[On Behalf Of whe.en9999@gmail.com]
Apakah pantas orang yang mengikuti perintah Rasul dibilang melaksanakan agama sebatas dogma?
[Dani Permana] Apakah pantas ditaati jika pemerintah menjalankan tidak sesuai dengan perintah Allah dan Rasulullah
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا حَرْبُ بْنُ شَدَّادٍ بَصْرِيٌّ حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ عَمْرُو بْنُ زُنَيْبٍ الْعَنْبَرِيُّ إِنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُأَنَّ مُعَاذًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَيْنَا أُمَرَاءُ لَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِكَ وَلَا يَأْخُذُونَ بِأَمْرِكَ فَمَا تَأْمُرُ فِي أَمْرِهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا طَاعَةَ لِمَنْ لَمْ يُطِعْ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
….Mu'adz bertanya, wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika yang memimpin kami adalah para penguasa yang tidak mengikuti sunnahmu dan tidak pula mematuhi perintahmu, apa yang baginda perintahkan kepada kami?. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada ketaatan kepada siapapun yang tidak menaati Allah 'azza wajalla ". Musnad Ahmad No. 12748
Hadist tersebut diatas berbanding lurus dengan hadist berikut
حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْدِيُّ حَدَّثَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ ضَبَّةَ بْنِ مِحْصَنٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَ وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ قَالَ لَا مَا صَلَّوْا
………bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang para penguasa, kalian mengenal mereka namun kalian mengingkari (perbuatan mereka), siapa yang tahu (kemungkarannya) hendaklah berlepas diri, dan barangsiapa mengingkari maka ia telah selamat. Tetapi bagai yang ridla dan mengikuti, para sahabat langsung menyelah, "Apakah kita perangi mereka?" beliau menjawab: "Tidak! Selama mereka masih shalat." Sahih Muslim No. 3445, Musnad Ahmad No. 25319)
[Dani Permana] dalam hadist tersebut diatas "SEKALI LAGI" Rasulullah tidak mengucapkan Makzul/pelengseran ataupun bughot/pemberontakan, namun dengan bahasa yang jelas "أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ" artinya "Apakah kita perangi mereka?" para sahabat bertanya dengan lafazh "نُقَاتِلُهُمْ" artinya "kita PERANGI mereka".
Dalam kamus al-Munjid dinyatakan bahawa kata Qital merupakan bentuk mashdar dari fi'l qâtala, (qâtala, yuqâtilu, qitâl(an), qitâl[an], muqótalatan]) yang berarti perang. Qatalahu bererti hârabahu wa 'âdâhu (memeranginya dan mengembalikannya)'.
Jadi intinya engga ada hadist tentang makzul/pelengseran dan bughot/pemberontakan kepada pemerintah, Jadi tidak bisa berbagai kasus yang ada di belahan tentang pelengseran para penguasa zhalim menggunakan hadist ""Apakah kita perangi mereka?" beliau menjawab: "Tidak! Selama mereka masih shalat.". karena beda maksud dan tujuan.
-----Original Message-----
From: aendangzr@yahoo.co.id
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Sat, 5 Feb 2011 09:54:56
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Jangan Diberi Hak Hidup Rezim Yang Korup
permisi ikut ngobrol....
mungkin perbedaan pemahaman mengenai kontroversi ini berkaitan dengan cara kita memahami teks dalam kiab suci. ada yg menyandarkan tehadap
1. pemahaman tekstual (dogmatik) agama saja
2.dan ada yang memahaminya pengabungan antara dogma dan akal sehubungan dengan realitasnya dalam kehidupan.
1.Pemahaman agama secara dogmatik
Bagi yang memahami secara dogmatik agama adalah rambu rambu untuk manusia dalam melaksanakan kegiatanya.Dia hanya stop sampai disitu.melanggar dogma berarti melanggar perintah dan larangan.kelompok ini menafsirkan teks seperti ilmu pasti.contoh .penguasa dzalim itu tidak boleh diperangi selama dia masih sholat.kelompok ini menyatakan tidak ada pengecualian,bagi manusia untuk mengganti penguasa yg dzalim dengan kondisi apapun. mau membantai orang sampai 100-300 ribu orang, mau memakan kuping manusia,selama penguasa itu sholat. Mau penguasa itu sholat ketika ada rakyat saja.Mau penguasa itu tidak menjalankan sistem pemerintahan secara syar'i.Mau penguasa itu korupsi sampai menyengsarakan berjuta juta orang. yang jelas patokanya adalah teks(dogma) selama penguasa itu masih sholat.titik.kelompok ini hanya menggunakan logika ilmu pasti. Karena menurut pendapatnya adalah wahyu itu adalah puncak akal yang tertinggi.puncak filsafat yang tertinggi.sehingga akal dimatikan dan diganti oleh sumber yang tertinggi yaitu wahyu. tidak boleh lagi ada kritik, karena kritik itu berarti menentang.logika mereka adalah bila sudah ada wahyu akal sudah tidak perlu lagi.
Pertanyaan untuk kelompok ini adalah,
manusia memiliki kecerdasan yang berbeda beda. Tentu dalam memahami teks adalah sesuai dengan kecerdasan masing masing manusia itu.dan akan berbeda dalam memahami teks tsb.
Karena bahasa wahyu itu adalah bahasa tuhan , benarkah kita memahami wahyu secara tekstual itu sudah sesuai dengan yang tuhan maksudkan dan inginkan,sehingga kita berani mengklaim bahwa itu sudah benar dan sesuai dengan yang tuhan" maksudkan"?
2.pengabungan antara dogma dan akal (qalbu) sehubungan dengan realitasnya dalam kehidupan .
Dalam hal ini saya ingin menyederhanakan bahwa akal sama dgn qalbu karena akal adalah salah satu sifat ruhaniah dalam jiwa manusia sama seperti qalbu.
Jika tubuh manusia mempunyai sistem, demikian pula dengan jiwa manusia. Sistem nafsani terdiri dari elemen-elemen: qalb, 'aql, ruh, bashirah dan fithrah dengan fungsi masing-masing sebagai subsistem (Mubarok, 2001: 6)
Dalam kelompok kedua sama halnya dengan kelompok pertama juga merujuk kepada dogma, namun kelompok ini melihat juga realita dengan kehidupan disekitarnya. Mereka juga meyakini tidak ada kesempurnaan akal dan filsafat selain dari wahyu. Wahyu adalah Puncak dari akal dan filsafat.Kelompok ini juga menjadikan agama sebagai rambu rambu,tapi kelompok ini menjadikan akal (qalbu)sebagai penjaganya.Agama adalah rambunya dan akal (qalbu)adalah penjaganya.Karena agama adalah bukan wahyu itu sendiri.Agama adalah hanya sebuah dogma.Wahyu ditulis dalam bentuk firman dalam alquran, dan sabda dalam hadits menjadi sebuah dogma.Proses wahyu menjadi dogma dalam kitab suci melalui proses dgn melibatkan sekian banyak orang dan karakternya juga waktu yang panjang.
Apalagi dogma itu ditulis setelah penerima wahyu wafat berabad lamanya. Belum lagi dimensinya dalam ruang dan waktunya ketika wahyu itu turun. Apakah bisa ditangkap lengkap dan bisa di deskripsikan secara utuh sampai kepada kita
Apakah kita yakin dogma yang tertulis itu sesuai dengan keinginan si pemberi wahyu.Bukan dogmanya yang dikritik karena salah tulis dalam teks nya.Dogma yang ada di Alquran adalah sudah pasti benarnya.karena sudah dijamin oleh wahyu itu sendiri. kecuali hadits memang banyak dari hadits yang ditemukan lemah bahkan palsu. Belum lagi menempatkan dogma itu kepada tempat yang tidak sesuai dengan konteknya
Sehingga ketika mereka melakukan kritik kepada dogma bukan bertujuan untuk mengingkari tapi bertujuan untuk mencari apakah dogma itu sudah benar menurut apa yang diinginkan si pemberi wahyu atau dengan wahyunya itu sendiri. Maka mereka sering bertanya dengan Wahyu itu tentang realita yang ada disekitarnya. Mereka bertanya Bagaimana bila seorang pemimpin itu kejam lagi bengis, tapi masih sholat? Banyak orang maksiat tapi masih sholat. Ada pemimpin yang pergi umrah setelah dia di kiritik oleh kalangan islam karena bersembahyang di pura.Pemimpin sperti ini hanya punya tujuan politis untuk dipilih dalam pemilihnya. Adalagi pertanyaan bagaimana sabda rasul bila berperang tidak boleh merusak tanaman,padahal saat ini senjata perang bgitu sadis dan dahsyat. Apakah mau dipahami sesuai teks juga. Adalagi masalah perbudakan yg tidak dihapus dalam al quran, isra miraj,hari kebangkitan isa al masih dsb
.memahami alquran harus dengan qalbu
Qalbu merupakan salah satu istilah –berasal dari bahasa Arab-- yang sudah diadaptasi (dipinjam) oleh bahasa Indonesia –dan dieja menjadi kalbu-- dan digunakan dalam arti hati atau hati nurani
Dalam al-Qur'an Qalb disebut sebagai alat untuk memahami realitas dan nilai-nilai (QS. al-Hajj [22]: 46). Qalb hanya menampung hal-hal yang disadari, dan keputusan yang diambil oleh qalb berimplikasi pahala dan dosa (Mubarok, 2001: 6). Oleh karena itu, Allah pada hari kiamat tidak akan melihat rupa dan fisik kita, tetapi yang dilihat (dan dinilai) oleh-Nya adalah hati dan amal perbuatan kita (HR. Muslim)
Maka ketika ketika kita melihat dalam dogma itu sebuah teks fahami juga hal itu dgn memakai qalbu.
Suatu contoh penguasa dzalim tidak boleh diperangi selama masih sholat,fahami juga. Dgn qalbu bahwa di suatu sisi ada realita yg lain yatu rakyat yang di dzalimi. Sehingga kita bisa memahami juga bagaimana perlakuan orang yg di dzalimi dan bagaimana wahyu yg lain memerintahkan kita untuk melakukan pembelaan dan melawan kedzaliman. Disinilah akal dgn qalbunya dan nuraninya yg harus di optimalkan.
Umat ini adalah umat yang pertengahan.
Demikian, maaf bila tidak berkenan
Salam
Sent from BlackBerry® on 3
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No virus found in this message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 10.0.1204 / Virus Database: 1435/3423 - Release Date: 02/04/11
No comments:
Post a Comment