From: BAMBANG PURNOMO <wedarpur@yahoo.com>
Date: 2009/7/24
Subject: [eramuslim] Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah
To: eramuslim@yahoogroups.com, dzikrullah owner <dzikrullah-owner@yahoogroups.com>
Rabu, 22/07/2009 15:12 WIB
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah
Djoko Suud Sukahar - detikNews
Jakarta - Bom meledak. Sembilan tewas, puluhan luka-luka. Korbannya
memang tidak sebanyak bom Bali . Bom JW
Marriot & Ritz-Carlton Jakarta itu juga tidak menimbulkan histeria massal.
Itu karena kita mulai 'terbiasa' dengan 'jebles jedur'
macam ini. Hanya yang tidak habis pikir, alasan bom itu diledakkan.
Di Palestina pernah tercatat bomber yang mensejarah. Dia perempuan yang sangat
luar biasa. Selain alasan jihad, secara manusiawi ada rasionalisasi terhadap
tindakan harakiri itu. Perbuatan itu, sesadis dan sebarbar apapun masih
menyisakan respek. Tapi bom kali ini?
Nama perempuan istimewa itu adalah Salahiyah. Dia muslimah. Cantik dan taat
beribadah. Dia tinggal di kamp pengungsi di Jalur
Gaza . Hidup miskin dan tertekan tidak
membuatnya menyerah. Dia lawan karena yakin kehidupan indah ada di kehidupan
berikutnya.
Anak-anaknya masih kecil. Mereka tidak kolokan. Itu karena sadar di kamp bukan
hanya mereka yang susah. Semua tetangga dan kaumnya juga sama.
Israel yang
represif dan 'berencana' melakukan genosida membuat bangsa
Palestina harus terus-menerus terlilit bencana.
Salahiyah sangat tegar. Ketegarannya sudah sampai pada tahap nihilis. Tidak
beda hidup dan mati. Tidak berjarak duka atau bahagia. Hatinya disemaikan
taburan syukur. Dan was-was dianggapnya sebagai ujian menuju kesabaran hakiki,
sabar seperti yang dikehendaki Allah.
Salahiyah telah berubah menjadi batu cadas. Angin gurun sedahsyat apa saja
tidak mampu menggoyahnya. Itu akibat harmonisasi keluarga yang terkoyak. Suami
dan anak-anaknya yang kecil berantakan saat bom menyulap tubuh suaminya jadi
serpihan yang tidak bisa dikenali. Di usianya yang masih muda Salahiyah
menjadi janda dengan tiga balita dan tanpa sanak-saudara.
Di musim kerontang, Salahiyah berjalan menuju wilayah Mesir. Menimba air bagi
anak-anak yang dahaga. Di tengah hujan bom, perempuan ini melintasi kawasan
tandus. Dan demi belahan jiwa dia melupakan nyawanya.
Kalau hari lagi sepi gempuran, sehabis salat subuh Salahiyah mengais rejeki ke
pasar. Jualan kurma, dan hasilnya ditukar dengan makanan buat sang anak
tercinta. Siklus itu rutin. Tanpa kelu dia banting tulang dan membagi kasih
sayang.
Waktu merangkak. Anak lelakinya sudah mulai bisa bermain. Mainan di '
medan perang' adalah melempari tentara
Israel ,
memasang bom rakitan, dan menyusup untuk meledakkan. Dari pagi hingga matahari
surut anak-anak itu menantang maut. Dan jika Isyak belum pulang, itu pertanda
anak-anak itu sudah menghadap Tuhan. Dia mati ditembak tentara.
Batin Salahiyah terpompa itu. Saban hari dan saban waktu. Sebagai ibu dia
tidak tega melihat anak-anaknya bergumul dengan bahaya. Tapi adakah hanya
anaknya yang menantang maut? Bagaimana dengan dirinya? Bagaimana pula dengan
kaumnya yang terus dihujani bom dan tembakan tanpa kenal musim itu?
Ketika umur anaknya belasan tahun, tahapan lain harus dilalui. Mereka siap menjadi
martir. Memantapkan keimanan untuk menjadi 'mesin perang'. Maka
saat purnama menerangi gurun dan sang anak yang beranjak remaja itu bersimpuh,
Salahiyah paham. Itu saatnya dia harus melepas buah hatinya untuk
menyumbangkan satu-satunya nyawa yang dia punya.
Sejak itu kabar Karim, anak lelakinya hanya sayup-sayup sampai. Salahiyah cuma
berdoa agar umur anaknya agak panjang. Namun itu hanya harapan. Saat kamp
dibombardir mortir, buah hati yang tersisa tergolek tak bernyawa. Mereka mati
di antara puing-puing reruntuhan. Peristiwa tragis itu disusul berita kematian
Karim yang meledakkan tubuhnya di pos penjagaan
Israel .
Salahiyah tidak menangis. Dia hanya menggigit bibirnya. Air bening meleleh
dari kelopak matanya. Dia kini sendiri. Suami, saudara, dan anak-anaknya
begitu cepat meninggalkan dunia ini. Terpaan itu membuatnya bergabung dengan
gerakan intifadah.
Salahiyah berubah menjadi macan betina. Bom demi bom diledakkan. Dia ditakuti
lawan dan disegani kawan. Salahiyah melakukan jihad fi sabilillah, insyaallah,
atau melampiaskan dendam tidak ada yang menyoal. Setidaknya, hablum minannas
dan hablum minallah terpenuhi. Tapi bom Mega Kuningan? Naudzubillah hi mindzalik !
*
Djoko Suud Sukahar: pemerhati budaya, tinggal di
Jakarta .
Alhamdulillah- Opick
Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Bersabar taat pada Allah
Menjaga keikhlasannya
Semoga dirimu, semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatNya
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Indah dalam kebersamaan
Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Semoga dirimu semoga langkahmu
Diriringi oleh rahmatnya
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Indah dalam kebersamaan
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Hilanglah semua perbedaan
Alhamdulillah wasyukurilah
Bersyukur padamu ya Allah
Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Email Disclaimer: This email and any attachments may contain confidential information of MMG. It may also be legally privileged and/or the subject of copyright. If you are not an intended recipient, you may not copy, forward, disclose, save or use any part of it. If you have received this email in error, please notify the sender and delete the email and your reply from your system. Although this email has been checked for viruses and other defects, no responsibility can be accepted for any loss or damage arising from its receipt or use. MMG respects your privacy.
[Non-text portions of this message have been removed]
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment