Kebetulan, Rizal kembali mengangkat masalah keotentikan naskah kitab sucinya ...
---------- Forwarded message ----------
From: Armansyah ( GMAIL ) <armansyah.skom@gmail.com>
Date: 2007/5/15
Subject: Dialog Islam-Kristen b : Arman - Lingga (Tentang Keselamatan) -Lanjutan
To: Milis_Iqra@googlegroups.com
From: Armansyah ( GMAIL ) <armansyah.skom@gmail.com>
Date: 2007/5/15
Subject: Dialog Islam-Kristen b : Arman - Lingga (Tentang Keselamatan) -Lanjutan
To: Milis_Iqra@googlegroups.com
Lanjutan ...
----- Original Message -----
From: "rizal lingga" <nyomet123@yahoo.com>
To: Milis_Iqra
Sent: Friday, April 27, 2007 8:39 PM
Subject: TENTANG KESELAMATAN MENURUT ISLAM DAN KRISTEN_Balasan atas tulisan 12 Februari 2007. Comments about Misquoting Jesus.
Rizal :
> Menanggapi Evans saya katakan bahwa perbedaan2 itu ternyata bukanlah hal2 prinsipil doktriner dalam kekristenan. Mengenai tambahan pada Markus bagian
> akhir adalah karena didalam kenyataan memang orang-orang Kristen mengalami tanda-tanda ajaib ketika memberitakan Injil, namun hal ini tidak ditulis pada
> naskah Injil Markus yang lebih awal. Namun para uskup membiarkan bagian ini dimasukkan adalah karena mereka mengetahui didalam kenyataan bahwa apa yang dikatakan oleh bagian yang ditambahkan itu benar adanya. Sesuai dengan harmoni Injil secara keseluruhan. Mengenai tambahan pada Injil Yohanes itu hanya
> tambahan pada suatu cerita yang menarik dimana Yesus mengampuni seorang perempuan yang tertangkap basah berzinah. Moral ceritanya adalah bahwa Yesus
> mengampuni orang berdosa, dan itu sesuai dengan moral injil secara keseluruhan, makanya para uskup memasukkan bagian yang ditambahkan belakangan ini
> kedalam injil Yohanes.
> Menanggapi Evans saya katakan bahwa perbedaan2 itu ternyata bukanlah hal2 prinsipil doktriner dalam kekristenan. Mengenai tambahan pada Markus bagian
> akhir adalah karena didalam kenyataan memang orang-orang Kristen mengalami tanda-tanda ajaib ketika memberitakan Injil, namun hal ini tidak ditulis pada
> naskah Injil Markus yang lebih awal. Namun para uskup membiarkan bagian ini dimasukkan adalah karena mereka mengetahui didalam kenyataan bahwa apa yang dikatakan oleh bagian yang ditambahkan itu benar adanya. Sesuai dengan harmoni Injil secara keseluruhan. Mengenai tambahan pada Injil Yohanes itu hanya
> tambahan pada suatu cerita yang menarik dimana Yesus mengampuni seorang perempuan yang tertangkap basah berzinah. Moral ceritanya adalah bahwa Yesus
> mengampuni orang berdosa, dan itu sesuai dengan moral injil secara keseluruhan, makanya para uskup memasukkan bagian yang ditambahkan belakangan ini
> kedalam injil Yohanes.
Tanggapan Arman : Mungkin saya sangat tidak sepakat dengan hal ini, Lingga.Argumen anda tentang pengalaman ajaib dari para pemberita ajaran kristen untuk membenarkan tindakan para uskup x memasukkan 12 ayat terakhir dari buku Markus merupakan hal yang terlalu dibuat-buat dan tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Kenapa saya katakan demikian ? ; Mari kita buka kitab Wahyu pasal 22 ayat 18 dan 19 :Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.Harus anda ingat bahwa penambahan ini dilakukan pada masa-masa setelah kanonisasi perjanjian Baru dilakukan, yang artinya setelah dengan pasti para uskup di Nicea yang menurut istilah anda sebelumnya telah melakukan seleksi yang ketat diantara naskah-naskah yang ada dan beredar dimasyarakat kala itu, termasuk didalamnya kitab Wahyu diatas. ; Jadi secara ilmiah, argumen anda tidak bisa diterima karena melawan ketetapan dari hukum nicea itu sendiri bahkan lebih jauh berlawanan langsung dengan ayat-ayat Bible yang dianggap "wahyu Tuhan yang tidak mungkin salah".Point kedua, sejujurnya, dunia kristen sendiri memang tidak pernah tahu, uskup x mana yang memasukkan 12 ayat terakhir kedalam naskah Markus itu, bukan ? apa motivasinya ? kapan ke-12 ayat itu dimasukkan kedalam naskah Markus ? jelas, apapun alasannya, orang itu telah melanggar isi dari kitab Wahyu diatas., dan karenanya pula maka seperti yang diperlihatkan oleh Bart D. Ehrman sendiri dalam halaman ke-34 buku Misquoting Jesusnya, bagaimana dalam kodek Vatikanus (yaitu kodeks tertua perjanjian baru) ditemukan makian seorang penyalin dicatatan pinggir antara kolom pertama dan kolom kedua terhadap pengubahan yang dilakukan oleh sipenyalin naskah tersebut, isi dari cacian itu : " Dasar Bodoh dan Pembohong, biarkan naskah ini seperti aslinya, jangan diubah-ubah! "Bagaimanapun pada akhirnya, bentuk pengubahan (penambahan) yang terjadi dalam naskah Markus, sekecil apapun, bagaimanapun bentuknya, adalah perbuatan yang menganggap wahyu Tuhan tidak sempurna di-ilhamkan dan jadi satu kecacatan kepada orang-orang kristen awal yang terlibat dalam kanonisasi kitab Perjanjian Baru tersebut.Kalau sudah seperti ini, maka dimana lagi pembenaran anda bisa dibenarkan Lingga ? Kalau sudah seperti ini, bagaimana lagi anda akan mendustakan ayat al-Qur'an yang mengecam dan dengan berani mengatakan bahwa kitab-kitab sebelumnya memang telah mengalami distorsi ? Jujurlah kepada diri sendiri, itu saja yang saya minta kepada anda untuk bersikap Lingga.Lepas dari persoalan naskah Markus diatas, seperti yang juga pernah dan sering saya ajukan di Milis_Iqra ini (dan belum pernah dijawab oleh siapapun), bahwa distorsi yang ada pada naskah-naskah perjanjian Baru itu sendiri bahkan masih terjadi dimasa kita sekarang dan anda semua bisa serta punya kemampuan untuk melakukan cek dan ricek sendiri kepada sumber aslinya. Masih dalam naskah Markus, tapi kali ini pasal 9 ayat 29, dan saya persilahkan anda membuktikan sendiri dengan mendownload sumber saya ini ke www.e-sword.net dengan modul seperti terlampir.
(ASV) And he said unto them, This kind can come out by nothing, save by prayer.
(DRB) And he said to them: This kind can go out by nothing, but by prayer and fasting.
(ITB) Jawab-nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
(DRB) And he said to them: This kind can go out by nothing, but by prayer and fasting.
(ITB) Jawab-nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
(KJV+) And2532 he said2036 unto them,846 This5124 kind1085 can1410 come forth1831 by1722 nothing,3762 but1508 by1722 prayer4335 and2532 fasting.3521
(KJVA) And he said unto them, This kind can come forth by nothing, but by prayer and fasting.
(SVD) فَقَالَ لَهُمْ: «هَذَا الْجِنْسُ لاَ يُمْكِنُ أَنْ يَخْرُجَ بِشَيْءٍ إلاَّ بِالصَّلاَةِ وَالصَّوْمِ».
(The Scriptures '98) And He said to them, "It is impossible for this kind to come out except through prayer and fasting."
Tampak disana, beberapa terjemahan menyebutkan berdoa saja (prayer) tetapi dibeberapa terjemahan lain ada penambahan prayer and fasting atau berdoa dan berpuasa atau dalam kitab berbahasa Arabnya ditulis "Bissholati Wassaumi".; Perbedaan ini pasti salah satunya ada yang dikurangi atau salah satunya pasti ada yang ditambahkan !!!
Saya tanya : Apa jawab anda Lingga ?
Moral ? Apakah orang yang dengan berani menambah, merubah atau mengurangi firman Tuhan, adalah orang yang bermoral baik ? bisakah diterima alasan moral kepada orang yang secara tidak langsung menyatakan Tuhan telah tidak lengkap menginspirasikan firman-Nya untuk dikanonisasi orang-orang pilihan-Nya di Nicea sehingga dia merasa lebih baik dari Tuhan dengan cara menambal kekurangan Tuhan ?
Rizal :
Nah, kutak katik Ehrman adalah dalam mencari-cari ayat2 yang seperti ini di PB. Namun Ehrman tidak berhasil menemukan ajaran2 Kristen yang penting yang
> berbeda dalam varian2 ini. Demikian kata Evans. Intinya, baik Bart Ehrman dan anda tidak memahami apa kriteria para uskup di Nicea itu untuk menetapkan
> suatu naskah masuk kanon kitab suci Kristen. Jadi Bart telah berpikir sendiri dan mengambil keputusan sendiri atas variasi2 naskah itu tanpa menghiraukan kriteria konsili Nicea. Namun ternyata tidak semua sarjana mengambil kesimpulan yang sama dengan dia. Ada juga sarjana yang tak kalah ahlinya dari Bart seperti Craig Evans yang tidak berkesimpulan sama dengannya dan akhirnya mengkritik Bart karena kesimpulannya tersebut. Dan anda tahu bahwa dalam dunia teologia Kristen > kritik mengkritik tulisan sesama teolog sudah merupakan hal yang lumrah. Namun ada saja orang yang berusaha meraup uang dengan mempublikasikan tulisannya> yang dianggap menghebohkan dan akan mengguncangkan kekristenan. Tapi itu hanya iklan dari para penerbit buku sensasional tersebut. Toh mayoritas umat Kristen> bersikap "anjing menggonggong kafilah tetap berlalu" terhadap buku2 seperti ini. Tidak ada kegemparan buat yang tahu masalah. Biasa saja. Hanya debat teologis,
> tak lebih dari itu.
> berbeda dalam varian2 ini. Demikian kata Evans. Intinya, baik Bart Ehrman dan anda tidak memahami apa kriteria para uskup di Nicea itu untuk menetapkan
> suatu naskah masuk kanon kitab suci Kristen. Jadi Bart telah berpikir sendiri dan mengambil keputusan sendiri atas variasi2 naskah itu tanpa menghiraukan kriteria konsili Nicea. Namun ternyata tidak semua sarjana mengambil kesimpulan yang sama dengan dia. Ada juga sarjana yang tak kalah ahlinya dari Bart seperti Craig Evans yang tidak berkesimpulan sama dengannya dan akhirnya mengkritik Bart karena kesimpulannya tersebut. Dan anda tahu bahwa dalam dunia teologia Kristen > kritik mengkritik tulisan sesama teolog sudah merupakan hal yang lumrah. Namun ada saja orang yang berusaha meraup uang dengan mempublikasikan tulisannya> yang dianggap menghebohkan dan akan mengguncangkan kekristenan. Tapi itu hanya iklan dari para penerbit buku sensasional tersebut. Toh mayoritas umat Kristen> bersikap "anjing menggonggong kafilah tetap berlalu" terhadap buku2 seperti ini. Tidak ada kegemparan buat yang tahu masalah. Biasa saja. Hanya debat teologis,
> tak lebih dari itu.
Tanggapan Arman : Jika anda mengatakan bahwa saya tidak tahu apa kriteria kanonisasi kitab suci anda di Nicea, mungkin benar, sebab memang saya tidak mendalami khusus tentang sejarah dan naskah-naskah kuno perjanjian baru. Namun jika ini anda lekatkan kepada Bart D. Ehrman yang notabene sebagai seorang Profesor dengan jam terbangnya dibidang naskah-naskah dan sejarah perjanjian baru jauh lebih baik dari saya dan bahkan juga anda .... maka ini saya katakan sesuatu yang terlalu mengada-ada., Judge ini dibuat sebagai wujud ketakutan akan serangan-serangan frontal terhadap doktrin kekristenan yang sudah baku dan di-imani oleh sebagian besar penduduk dunia, Lingga.;
Tentang ada perbedaan antara sarjana A dan sarjana B, adalah hal yang wajar-wajar saja, tinggal lagi kitanya saja harus pandai melihat, mana sarjana yang masih kuat di-ikat oleh doktrin yang dengannya semua pemahamannya tidak lebih dari sekedar pembenaran atas doktrin dan mana sarjana yang memang pandangannya benar-benar kritis terhadap doktrin.Saya pribadi memiliki kritik untuk beberapa kesimpulan Bart terhadap buku beliau Misquoting Jesus dan James D. Tabor dengan bukunya Dinasti Yesus, namun kritik saya untuk Bart lepas dari unsur dogma yang ada sementara terhadap Tabor, kritik saya berkaitan dengan perbandingan bukti-bukti lain dari fakta sejarah yang ada seputar klaim Yesus sebagai anak biologis dari Yusuf dan Maria dengan membuang kemungkinan terjadinya proses kehamilan yang dalam dunia kedokteran modern disebut sebagai Partheno-genesis, lalu tentang asumsinya bahwa Yesus pasti mati dalam penyaliban itu dengan mengabaikan naskah-naskah kuno (yang juga sudah diuji karbon) tentang keberadaan atau pengembaraan Yesus dibeberapa tempat (termasuk Himalaya) pasca kejadian di Golgotta sementara sesuai ilmu kedokteran juga bahwa orang yang masih mengeluarkan air dan darah seperti kasus Yesus ketika ditikam oleh tentara Romawi, adalah orang yang masih dalam keadaan hidup. Dan beberapa kritik lainnya lagi yang murni tidak bersangkut paut dengan doktrin Islam.
Rizal : Akhirnya toh tergantung juga kepada sang pembaca, yang mana yang dipilih? Dan tentu saja orang akan memilih yang cocok dengan keyakinannya sendiri. Dengan lain perkataan suatu buku akan dipakai untuk membenarkan pandangannya tersebut.
Tanggapan Arman : Dan sebagai seorang yang selalu mengedepankan sisi rasionalitas dalam hidup dan kehidupan (termasuk beragama), maka saya lebih memilih untuk memilih hal yang bisa saya terima secara logis dan berdasar fakta, Lingga., Sulit bagi saya untuk menerima pemahaman tritunggal yang memang secara historis tidak pernah diajarkan oleh Yesus maupun tokoh-tokoh Nabi Israel yang lain sebelumnya., Dan saya tetap memahami Allah sebagaimana Abraham memahami-Nya, sebagaimana Musa, Harun, Yahya, Isa dan Muhammad memahami-Nya. Buat saya pemahaman yang diajarkan mereka tentang monotheistis ilahiah secara historis, jauh lebih sederhana dan bisa saya terima dengan akal saya yang hidup dijaman modern ini.
Lingga : Anda keliru jika mengatakan Alkitab Vulgata adalah manuskrip asli. Vulgata ditulis dalam bahasa Latin tahun 400 dan merupakan Alkitab resmi gereja Katolik
> Roma. Terpisah dari Vulgata naskah Masoretic ditulis tahun 500. Baik Vulgata dan Masoretic mendasarkan tulisannya dari Ancient Copies. Ancient Copies ini
> dari antara lain Codex Alexandrius tahun 450, Codex Sinaiticus tahun 400 yang sekalipun merupakan koleksi yang tidak selengkap Vulgata, tapi merupakah manuskrip
> terpisah darinya. Dan beberapa code-codex lainnya seperti Vaticanus, Beza, dan Ephraemi. Codex-codex inipun mendasarkan tulisannya atas naskah yang lebih
> kuno lagi yang sekarang diberi kode dengan nomor-nomor kode tertentu demi klasifikasinya. Papirus-papirus yang telah dikodifikasi ini sebagian besar sekarang
> sudah tidak lengkap dan hilang. Namun beberapa Codex sudah sempat menyalin agak lengkap sebelum papirus-papirus ini hilang atau rusak. Intinya, seluruh alkitab dengan lengkap sudah tertulis pada gabungan seluruh codexs ini.Dan ingat, Vulgata berbahasa Latin, dan codexs dan kumpulan papirus itu berbahasa Yunani.
> Roma. Terpisah dari Vulgata naskah Masoretic ditulis tahun 500. Baik Vulgata dan Masoretic mendasarkan tulisannya dari Ancient Copies. Ancient Copies ini
> dari antara lain Codex Alexandrius tahun 450, Codex Sinaiticus tahun 400 yang sekalipun merupakan koleksi yang tidak selengkap Vulgata, tapi merupakah manuskrip
> terpisah darinya. Dan beberapa code-codex lainnya seperti Vaticanus, Beza, dan Ephraemi. Codex-codex inipun mendasarkan tulisannya atas naskah yang lebih
> kuno lagi yang sekarang diberi kode dengan nomor-nomor kode tertentu demi klasifikasinya. Papirus-papirus yang telah dikodifikasi ini sebagian besar sekarang
> sudah tidak lengkap dan hilang. Namun beberapa Codex sudah sempat menyalin agak lengkap sebelum papirus-papirus ini hilang atau rusak. Intinya, seluruh alkitab dengan lengkap sudah tertulis pada gabungan seluruh codexs ini.Dan ingat, Vulgata berbahasa Latin, dan codexs dan kumpulan papirus itu berbahasa Yunani.
Tanggapan Arman : Sebentar Lingga., Saya tahu bahwa Vulgata bukan merupakan manuskrip asli, tetapi tampaknya anda salah paham terhadap apa yang saya maksudkan ketika mengatakan : "hal yang sama juga terjadi pada kasus 1 Yohanes pasal 5 ayat 7 sampai 8 yang menceritakan secara vulgar mengenai Tritunggal pada dasarnya tidak memiliki rujukan dari manuskrip aslinya berbahasa Vulgata Latin yang menjadi acuan penterjemahan." ; Asli disana, seperti juga diungkapkan oleh Bart (lihat Misquoting Jesus halaman 114-115) adalah Vulgata sebagai sumber penterjemahan yang menjadi pedoman dari Paus Damasus dan Bible edisi Stephanus (T.R) yang dirujuk oleh Yerome.
Kita tahu bahwa kekacauan naskah-naskah perjanjian baru dalam bahasa latin ini juga yang membuat Paus Damasus menugaskan Yerome untuk membuat terjemahan standar dengan membandingkan sejumlah besar naskah perjanjian baru (baik bahasa latin maupun yunani) , dan Yerome sendiri berkata bahwa proses penulisan dan penelitian yang dilakukannya berdasarkan aturan kritik yang sangat ketat dan ia berkesimpulan bahwa salinan-salinan naskah yang banyak tersebar dalam bahasa latin dan yunani, bermutu sangat rendah sehingga memerlukan pengubahan ( Misquoting Jesus halaman 109 ).
Hormat saya.,
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment