Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai qalbu, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai basyar (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mendengar (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
On 2/4/11, abafarhan <abafarhan@gmail.com> wrote:
> sama', basyar dan fu'ad, adalah tools hebat dari Allah untuk mengisi
> sel sel syaraf otak sehingga membentuk file system dahsyat..yang akan
> digunakan untuk tujuan menyembah Allah semata, dan setiap manusia dari
> dulu, sekarang dan akan datang sama toolsnya..
> Dan itupun akan diminta pertanggung jawaban..
>
>
>
>
> On 2/4/11, Dani Permana <adanipermana@gmail.com> wrote:
>> Sesungguhnya "personal belonging"nya manusia lebih dari sekedar Akal dan
>> Hati.Manusia memiliki trilogi yang "derived" dari 3 alam nya yakni Akal
>> dari
>> alam Lahiriah Rasa / Hati dari alam Batiniah- dan Kehendak / Kesadaran
>> dari
>> alam Ilahiah nya.
>>
>> Suara (kalbu) Hati saja walaupun lebih "mumpuni" daripada Akal (pikiran),
>> tapi ada yang lebih sempurna yakni potensi Spiritual (Ruh) seseorang.
>> Disinilah bedanya Berkah yang berada di-domain Lahiriah, Hidayah yang
>> berada
>> di-domain Batiniah, dan Anugerah yang berada di-domain Ilahiah .
>>
>> Sebaiknya bagi kita, misi ke(manusia)an adalah :"To Boldly Go Where Some
>> People Have Gone Before", bukannya misi Star Trek yang terkenal itu :
>> "Space
>> - The Human Final Frontier : To Boldly Go Where No Man Has Gone Before"
>>
>> Bagi kita Divine Universe (alam Ilahiah) adalah The Human Final Frontier,
>> bukannya The Space yang hakekatnya masih diwilayah (domain) Physical
>> Universe (alam Lahiriah)
>>
>> Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lain? Kita bilang; 'akal!'.
>> Manusia memiliki akal, sedangkan mahluk lain tidak. Itulah sebabnya
>> manusia
>> bisa mengklaim diri sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna. Sebab,
>> dengan
>> akalnya itu manusia bisa melakukan begitu banyak hal yang tidak bisa
>> dilakukan kucing, kelinci, ataupun bunga melati. Sayangnya, tidak semua
>> yang
>> bisa dilakukan manusia itu digunakan untuk kebaikan sesama. Karena pada
>> kenyataannya, akal kita sering digunakan untuk 'mengakal-akali' dengan
>> cara
>> melakukan apapun demi kepentingan segelintir individu atau kelompok
>> tertentu. Oleh karena itu, banyak buah pahit dari hasil karya akal
>> manusia
>> itu. Dengan demikian, untuk menjadi 'mahluk sempurna' seperti klaimnya,
>> manusia mesti memiliki piranti lain. Sehingga kecerdasan akalnya dapat
>> diimbangi oleh kearifan dari dalam dirinya. Apakah gerangan piranti itu?
>>
>> Sesekali, kita perlu memperhatikan para kura-kura. Seekor kura-kura kalau
>> hendak berjalan pastilah akan mengeluarkan kepalanya dari dalam
>> tempurungnya. Dan ini adalah isyarat yang kura-kura berikan pada kita
>> bahwa
>> memang benar kita harus menggunakan kepala alias otak dan akal pikiran
>> kita
>> supaya kita bisa melakukan ini dan itu. Tanpa kepala kita tidak bisa
>> membangun suatu hasil karya cipta apapun. Sebab, kepalalah pusat segala
>> kekuatan kreatif imajinatif yang membantu menusia menghasilkan berbagai
>> macam penemuan. Sehingga, kita bisa membangun peradaban. Itu benar.
>>
>> Tetapi, mari perhatikan sang kura-kura itu sekali lagi. Dalam
>> perjalanannya,
>> dia sering berhenti. Dan ketika berhenti melangkah itu dia menarik
>> kepalanya
>> kembali masuk kedalam cangkang tempurungnya. Lalu dia berdiam diri.
>> Pertanda
>> apakah gerangan ini? Ini adalah tanda pengingat bagi kita yang terlampau
>> mengutamakan akal, bahwa; sesekali kita harus menarik kekuatan akal itu
>> ke
>> belakang layar. Kemudian mendekatkan kepala kita kedada dimana didalam
>> bersemayam sesuatu yang biasa kita sebut sebagai hati nurani. Sebab, kata
>> kura-kura:'hati nurani itu akan membantu kita mengarahkan akal pikiran'.
>>
>> Ketika akal berjalan sendirian, maka hasil pemikiran kita hanya akan
>> menjadi
>> sebatas proses eksplorasi dan eksploitasi atas keuntungan, kemudahan,
>> kenikmatan dan hal-hal serupa itu. Apakah itu mengganggu orang lain? Akal
>> tidak terlampau peduli, karena fungsi utamanya adalah untuk membuat hidup
>> kita lebih mudah dan indah. Soal orang lain rugi atau terganggu oleh
>> kaidah-kaidah yang dihasilkannya, itu soal lain. Itulah sebabnya, mengapa
>> banyak orang yang berbisnis tanpa mempedulikan moral, lingkungan, atau
>> kepentingan orang lain. Orang lain bagi mereka adalah lahan untuk
>> dieksploitasi. Itulah juga sebabnya mengapa banyak orang yang tidak
>> peduli
>> pada kepentingan tetangga hanya untuk memenuhi kepentingan rumah dan
>> keluarganya belaka. Tetangga bagi mereka adalah objek yang boleh
>> dikorbankan
>> demi kepentingan dirinya sendiri.
>>
>> Kata kura-kura; "Berhenti sejenak dari terlampau menggunakan akal kamu.
>> Dan
>> sesekali ajaklah dirimu untuk berkontemplasi menggunakan hati nurani."
>>
>> Menakjubkan sekali. Ketika seseorang mengikuti petuah sang kura, ternyata
>> dia menemukan bahwa akal itu bukanlah segala-galanya. Justru orang yang
>> terlampau menggunakan akal tidak akan pernah berhasil menjadi mahluk
>> sempurna. Karena, kesempurnaan manusia diperoleh dari penggunaan yang
>> seimbang antara akal dan hati. Ketika seseorang hanya menggunakan hati,
>> dia
>> menjadi orang baik yang kurang produktif. Dan ketika seseorang hanya
>> menggunakan akal, maka dia akan menjadi orang kompetitif yang sangat
>> destruktif. Tetapi, ketika seseorang menggunakan akal dan hati dalam
>> sebuah
>> perpaduan harmoni, dia menjadi orang berprestasi tinggi yang menjunjung
>> tinggi nilai-nilai kemanusiaan dirinya sendiri.
>>
>> Dan menakjubkan sekali, karena ternyata; ketika dia mengkombinasikan
>> hatinyalah segala hasil karya cipta akalnya menjadi maslahat tidak hanya
>> bagi dirinya sendiri. Melainkan bagi orang lain. Ketika semakin besar
>> cakupan pengaruhnya, semakin luas dampak positifnya. Sehingga, boleh jadi
>> suatu saat nanti; dia bisa berkontribusi kepada kepentingan seluruh umat
>> manusia. Karena, kecanggihan akal pikirannya diimbangi oleh pertimbangan
>> hati nurani untuk kemaslahatan bersama. Bukan semata kepentingan pribadi.
>> Sebab, akal dan hati itu seperti dua sisi keping mata uang yang tidak
>> bisa
>> dipisahkan. Tanpa akal, hati tidak bisa mencukupi hidup. Dan tanpa hati,
>> akal sering membuat kerusakan. Sedangkan dengan akal dan hati; kita bisa
>> saling berkontribusi.
>>
>>
>>
>>
>>
>> Regards,
>> Dani Permana
>>
>>
>>
>> " Always desire to learn something useful."
>>
>>
>>
>> From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On
>> Behalf Of whe.en9999@gmail.com
>> Sent: Friday, February 04, 2011 4:53 PM
>> To: milis_iqra@googlegroups.com
>> Subject: Re: [Milis_Iqra] Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan
>>
>>
>>
>> Gpp mas,
>> Karena apapun kata orang, saya akan menggunakan perasaan saya, hati saya
>> dalam beragama, mau dibilang perasaan boleh, hati silahkan, qalbu juga
>> silahkan mas, yang jelas logika saya diurutan kesekian setelah hati saya,
>> perasaan saya, qalbu saya :-D
>>
>> Regards
>> Whe-en
>>
>> Sent from my BlackBerryR
>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>> _____
>>
>> From: awung <awungs@gmail.com>
>>
>> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
>>
>> Date: Fri, 4 Feb 2011 16:11:50 +0700
>>
>> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
>>
>> ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
>>
>> Subject: Re: [Milis_Iqra] Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan
>>
>>
>>
>> Karena yang berpikir dengan hati, justru dianggap salah?
>>
>> Siapa yang sudah berfikir dengan qolbu mbak? Apa mbak Whe-en sendiri?
>> Kalau
>> begitu mbak sudah tahu qolbu yang dimaksud dalam ayat 22/46 ya. Nah
>> sharing
>> dong apa itu qolbu dan bagaimana menggunakannya untuk berfikir.
>>
>> Saya mau tanya mas, jadi selama ini bagaimana dengan yang didengung2kan
>> orang yang berpikir dengan akal mereka ya mas? Bahasa kerennya mereka
>> menggunakan logika?
>> Maksudnya orang siapa ya?
>>
>> Karena pasti beda antara akal (logika) dengan qalbu yang kita bahas
>> kemaren
>> hati (perasaan)?
>> Kalau tidak salah yang kita perbincangkan tempohari adalah qolbu yang
>> dimaksud dalam hadists yang mbak kutip ya (?), yang berbentuk segumpal
>> daging. Jelas ini sangat lain karena makna yang saya tangkap dari 22/46
>> yang
>> dijelaskan dalam ayat lain adalah qolbu, benda imajiner, yang letaknya di
>> tengah2 dada. Yang beisi alQuran bagi orang2 yang berilmu 29/49. Kan
>> tidak
>> mungkin qolbu seperti yang dimaksud dengan dalam hadits yang mbak Whe-en
>> kutip.
>>
>> Salam,
>> Mohon maaf kalau tidak berkenan.
>>
>>
>>
>>
>> 2011/2/4 <whe.en9999@gmail.com>
>>
>> Mas awung :
>>
>>
>> Menurut ayat ini berfikir itu menggunakan qalbu agar bisa memahami
>> tentang
>> ilmu yang ditunjukkan oleh Allah.
>>
>> Whe-en
>> Saya mau tanya mas, jadi selama ini bagaimana dengan yang didengung2kan
>> orang yang berpikir dengan akal mereka ya mas? Bahasa kerennya mereka
>> menggunakan logika?
>>
>> Karena pasti beda antara akal (logika) dengan qalbu yang kita bahas
>> kemaren
>> hati (perasaan)?
>>
>> Karena yang berpikir dengan hati, justru dianggap salah?
>>
>> Terimakasih
>> Whe-en
>>
>> Sent from my BlackBerryR
>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>> _____
>>
>> From: awung <awungs@gmail.com>
>>
>> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
>>
>> Date: Fri, 4 Feb 2011 14:40:02 +0700
>>
>> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
>>
>> ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
>>
>> Subject: Re: [Milis_Iqra] Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan
>>
>>
>>
>> Tulisan ini juga perlu dikritisi mengapa, karena ketika dibenturkan
>> dengan
>> sang furqon perlu dilakukan pendalaman lagi. 22/46 : "Afalam yaseeroo fee
>> alardi fatakoona lahum quloobun yaAAqiloona biha aw athanun yasmaAAoona
>> biha
>> fainnaha la taAAma alabsaru walakin taAAma alquloobu allatee fee
>> alssudoori;
>> maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai
>> hati
>> yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan
>> itu
>> mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,
>> tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
>>
>> Menurut ayat ini berfikir itu menggunakan qalbu agar bisa memahami
>> tentang
>> ilmu yang ditunjukkan oleh Allah. Persoalannya kebanyakan kita, termasuk
>> saya, belum tahu persis apa yang di maksud dengan qalbu lebih2
>> menggunakannya untuk berfikir. Mudah2an di millis ini ada ahli
>> dzikir/ulul
>> albab yang sudah mendalaminya dan berkenan untuk sharing.
>>
>> Salam,
>>
>>
>>
>>
>>
>> 2011/2/4 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>>
>> Sebuah tulisan ringan tetapi mengena sekali dengan telak, suatu dagelan
>> yang
>> kiranya akan menampar wajah para debater Islam itu sendiri ketika ia
>> dihujjah oleh orang-orang Kristiani sebagai misal dalam sebuah forum
>> perdebatan kristologi. Dimana kita sering sekali menggunakan dalil
>> manusia
>> sebagai makhluk yang berakal dalam memperlihatkan kebatilan yang ada pada
>> sisi mereka sementara sebagian dari kita sendiri sebenarnya bersikap sama
>> seperti mereka adanya. Pepatah bilang, menepuk air dimuka sendiri.
>>
>>
>>
>> Terimakasih sudah memberikan hantaran yang InsyaAllah bermanfaat sekali
>> bagi
>> kita (jika kita mau memikirkannya :-)
>>
>> 2011/2/4 awung <awungs@gmail.com>
>>
>>
>> Artikel dari blogernas cukup menggelitik.
>>
>>
>> Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan
>>
>>
>> Selalu dan selalu saja SEBAGIAN umat Islam suka menjawab dengan bukan
>> jawaban.
>> Jawaban yang berputar-putar. Tanpa jelas ujung pangkalnya.
>>
>> Asal ada perbincangan kritis soal agama, selalu dipotong:
>> "Agama tidak bisa dipahami dengan akal saja."
>>
>> Lalu ketika dikejar dengan pertanyaan:
>> "Lalu kalau tidak dengan akal dengan apa?"
>>
>> Mereka menjawab:
>> "Ya dengan iman"
>>
>> "Dengan Iman? Bagaimana maksudnya memahami agama dengan iman?"
>>
>> "Orang yang beriman akan meyakini Islam sebagai agama yang benar.
>> Satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah."
>>
>> "Ya tapi bagaimana cara memahaminya?"
>>
>> "Jangan dipahami hanya menurut pikiran kita"
>>
>> "Jadi dengan pikiran siapa?"
>>
>> "Pahamilah Alquran. Bacalah dengan iman. Maka akan ditemukan kebenaran di
>> dalamnya"
>> (Kemudian mereka mengutip ayat Alquran sebanyak-banyaknya)
>>
>> "Ya yang saya maksudkan bagaimana CARA MEMAHAMInya. Kalau soal ayat itu
>> saya
>> juga bisa mengutip berapa anda mau."
>>
>> "Kalau hati anda sudah tertutup, anda tidak akan bisa meyakini kebenaran
>> Islam"
>>
>> "Bukan soal tertutup atau terbuka. Persoalannya bagaimana cara
>> memahaminya
>> jika bukan dengan akal?"
>>
>> "Akal manusia itu terbatas. Manusia tidak akan mampu memahami segala
>> sesuatunya sampai tuntas"
>>
>> "Ya pertanyaannya dengan apa memahami agama itu kalau bukan dengan akal.
>> Bukankah anda sering menyatakan bahwa agama itu hanya untuk orang
>> berakal?"
>>
>> "Betul. Tapi akal yang sudah diterangi oleh iman. Bukan akal yang menolak
>> agama"
>>
>> "Artinya secara tidak langsung anda mengatakan bahwa memahami agama
>> memang
>> dengan akal?"
>>
>> "Tidak bisa hanya dengan akal"
>>
>> "Tidak bisa HANYA dengan akal? Berarti sekian persen bisa maksudnya?"
>>
>> "Akal harus dituntun dengan iman"
>>
>> "Seperti apa akal yang dituntun dengan iman?"
>>
>> "Akal yang sudah mendapat hidayah dari Allah"
>>
>> "Seperti apa akal yang demikian?"
>>
>> "Akalnya para ulama, para orang-orang saleh. Mereka tunduk dan patuh pada
>> perintah Allah. Bukan melawan agama Allah"
>>
>> "Bukankah soal tunduk patuh itu soal pengamalan. Soal praktek agama. Yang
>> saya tanyakan bagaimana akal yang sudah diberi hidayah oleh Allah.
>> Seperti
>> apa contohnya dan apa batasannya?"
>>
>> "Coba baca buku-buku dan dengar kotbah mereka. Isinya adalah menyeru agar
>> umat Islam taat pada Allah. Bukan untuk mendustai ayat-ayat Allah."
>>
>> Dan seterusnya ..
>>
>> Jutaan sel saraf otak saya rontok menghadapi dialog seperti ini.
>> Dan nyaris, model dialog agama umat Islam rata-rata demikian.
>> Semakin panjang bukan semakin jelas pokok persoalan.
>> Tapi semakin berputar-putar tanpa jelas ujung pangkalnya.
>> Semakin ngawur dan bertele-tele.
>>
>> Saya tidak habis pikir, apa guna otak diberikan oleh Tuhan bagi mereka.
>> Saya tidak habis pikir, entah apa arti menuntut ilmu bagi mereka.
>> Saya tidak habis pikir, kenapa agama seakan-akan sesuatu yang tak bisa
>> disentuh oleh akal.
>>
>> Jika demikian, jika agama sesuatu yang tidak bisa didekati,
>> seolah-olah mahkluk asing yang tidak bisa dipahami, lalu untuk apa?
>>
>> Bukankah agama itu untuk dipakai?
>> Apa artinya memakai asal pakai?
>> Apa artinya agama jika tidak dimengerti?
>>
>> Umumnya mereka gemar meneriakan slogan:
>> "Agama tidak untuk dikritik, tapi untuk dijalani, untuk diamalkan"
>>
>> Pernyataan seperti ini menimbulkan gempa bumi 1000 slaka Richter di benak
>> saya.
>> Segala alur penalaran dan metode berpikir saya berguncang. Berantakan!
>> Apa maksudnya agama tidak untuk dikritisi lalu hanya untuk diamalkan?
>>
>> Apakah agama mirip dengan memerintahkan anak-anak seperti ini:
>> "Hei ayo jalan! Jangan banyak tanya!"
>>
>> Saya justru mengartikan pernyataan itu seperti ini:
>> "Hei pakai selimut agama. Jangan pakai otak!"
>>
>>
>> Read more:
>> <http://www.blogernas.co.cc/2011/01/inilah-jawaban-umat-islam-yang.html#ixzz
>> 1CwuQBzh8> Inilah Jawaban Umat Islam yang Menjengkelkan - blogernas
>> <http://www.blogernas.co.cc/2011/01/inilah-jawaban-umat-islam-yang.html#ixzz
>> 1CwuQBzh8>
>> http://www.blogernas.co.cc/2011/01/inilah-jawaban-umat-islam-yang.html#ixzz1
>> CwuQBzh8
>>
>>
>> Salam,
>>
>> --
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>>
>>
>>
>>
>> --
>> Salamun 'ala manittaba al Huda
>>
>>
>>
>> ARMANSYAH
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>>
>>
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>>
>>
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>>
>> _____
>>
>> No virus found in this message.
>> Checked by AVG - www.avg.com
>> Version: 10.0.1204 / Virus Database: 1435/3421 - Release Date: 02/03/11
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
>> =-=-
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment