Saturday, February 5, 2011

Re: [Milis_Iqra] Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan

Barangkali hati yang dimaksud dalam artikel ini adalah "fuad' 16/78: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."

Tetapi qolbu itu berbeda, benar2 bisa memahami apa yang belum bisa difahami akal fikiran yang ada di kepala, KPI (indikator) nya:

ayat: 8/2
 "
Innama almuminoona allatheena itha thukira Allahu wajilat quloobuhum waitha tuliyat AAalayhim ayatuhu zadathum eemanan waAAala rabbihim yatawakkaloona"/Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal,
dan 39/23:
 "
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya"

apabila dikaitkan dengan 22/46 tentu ayat2 nya di sini adalah alam semesta baik berupa makro kosmos maupun mikro kosmos. Tentu hati dan kulit akan bergetar kalau memahami ayat2nya bahkan mereka menyungkur dan menangis 19/58: "Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israel, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis."

Contohnya, maaf katanya, orang yang sudah menggunakan qolbunya untuk berfikir ketika dianalisakan tentang banjir besar zaman nabi nuh kulitnya benar2 merinding karena memahami betapa besar bencana tsb dan memahami juga ilmu yang dimiliki kaum nabi Nuh (awalun), sehingga mampu membayangkan kecanggihan pesawat yang digunakan nabi Nuh dan umatnya untuk menyelamatkan diri  (bukan seperti cerita yang beredar kapal dari kayu), bukankah ilmu kaum awalun 10 kali lipat ilmu kaum sesudahnya (termasuk kita).

Apakah hati kita atau kulit kita sudah bisa bergetar ketika memikirkan apa yang kita lihat disekitar kita? Bergetar karena memahami bukan sekedar mengagumi.
Contoh siapa2 saja orang yang seperti itu ada disebutkan dalam alQuran, indikator2nya juga disebutkan dalam alQuran. Hanya kita, saya, belum tahu caranya agar bisa seperti itu, ini perlu kita gali ke dalam alQuran itu sendiri atau langsung bertanya kepada ahli dzikir/ulul albab.
 Persoalanya kemana kita mencari ahli dzikir yang sudah mendalami ini?


Salam,
Mohon maaf kalau ada yang tidak berkenan.

2011/2/4 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>

Sesungguhnya "personal belonging"nya manusia lebih dari sekedar Akal dan Hati.Manusia memiliki trilogi yang "derived" dari 3 alam nya yakni Akal dari alam Lahiriah Rasa / Hati dari alam Batiniah– dan Kehendak / Kesadaran dari alam Ilahiah nya.

Suara (kalbu) Hati saja walaupun lebih "mumpuni" daripada Akal (pikiran), tapi ada yang lebih sempurna yakni potensi Spiritual (Ruh) seseorang. Disinilah bedanya Berkah yang berada di-domain Lahiriah, Hidayah yang berada di-domain Batiniah, dan Anugerah yang berada di-domain Ilahiah .

Sebaiknya bagi kita, misi ke(manusia)an adalah :"To Boldly Go Where Some People Have Gone Before", bukannya misi Star Trek yang terkenal itu : "Space – The Human Final Frontier : To Boldly Go Where No Man Has Gone Before"

Bagi kita Divine Universe (alam Ilahiah) adalah The Human Final Frontier, bukannya The Space yang hakekatnya masih diwilayah (domain) Physical Universe (alam Lahiriah)

Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lain? Kita bilang; 'akal!'. Manusia memiliki akal, sedangkan mahluk lain tidak. Itulah sebabnya manusia bisa mengklaim diri sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna. Sebab, dengan akalnya itu manusia bisa melakukan begitu banyak hal yang tidak bisa dilakukan kucing, kelinci, ataupun bunga melati. Sayangnya, tidak semua yang bisa dilakukan manusia itu digunakan untuk kebaikan sesama. Karena pada kenyataannya, akal kita sering digunakan untuk 'mengakal-akali' dengan cara melakukan apapun demi kepentingan segelintir individu atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, banyak buah pahit dari hasil karya akal manusia itu. Dengan demikian, untuk menjadi 'mahluk sempurna' seperti klaimnya, manusia mesti memiliki piranti lain. Sehingga kecerdasan akalnya dapat diimbangi oleh kearifan dari dalam dirinya. Apakah gerangan piranti itu?

Sesekali, kita perlu memperhatikan para kura-kura. Seekor kura-kura kalau hendak berjalan pastilah akan mengeluarkan kepalanya dari dalam tempurungnya. Dan ini adalah isyarat yang kura-kura berikan pada kita bahwa memang benar kita harus menggunakan kepala alias otak dan akal pikiran kita supaya kita bisa melakukan ini dan itu. Tanpa kepala kita tidak bisa membangun suatu hasil karya cipta apapun. Sebab, kepalalah pusat segala kekuatan kreatif imajinatif yang membantu menusia menghasilkan berbagai macam penemuan. Sehingga, kita bisa membangun peradaban. Itu benar.

Tetapi, mari perhatikan sang kura-kura itu sekali lagi. Dalam perjalanannya, dia sering berhenti. Dan ketika berhenti melangkah itu dia menarik kepalanya kembali masuk kedalam cangkang tempurungnya. Lalu dia berdiam diri. Pertanda apakah gerangan ini? Ini adalah tanda pengingat bagi kita yang terlampau mengutamakan akal, bahwa; sesekali kita harus menarik kekuatan akal itu ke belakang layar. Kemudian mendekatkan kepala kita kedada dimana didalam bersemayam sesuatu yang biasa kita sebut sebagai hati nurani. Sebab, kata kura-kura:'hati nurani itu akan membantu kita mengarahkan akal pikiran'.

Ketika akal berjalan sendirian, maka hasil pemikiran kita hanya akan menjadi sebatas proses eksplorasi dan eksploitasi atas keuntungan, kemudahan, kenikmatan dan hal-hal serupa itu. Apakah itu mengganggu orang lain? Akal tidak terlampau peduli, karena fungsi utamanya adalah untuk membuat hidup kita lebih mudah dan indah. Soal orang lain rugi atau terganggu oleh kaidah-kaidah yang dihasilkannya, itu soal lain. Itulah sebabnya, mengapa banyak orang yang berbisnis tanpa mempedulikan moral, lingkungan, atau kepentingan orang lain. Orang lain bagi mereka adalah lahan untuk dieksploitasi. Itulah juga sebabnya mengapa banyak orang yang tidak peduli pada kepentingan tetangga hanya untuk memenuhi kepentingan rumah dan keluarganya belaka. Tetangga bagi mereka adalah objek yang boleh dikorbankan demi kepentingan dirinya sendiri.

Kata kura-kura; "Berhenti sejenak dari terlampau menggunakan akal kamu. Dan sesekali ajaklah dirimu untuk berkontemplasi menggunakan hati nurani."

Menakjubkan sekali. Ketika seseorang mengikuti petuah sang kura, ternyata dia menemukan bahwa akal itu bukanlah segala-galanya. Justru orang yang terlampau menggunakan akal tidak akan pernah berhasil menjadi mahluk sempurna. Karena, kesempurnaan manusia diperoleh dari penggunaan yang seimbang antara akal dan hati. Ketika seseorang hanya menggunakan hati, dia menjadi orang baik yang kurang produktif. Dan ketika seseorang hanya menggunakan akal, maka dia akan menjadi orang kompetitif yang sangat destruktif. Tetapi, ketika seseorang menggunakan akal dan hati dalam sebuah perpaduan harmoni, dia menjadi orang berprestasi tinggi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dirinya sendiri.

Dan menakjubkan sekali, karena ternyata; ketika dia mengkombinasikan hatinyalah segala hasil karya cipta akalnya menjadi maslahat tidak hanya bagi dirinya sendiri. Melainkan bagi orang lain. Ketika semakin besar cakupan pengaruhnya, semakin luas dampak positifnya. Sehingga, boleh jadi suatu saat nanti; dia bisa berkontribusi kepada kepentingan seluruh umat manusia. Karena, kecanggihan akal pikirannya diimbangi oleh pertimbangan hati nurani untuk kemaslahatan bersama. Bukan semata kepentingan pribadi. Sebab, akal dan hati itu seperti dua sisi keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa akal, hati tidak bisa mencukupi hidup. Dan tanpa hati, akal sering membuat kerusakan. Sedangkan dengan akal dan hati; kita bisa saling berkontribusi.

 

 

Regards,
Dani Permana

" Always desire to learn something useful."

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe.en9999@gmail.com
Sent: Friday, February 04, 2011 4:53 PM

Subject: Re: [Milis_Iqra] Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan

 

Gpp mas,
Karena apapun kata orang, saya akan menggunakan perasaan saya, hati saya dalam beragama, mau dibilang perasaan boleh, hati silahkan, qalbu juga silahkan mas, yang jelas logika saya diurutan kesekian setelah hati saya, perasaan saya, qalbu saya :-D

Regards
Whe-en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: awung <awungs@gmail.com>

Date: Fri, 4 Feb 2011 16:11:50 +0700

Subject: Re: [Milis_Iqra] Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan

 

Karena yang berpikir dengan hati, justru dianggap salah?

Siapa yang sudah berfikir dengan qolbu mbak? Apa mbak Whe-en sendiri? Kalau begitu mbak sudah tahu qolbu yang dimaksud dalam ayat 22/46 ya. Nah sharing dong apa itu qolbu dan bagaimana menggunakannya untuk berfikir.

Saya mau tanya mas, jadi selama ini bagaimana dengan yang didengung2kan orang yang berpikir dengan akal mereka ya mas? Bahasa kerennya mereka menggunakan logika?
Maksudnya orang siapa ya?

Karena pasti beda antara akal (logika) dengan qalbu yang kita bahas kemaren hati (perasaan)?
Kalau tidak salah yang kita perbincangkan tempohari adalah qolbu yang dimaksud dalam hadists yang mbak kutip ya (?), yang berbentuk segumpal daging. Jelas ini sangat lain karena makna yang saya tangkap dari 22/46 yang dijelaskan dalam ayat lain adalah qolbu, benda imajiner, yang letaknya di tengah2 dada. Yang beisi alQuran bagi orang2 yang berilmu 29/49. Kan tidak mungkin qolbu seperti yang dimaksud dengan dalam hadits yang mbak Whe-en kutip.

Salam,
Mohon maaf kalau tidak berkenan.



2011/2/4 <whe.en9999@gmail.com>

Mas awung :


Menurut ayat ini berfikir itu menggunakan qalbu agar bisa memahami tentang ilmu yang ditunjukkan oleh Allah.

Whe-en
Saya mau tanya mas, jadi selama ini bagaimana dengan yang didengung2kan orang yang berpikir dengan akal mereka ya mas? Bahasa kerennya mereka menggunakan logika?

Karena pasti beda antara akal (logika) dengan qalbu yang kita bahas kemaren hati (perasaan)?

Karena yang berpikir dengan hati, justru dianggap salah?

Terimakasih
Whe-en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: awung <awungs@gmail.com>

Date: Fri, 4 Feb 2011 14:40:02 +0700

Subject: Re: [Milis_Iqra] Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan

 

Tulisan ini juga perlu dikritisi mengapa, karena ketika dibenturkan dengan sang furqon perlu dilakukan pendalaman lagi. 22/46 : "Afalam yaseeroo fee alardi fatakoona lahum quloobun yaAAqiloona biha aw athanun yasmaAAoona biha fainnaha la taAAma alabsaru walakin taAAma alquloobu allatee fee alssudoori; maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

Menurut ayat ini berfikir itu menggunakan qalbu agar bisa memahami tentang ilmu yang ditunjukkan oleh Allah. Persoalannya kebanyakan kita, termasuk saya, belum tahu persis apa yang di maksud dengan qalbu lebih2 menggunakannya untuk berfikir. Mudah2an di millis ini ada ahli dzikir/ulul albab yang sudah mendalaminya dan berkenan untuk sharing.

Salam,

 

 

2011/2/4 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>

Sebuah tulisan ringan tetapi mengena sekali dengan telak, suatu dagelan yang kiranya akan menampar wajah para debater Islam itu sendiri ketika ia dihujjah oleh orang-orang Kristiani sebagai misal dalam sebuah forum perdebatan kristologi. Dimana kita sering sekali menggunakan dalil manusia sebagai makhluk yang berakal dalam memperlihatkan kebatilan yang ada pada sisi mereka sementara sebagian dari kita sendiri sebenarnya bersikap sama seperti mereka adanya. Pepatah bilang, menepuk air dimuka sendiri. 

 

Terimakasih sudah memberikan hantaran yang InsyaAllah bermanfaat sekali bagi kita (jika kita mau memikirkannya :-)

2011/2/4 awung <awungs@gmail.com>

Artikel dari blogernas cukup menggelitik.

Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan

Selalu dan selalu saja SEBAGIAN umat Islam suka menjawab dengan bukan jawaban.
Jawaban yang berputar-putar. Tanpa jelas ujung pangkalnya.

Asal ada perbincangan kritis soal agama, selalu dipotong:
"Agama tidak bisa dipahami dengan akal saja."

Lalu ketika dikejar dengan pertanyaan:
"Lalu kalau tidak dengan akal dengan apa?"

Mereka menjawab:
"Ya dengan iman"

"Dengan Iman? Bagaimana maksudnya memahami agama dengan iman?"

"Orang yang beriman akan meyakini Islam sebagai agama yang benar.
Satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah."

"Ya tapi bagaimana cara memahaminya?"

"Jangan dipahami hanya menurut pikiran kita"

"Jadi dengan pikiran siapa?"

"Pahamilah Alquran. Bacalah dengan iman. Maka akan ditemukan kebenaran di dalamnya"
(Kemudian mereka mengutip ayat Alquran sebanyak-banyaknya)

"Ya yang saya maksudkan bagaimana CARA MEMAHAMInya. Kalau soal ayat itu saya juga bisa mengutip berapa anda mau."

"Kalau hati anda sudah tertutup, anda tidak akan bisa meyakini kebenaran Islam"

"Bukan soal tertutup atau terbuka. Persoalannya bagaimana cara memahaminya jika bukan dengan akal?"

"Akal manusia itu terbatas. Manusia tidak akan mampu memahami segala sesuatunya sampai tuntas"

"Ya pertanyaannya dengan apa memahami agama itu kalau bukan dengan akal. Bukankah anda sering menyatakan bahwa agama itu hanya untuk orang berakal?"

"Betul. Tapi akal yang sudah diterangi oleh iman. Bukan akal yang menolak agama"

"Artinya secara tidak langsung anda mengatakan bahwa memahami agama memang dengan akal?"

"Tidak bisa hanya dengan akal"

"Tidak bisa HANYA dengan akal? Berarti sekian persen bisa maksudnya?"

"Akal harus dituntun dengan iman"

"Seperti apa akal yang dituntun dengan iman?"

"Akal yang sudah mendapat hidayah dari Allah"

"Seperti apa akal yang demikian?"

"Akalnya para ulama, para orang-orang saleh. Mereka tunduk dan patuh pada perintah Allah. Bukan melawan agama Allah"

"Bukankah soal tunduk patuh itu soal pengamalan. Soal praktek agama. Yang saya tanyakan bagaimana akal yang sudah diberi hidayah oleh Allah. Seperti apa contohnya dan apa batasannya?"

"Coba baca buku-buku dan dengar kotbah mereka. Isinya adalah menyeru agar umat Islam taat pada Allah. Bukan untuk mendustai ayat-ayat Allah."

Dan seterusnya ……

Jutaan sel saraf otak saya rontok menghadapi dialog seperti ini.
Dan nyaris, model dialog agama umat Islam rata-rata demikian.
Semakin panjang bukan semakin jelas pokok persoalan.
Tapi semakin berputar-putar tanpa jelas ujung pangkalnya.
Semakin ngawur dan bertele-tele.

Saya tidak habis pikir, apa guna otak diberikan oleh Tuhan bagi mereka.
Saya tidak habis pikir, entah apa arti menuntut ilmu bagi mereka.
Saya tidak habis pikir, kenapa agama seakan-akan sesuatu yang tak bisa disentuh oleh akal.

Jika demikian, jika agama sesuatu yang tidak bisa didekati,
seolah-olah mahkluk asing yang tidak bisa dipahami, lalu untuk apa?

Bukankah agama itu untuk dipakai?
Apa artinya memakai asal pakai?
Apa artinya agama jika tidak dimengerti?

Umumnya mereka gemar meneriakan slogan:
"Agama tidak untuk dikritik, tapi untuk dijalani, untuk diamalkan"

Pernyataan seperti ini menimbulkan gempa bumi 1000 slaka Richter di benak saya.
Segala alur penalaran dan metode berpikir saya berguncang. Berantakan!
Apa maksudnya agama tidak untuk dikritisi lalu hanya untuk diamalkan?

Apakah agama mirip dengan memerintahkan anak-anak seperti ini:
"Hei ayo jalan! Jangan banyak tanya!"

Saya justru mengartikan pernyataan itu seperti ini:
"Hei pakai selimut agama. Jangan pakai otak!"


Read more:
Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan - blogernas http://www.blogernas.co.cc/2011/01/inilah-jawaban-umat-islam-yang.html#ixzz1CwuQBzh8


Salam,

--

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-




--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-


No virus found in this message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 10.0.1204 / Virus Database: 1435/3421 - Release Date: 02/03/11

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment