http://mawarcantik.com/2011/02/video-peristiwa-cikeusik-mengulas-beberapa-kejanggalan/
Video Peristiwa Cikeusik : Mengulas Beberapa Kejanggalan
/By Admin <http://mawarcantik.com/author/Admin/> On
12/02/2011 · Leave a Comment
<http://mawarcantik.com/2011/02/video-peristiwa-cikeusik-mengulas-beberapa-kejanggalan/#comments><http://mawarcantik.com/wp-admin/post.php?post=316&action=edit>/
*Beberapa Pertanyaan dalam Peristiwa Tersebut*
*1. Membiarkan & Tidak Sigapnya Polisi*
Jumat (4 Februari 2011), massa mulai berdatangan ke Umbulan,
Cikeusik, Pandeglang, Banten. Aparat lokal sudah tahu
tentang hal itu.
Polsek mengerahkan polisi ke lokasi. Polres sudah tahu dan
sudah siaga. Menurut kabar dari keluarga seorang kawan di
ANTV, sejak Jumat aparat di seluruh Kabupaten Pandeglang
sudah tahu kalau ada rombongan massa yang datang ke Cikeusik.
Hari itu juga Suparman (tokoh Ahmadiyah lokal) dan
keluarganya pun sudah dievakuasi polisi.
Sabtu malam (5 Februari 2011), massa Ahmadiyah datang dengan
dua mobil dari Bogor dan Jakarta.
Menurut polisi, mereka telah menyuruh warga Ahmadiyah yang
baru datang itu untuk pergi /dievakuasi, tapi mereka
menolak. Karena itu polisi pun meninggalkan lokasi.
Pertanyaannya:
* Mengapa polisi membiarkan mereka bertahan di situ?
* Mengapa polisi tidak berinisiatif untuk memaksa mereka
pergi dan mengevakuasi ke tempat aman?
* Bukankah mereka sudah tahu bahwa kondisi sudah
demikian gawat?
Terkesan polisi membiarkan bentrokan terjadi dengan menarik
anggotanya dari lokasi. Bahkan kawan kami di redaksi
bercerita bahwa saudaranya yang bekerja di pemda Pandeglang
bertanya-tanya, mengapa bentrokan itu terjadi padahal
seharusnya bisa dicegah karena sudah diketahui sejak awal.
*2. Massa Ahmadiyah*
Massa Ahmadiyah yang baru datang dengan dua mobil itu
menolak dievakuasi. Ada kesan mereka memang sengaja
mempersiapkan diri untuk menjadi martir karena kedatangan
mereka jelas bakal memprovokasi massa yang sudah terpancing
emosinya sejak dua hari sebelumnya.
Apa tujuan mereka? Massa Ahmadiyah itu sempat mengatakan
bahwa mereka ingin bertahan sampai titik darah penghabisan.
Mengapa? Apakah mereka memang berharap agar kasus ini
meledak dan kemudian menjadi perhatian masyarakat di dalam
dan luar negeri? Ataukah mereka dikorbankan untuk scenario
berdarah ini?
*3. Ada Penggerak Massa*
Dari gambar-gambar video yang muncul di Youtube maupun yang
kami dapatkan sendiri di lapangan, jelas bahwa awalnya massa
tampak digerakkan oleh belasan orang berjaket hitam,
sebagian berkaos t-shirt dan kemeja dan bersenjata golok.
Yang menarik, mereka ini membawa tanda pengenal berupa pita
biru di kerah, atau di dada atau di lengan atas.
Massa cair yang cenderung bergerak setelah berkumpul,
belasan orang ini berjalan dengan langkah pasti, dengan
jarak sekitar beberapa ratus meter, menuju rumah warga
Ahmadiyah itu (rumah Suparman).
Begitu sampai di depan pekarangan rumah Suparman, mereka
langsung menghajar warga Ahmadiyah yang berjaga di
pekarangan dengan serangan memakai golok, bambu, batu dan
lain-lain.
Dari gerakan-geriknya, mereka tampak sudah sangat terlatih
memainkan golok, mampu berkelit dengan tangkas dan
berkelahi. Anehnya, ketika massa mulai nimbrung,
pentolan-pentolan penggerak massa ini sudah tidak tampak
lagi. Ke mana mereka pergi?
*
4. Kamera Video yang sudah Standby*
Bagi orang televisi seperti kami, adanya gambar-gambar video
yang menggambarkan peristiwa penyerbuan itu sejak awal
hingga akhir sangat menarik.
Cara mengambil gambarnya, sang kameraman cukup
berpengalaman, dengan kualitas kamera yang cukup baik. Lebih
penting, kamera yang di lokasi tampaknya ada beberapa,
minimal dua atau tiga buah, dengan posisi yang sangat bagus
dan bisa bercerita banyak tentang peristiwa itu. Ini uraiannya:
Kamera pertama mengambil gambar long shoot ketika belasan
orang berjalan dengan bergegas, dipimpin seorang lelaki
berjaket hitam dan berkopiah hitam.
Kamera kedua mulai merekam ketika belasan orang itu semakin
mendekati lokasi, berteriak-teriak, mulai dari long shoot
kemudian medium shoot hingga si pemimpin massa sempat
diambil gambarnya dalam jarak dekat secara close up meski
hanya sekilas. Lalu kamera bergerak ke kanan dan mengambil
gambar ketika seorang polisi mencoba menahan massa tapi
kemudian membiarkan mereka.
Mengapa polisi tidak terus menahan mereka, mengeluarkan
tembakan peringatan dan sebagainya? Apakah karena polisi itu
melihat pita-pita biru yang dipakai belasan orang itu?
Ataukah mereka saling kenal?
Selanjutnya ketika bentrokan awal terjadi, tampak jelas
betapa kamera yang mengambil gambar itu berada di belakang
penyerbu.
Yang menarik adalah kameraman yang mengambil suasana
bentrokan itu terkesan tidak takut dan seolah sudah saling
mengenal dengan penyerbu, sehingga mereka bisa mengambil
gambar dengan tenang.
Hal itu pula yang terjadi ketika warga Ahmadiyah yang sudah
ditelanjangi kemudian dipukuli dan dianiaya dengan sadis.
Kamera tetap mengambil gambar tanpa takut, tidak dilarang
untuk mengabadikan penganiayaan itu, dan bahkan mengambil
gambar orang-orang yang mengambil gambar kekejaman itu
dengan handphonenya.
*
5. Soal Video Upload di Youtube*
Di Cikeusik, kontributor kami memang terlambat sampai ke
lokasi. Baru sore dia sampai lokasi. Tapi kontributor kami
ini datang bersama para wartawan dan kontributor dari media
lainnya.
Gambar yang pertama kali dikirim dari lokasi peristiwa
adalah gambar-gambar pasca kejadian. Mengirim gambar via
streaming dari lokasi juga tidak bisa dilakukan dengan
cepat, maka baru pada malam hari gambar pasca peristiwa
terkirim dari warnet di kota kecamatan.
Saat kontributor televisi kerepotan ke lokasi dan kemudian
mengirim gambar yang mereka dapat sendiri di kota kecamatan,
ternyata gambar-gambar peristiwa bentrokan terjadi yang
begitu jelas dan gamblang itu sudah diupload ke youtube pada
Senin pagi 7 Februari 2011, dengan beberapa nama uploader.
Ada yang dengan nama andreasharsono, amatkuat dan sebagainya.
Mengapa gambar-gambar itu bisa begitu cepat terkirim di
Youtube, sementara dari kontributor kami dapatksn
gambar-gambar itu besoknya. Dari mana mereka mendapat
gambar-gambar itu?
Ada tiga seri "video amatir" yang kami dapatkan dari lapangan.
Gambar pertama, kami dapat dengan merekam langsung gambar
itu dari kamera handphone seorang petugas Kodim. Gambar itu
identik dengan salah satu gambar video kekerasan di Cikeusik
lewat Youtube yang menggambarkan suasana saling lempar dan
bacok antara warga Ahmadiyah melawan penyerang.
Gambar kedua, adalah gambar terpanjang, sekitar 10 menit.
Gambar ini kami dapat ketika reporter kami sedang berada di
sebuah warnet di kota kecamatan Cikeusik. Saat itu ada
seorang polisi di sana.
Karena koordinator liputan daerah meminta gambar video
amatir yang lain --selain yang pertama--, maka reporter itu
langsung berinisiatif meminta kepada si polisi,
"Punya video amatir soal penyerbuan kemarin nggak, Pak?"
Polisi itu menjawab, "Ada tuh di komputer yang kamu pakai,
tadi barusan ditransfer..." (???)
Yang menarik, gambar ini sama dengan gambar video yang
isinya pembakaran dan penganiayaan sadis warga Ahmadiyah
yang diupload di Youtube.
Gambar ketiga, didapat reporter kami dari seorang warga yang
mengambil gambar dengan handphonenya ketika suasana mulai
agak reda.
*Kualitas ketiga video ini berbeda-beda.*
* Gambar pertama karena diambil dengan kamera handphone
langsung sangat berbeda dengan video gambar cenderung
flat dan tidak begitu kelihatan detailnya.
* Gambar kedua lebih detail dan gambar pun stabil.
* Gambar ketiga karena dari kamera handphone sederhana
kualitas gambar lebih buruk.
Gambar detail kami dapat kemudian, sebagaimana gambar video
yang diupload di Youtube, tergambar secara detail suasana
kedatangan para penggerak massa, sampai masuk ke pekarangan
dan bentrokan awal. Kualitas gambarnya jauh lebih bagus.
Gambar video ini lebih bercerita, dengan berbagai sudut
pengambilan gambar yang bagus. Cara mengambil gambar pun
tampak lebih professional.
Siapa yang mengambil gambar ini? Mengapa pengambilan
gambarnya begitu professional? Mengapa mereka kelihatan
tidak berkonflik dengan penyerang? Lalu apa motif mereka?
Hingga kini kami masih belum menyimpulkan dalang kasus ini
secara pasti. Tapi paling tidak, kami jadi bertanya-tanya,
apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang sedang bermain-main
dengan nyawa manusia? *(Hanibal Wijayanta, Wartawan).*
_______________________________________________
Listmawar mailing list
Listmawar@mawarcantik.com
http://mawarcantik.com/mailman/listinfo/listmawar_mawarcantik.com
Mau belajar Al-Islam dan berita2 sekitar dunia Islam ?? silahkan klik disini : tauziyah-subscribe@yahoogroups.com Atau mau melihat artikel sebelumnya silahkan kunjungi web-site kami : www.tauziyah.com
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment