Saturday, March 19, 2011

[Milis_Iqra] Cinta Yang Hangat Dan Blackberry Yang Kedinginan

From milis daarud tauhiid
---
Artikel: Cinta Yang Hangat Dan Blackberry Yang Kedinginan

 

Hore,

Hari Baru!

Teman-teman.

Di awal tahun 2011 istri saya menemani ibunya melakukan perjalanan ke luar

negeri karena beliau membutuhkan perawatan khusus sehubungan dengan

kondisi kesehatannya. Supaya semua skedul bisa ditepati, maka istri saya

mengaktifkan alarm jam bangun pagi pada blackberry. Alhamdulillah,

semua proses itu berjalan dengan baik hingga mereka kembali ke tanah

air.   

 

Istri

saya pun kembali tiba di rumah kami. Tepat disaat suasana hening di

malam yang senyap lagi sunyi. Saya tertidur dengan sangat pulas sekali.

Namun, ketika jiwa saya tenggelam dalam buaian lembut mimpi-mimpi indah,

secara mengejutkan saya mendengar bunyi gemerincing yang memekakan

telinga. Anda tahu kira-kira bunyi apa itu? Anda benar. Itu adalah bunyi

alarm yang dipasang oleh istri saya sewaktu berada di luar negeri.

Padahal hari itu, saya sangat lelah sekali dan saya sungguh sangat

mendambakan saat-saat istirahat yang berkualitas tinggi. Tetapi apa

daya, kualitas tidur saya terganggu juga. Rupanya istri saya lupa untuk

menonaktifkan kembali alarm yang dipakainya di luar negeri, sedangkan

perbedaan waktu menyebabkan alarm itu berbunyi terlalu dini. Mau

bagaimana lagi? Ya sudahlah, saya pikir. Istri saya sebentar lagi

juga akan terbangun untuk mematikan alarm itu. Tetapi, seseorang yang

sangat saya harapkan untuk mematikannya ternyata sama sekali tidak

terganggu oleh bunyi alarm yang melengking-melengking itu. Dia terus

saja asyik dengan 'lengkingan-lengkingan' lain yang menandai betapa

pulas dan nikmatnya beristirahat setelah selama berhari-hari sebelumnya

harus pontang-panting sendirian melayani ibunya di negeri orang.

Bunyi

alarm itu semakin memekakan telinga. Tetapi sang empunya blackberry

tidak juga menyadari. Sedangkan suaminya ini tidak menggunakan

blackberry sehingga dia tidak tahu bagaimana menenangkan benda aneh itu.

Bagi saya fitur-fitur pada blackberry itu tidak ramah kepada

penggunanya, sehingga sangat sulit mencari satu fitur dari entah berapa

banyak fitur yang dimilikinya. Saya pencet ini dan itu tetapi tidak ada

satu pun menu atau symbol yang menandakan saya bisa mematikan alarm itu.

Saya terus menekan-nekan apa saja yang bisa ditekan, yang penting bisa

menghentikan bunyi deringnya yang semakin menyebalkan. Akhirnya bunyi

alarm itu terhenti. Apa yang saya pencet tadi? Ah, lupakan saja.

Terimakasih Tuhan, Engkau telah memberi saya kedamaian. Oh, leganya.

Saya

meletakkan blackberry itu ditempatnya seperti semula. Lalu merebahkan

badan di pembaringan. Seolah tak lagi memiliki energy, kelopak mata saya

langsung menutup tepat ketika kepala saya menyentuh bantal yang empuk.

Dan saya pun memasuki dunia penuh mimpi yang indah. Namun tepat disaat

telapak kaki saya hendak menjejak di negeri mimpi, tiba-tiba saja alarm

itu berbunyi lagi!

Kali ini saya sudah benar-benar kehabisan kesabaran sehingga saya langsung

bangun dari tempat tidur lalu meraih blackberry yang menyebalkan itu

kemudian bersiap-siap untuk segera membantingnya. Namun, tiba-tiba saja

wajah istri saya berkelebat memenuhi relung pikiran saya. Terbayang oleh

saya ketika dia tersenyum indah. Bukan kepada saya, tapi kepada

balackberrynya. Duh, betapa buruknya nasib saya. Bukan sekedar

blackberry itu sudah mengganggu tidur saya, tapi tiba-tiba saja saya

menyadari betapa selama ini benda itu sudah merebut senyum terindah

istri saya yang sebelumnya diberikannya hanya kepada saya. Tiba-tiba

saja saya menyadari bahwa dihadapan blackberry itu istri saya bisa

tertawa terbahak-bahak padahal dulu tawa itu adalah ekspresi paling

indah setiap kali saya melontarkan lelucon-lelucon kepadanya. Sekarang

blackberry itu lebih sering melawak untuknya. Apa lagi disaat pekerjaan

saya sedang padat-padatnya. Harus jujur saya akui bahwa kemampuan saya

dalam melucu juga sudah kurang menarik perhatiannya, karena selain

sering dikalahkan oleh kesibukan saya sendiri, istri saya juga sudah

tahu hampir semua lelucon yang saya miliki.

Terbayang

lagi oleh saya betapa tangan halus lembut istri saya yang jauh lebih

sering membelai blackberry itu dari pada mengelus-elus diri saya, oh…..

Semakin besar lagi kebencian saya kepada blackberry itu. Lalu didalam

pikiran saya muncul lebih banyak hal lagi yang menyebalkan dari

blackberry itu sehingga saya memiliki semua alasan yang valid untuk

segera membantingnya. Sampai berkeping-keping. 

Namun

sebelum semuanya itu terjadi, wajah istri saya berkelebat. Saya bisa

membayangkan betapa sedihnya dia. Dan saya bisa membayangkan betapa

bahagianya dia ketika menatap pesan-pesan jenaka yang menghibur di layar

monitornya. Saya membenci blackberry itu. Tetapi saya tidak ingin

membuat orang yang saya cintai bersedih hati.  Setelah

pertarungan pikiran dan perasaan itu, saya perlahan-lahan menurunkan

tangan saya yang sedari tadi sudah bersiap-siap untuk membanting

blackberry itu. Dini hari itu, saya tersadar kembali bahwa memang cinta

itu memiliki pengaruh yang sedemikian hebatnya kepada jiwa kita.

Cintalah yang menjadikan hati kita lembut. Cintalah yang menjadikan hati

kita kuat. Cintalah yang menjadikan semangat kita melambung tinggi. Dan

cintalah yang bisa mendorong kita

untuk melakukan hal terbaik dalam hidup kita.

Saya

menoleh ke arah istri saya yang sedang tertidur pulas. Wajahnya yang

teduh memancarkan kedamaian. Oh, beruntung saya tidak jadi merusak benda

kesayangannya. Saya mendekatinya. Lalu mengecup keningnya sambil

berbisik 'I Love You'.

Saya

memandang blackberry itu. Memikirkan apa yang harus saya lakukan untuk

menghentikan bunyinya. Akhirnya saya memutuskan untuk meletakkannya di

luar kamar. Namun, suaranya yang melengking tinggi itu tidak juga

menjauh dari telinga saya. Kemudian, saya meletakkannya di dalan freezer

lemari es di dapur kami. Sejak saat itu, tidak ada lagi bunyi alarmnya.

Sejak saat itu saya mengetahui bahwa cara paling efektif untuk

membungkam blackberry adalah memasukkannya ke dalam freezer!

Tetapi

kewarasan akal saya mengingatkan jika blackberry itu bisa rusak. Walah,

terbayang betapa sedihnya istri tercinta saya besok pagi. Lalu saya

melompat berlari ke freezer itu lagi dan segera mengeluarkan blackberry

milik istri saya. Segera saya singkirkan bunga-bunga es yang sudah mulai

menyelimutinya. Duh, blackberry istri saya kedinginan. Saya memeluknya,

hingga bisa berbunyi seperti tadi. Saya mencintai istri saya yang

sangat mencintai blackberrynya. Akhirnya, saya membawa blackberry itu ke

dalam kamar kami, lalu saya menyelimutinya dengan selimut tebal kami.

Semoga dia tidak kedinginan lagi.

Esoknya

pagi-pagi sekali, istri saya bertanya;"Yah, kamu lihat enggak; dimana

blackberry-ku?" Tiba-tiba saja badan saya terserang demam panas dan

dingin.

"Emmmh, ada di.. di dalam selimut kita." Rada tengsin juga mengatakannya.

Dia berlari membuka selimut itu. "Kenapa blackberry-ku ada dalam selimut ini?" katanya.

Saya mengatakan kepadanya; "Sayangku, saya menyelimuti blackberry-mu, karena saya sangat mencintai kamu……."

Sungguh

tidak saya duga jika ternyata istri saya menerjemahkan kata-kata saya

itu sebagai sebuah rayuan. So sweeeeet….. Apa lagi sudah selama

berhari-hari kami tidak bersama. Maka terjadilah apa yang kemudian

terjadi. Sampai-sampai saya lupa memberitahukan kepadanya, bahwa

blackberry kesayangannya itu pandai bermain ice skating di freezer kami.

Blackberry itu boleh saja kedinginan. Namun cinta kami harus tetap

hangat. I love you, honey.

Mari Berbagi Semangat!

Dadang Kadarusman
Natural Intelligence Contemplator
www.dadangkadarusman.com

 Catatan Kaki:
Ketika kita mencintai seseorang dengan setulus hati, rasa perih yang timbul karenanya menjadi tidak bermakna sama sekali.

**SURYATI**
Gd. Pascasarjana FEUI
Pascasarjana Ilmu Ekonomi Lt. 2
Kampus UI
Depok


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment