yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan." (QS Ali Imran : 133-134)
On 1/23/11, Diahni <sitidiahni3@gmail.com> wrote:
> Sahabat Hikmah yang tercinta...
> Ternyata surga dirempati oleh orang yang bisa menahan amarah.
> Surga ditempati orang yang senang memaafkan.
>
> "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
> yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
> yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
> di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
> dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
> berbuat kebajikan." (QS Ali Imran : 133-134)
>
> Apakah Anda mau masuk surga?
> Mulai sekarang TAHAN AMARAH dan MAAFKANLAH !
>
> Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ada seorang lelaki
> berkata kepada Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam, "Berilah saya
> nasihat" Beliau shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jangan marah"
> Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap
> menjawab, "Jangan marah" (HR. Bukhari).
>
> Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, "Makna jangan marah yaitu
> janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju
> kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah
> tabi'at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan
> manusia".
>
> Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan,
> "Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka
> hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya
> dia berbaring"(HR. Ahmad, Shohih).
>
> Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh
> shollallohu 'alaihi wa sallam"Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya
> sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari
> neraka". Maka beliau shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jangan
> tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan" (HR. Thobrani,
> Shohih)
>
> Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan,
> "Bukanlah maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena
> rasa marah itu bagian dari tabi'at manusia yang pasti ada. Akan tetapi
> maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya
> kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya
> kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam
> lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang
> sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya
> menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan
> berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak
> terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa
> sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan".
>
> Tips menanggulangi kemarahan
>
> Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk
> menanggulangi marah. Diantaranya ialah :
> (1) Membaca ta'awudz yaitu, "A'udzubillahi minasy syaithanir rajiim".
> (2) Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya
> (3) Mengambil sikap diam, tidak berbicara
> (4) Duduk atau berbaring
> (5) Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan
> marah
> (6) Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan
> orang yang bodoh
> (7) Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan
> cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
>
> Syaikh As Sa'di rohimahulloh mengatakan:
> "Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran
> Rasul shollallohu 'alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan
> pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan
> kebatilan.
> Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu
> dan kemarahannya. Laa haula wa laa quwwata illa billaah" (lihat Durrah
> Salafiyah).
>
> Menurut Al-Ghazali, kita memang tidak mungkin menghindari kemarahan.
> Kemarahan tidak secara normatif dianggap sebagai penyakit, demikian
> tulis Said Hawwa. Kemarahan yang penyakit – lanjutnya - adalah
> kemarahan yang zhalim dan cepat marah serta lambat reda. Kemarahan
> yang baik dipicu oleh hal-hal yang baik. Sedangkan kemarahan yang
> zhalim dipicu arogansi, 'ujub, senda gurau, kesia-siaan, pelecehan,
> pencibiran, perdebatan, pertengkaran, penghianatan dan ambisi dunia.
>
> Semoga kita MENAHAN AMARAH, BERDAMAI dan MEMAAFKAN...
>
> Wassalam
>
> O.F.A
>
> Silahkan memberi KOMENTAR disini yah:
> http://www.facebook.com/note.php?note_id=499678160848
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment