Friday, January 7, 2011

RE: [Milis_Iqra] Cara Memberi Nasehat 3 ~ Perbedaan Antara Nasehatdan Celaan

 

[Dani Permana]  Mungkin hadist tersebut diatas adalah berkaitan dengan debat tentang Al Qur'an, sedangkan di thread ini tidak ada perdebatan sama sekali. Atau saya salah memamhi hadist tersebut, mohon pencerahannya Mas Nandang?

 

nandang) alhamdulillah mas dani masih mengatakan "mungkin" hadist tsb berkaitan dgn debat tentang alquran, artinya tidak tertutup kemungkinan hadist ini bisa dipakai juga untuk mengingatkan kita agar berhenti dari debat kusir. kecuali kalau nanti mas dani bisa menjelaskan dgn dalil yg lain. dan saya sepakat apa yg diperdebatkan memang bukan alquran maupun hadist, walaupun setiap tulisan dihiasi dgn dalil quran dan hadist. dari sekian banyak tulisan yg saya baca hanya mengarah kepada personal war(maaf kalau subjektif) artinya saya khawatir perdebatan itu hanya bisa mengarah kepada saling mencela ,mencaci dan mempermalukan sesama muslim.pada hal itu dilarang oleh rasulullah yg insya allah mas dani tahu....

 

Nabi SAW bersabda "Mencaci seorang Muslim adalah kefasiqan dan Membunuhnya adalah kekufuran".

 

dan khawatir terjerumus kepada membuka aib(rahasia), padahal seharusnya seorang mukmin seperti berikut(seperti yg di kutip oleh mba when)

 

Fudhail bin 'Iyadh rahimahumullah berkata: "Seorang mukmin menjaga rahasia dan memberi nasehat. Seorang fajir membongkar rahasia dan mencela". (Al Farqu Baynan Nashiah Wat Ta'yir)

 

 

 

[Dani Permana]  Kalau yang mengingkari janji dan berlaku curang bisa dijadikan teladan tidak? J

 

(nandang) saya kira tidak usah pakai dalil naqli, secara akal saja tentu yg ingkar janji dan berlaku curang tidak bisa dijadikan teladan.

permohonan maaf dan pengakuan ketidak mampuan menjawab adalah sebuah kejujuran dan kerendahan hati dan itu jawaban seperti yg mas dani minta yaitu "semampunya" .Tentu kita juga tidak bisa memaksakan kepada fulanah untuk mengakui kecurangan atau keingkaran janjinya di forum ini karena forum ini adalah bukan sidang penghakiman. hal itupun menurut saya sama dengan menjaga rahasia  sesama muslim dalam menasehati(itupun juga kalau menurut pendapat mas dani bahwa fulanah ingkar janji dan curang, sy sendiri tidak faham betul)

 

(dani)Yang saya quote adalah "Perbuatannya" bukan orangnya karena kita "TIDAK BOLEH" mencela orang, namun jika yang dicela perbuatannya itu disyari'atkan oleh agama ini. Dan selama ini yang saya lakukan adalah mencela perbuatannya, dan sebenarnya bukan orangnya. Namun sayang salah persepsi…

 

(nandang) ya mungkin salah persepsi, atau bisa juga waktu dan tempat yg tidak tepat !!!!

 

 

[Dani Permana]  Tidak mas Nandang, karena jika diskusi dilakukan dua arah dan tidak timpang akan nikmat dibacanya.

  

alhamdulillah , kalau begitu mudah2 saya, mas dani dan anggota milis yg lain bisa melakukanya .amin

 

 

(dani)Karena tidak selamaya JIDAL/Debat  itu harus ditinggalkan sebagaimana di setiap footnote Milis Iqra "Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125"

Ayat an-Nahl tersebut menggunakan lafazd WAJADILUHUM "وَجَادِلْهُمْ" yang artinya DAN bantahlah/debatlah mereka"

Dan yang sebenarnya dilarang dalam Islam itu adalah perdebatan tentang Al Qur'an, sebagaimana Sabda Rasulullah

 

Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, ia berkata, ..............

 

(nandang)terima kasih penjelasanya...

 

(dani)Di thread lainnya InsyaAllah lampirkan Teknik Debat Dalam Islam....

( nandang) terimakasih juga mau  berbagi ilmu....

--- Pada Jum, 7/1/11, Dani Permana <adanipermana@gmail.com> menulis:


Dari: Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
Judul: RE: [Milis_Iqra] Cara Memberi Nasehat 3 ~ Perbedaan Antara Nasehatdan Celaan
Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
Tanggal: Jumat, 7 Januari, 2011, 3:37 PM

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Nandang Sudrajat

 

sampailah mba wheen kepada apa yg pernah dikutipnya ,

 

dari Nabi Muhammad shållallåhu 'alayhi wa sallam

 

"Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya." (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah)

 

[Dani Permana]  Mungkin hadist tersebut diatas adalah berkaitan dengan debat tentang Al Qur'an, sedangkan di thread ini tidak ada perdebatan sama sekali. Atau saya salah memamhi hadist tersebut, mohon pencerahannya Mas Nandang?

 

{ Nandang Sudrajat} 

hal yg patut di apresiasi,karena mba wheen sudah dgn rendah hati memohon maaf dan menyatakan ketidak sanggupanya, walaupun sebenarnya saya sendiri tidak mengetahui siapa yg salah dan benar. pernyataan ini  bisa menjadi teladan seperti yg pernah saya sampaikan.

 

[Dani Permana]  Kalau yang mengingkari janji dan berlaku curang bisa dijadikan teladan tidak? J

 

Yang saya quote adalah "Perbuatannya" bukan orangnya karena kita "TIDAK BOLEH" mencela orang, namun jika yang dicela perbuatannya itu disyari'atkan oleh agama ini. Dan selama ini yang saya lakukan adalah mencela perbuatannya, dan sebenarnya bukan orangnya. Namun sayang salah persepsi…

 

{ Nandang Sudrajat} 

 

semoga tulisan saya tidak memperkeruh suasana.amin

 

[Dani Permana]  Tidak mas Nandang, karena jika diskusi dilakukan dua arah dan tidak timpang akan nikmat dibacanya.

  

Karena tidak selamaya JIDAL/Debat  itu harus ditinggalkan sebagaimana di setiap footnote Milis Iqra "Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125"

Ayat an-Nahl tersebut menggunakan lafazd WAJADILUHUM "وَجَادِلْهُمْ" yang artinya DAN bantahlah/debatlah mereka"

Dan yang sebenarnya dilarang dalam Islam itu adalah perdebatan tentang Al Qur'an, sebagaimana Sabda Rasulullah

 

Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, ia berkata, "Umar pernah berkata kepadaku, 'Tahukah engkau perkara yang merobohkan Islam?' 'Tidak! Jawabku.' Umar berkata, 'Perkara yang merobohkan Islam adalah ketergelinciran seorang alim, debat orang munafik tentang Al-Qur'an dan ketetapan hukum imam yang sesat'." (Shahih, HR Ad-Darimi [I/71], al-Khatib al-Baghdadi dalam kitab al-Faqiih wal Mutafaqqih [I/234], Ibnul Mubarak dalam az-Zuhd [1475], Abu Nu'aim dalam al-Hilyah [IV/196]).

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw., "Perdebatan tentang Al-Qur'an dapat menyeret kepada kekufuran." (HR Abu Daud [4603], Ahmad [II/286, 424, 475, 478, 494, 503 dan 528], Ibnu Hibban [1464]).

 

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amru r.a., ia berkata, "Pada suatu hari aku datang menemui Rasulullah saw pagi-pagi buta. Beliau mendengar dua orang lelaki sedang bertengkar tentang sebuah ayat. Lalu beliau keluar menemui kami dengan rona wajah marah. Beliau berkata, 'Sesungguhnya, perkara yang membinasakan ummat sebelum kalian adalah perselisihan mereka al-Kitab'." (HR Muslim [2666]).

 

Diriwayatkan dari 'Amru bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya (yakni 'Abdullah bin 'Amru r.a.), bahwa suatu hari Rasulullah saw. mendengar sejumlah orang sedang bertengkar, lantas beliau bersabda, "Sesungguhnya, ummat sebelum kalian binasa disebabkan mereka mempertentangkan satu ayat dalam Kitabullah dengan ayat lain. Sesungguhnya Allah menurunkan ayat-ayat dalam Kitabullah itu saling membenarkan satu sama lain. Jika kalian mengetahui maksudnya, maka katakanlah! Jika tidak, maka serahkanlah kepada yang mengetehuinya." (Hasan, HR Ibnu Majah [85], Ahmad [II/185, 195-196], dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah [121]).

 

Di thread lainnya InsyaAllah lampirkan Teknik Debat Dalam Islam


--- Pada Kam, 6/1/11, whe.en9999@gmail.com <whe.en9999@gmail.com> menulis:


Dari: whe.en9999@gmail.com <whe.en9999@gmail.com>
Judul: Re: [Milis_Iqra] Cara Memberi Nasehat 3 ~ Perbedaan Antara Nasehatdan Celaan
Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
Tanggal: Kamis, 6 Januari, 2011, 4:25 PM

Mohon maaf juga mas,
Setelah saya pahami pertanyaan mas tentang su'udzon, ternyata kemampuan saya sangat terbatas, dan pendidikan saya juga tidak bisa mendukung sampai sejauh itu.

Sekali lagi, mohon maaf, saya tidak mampu menjawab pertanyaan mas tentang su'udzon

Semoga milister yang lebih mampu dapat membantu saya.

Terimakasih
Whe-en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>

Sender: milis_iqra@googlegroups.com

Date: Thu, 6 Jan 2011 16:14:00 +0700

To: <milis_iqra@googlegroups.com>

ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com

Subject: RE: [Milis_Iqra] Cara Memberi Nasehat 3 ~ Perbedaan Antara Nasehatdan Celaan

 

Aduh… sekarang bahasanya sudah enak di baca… Alhamdulillah…

 

Nah kalau yang diemail sebelumnya M Wheen tidak mampu menjawabnya, kalau yang janji di bawah ini masih nunggu sampe tanggal 8 Januari…. Khawatirnya saya orang akan mudah menuduh seseorang antum/anti su'udzhan kepada orang lain, padahal ruang lingkup su'udzhanpun belum memahami.

 

Pertanyaan
1). Arti kata dan menurut bahasa dari su'uzhan?
2) apakah asumsi bisa dikatakan su'udzhan?
3) perkataan "mungkin" atau Sepertinya" apakah bisa dikatakan su'uzhon?
4) apakah su'uzhan itu merupakan tuduhan, jika iya mohon di jelaskan, jika tidak tolong dijelaskan?
5) apakah asumsi itu merupakan tuduhan, jika iya mohon di jelaskan, jika tidak tolong dijelaskan?
6) ruang lingkup su'uzhan itu apakah harus di sertai bukti atau tidak? Coba sebutkan..

 

 

Jazakallahu ahsanu jaza jika bisa menepati janji semampunya…  

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Thursday, January 06, 2011 4:00 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Cara Memberi Nasehat 3 ~ Perbedaan Antara Nasehatdan Celaan

 

Mohon maaf mas,
Tanpa bermaksud apapun, saya tidak mampu menjawab pertanyaan mas karena keterbatasan pendidikan dan ilmu saya,

Semoga ada milister lain yang punya kapabilitas ilmu lebih berkenan menjelaskan.

Terimakasih
Whe-en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>

Sender: milis_iqra@googlegroups.com

Date: Thu, 6 Jan 2011 15:53:44 +0700

To: <milis_iqra@googlegroups.com>

ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com

Subject: RE: [Milis_Iqra] Cara Memberi Nasehat 3 ~ Perbedaan Antara Nasehat dan Celaan

 

Nice artikel, ada sedikit yang mengganjal dan mohon pencerahannya

 

a.     Bagaimana jika sudah terlanjur menasehati seseorang di depan public dengan menyebutkan nama, apakah hal ini bertentangan dengan syari'at? Jika bertentangan bagaimana kafaratnya

b.    Apakah kritikan bisa di sebut nasehat?

c.     Apakah tahdzir pelaku-pelaku kesalahan yang merusak ad dien, contoh bid'ah boleh secara terang-terangan atau sir (bersendiri)

 

Terimakasih jika M Wheen bisa memberikan tambahan informasi pada saya khsusnya dan milister pada umunya, semoga nia baik kita untuk menasehati saudaranya bisa tercapai.

 

 

Jazakalallahu khoiron katsiroo,

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Thursday, January 06, 2011 2:40 PM
To: Milis_Iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Cara Memberi Nasehat 3 ~ Perbedaan Antara Nasehat dan Celaan

 

Fudhail bin 'Iyadh rahimahumullah berkata: "Seorang mukmin menjaga rahasia dan memberi nasehat. Seorang fajir membongkar rahasia dan mencela". (Al Farqu Baynan Nashiah Wat Ta'yir)

 

Ibnu Rajab berkata: "Apa yang diucapkan oleh Fudhail ini merupakan tanda-tanda nasehat. Sesungguhnya nasehat digandeng dengan rahasia. Sedangkan celaan digandeng dengan terang-terangan." (Al Farqu Baynan Nashiah Wat Ta'yir)

 

Adapun seorang pencela tidaklah mencintai orang yang dia cela. Tidak pula mencintai kebaikan untuknya. Bahkan sebaliknya dia mengharapkan keburukan menimpanya. Ucapannya tidak lepas dari tunggangan hawa nafsu yang mendorongnya untuk menyakiti dan menimbulkan kerusakan.

 

===

Tanpa bermaksud menyurutkan semangat rekan rekan yang sangat ingin memberikan nasehat kepada saudara saudaranya, semoga artikel yang saya posting tentang bagaimana cara memberi nasehat yang sesuai dengan tuntunan syari'ah bermanfaat.

 

Karena keterbatasanwaktu, maka artikel saya ambil dari beberapa sumber tanpa merangkumnya terlebih dahulu, dan tanpa bermaksud menyindir, tanpa bermaksud membuka aib namun lebih kepada niat saling belajar.

 

Silahkan kepada rekan rekan yang ingin menambahi, mengurangi ataupun meng-counter.

Semoga bermanfaat,

 

Whe~en

Hendaklah seseorang memperlakukan orang lain sebagaimana ia pun suka jika diperlakukan seperti itu. (HR. Muslim)

====

Perbedaan Antara Nasehat dan Celaan

Oktober 22, 2010 galuhsurya Tinggalkan komentar Go to comments

http://galuhsurya.wordpress.com/2010/10/22/perbedaan-antara-nasehat-dan-celaan/

 

Ini adalah tulisan kedua saya mengenai Adab Menyampaikan Nasehat

Lihat tulisan saya sebelumnya tentang Adab-Adab Dalam Memberikan Nasehat

 

Berikut ini adalah Perbedaan antara Nasehat dan Celaan

 

Pertama

Nasehat diberikan secara rahasia, sedangkan celaan disampaikan secara terang-terangan. Dalam hal ini Fudhail bin 'Iyadh rahimahumullah berkata: "Seorang mukmin menjaga rahasia dan memberi nasehat. Seorang fajir membongkar rahasia dan mencela". (Al Farqu Baynan Nashiah Wat Ta'yir)

 

Ibnu Rajab berkata: "Apa yang diucapkan oleh Fudhail ini merupakan tanda-tanda nasehat. Sesungguhnya nasehat digandeng dengan rahasia. Sedangkan celaan digandeng dengan terang-terangan." (Al Farqu Baynan Nashiah Wat Ta'yir)

 

Kedua

Tujuan pemberi nasehat adalah untuk melakukan perbaikan, menutup rahasia (keburukan orang yang dinasehati), dan memperbaiki kekurangan. Sebaliknya tujuan seorang pencela adalah untuk membongkar rahasia dan aib, menyebarkan kerusakan dan melakukan perusakan, menimbulkan kebencian dalam dada (bagi orang yang dinasehati).

 

Ketiga

Seorang pemberi nasehat wajib menunaikan hak saudaranya seiman yang memang wajib untuk ia tunaikan. Sehingga ia mendapatkan pahala dari nasehat yang ia berikan untuk saudaranya. Adapun celaan, mengoyak hak-hak hamba Allah, memecah belah persatuan serta merusak agama mereka. Lebih jauh lagi dia berdosa di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai balasan atas perbuatannya yang menyakiti hamba-hamba Allah dengan cara menyebarkan gangguan dan kekejian di tengah mereka. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

 

"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui (QS. An-Nuur: 19)

 

Keempat

Seorang pemberi nasehat pada umumnya tidak ditunggangi oleh hawa nafsu. Adapun seorang pencela tidaklah lepas dari tunggangan nafsu dan penyakit hati.

 

Hal itu karena seseorang yang memberi nasehat mencintai untuk orang yang dia cintai untuk dirinya sendiri berupa perbuatan-perbuatan baik. Kemudian, dia berusaha agar yang diberikan nasehat bertambah kebaikannya.

 

Adapun seorang pencela tidaklah mencintai orang yang dia cela. Tidak pula mencintai kebaikan untuknya. Bahkan sebaliknya dia mengharapkan keburukan menimpanya. Ucapannya tidak lepas dari tunggangan hawa nafsu yang mendorongnya untuk menyakiti dan menimbulkan kerusakan.

———————————————————————————————–

Maka kita kembalikan pertanyaan ini pada mereka yang turun ke jalan. Apakah akan diterima sebuah nasehat bila kita melanggar adab-adab di atas?? Anda membuka kekurangan dan aib seseorang di masyarakat secara umum dan luas, memaksa supaya aspirasi diterima & ditaati, kemudian menyampaikan aspirasi dengan membakar ban, foto, poster, merusak fasilitas umum, dan sebagainya…

 

Dan apakah anda (semoga kita tidak termasuk di dalamnya, karena hal ini sungguh yang paling jelek) meniatkan penyampaian aspirasi, saran, kritik, atau nasehat bukan karena Allah??? Mengikuti hawa nafsu saja atau supaya diperhatikan orang-orang??? Maka Maha Suci Allah dari perkara yang buruk itu…

 

 Selesai ditulis pukul 10.21 wib, Malang 221010

 

 Pustaka:

Disarikan dengan sedikit penambahan dari Buku berjudul: "Selembut Perkataan Nabimu – Kiat agar Nasihat Laksana Embun Yang Menyejukkan", karya Muhammad Abu Shu'ailaik. Terbitan Daar An-Naba', Surakarta. 2007



--

~~~~~

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment