Friday, January 7, 2011

Re: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM

Akhi,
Waktu belum sampai deadlinenya kenapa akhi sudah begitu kalimatnya?

Saya mohon maaf tidak akan pernah memulai diskusi dengan akhi hanya karena intimidasi berbagai label dari akhi.

Allah sudah memperingatkan,
"Maka disebabkan Rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ". Ali lmran: 159

Jika akhi selalu memulai diskusi dengan kasar, tuduhan narsis, kelainan psikologi, malas berfikir, munafik, curang, dsb, itu kasar akhi, sudah selayaknya saya menjauh dari akhi seperti tersebut diayat.

Jika memang akhi tulus berdiskusi, silahkan selesaikan semua masalah akhi dengan saya dulu baru kita mulai. Seperti tawaran saya dulu, saya akan menelepon akhi kapanpun itu, setelah itu baru benar2 kita diskusi yang sehat.

Bagaimana mungkin akhi bilang tidak ingin menjatuhkan sedang di hati ada ganjalan, tak satupun sms saya akhi balas, setelah 6 hari saya menanyakan apakah dalil tidak halal tidak menegur saudaranya lebih dari 3 hari baru akhi muncul, berapa banyak niat baik telp saya akhi diamkan, bahkan salah satunya langsung akhi tutup setelah tahu saya yang menelepon tanpa sepatah katapun, lagi meeting, atau apa, maaf saya tidak bermaksud membuka aib.

Namun jika akhi tulus, kita selesikan dulu atau tidak sama ada diskusi sama sekali.
Tidak perlu ada hamburan kalimat2 tidak perlu, tidak perlu membuat asumsi saya begini bagitu,


Banyak janji2 akhi yang tidak pernah ada niat terpenuhi juga,
Maaf tanpa bermaksud membuka aib namun memperingatkan akhi yang sudah kelewatan di forum umum, belum tentang larangan su'udzon dsb, tak satupun email saya hapus, saya hanya mau lainnya lewat japri karena saya takut jatuhnya membuka aib

"Hai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan". As-Saff: 2-3

Ini contohnya,
Semoga bisa membuat sedikit sadar semua tuduhan akhi telah berbalik ke akhi soal munafik, tidak menepati janji dsb.

Dani  -  11/24/10
Belum bisa jawab… diluar terus sekarang From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en Sent: Wednesday, November 24, 2010 8:45 AM To: Milis_Iqra@googlegroups.com Subject: [Milis_Iqra] mas Dani, saya boleh bertanya? (re: Ada yang Berminat Beli Mobil 'Antiknya' Ahmadinejad?) --

Jika akhi punya waktu, tidak perlu menghamburkan kalimat tidak bermanfaat, penuhi saja janji2 akhi dulu

Regards
Whe-en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Fri, 7 Jan 2011 23:08:18
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM

-----Original Message-----
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On
Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Friday, January 07, 2011 10:26 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM

"Janganlah kamu menyangka satu kosa kata yang keluar dari saudara mukmin
mu kecuali kebaikan, sedangkan engkau mendapati kemungkinan maksud yang baik

dari perkataannya". *(Ahmad)

Akhi
Janganlah terlalu berburuk sangka terus menerus kepada orang lain,
Saya tidak bercanda tapi serius bertanya kepada mas tarno.

[Dani Permana] Jika serius mengapa di barengi " Kalo ditempat saya yang ada
kusirnya andong tok :-D" dan juga kata "Saya juga boleh ngerepoti ga?
Hehehheh"... apakah heheeee kemudian tanda :-D bukan candaan atau
gurauan....

Sekali lagi saya bertanya kepada ukhti dengan pertanyaan yang sama
Pertanyaan
1). Arti kata dan menurut bahasa dari su'uzhan?
2) apakah asumsi bisa dikatakan su'udzhan?
3) perkataan "mungkin" atau Sepertinya" apakah bisa dikatakan su'uzhon?
4) apakah su'uzhan itu merupakan tuduhan, jika iya mohon di jelaskan, jika
tidak tolong dijelaskan?
5) apakah asumsi itu merupakan tuduhan, jika iya mohon di jelaskan, jika
tidak tolong dijelaskan?
6) ruang lingkup su'uzhan itu apakah harus di sertai bukti atau tidak? Coba
sebutkan..

Akan selamanya ukti mengatakan " berburuk sangka " terus namun jika ditanya
hal diatas menghindar....padahal sebelumnya sudah berjanji dan menantang....

{wheen}

Saya bertanya kepada mas tarno, Masih maukah orang yang dianggap sakit
jiwa, dianggap kelainan jiwa, dikatakan munafik, dikatakan curang, dibilang
malas berfikir untuk berdebat? Untuk berdiskusi?
Belum ada jawaban perbedaan antara debat dan diskusi sehingga saya meminta
beliau menjelaskan bedanya. Kedua2nya

Silahkan kalau mau menjawab pertanyaan saya akhi.


[Dani Permana] Dengan senang hati saya akan menjawabnya.... jika tidak mau
dianggap "........" silahkan dimulai diskusi yang ukti sendiri telah
berjanji dan menantang.... anggapan itu akan hilang jika ukti sendiri yang
mebuktikannya sendiri, bahwa saya tidak curang, saya tidak munafik, saya
tidak memiliki kelaianan jiwa dsb.... Ukti sendiri pernah menganggap saya
hal yang sama... namun saya tidak melakukan hal yang sama dengan ukti...
karena hal itu adalah pribadi yang lemah.... pernah ukhti berfikir ketika
seseorang disebut chiken, pengecut, Janji Palsu, kemudian saya
mempersalahkannya.....

Mengenai perbedaan debat dan diskus, kalau ukhti teliti saya sudah pernah
memforward tulisan debat dan diskusi.... silahkan di searching kembali...


[Wheen]
Jauhilang prasangka karena ada dosa disana

[Dani Permana] Jawablah pertanyaan tentang beberapa hal tersebut diatas,
karena Janji itu adalah hutang, dan menghindar dari tantangan yang telah
dilakukan oleh ukti sendiri adalah perbuatan curang


-----Original Message-----
From: "Dani Permana" <adanipermana@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Fri, 7 Jan 2011 22:12:43
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM

Astaghfirullahal 'Adzhim, beginilah dimana ilmu di jadikan candaan dan
gurauan, di kemanakan dalil-dalil yang antum dan antunna sampaikan selama
ini. Jadi antara ucapan dan lisan/perbuatan tidak ada sinkronisasinya.

Antum dan antunna sama sekali tidak menghormati ilmu padahal Rasulullah
bersabda "Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati lmu, para ulama,
orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya serta
penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi) "

Al Qur'an sudah mengatur bagaimana cara mujadalah itu, namun antum dan
antunna menjadikannya bahan gurauan. Dan "Jika mereka yang kamu seru itu
tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka (katakanlah olehmu):
"Ketahuilah, sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah dan
bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri
(kepada Allah)?" (HUD 14)"

Perumpamaan yang diberikan oleh Rasulullah bisa dijadikan pembelajaran bagi
kita semua...

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Perumpamaan petunjuk
dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya adalah seperti hujan yang
lebat yang turun mengenai tanah. Diantara tanah itu ada jenis yang dapat
menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang
banyak. Dan di antaranya ada tanah yang keras lalu menahan air (tergenang)
sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk
menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah yang berbentuk lembah
yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat menumbuhkan tanaman.
perumpamaan itu adalah seperti orang yang faham agama Allah dan dapat
memanfa'atkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan
mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat
derajat dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku diutus
dengannya". Berkata Abu Abdullah; [Ishaq] berkata: "Dan diantara jenis tanah
itu ada yang berbentuk lembah yang dapat menampung air hingga penuh dan
diantaranya ada padang sahara yang datar". (Musnad ahmad N0. 18752, Sahih
Muslim No. 4232, Sahih Bukhori No.79,)

Penjelasan dari Fathul Bari bi Syarah Sahih Bukhori. lihat disini..
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&TOCID=46&BookID=33&PID=155

....
Al Qurtubi dan yang lainnya mengatakan bahwa Rasulullah ketika datang
membawa ajaran agama, beliau mengumpamakannya dengan hujan yang diperlukan
ketika mereka membutuhkannya. Demikianlah kondisi manusia sebelum Rasulullah
diutus. Seperti hujan menghidupkan tanah yang mati, demikian pula ilmu agama
dapat menghidupkan hati yang mati.

Kemudian beliau mengumpamakan orang yang mendengarkan ilmu agama dengan
berbagai macam tanah yang terkena air hujan, diantara mereka adalah orang
alim yang mengamalkan Ilmunya dan mengajar. Orang ini seperti tanah subur
yang menyerap air sehingga dapat memberi manfaat bagi dirinya, kemudian
tanah tersebut dapat menumbuhan tumbuh-tumbuhan sehingga dapat memberi
manfaat bagi yang lain.

Diantara mereka ada juga orang yang menghabiskan waktunya untuk menuntut
ilmu namun dia tidak mengerjakan, akan tetapi dia mengejarkannya untuk
orang lain, maka bagaikan tanah yang tergenangi air sehingga manusia dapat
memanfaatkannya. Orang inilah yang diindikasikan dalam sabda beliau, "Allah
memperindah seseorang yang mendengar perkataan-perkataanku dan dia
mengerjakannya seperti yang dia dengar." Diantara mereka juga ada yang
mendengar ilmu namun tidak menghafal atau menjaganya serta mengamalkannya
dan tidak pula mengajarkannya kepada orang lain, maka dia seperti tanah yang
tidak dapat menerima air sehingga merusak tanah yang ada di sekelilignya.

Dikumpulkannya perumpamaan bagian pertama dan kedua, adalah karena keduanya
sama-sama bermanfaat. Sedangkan dipisahkannya bagian ketiga, karena tercela
dan tidak bermanfaat.

Kemudian dalam setiap perumpamaan terdiri dari dua kelompok. Perumpamaan
pertama telah kita jelaskan tadi, sedang perumpamaan kedua, bagian
pertamanya adalah orang yang masuk agama (Islam) namun tidak mendengarkan
ilmu atau mendengarkan tapi tidak mengamalkan dan tidak mengajarkannya.
Kelompok ini diumpamakan Nabi Shallallahu Alaihi was Sallam dalam sabdanya,
"Orang yang tidak mau memikirkan" atau dia berpaling dari ilmu sehingga dia
tidak bisa memanfaatkannya dan tidak pula dapat memberi manfaat kepada orang
lain.

Adapun bagian kedua adalah orang yang sama sekali tidak memeluk agama,
bahkan telah disampaikan kepadanya pengetahuan tentang agama Islam, tapi dia
mengingkari dan kufur kepadanya. Kelompok ini diumpamakan dengan tanah datar
yang keras, dimana air mengalir diatasnya tapi tidak dapat memanfaatkannya.
Hal ini diisyaratkan dengan perkataan beliau, "Dan tidak perduli dengan
petunjuk Allah".

Ath-Thibi mengatakan, "Manusia terbagi menjadi dua. Pertama, manusia yang
memanfaatkan ilmu untuk dirinya namun tidak mengajarkan kepada orang lain.
Kedua, manusia yang tidak memanfaatkan untuk dirinya, tapi dia mengajarkan
kepada orang lain. Menurut saya kategori pertama masuk dalam kelompok
pertama, karena secara umum manfaatnya ada walaupun tingkatnya berbeda.
Begitu pula dengan tanaman yang tumbuh, diantaranya ada yang subur dan
memberi manfaat kepada manusia dan ada juga yang kering. Adapun kategori
kedua walaupun dia mengerjakan hal-hal yang wajib dan meninggalkan yang
sunnah, sebenarnya dia termasuk dalam kelompok kedua seperti yang telah kita
jelaskan; dan seandainya dia meninggalkan hal-hal wajib maka dia adalah
orang fasik dan kita tidak boleh mengambil ilmu darinya. Orang semacam ini
termasuk dalam, man lam yar fa' bi dzalika ro san. Wallahu a'lam"

-----Original Message-----
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On
Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Friday, January 07, 2011 7:24 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM

Mas Tarno,
Saya juga boleh ngerepoti ga? Hehehheh
Dulu mas tarno bilang kalo bicara ke bapak2 sakit jiwa trus ngajak ta'lim,
mas tarno bisa dipukul ma bapak2.

Kira2 kalo orang sudah dikata2i (halah susah bikin kalimat), dengan sakit
jiwa,kelainan jiwa, munafik, curang, malas berfikir, dsb, apa masih mau
diajak debat? Apa masih mau diajak diskusi?
Sekalian dibedain artinya hehhehe

Kalo ditempat saya yang ada kusirnya andong tok :-D

Whe-en
Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: aendangzr@yahoo.co.id
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Fri, 7 Jan 2011 11:59:43
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM

Kalau debat kadang2 ada kusirnya, kalau diskusi tidak pernah pakai kusir
mas...heee
Mas tarno cariin aja yah buat saya arti katta yg sebenarnya.....plis
Sent from BlackBerryR on 3

-----Original Message-----
From: "Sutarno Sutarno" <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Fri, 7 Jan 2011 19:39:16
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM


-----Original Message-----
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
On Behalf Of Nandang Sudrajat
Sent: Friday, January 07, 2011 5:59 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM

(Nandang )Tetep saja mas tarno tidak akan bisa tahu niat orang dpr yg
debat itu kan?dan yg pada andri juga tidak sedang membahas debat di
milis ini kan? Pisss ya mas tarno....heee
(Tarno ) Piss juga mas nandang, kalau dari segi bahasa sama artigak ya
antara Diskusi dan debat, :-)

On Fri, 07 Jan 2011 16:56 ICT Sutarno Sutarno wrote:

>(Andri) Dari mana mas Tarno tahu niat seseorang secara pasti bahwa
orang tsb ingin menjatuhkan lawan?
>
>(Tarno) Gini pak andri,kalau kita sering lihat acara debat di
TV,mungkin acara debat dpr,walikota, dan gubenur, kan banyak yang
eyel-eyelan jadi bukan solusi yang ditawarkan tapi pendapatnya sendiri
yang harus diterima..Maksud dari pertanyaan saya kepada mas dani, bukan
ruang lingkup dimilis ini,tapi saya melihat debat secara luas.Bahkan
kalau kita lihat seperti DPR, sampai adu jotos, apakah itu salah satu
akibat dari debat,itu yang saya maksudkan.
>
>
>


Legal Disclaimer:
The information contained in this message may be privileged and
confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to
whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is
not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this
message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this
message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy
any copy of this message

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment