Tapi katanya kan tidak boleh menasehati Pemimpin (walaupun dia kejam dan membunuhi rakyatnya sekalipun) dengan terang-terangan apalagi melengserkan?
2011/2/4 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>
Perginya Fir'aun Dari Mesir
Rabu, 02/02/2011 10:01 WIB | email | print | share
Hanya menunggu waktu, yang berbilang jam, 'Fir'aun' Mubarak akan turun dari kekuasaannya. Tidak ada lagi yang dapat menopang kekuasaannya. Militer tidak mau lagi menjadi alat Mubarak. Seluruh rakyat Mesir dari berbagai golongan sudah muak dengan kekuasaannya. Kekuasaan Mubarak hanya meninggalkan penderitaan bagi rakyatnya.
Sekutunya yang selama ini melindunginya cuci tangan. Obama, Hallary, dan David Cameron, sudah mengisyarakatkan agar Mubarak mengundurkan diri. Satu-satunya yang masih berharap Mubarak menjadi presiden hanyalah Israel. Karena, Mubarak sekarang menjadi 'tuhannya' Israel, yang dapat menyelamatkannya dari bahaya kehancuran.
Mubarak sudah berkuasa lebih dari 30 tahun. Mubarak sama kejamnya dengan Gamal Abdul Nasser, yang membunuhi rakyatnya secara biadab. Mengelola negara dengan tangan besi. Mubarak juga menjadi 'anjingnya' Israel, menghadapi gerakan Islam, dan negara-negara Arab yang menjadi ancaman terhadap negara Zionis. Mubarak tak lain 'bandit' yang bertopeng penguasa. Merampok uang rakyat Mesir, yang disimpan di bank-bank di Eropa, nilainya mencapai Rp 346 triliun. Sama seperti Presiden Tunisia El Abidin, yang merampok kekayaan Tunisia, 1,5 ton emas batangan, dan uang Rp 60 triliun yang disimpan di bank-bank di Eropa.
Inilah karakter para penguasa diktator Arab. Kejam, biadab, menindas, memenjarakan, membunuh, memiskinkan, dan merampok kekayaan negara, yang tak pernah bisa dibayangkan oleh akal. Kekuasaannya yang demikian panjang, hanya menciptakan rakyat menjadi bodoh, tak memiliki pekerjaan, dan banyak orang yang terdidik, akhirnya melarikan diri ke negara-negara lainnya.
Tetapi, betatapun kuatnya kekuasaan diktator, akhirnya luruh juga, dan masa kekuasaannya berakhir. Seperti Fir'aun yang pernah mengatakan,"Ana rabbukum a'la" (Saya tuhanamu yang maha tinggi), ucap Fir'aun. Penguasa kejam yang kekuasaannya hanya di topang oleh Israel dan Amerika, sudah menjadi 'tuhan', dan sangat arogan, dan menghinakan rakyatnya. Tidak memiliki belas kasihan sedikitpun terhadap saudara sesama Muslim, dan justru membiarkan dalam penderitaan.
Sikapnya Mubarak itu dipertontonkan ketika rezim Zionis-Israel melakukan agresi ke Gaza, yang membunuhi Muslim Gaza, justru penguasa Mesir itu menutup pintu perbatasannya untuk warga Gaza yang ingin masuk ke Mesir. Orang-orang yang terkena serangan udara Israel, yang sudah terluka parah pun, tidak boleh masuk Mesir. Betapa kejam dan biadabnya Mubarak itu.
Sekarang si Fir'aun yang sudah akan tenggelam di Laut Merah itu, tak ada lagi yang mau menjadi penolongnya, rakyatnya sudah tidak ingin melihatnya lagi. Teman-teman yang menjadi sekutunya melarikan diri, dan membiarkannya sendirian. Anaknya yang selama ini diharapkan menjadi pewarisnya, sudah lebih dahulu melarikan diri bersama isteri dan keluarga pergi keluar negeri.
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment