Apa kita dimilis khususnya seperti raja Namrud? Bisa di jawab sendiri2..
(Whe-en)
Ga seru lagi soalnya aku masih latihan yang kemarin seharian sampai besok pentasnya :-D
Mau dibilang narsis ya gimana ya tem? Hehehhe, kata orang ga narsis tanda tak mampu.
Diterusin donk tem pendapatnya,
Cuma bagaimana ya, kan banyak tuch orang salah gengsi ngaku salah?
Jadi mana ngerasa kalau metode dakwahnya salah?
Mungkin dalam hatinya ngaku, tapi kan tidak semua berjiwa ksatria?
Nach gimana nich pendapatnya temi?
Akhirnya, tahu dirinya seperti raja Namrud tapi ga punya keberanian mengakui.
Terusin ya tem? :-)
Thx
Whe-en
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Ijin masuk yaa...
Menurut saya niy yaa...
Niat baik namun dikemukakan dengan CARA YANG SALAH, maka Non Sense dah malah bisa Counter Attack alias menimbulkan rasa yang kurang baik...
CARA YANG TEPAT ini sangat banyak Metodenya, tolong di cek takut salah niy... Kisah tentang Rasulullah menjawab pertanyaan yang sama tetapi Rasul menjawabnya dengan jawaban yang berbeda2... saya agak lupa... kalau nda salah tentang perang atau apa gitu...
Nah, dalam kehidupan kita juga harus mempelajari orang/lawan bicara kita, bagaimana kita bisa masuk dengan orang tersbut... Dan ini sudah menyangkut Hablumminannas... Jujur ya, ilmu tentang manusia ini paling dinamis, Subhanallah, Allah menciptakan manusia berbeda2, walaupun dia kembar identik sekalipun.
Saya masih belajar tentang ini dan mungkin akan terus belajar karena ilmu ini sangatlah dinamis... bagaimana mengemukakan niat yang baik dengan cara yang tepat...
Intinya :
Niat baik saja tidak Cukup untuk diskusi, namun harus di tambah dengan ilmu dasar dan ilmu komunikasi yang baik agar niat tersebut tersampaikan... (yang sering terjadi, niat baik namun niat tersebut TIDAK tersampaikan dengan baik atau yang parahnya bisa dianggap berupa ejekan/hinaan dan yang paling parah ketika kondisi itu terjadi, si peniat baik ini tidak instrospeksi ke dalam "apakah ada yang salah?")
Oh iya, saya jadi ingat tentang Raja Namrud, saya dengar kisah ini dari Training ESQ
Saya kurang pandai bercerita niy, secara singkat saja deh,
- Raja Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak. Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya, lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung.
(saya sedikit copas namun di tambahin dengan kata2 sendiri, karena infonya cerita ini banyak versinya namun intinya sama)
Mulai beranjak dewasa, Ibrahim sudah mulai berdakwah kepada masyarakatnya untuk meninggalkan kebiasaan menyembah berhala. Yang pertama, ia mengajak ayahnya ke jalan yang diridai Allah. Namun, ayahnya murka dan mengusir Ibrahim. Meski demikian, Ibrahim tak pernah berhenti untuk berdakwah di kalangan kaum musyrik.
Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setiap tahun mereka keluar kota beramai-ramai pada suatu hari raya yang mereka anggap sebagai keramat. Berhari-hari mereka berada di luar kota. Nabi Ibrahim pun diajak, teatpi ia berpura-pura sakit dan diizinkanlah untuk tinggal di rumah.
Saat kota itu kosong, Nabi Ibrahim menghancurkan sejumlah patung dengan menggunakan kapak. Cuma satu patung yang besar yang ia tidak hancurkan. Dan, pada patung besar itulah kapak Ibrahim diletakkan. Alangkah kaget dan murkanya masyarakat saat datang ke kotanya saat melihat patung sesembahannya telah hancur.
Di panggillah ibrahim oleh raja Namrud, "Hai Ibrahim, siapa yang menghancurkan berhala2 ini?", nabi Ibrahim pun menunjuk Berhala yang paling besar dengan Kapak bersamanya. "Hai Ibrahim, gila kamu, patung seperti ini bagaimana bisa menghancurkan yang lain?", disaat itu nabi Ibrahim pun berdakwah, "Wahai raja namrud, anda sudah tahu patung ini tidak bisa apa2 mengapa masih di sembah". Raja Namrud terpaku sejenak, dan memikirkan apa yang diucapkan Ibrahim, namun sepertinya tidak terima dengan apa yang di ucapka Ibrahim dan kemudian Nabi Ibrahim di bakar.
Apa kita dimilis khususnya seperti raja Namrud? Bisa di jawab sendiri2...
2011/1/10 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
(mas Tarno)
Dari sini saya anggap bahwa tidak selamanya Ilmu yang tinggi, Umur yang Tua akan selalu bijaksana dalam menghadapi masalah.
(whe~en)
Sekali lagi terimakasih mas buat semua masukan dan sharing ceritanya.
Dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat memang banyak kendalanya mas, seperti yang mas sebutkan soal ibu ibu pun terjadi di daerah saya, namun saya maklum dengan latar belakang, pendidikan, lingkungan dsb.
Mungkin yang menjadikan saya lebih sedih adalah jika yang bersikap buruk adalah orang tua dan berpendidikan. Karena ini menjadi contoh yang sangat buruk buat generasi muda. Mau diingatkan lebih sensitif, tidak diingatkan salah.
Mas tarno, sebenarnya saya bukanlah orang yang mudah terpengaruh omongan orang, bahkan sudah melihat buktinyapun saya masih selalu berprasangka baik.
Walaupun ada orang atau teman si fulan bicara si fulan itu mulutnya tajam, kalimatnya suka menyakiti, saya selalu masih berpositif thinking, itu kan memang gaya bicara dia begitu, padahal maksudnya baik, Cuma kurang bisa mengemukakan maksudnya, dsb
Jadi saya tidak mudah kehilangan respect terhadap orang lain, namun jika hal tersebut sudah sampai taraf tidak wajar baru saya benar2 kehilangan respect terhadap orang2 tersebut.
Dari Ibnu Abbas rodhiallohu 'anhu bahwa Rasulullah sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika semua orang dibiarkan menuduh semaunya, niscaya akan ada banyak orang yang menuduh harta suatu kaum dan darahnya. Oleh karenanya, haruslah seseorang yang menuduh itu menunjukkan bukti-buktinya dan yang menolak wajib untuk bersumpah." (Hadits hasan diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan yang lainnya, sebagiannya terdapat dalam kitab Shahih)
Berdasarkan hadits tersebut diatas, saya akan melayangkan email ke owner meminta bukti pemeriksaan psikiater atau dokter jiwa atas tuduhan kelainan psikologi yang saya terima. Mungkin beberapa hari ke depan karena owner lagi sibuk. Selanjutnya jika hal tersebut masih berlanjut dan tanpa follow up, mungkin saya akan melanjutkan ke jalur hukum, jika ada diantara rekan2 yang tahu prosedurnya, saya mohon memberikan masukan ke saya.
Walaupun untuk ke jalur hukum saya masih mempertimbangkan, ga enak jika owner harus terlibat dan harus bolak balik jakarta sebagai saksi, pasti akan tersita waktu dan biaya. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan saya lakukan karena jatuhnya adalah pembunuhan karakter saya dan tidak ada niat baik dari para pelakunya.
Apalagi sayapun sudah mengobrol owner, saya menyampaikan bahwa saya tidak menolak diberi nasehat, buktinya, saya meminta masukan mas tarno, juga saya meminta advise dari anggota milis yang umurnya jauh lebih muda dari saya soal masalah ini by japri.
Namun apakah orang yang sangat ingin memberikan nasehat ini sadar bahwa merekapun butuh nasehat karena mengawali nasehat dengan tuduhan kelainan psikology, munafik, curang, malas berpikir, dsb.
Apakah mereka tidak merasa butuh nasehat? Karena nasehat harusnya disampaikan secara lemah lembut, Allah saja memperingatkan orang akan lari jika kita kasar
Padahal sudah diperingatkan Allah:
"Maka disebabkan Rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ". Ali lmran: 159
Saya lihat, tidak ada sedikitpun niat baik dari beberapa orang yang malah dengan sengaja menambah2 tuduhan kelainan psikology tersebut terhadap saya dan dilakukan berulang ulang di forum umum.
Benar2 hebat mereka, berani menyakiti saudaranya sesama muslim, berani merendahkan dengan label kelainan psikology tanpa punya bukti. Didiamkan malah semakin menjadi. Padahal jelas dari Rasulullah :
"Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya." (HR Tirmidzi: IX/310, Shifatul Qiyamat. Ia berkata, :Hadist ini hasan shahih." Abu Dawud (4854), Al-Adab, dan hadist ini dinyatakan shahih oleh Albani)
"Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya." (HR. At-Tirmidzi no. 2032, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, hadits no. 725, 1/581)
Tapi mereka malah dengan sengaja menyakiti hati orang lain.
Demikian mas Tarno,
Terimakasih banyak atas masukannya.
Semoga Allah membalas dengan balasan yang lebih baik dan lebih banyak
Whe~en
2011/1/10 Sutarno Sutarno <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com>
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe.en9999@gmail.comSent: Saturday, January 08, 2011 3:33 PM(Whe-en)[Sutarno] Sama-sama mbak,.
Mas tarno terimakasih masukannya, sebenarnya sayapun kadang2 mendiamkan email orang yang sudah menjudge saya kelainan psikologi, malas berfikir, curang, munafik, dsb.
Tapi koq yang saya diamkan tidak merasa ya mas,[Sutarno] Maaf mbak, semalam juga kejadian, kebetulan saya sendiri mengalaminya,habis acara dirumah tetangga ada orang tua feedback ke saya bahwa bacaan jamaah ada yang salah, padahal acara belum ditutup.dia langsung ngomong,.terus terang saya sempat emosi, meskipun saya tahu yang disampaikan nya benar,saya menerima masukannya tersebut, cuman saya kasih masukan gimana etika memberi feedback yang baik,tidak harus didepan umum kalau menyangkut personal seseorang.Tapi beliau berkata "saya ini sudah tua,lebih banyak pengalaman dan beliau tidak menerima dan malah mengata-ngatai saya,dibilangnya gak mau menerima komplen,orang muda emosian,dll.sehingga didepan jamaah saya malu sendiri,meskipun sudah saya diamkan dan saya dengarkan.dan saya minta maaf karena tadi jamaah ada yang bacanya memang salah.
Jujur saya malas berdiskusi dengan orang2 yang sudah mengatai saya dengan kelainan psikologi, munafik,malas berfikir, banyak bertanya, curang, hatinya luka, dsb.
Saya bahkan malah dianggap tidak menghargai orang tua, sombong tidak mau dikasih nasehat, dsbMbak when,menurut tetangga saya beliaunya memang sering komplen ke orang,tapi beliaunya tidak pernah memberi contoh dan solusi apa yang dikomplen tsb.Dari sini saya anggap bahwa tidak selamanya Ilmu yang tinggi, Umur yang Tua akan selalu bijaksana dalam menghadapi masalah.
Mana ada sich mas orang yang mau kasih nasehat koq mengatai dulu seperti itu?[Sutarno] yang mbak when alami seperti itu ada gak kira-kira ?
Apa ya ada yang nerima nasehatnya?[Sutarno] Nasehatnya diterima saja,toh mungkin masukan buat kita untuk yang lebih baik, cuman ya kalau bisa dikasih tahu metode yang baik seperti apa cara menyampaikan nasehat tersebut.
Apakah mas tarno pernah mengatakan anak mas tarno kelainan jiwa?[Suttarno] tidak pernah mbak
Kira2 kalau saya menuntut bukti pemeriksaan dari psikiater atas tuduhan mereka bagaimana menurut mas tarno?[Sutarno] ya itu hak mbak when,misalkan mbak when merasa,karena kalau gak ada bukti bagaimana kita bisa mengetahui.Mungkin ada baiknya kita tanya teman terdekat kita, yang jujur gak benci, gimana sikap kita selama ini.itu kita jadikan masukan untuk ke arah yang lebih baik.Jujur mbak when,kebetulan guru-guru TPQ saya 6 orang ibu-ibu semua,sangat susah sekali untuk saling terbuka,mau menerima masukan,gampang sakit hati dll.Sehingga sampai sekarang saya masih mencari dan belajar cara mengatasi konflik Ibu-ibu tersebut supaya lebih legowo menerima masukan dll.dan supaya lebih kompak menerima kekurangan untuk dijadikan sama-sama membangun dan belajar.[Sutarno] Saya juga masih belajar mbak when.
Saya meminta advise mas tarno karena mas tarno pasti sering dimintai pendapat oleh orang2 yg ta'lim dgn mas tarno.
Terimakasih
Whe-enSent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: "Sutarno Sutarno" <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com>Sender: milis_iqra@googlegroups.comDate: Sat, 8 Jan 2011 09:27:35 +0800ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.comSubject: RE: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM
-----Original Message-----
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Friday, January 07, 2011 7:24 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM
Mas Tarno,
Saya juga boleh ngerepoti ga? Hehehheh
Dulu mas tarno bilang kalo bicara ke bapak2 sakit jiwa trus ngajak ta'lim, mas tarno bisa dipukul ma bapak2.
(Tarno) Mbak When,kita contoh Rasulullah saja,pernahkah beliau menghina orang lain,Bahkan orang yang menghina beliau di Rawat,dan diberi makan ( Ingat kisah Rasulullah dan Pengemis yahudi di pasar ).Kalau orang hatinya sdh sakit duluan,kita hina,kita bilang mereka masuk neraka,terus kita kasih ceramah,yaa,diambil logikanya saja mbak :-) ,tanya ke hati nurani masing-masing kira - kira jawawabannya apa seumpama,kita diposisi mereka.
Kira2 kalo orang sudah dikata2i (halah susah bikin kalimat), dengan sakit jiwa,kelainan jiwa, munafik, curang, malas berfikir, dsb, apa masih mau diajak debat? Apa masih mau diajak diskusi?
Sekalian dibedain artinya hehhehe
(Tarno ) tanya ke hati nurani masing-masing kira - kira jawawabannya apa, Soalnya saya gak tahu pribadi masing-masing,tapi kalao saya pribadi saya akan malas diajak diskusi,kalau sudah " dikata2i (halah susah bikin kalimat), dengan sakit jiwa,kelainan jiwa, munafik, curang, malas berfikir, dsb, apa masih mau diajak debat? Apa masih mau diajak diskusi? " terus terang saya akan tinggal pergi saja orang itu, kalau lewat email akan saya diemin saja.
Kalo ditempat saya yang ada kusirnya andong tok :-D(Tarno ) dibatam gak ada kusir mbak, :-)
Whe-en
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT( Nandang )Kalau debat kadang2 ada kusirnya, kalau diskusi tidak pernah pakai kusir mas...heee Mas tarno cariin aja yah buat saya arti katta yg sebenarny
ini mas dari wikipedia
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Diskusi adalah sebuahinteraksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu ataupengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baikdan benar
Dalam diskusi kita mencari penyelesaian suatu masalah dan penyamaan persepsi adalah tujuan akhirnya contohnya diskusi pelajaran, sedangkan dalam debat kita saling beradu argumentasi yg tujuannya adalah saya yg paling benar (saya harus menang).Mau cerita Mas Ya,
Dulu waktu di maderasah saya pernah ada pelajaran ilmu mantiq,di muqodimah kitab itu diceritakan bahwa ilmu itu pernah diharamkan untuk dipelajari,karena ilmu itu membahas gimana cara-cara untuk berdebat.
Al Mantiq dikenal orang sejak sebelum masehi khususnya dikalangan bangsa Yunani, dengan aristoteles sebagai gurunya(322-384 SM). Ilmu ini merupakan suatu kaidah intelektualisme, berdaya guna dalam mengadakan perdebatan atau persaingan. Hanya situasi pemindahannya dalam bahasa Arab yang terjadi dizaman dinasti Abbasiyah, sangat memburukkannya.
Malah kesan sementara orang terhadap ilmu ini seolah-olah hanya berupa suatu debat kusir, sofisme(ucapan yang pura2 dalam tetapi sebenarnya kosong), dan lain2 yang semakin menambah buruknya. Dikalangan ulama Islam sendiri ada yang mendukungnya dengan gigih, seperti Al Imam Abu Hamid Al Ghazali, dimana dalam mukadimah kitabnya Al Musthafa ia menyatakan "Sebenarnya salah satu syarat seorang alim yang mujtahid, haruslah mendalami ilmu mantiq(logika), pandai membawa bukti dan menampilkan qias(perbandingan)".
Dan ada pula yang menyerangnya habis2an seperti Ibnu Taimiyah, dimana Al Imam Ibnu Taimiyah dalam Majmu'ah Fatawa jilid 9, hal 270 menyatakan "Tidak tepat baik dipandang dari sudut agama maupun sudut akal, kata orang yang menyatakan bahwa mempelajarinya suatu fardhu kifayah. Ilmu ini sebagian hak(benar) dan sebagian batil(sesat) dan sebenarnya yang ada didalamnya tidak dibutuhkan.."(http://pacaranislamikenapa.wordpress.com/2007/09/30/ilmu-mantiq-emang-perlu/)
--------Original Message-----
From: aendangzr@yahoo.co.id
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Fri, 7 Jan 2011 11:59:43
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM
Kalau debat kadang2 ada kusirnya, kalau diskusi tidak pernah pakai kusir mas...heee Mas tarno cariin aja yah buat saya arti katta yg sebenarnya.....plis Sent from BlackBerry® on 3
-----Original Message-----
From: "Sutarno Sutarno" <Sutarno.Sutarno@id.flextronics.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Fri, 7 Jan 2011 19:39:16
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM
-----Original Message-----
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
On Behalf Of Nandang Sudrajat
Sent: Friday, January 07, 2011 5:59 PM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: RE: [Milis_Iqra] TEKNIK DEBAT DALAM ISLAM
(Nandang )Tetep saja mas tarno tidak akan bisa tahu niat orang dpr yg
debat itu kan?dan yg pada andri juga tidak sedang membahas debat di
milis ini kan? Pisss ya mas tarno....heee
(Tarno ) Piss juga mas nandang, kalau dari segi bahasa sama artigak ya
antara Diskusi dan debat, :-)
On Fri, 07 Jan 2011 16:56 ICT Sutarno Sutarno wrote:
>(Andri) Dari mana mas Tarno tahu niat seseorang secara pasti bahwa
orang tsb ingin menjatuhkan lawan?
>
>(Tarno) Gini pak andri,kalau kita sering lihat acara debat di
TV,mungkin acara debat dpr,walikota, dan gubenur, kan banyak yang
eyel-eyelan jadi bukan solusi yang ditawarkan tapi pendapatnya sendiri
yang harus diterima..Maksud dari pertanyaan saya kepada mas dani, bukan
ruang lingkup dimilis ini,tapi saya melihat debat secara luas.Bahkan
kalau kita lihat seperti DPR, sampai adu jotos, apakah itu salah satu
akibat dari debat,itu yang saya maksudkan.
>
>
>
--~~~~~Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
---=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment