Wednesday, July 29, 2009

[Milis_Iqra] Fwd: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aduh, Mahasiswi Ramai-ramai Jadi Istri Simpanan

Apakah fenomena seperti dibawah ini bisa di kategorikan ma'af
"Simpanan Syariah", jika mahasiswinya pun sudah diizinkan oleh orang
tuanya..?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/28/ 0918136/Aduh.
.Mahasiswi. Ramai-ramai. Jadi.Istri. Simpanan

BOJONEGORO, KOMPAS.com — Sejumlah mahasiswi di Bojonegoro dan Tuban
ditengarai menjadi istri simpanan tanpa adanya ikatan perkawinan yang
sah. Sebagian besar praktik itu dilakukan ketika mereka masih duduk di
bangku kuliah dan berakhir setelah yang bersangkutan meraih sarjana.

Alasan para mahasiswi itu bermacam-macam. Namun, alasan yang paling
dominan adalah untuk membiayai kuliah. Dengan menjadi istri simpanan
atau semacam istri kontrak, mereka mendapat biaya hidup secara tetap
setiap bulan dari sang suami.

"Secara agama kami tidak melanggar. Kami kawin siri," tutur seorang
mahasiswi ketika ditemui Surya beberapa saat setelah keluar dari
sebuah kampus perguruan tinggi di Bojonegoro, pekan lalu.

Wanita yang menolak disebut jati dirinya itu mengakui, dia dengan
suaminya nikah siri di depan oknum petugas Departemen Agama setempat.
Ia terus terang tidak mengharapkan perkawinan secara sah sesuai
undang-undang perkawinan karena ia tahu suaminya sudah berkeluarga.

Di tempat terpisah, seorang lelaki berusia 45 tahun bersedia bercerita
panjang lebar tentang hubungan yang dijalaninya dengan seorang
mahasiswi yang sedang kuliah di Bojonegoro. "Dia istri muda saya.
Namun, hanya sebatas nikah siri," ujar pengusaha pertambangan ini
sambil mewanti-wanti agar namanya tak dikorankan karena khawatir istri
pertamanya yang sah tahu tentang hal ini.

Menurut bapak tiga anak ini, pertama kali ia bertemu dengan si
mahasiswi tersebut sekitar satu tahun lalu. Ketika itu, ia dikenalkan
salah seorang temannya dari Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, yang
belakangan diketahui juga punya istri simpanan yang masih kuliah.

"Saat pertama dikenalkan, saya sama sekali tidak mengira kalau wanita
yang dibawa teman saya itu adalah istri mudanya. Saya pikir itu anak
buahnya," kisahnya.

Berawal dari pertemuan tersebut, ia dapat cerita banyak dari sang
teman tersebut, termasuk wanita yang baru dikenalkan kepadanya juga
mengaku siap untuk ikut menjalani hubungan dengannya seperti yang
sedang dilakoni oleh temannya itu. "Karena syaratnya tidak terlalu
berat, saya akhirnya bersedia," lanjutnya.

Ia menceritakan, sejak awal mereka sudah berkomitmen bahwa harus
menikah siri terlebih dulu sebelum berhubungan layaknya suami-istri.
Hal itu lantaran si wanita tidak mau hubungan yang mereka lakukan
menjadi sebuah perzinaan. Atau gampanganya, mereka ingin hubungan
suami-istri itu tidak melanggar agama.

Selanjutnya, si lelaki berkewajiban memberi nafkah berupa biaya hidup
sehari-hari selama sang wanita menjalani masa kuliah dan membayar
semua biaya kuliah yang dibutuhkan si wanita. Adapun pertemuan mereka
disepakati dua sampai tiga kali dalam seminggu. Itu pun dilakukan di
hotel yang biayanya juga ditanggung sang suami.

Sejak awal berhubungan, mereka sudah berkomitmen tidak ada ikatan yang
abadi dalam hubungan ini. Si wanita rela meski lelakinya sudah
beristri dengan syarat setelah masa kuliahnya lulus, hubungan terputus
dengan sendirinya. Atau jika memang sudah tidak ada kecocokan, mereka
bisa cerai sewaktu-waktu.

"Dia kan ingin meniti karier untuk masa depannya. Jadi, saya juga
bersedia menjalankan perjanjian itu. Yang penting, istri dan keluarga
saya tidak tahu tentang semua ini," ungkap lelaki asli kelahiran Tuban
ini.

Sejak saat itu, mereka berdua sudah menjalani hari-hari sebagaimana
yang disepakati. Setelah melaksanakan akad nikah secara agama yang
disaksikan salah satu oknum dari Depag Bojonegoro di dalam sebuah
hotel, keduanya menjalani hidup sebagai suami istri terselubung.

Dalam menjalani hubungan pun mereka sepakat tidak mengganggu jam
kuliah atau jam kerja si lelaki. Selain berhubungan rutin di hotel,
saat masa liburan juga biasanya diselingi dengan rekreasi ke luar
kota.

Banyak istri

Seorang lelaki lainnya, sebut saja Fadli, berusia sekitar 40 tahun,
mengaku saat ini memiliki dua istri simpanan yang masih kuliah di
Bojonegoro. Anehnya, keduanya tidak saling mengenal. "Saat ini saya
punya dua istri (mahasiswi simpanan). Dua-duanya masih kuliah di
perguruan tinggi swasta," ujar Fadli sembari menenggak secangkir kopi.

Dua mahasiswi itu, akunya, yang satu dinikahinya secara siri sekitar
satu tahun lalu dan satunya lagi baru beberapa bulan belakangan.
Namun, keduanya tidak tahu satu dengan lainnya. "Mereka tahu kalau
saya sudah punya istri dan anak. Namun, memang seperti itu, para
mahasiswi itu mau saja yang penting dinikahi secara siri dan diberi
biaya hibup setiap bulan," ujarnya.

Dikisahkannya, saat itu ia menikahi sang mahasiswi di sebuah hotel
dengan mengundang seorang oknum petugas dari Depag. Dalam pernikahan
tanpa selembar pun surat sebagai legalitas tersebut, ia memberikan
mahar Rp 300.000 sesuai permintaan sang istri. Adapun petugas tadi
juga diberi sejumlah uang sesuai kesepakatan.

"Setiap bulan saya memberi jatah uang Rp 750.000 untuk biaya kos dan
kebutuhan sehari-hari kepada istri saya. Selain itu, saat dia butuh
bayar uang kuliah saya harus menyiapkannya, " ungkapnya.

Fadli mengaku sudah lima tahun lebih memiliki istri simpanan mahasiswi
di Bojonegoro dan kalau dihitung, jumlahnya sudah mencapai 15 orang.
"Dua istri simpanan saya saat ini adalah yang ke-14 dan ke-15. Itu
terlepas dengan istri saya yang sah di rumah. Namun, jumlah itu tidak
secara bersamaan. Ada yang putus karena memang sudah lulus kuliah dan
ada yang minta cerai karena memang sudah merasa tidak cocok lagi,"
ujarnya.

Siapa saja mahasiswi yang rela dijadikan istri simpanan tersebut?
Fadli dan beberapa temannya sepakat tidak menyebutkan identitas
mereka. Hanya, dikatakan bahwa para mahasiswi yang rela menjalani
hubungan semacam ini sebagian besar adalah mereka yang berasal dari
keluarga pas-pasan. Karena punya cita-cita tinggi dan harus lulus
kuliah, mereka memilih jalan ini dengan pertimbangan, tidak melakukan
perzinaan, tapi tetap bisa menyelesaikan kuliahnya.

Praktik kawin kontrak juga banyak terjadi di Tuban. Bahkan, selama
satu tahun terakhir ada tiga mahasiswi yang berani secara
terang-terangan mengakui dan menceritakan semua kisahnya kepada
Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR), sebuah lembaga swadaya masyarakat
perempuan yang bermarkas di Kota Tuban.

Menurut Direktur KPR Nunuk Fauziah, pihaknya sudah banyak mendengar
kabar tentang keberadaan para mahasiswi yang rela menjadi istri
simpanan untuk membiayai hidup dan kuliahnya. "Kalau secara resmi baru
ada tiga mahasiswi yang mau terbuka soal itu kepada kami. Namun, dari
penelusuran dan pengamatan kami di sejumlah kampus, banyak sekali
mahasiswi yang terjebak pada praktik seperti itu," kata Nunuk.
"Bahkan, banyak juga yang hanya menjadi wanita simpanan, tanpa ikatan
nikah siri," lanjutnya.

Para mahasiswi tersebut, kata dia, adalah mereka yang kehidupannya
pas-pasan. Selain kebutuhan yang terus menekan, mereka ini juga
kebanyakan terkena dampak pergaulan lingkungan sekitar. "Yang sempat
curhat kepada kami, dia mengaku menyesal karena baru saja diputuskan
atau ditinggalkan oleh pasangannya. Dia meminta pertimbangan bagaimana
langkah yang harus ditempuh menghadapi kondisi semacam ini,"
ungkapnya.

Diceritakan pula, ada beberapa dari para mahasiswi itu yang sampai
hamil kemudian ditinggalkan begitu saja oleh lelakinya. Sebagian besar
yang telah ditinggalkan oleh pasangannya kemudian nekat mencari uang
dengan cara tidak benar, seperti menjadi wanita panggilan.

Karena itu, kata Nunuk, pihaknya selalu memberi masukan kepada para
mahasiswi yang terjebak dalam dunia ini untuk segera mengubah pola
hidup dan meminta pertanggungjawaban secara resmi kepada lelakinya.
Alasannya, kalau hanya dengan hubungan nikah siri mereka tidak akan
punya hak apa-apa, termasuk ketika ditinggalkan, mereka tidak bisa
menuntut sama sekali. st30

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment