sebagai kaligrafi, diperlombakan sebagai MTQ, dengan lupa untuk memahami makna dan esensi yang terkandung di dalamnya. Mungkin inilah salah satu faktor yang menyebabkan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim justru pada kenyaannya sudah mulai bergeser dari nilai-nilai ketuhanan yang menyebabkan gejala krisis moral dan akhlak; menjadikan brand Islam hanya sebagai identitas administrasi saja dengan melupakan esensi ajaran Islam yaitu bersumber dari Alquran tanpa pemahaman dan pengkajian terhadap Alquran untuk dibaca, dipelajari, dipahami dan dilaksanakan sebagai petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia.

Pemahaman terhadap makna Alquran dan Alhadist merupakan langkah awal dan metode yang terarah untuk menuju perbaikan dan perubahan karena petunjuk dan perencanaan hidup manusia di dunia menuju akherat telah tercantum dan tertulis dalam dua pusaka tersebut. Dengan pemahaman makna Alquran dan Alhadist yang tepat dan terarah akan mudah dipahami oleh setiap individu dari berbagai jenjang dan tingkatan, terutama dimulai dari generasi penerus bangsa yang muda usia (anak-anak).

Upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia merupakan peran pendidikan sejak dini atau anak-anak dimulai dari pendidikan di keluarga, sekolah (formal), lingkungan, dan pendidikan di luar sekolah (informal). Pendidikan dan pembinaan anak-anak secara berkelanjutan hingga menginjak dewasa merupakan tanggung jawab daripada pihak-pihak tersebut.

Salah satu tempat pendidikan informal di luar sekolah dalam rangka mendidik dan membina anak-anak Indonesia berakhlak mulia sejak dini adalah Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang merupakan tempat anak-anak memperoleh pendidikan dan pembinaan tentang Alquran. TPA ini tersebar di seluruh pelosok kota di seluruh Indonesia, khususnya di Sumsel. Dapat kita lihat seperti di kota Palembang, di langgar, surau dan mushala serta masjid di kampung-kampungnya terdapat Taman Pendidikan Alquran.

Salah satu ujung tombak yang membina generasi penerus bangsa adalah guru-guru bagi anak-anak, lebih khusus lagi guru TPA karena dalam lembaga pendidikan inilah secara idealnya generasi penerus dibina dan dibentuk menjadi insan-insan yang Qurani melalui program membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran dan Alhadist.

Untuk mempersiapkan hal tersebut maka guru-guru TPA perlu pendidikan dan pelatihan bagaimana cara mengajar Alquran yang dapat membentuk insan-insan yang Qurani di masa yang akan datang. Dikarenakan selama ini pola pembelajaran Alquran di TPA-TPA umumnya hanya menggunakan metode membaca dan menghafal Alquran dan Alhadist saja tanpa memahami maknanya. Hal ini mengakibatkan anak-anak hanya menguasai pembacaan Alquran saja sehingga dalam perilakunya belum menampakkan akhlak yang Qurani. Maka diperlukan pola pembelajaran dari sistem yang hanya membaca ke sistem pemahaman makna Alquran dan Alhadist.

Melalui pendidikan, pelatihan dan pengkajian pemahaman Alquran tersebut diharapkan guru-guru TPA dapat berperan sebagai jembatan yang dapat meneruskan metode pemahaman Alquran kepada santri-santrinya melalui program pengajaran pemahaman makna Alquran yang lebih terarah ke pembentukan insan-insan yang Qurani. Tujuannya untuk meningkatkan penghayatan kita pada nilai-nilai Islam. Nilai-nilai itu bisa menjadi kekuatan yang memotivasi dan mendasari kegiatan seharo-hari dan menjadi alat perjuangan di bidang kemasyarakatan atau keilmuan.

Menciptakan masa depan dengan Alquran maka Alquran adalah sumber nilai, agama dalam hal ini sebagai organized religion, agama formal adalah konstruksi tentang nilai-nilai tersebut. Ia merupakan rumusan yang disusun oleh para ulama dari waktu ke waktu, dengan mempelajari Alquran dan teladan Nabi Muhammad SAW dalam pelaksanaannya sebagai As-sunnah.

Insya Allah cita-cita masyarakat madani yang kita cita-citakan bersama akan terbentuk pada kurun waktu 15-20 tahun mendatang, ketika anak-anak harapan bangsa kita mulai sekarang sudah mulai membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran dan Alhadist tersebut.

Maka harapan kami yaitu agar pemerintah, alim ulama dan cendikiawan muslim, masyarakat serta indstitusi pendidikan untuk lebih memperhatikan pendidikan non formal di Taman Pendidikan Alquran (TPA) ini. Pemprov/Pemkot/Pemkab saat ini sudah cukup memperhatikan kesejahteraan para guru TPA ini dengan memberikan bantuan kesejahteraan mereka.

Saya, penulis Mimbar Jumat Sripo kali ini, mengusulkan agar mereka diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena merekalah sesungguhnya 'Pahlawan tanpa Tanda Jasa' yang selama ini kita lupakan. Bukankah mereka selama ini telah membantu salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, sedangkan anggaran untuk bidang pendidikan saat ini adalah 20 persen dari total APBN.

Dengan segala hormat yaitu harapan kepada para alim ulama dan cendikiawan muslim untuk memberikan pendidikan, pelatihan dan pengkajian pemahaman Alquran dan Alhadist kepada guru-guru TPA secara sistematis dan berkesinambungan. Harapan kepada masyarakat khususnya orang tua murid untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para guru TPA dan memperbaiki fasiltas atau tempat pendidikan TPA di lingkungannya.

Dan kepada institusi pendidikan agar memberikan beasiswa kepada guru-guru TPA guna mengikuti pendidikan formal di institusi tersebut, seperti menawarkan beasiswa bagi para guru TPA untuk kuliah di program-program studi yang sesuai dengan program untuk membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran dan Alhadist di TPA mereka, Konkritnya seperti program atau jurusan Bahasa dan Sastra Arab serta program Tafsir Quran Hadist dan program lainnya di IAIN. Lalu program psikologi anak di Fakultas Psikologi, program sosilogi dan program lainnya yang sesuai dengan ilmu untuk mendidik dan membentuk kepribadian anak dengan mentransendensikan dengan pemahaman terhadap makna Alquran dan Alhadist.

Dengan harapan guru-guru TPA dapat berperan sebagai jembatan yang dapat meneruskan metode pemahaman Alquran kepada santri-santrinya melalui program pengajaran pemahaman makna Alquran yang lebih terarah ke pembentukan insan-insan yang Qurani, yang akan meningkatkan penghayatan anak muridnya pada nilai-nilai Islam yang bisa menjadi kekuatan yang memotivasi dan mendasari kegiatan sehari-hari dan menjadi alat perjuangan di bidang kemasyarakatan atau keilmuan.

Sehingga di masa yang akan datang, ketika seorang muslim ditanya agamanya apa, maka ia akan menjawab agamaku Islam, tetapi bukan Islam KTP (kartu Tanda Penduduk) saja yang hanya sebagai pelengkap administrasi, melainkan ajaran Islam dari kitab sucinya Alquran sudah menjadi karakter dirinya dengan selalu membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakaan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran Alhadist tersebut sejak mereka anak-anak yang dimulai dari TPA.
Pada gilirannya salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, mudah-mudahan akan segera terwujud.



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment