Thursday, May 19, 2011

[Milis_Iqra] berita militer

TNI Musnahkan Patok Malaysia yang Dipasang di Wilayah RI

(Foto: Cakgapur)

10 Mei 2011, Pontianak (ANTARA News): Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai, Kolonel Inftri Toto Rinanto Sudjiman menyatakan, pihaknya telah memusnahkan dua patok ilegal yang bertanda Juru Ukur Pemetaan Malaysia (JUP) karena masuk wilayah Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang sekitar 250 meter sehingga merugikan Indonesia.

"Atas penemuan itu sudah kami koordinasikan dengan aparat keamanan Malaysia dan mereka menyatakan dua patok itu ilegal sehingga langsung kami musnahkan," kata Totok Rinanto Sudjiman seusai menghadiri dengar pendapat dengan Gubernur Lemhanas di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar di Pontianak, Selasa.

Ia menduga, patok ilegal itu sengaja dibuat oleh warga negara tetangga itu, dengan tujuan untuk memperluas lahan pertanian mereka.

Danrem 121/ABW menyatakan, penemuan dua patok ilegal di sekitar Desa Sepidak, Kecamatan Jagoi Babang pada 21 April 2011 oleh masyarakat yang kemudian ditindak lanjuti dengan laporan camat ke Korem 121/ABW.

"Hingga saat ini permasalahan itu telah selesai. Untuk sementara kami belum menerima adanya kasus pergeseran patok tapal batas di tempat-tempat lain," ujar Totok.

Sementara itu, Camat Jagoi Babang Antonius Ale membenarkan, pihaknya bersama masyarakat telah menindaklanjuti temuan pergeseran patok tapal batas ke TNI.

Patok tapal batas ilegal itu ditemukan di rukun tetangga Sentabang, Dusun Kimdal, Desa Sepidak, Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang yang berbatasan dengan Kampung Sitas, Distrik Bauk (setingkat kecamatan) Malaysia.

"Patok itu sengaja dibuat warga negara tetangga itu, kemudian lahan sekitar 250 meter yang masuk Indonesia itu digunakan untuk pertanian," ujarnya.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya menyesalkan, tindakan warga negara tetangga tersebut yang bisa merugikan Indonesia.

"Modus seperti itu sudah sering terjadi dengan tujuan mengambil hasil bumi seperti kayu dan menanami dengan perkebunan, seperti sawit," katanya.

Apalagi menurut Wagub Kalbar sebagian besar kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia adalah hutan lindung sehingga sangat rentan terjadinya pergeseran patok tapal batas dengan tujuan untuk aktivitas ilegal logging atau pembalakan hutan secara liar.

Panjang perbatasan darat antara Indonesia - Malaysia di Kalimantan mencapai 2.004 kilometer, terdiri dari Kalbar 857 kilometer dan Kalimantan Timur 1.147 kilometer.

Indonesia Akan Dapat 1 Prototype Pesawat KF-X

Kerjasama Pertahanan ASEAN Wujudkan Kemajuan Bersama

KSAU : Kekuatan TNI AU Bertambah di Tahun 2012

MoU Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Korea di Tandatangani Hari ini

Kapal Perang Indonesia Ikuti IMDEX ASIA 2011


Changi Naval Base, Singapore

SINGAPORE - Sekitar 20 kapal perang dari seluruh dunia, termasuk frigate stealth terbaru, korvet dan kapal perusak, telah tiba di Singapura untuk pameran bertema IMDEX Asia 2011 yang dimulai hari rabu ini (18/5) hingga Jumat (20/5) di Changi Exhibition Centre.

Kapal perang dari beberapa negara yang ikut berpartisipasi seperti Australia, Perancis, India, Indonesia, Republik Korea, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat berlabuh di Changi Naval Base selama tiga hari.

Jimmy Lau, Managing Director "Experia Events" penyelenggara IMDEX Asia, mengatakan event ini penting dan strategis untuk kawasan Asia terutama bagi industri pertahanan maritim untuk membangun kemitraan baru dan memperkuat yang sudah ada. Dia mengatakan:; Dukungan yang kuat dari negara-negara mitra dan perwakilan industri adalah bukti keberhasilan dan reputasi.

IMDEX Asia 2011 akan menjadi tuan rumah lebih dari 70 delegasi VIP dari 42 negara dengan lebih dari 160 perusahaan yang ikut serta, serta Angkatan Laut dan Coast Guard dari 40 negara.

Berikut beberapa kapal perang yang hadir di acara IMDEX Asia 2011 :
Australia : HMAS Ballarat (FFH155) ANZAC class Frigate
France : FNS Vendémiaire (F734) Floreal class Frigate, FNS Mistral (L9013) Mistral class LPH
India (Navy) : INS Delhi (D61) Delhi class Destroyer, INS Kirch (P62) Kora class Corvette
Indonesia : KRI Diponegoro (365) Sigma class Corvette, KRI Banda Aceh (593) Makassar class LPD
Republic of Korea : ROKS Choi Young (DDH-981) Chungmugong Yi Sun-sin class Destroyer
Malaysia : KD Kelantan (FFL-175) Kedah class NGPV
New Zealand : HMNZS Te Mana (F111) ANZAC class Frigate
Russia : Admiral Panteleyev (DDG-548) – Udaloy class Destroyer
• Singapore : RSS Stalwart (72) Formidable class Frigate, RSS Endurance (207) Endurance class LST, RSS Justice (85) Fearless class Patrol Vessel, RSS Bedok (M105) Bedok class MCMV, MV Swift Rescue Submarine Support Vessel, PCG Coastal Patrol Cutter
Thailand : HTMS Rattanakosin (FSG-441) – Rattanakosin class Corvette
UK : HMS Richmond (F239) Type 23 class Frigate + Augusta Westland
Merlin Helicopter
USA : USS McCampbell (DDG 85) Arleigh Burke class Destroyer

 

Legal Disclaimer: The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message

No comments:

Post a Comment