Saturday, August 29, 2009

[Milis_Iqra] Re: Fw: Situs Arrahmah

Yang kita tahu dan yang polisi tahu bisa sangat berbeda, sdr Andreansyah. Polisi digaji untuk lebih mengetahui apa yang orang awam tidak tahu. Kalau pengetahuan mereka sama saja dengan orang awam, tak ada gunanya mereka jadi polisi.
Dan apa yang polisi tahu adalah berdasarkan penyelidikan yang panjang dan mendalam. Polisi bisa juga keliru, tapi bagi polisi resiko keliru ini harus berani diambil daripada tidak bertindak sama sekali. Polisi hanya berusaha agar jangan lagi ada bom yang meledak dan mereka kecolongan dan dimaki-maki masyarakat. Yang berhak memutuskan orang itu salah atau benar, adalah pengadilan.

--- On Sat, 8/29/09, Andreansyah Dwi Wibowo <musashi05@gmail.com> wrote:

From: Andreansyah Dwi Wibowo <musashi05@gmail.com>
Subject: [Milis_Iqra] Re: Fw: Situs Arrahmah
To: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Saturday, August 29, 2009, 7:40 AM

setahu saya beliau hanya seorang muslim yg sangat mencintai islam, dan ia melampiaskan melalui media massa spt video-video, internet dll, yh... itu setahu saya lho...

Pada 27 Agustus 2009 02:48, Ibnu77 <ibnu.pasha@lge.com> menulis:

ikhwa filah yang dirahmati Allah....
Penanganan BOMBUDIR di indonesia seharusnya dengan cara khusus ( Diadili
lalu hukum tetapi dengan pengawasan khusus/pembinaan ),pernah juga
dilontarkan oleh mantan kepala densus 88,beliau membina mantan teroris
sampai kekeluarga nya,diberi modal usaha setelah keluar penjara,ini lebih
efektif.ketimbang tangkap atau tembak mati dan penjara tanpa
pembinaan.memang susah merubah idiologi BOMBUNDIR ini.Ingat juga kita sesama
muslim jgn terpancing (proyek adu domba/ghazwul fikr) dgn isu-isu wahabiisme
dll,dan berikut berita yg ana dpt dari harian republika :

Wallahu a''lam bishshawab

Abu Ahmad Zaenal Abidin

Penulis Buku

Wahabisme dan Terorisme

Aksi teroris di Hotel JW

Marriott dan Hotel

Ritz Carlton menoreh

luka berat di hati

umat Islam karena

terbukti para

pelakunya adalah para aktivis

masjid, lulusan pe santren, dan juru

dakwah. Bahkan, di masyarakat,

mereka dikenal sopan santun, lemah

lembut, pendiam, dan tidak banyak

tingkah. Sayangnya, ternyata mereka

adalah orang yang sadis dan yang

tidak mengenal perikemanusiaan

karena membunuh manusia dengan

bom bunuh diri. Hal ini benar-benar

mencoreng nama baik umat dan

merusak indahnya syariat Islam.

Bagaimana masyarakat awam

yang membenci Islam tidak berkomentar

miring terhadap Islam karena

memang pelakunya umat Islam? Se -

mentara itu, tokoh-tokoh agama

bukannya sedih menyaksikan aksi

pelecehan terhadap syariat malah

saling lempar tuduhan sehingga

membuat kalangan awam makin

bingung, mereka harus bagaimana:

bergabung dengan aktivis masjid

takut terjaring teroris, sementara

dalam lubuk hatinya tahu bahwa

mereka harus mendalami Islam ka -

rena memang fitrah manusia. Maka,

semua pihak harus bersikap bijak

menghadapi soal terorisme agar tidak

menimbulkan kontroversi dan me -

nuduh pihak-pihak yang belum terbukti

bersalah.

Berikut beberapa faktor yang bisa

memicu aksi terorisme dan gerakan

radikal.

Pertama adalah kesenjangan eko -

nomi, kemiskinan, dan pengangguran

yang membuat potensi para

pemuda tidak tersalurkan. Kesem -

patan itu tidak disia-siakan oleh

kalangan yang tidak bertanggung

jawab, apalagi para pemuda yang

semangatnya sedang bergejolak di -

dekati dengan cara halus. Mereka

pun direkrut karena mereka membutuhkan

komunitas yang bisa me -

nyalurkan aspirasinya. Apalagi bila

otak mereka dicuci bahwa yang

menyebabkan mereka miskin adalah

orang-orang kafir Barat. Maka, siapa

yang tidak terbakar apalagi ditanam -

kan kalau bisa membunuh orang

kafir Barat akan berbalas surga yang

di dalamnya terdapat bidadaribidadari

cantik yang siap menyambutnya.

Pemuda mana yang tidak

tergiur meskipun harus mati dengan

bom bunuh diri.

Kedua adalah aksi terorisme se -

ba gai reaksi anak-anak bangsa yang

tidak puas melihat kemaksiatan

mengepungnya, kemungkaran melilit

roda kehidupan, ketimpangan sosial

menggurita, korupsi merajalela, prostitusi

terbuka lebar, dan pelanggaran

agama makin menggeliat. Sayang -

nya, aksi mereka tidak didukung

dengan ilmu agama yang memadai

dan pemahaman yang lurus di bawah

bimbingan ulama yang tepercaya

ilmunya. Mereka pun mengambil

jalan pintas dengan aksi terorisme.

Ketiga adalah aksi terorisme

muncul akibat kesalahan mereka

dalam menimba ilmu Islam dan

mengambil pemahaman Islam dari

orang-orang yang belum diakui ka -

pa sitas keilmuan dan keagamaannya.

Bukan hanya salah teori, namun

juga salah aplikasi. Suatu contoh

doktrin jihad bila mereka belajar dari

bukan para ulama dan buku-buku

yang menyimpang, muncullah ang -

gapan bahwa semua aksi pembunuhan

terhadap orang kafir adalah

jihad meskipun di zona damai dan

tidak sedang perang. Padahal, dalam

pandangan fikih Islam, kafir yang

boleh dibunuh hanyalah kafir yang

sedang terjun di medan perang.

Keempat adalah kurangnya pe -

mahaman terhadap kaidah maslahat

dan mafsadah serta hakikat keindahan

Islam yang diturunkan untuk

menjaga lima pokok kebutuhan

hidup manusia yang amat mendasar

dan mengharamkan siapa pun me -

rusaknya, yaitu agama, jiwa, harta,

kehormatan, dan akal. Maka, siapa

yang menodai salah satu di antara

lima perkara tersebut akan merusak

tatanan kehidupan dan menodai inti

ajaran Islam sehingga tidak ada per -

selisihan di antara para ulama ten -

tang haramnya melenyapkan nyawa

orang yang terlindungi, baik nyawa

Muslim maupun non-Muslim, kecuali

ada alasan untuk membunuhnya, se -

perti qisas, rajam, atau peperangan.

Kelima, kondisi keamanan dan

politik yang tidak stabil banyak

dimanfaatkan oleh kelompok terorisme

untuk melancarkan aksinya.

Bahkan, negara yang kerap timbul

konflik politik menjadi sarang paling

subur, apalagi bila ada campur

tangan pihak asing yang memanfaatkan

situasi goncang sehingga

orang yang miskin iman dan lemah

ekonomi sangat mudah diperalat

untuk melancarkan target mereka.

Wahabi

Tersebar isu bahwa aksi teroris

dikaitkan dengan kelompok Islam

tertentu yang mereka sebut dengan

kelompok Wahabi. Pengkaitan aksi

terorisme dengan kelompok Wahabi

merupakan bola api liar yang sangat

berbahaya dan bisa mengenai siapa

saja yang memperjuangkan pemurni -

an Islam. Sehingga, saling lempar

tuduhan, bahkan ada yang menya -

takan bahwa kelompok teroris ada -

lah mereka yang suka membid'ahkan

kelompok lain. Maka, hal ini bisa

mengenai organisasi Muhamadiyah,

Al-Irsyad, Persis, atau kelompok

mana saja yang memperjuangkan

kemurnian ajaran Islam.

Sebenarnya, Wahabi merupakan

firqah, sempalan Ibadhiyah Khawarij

yang timbul pada abad kedua Hi -

jriyah, yaitu sebutan Wahabi nisbat

kepada tokoh sentralnya Abdul Wahab

bin Abdurrahman bin Rustum

yang wafat tahun 211 H. Wahabi

merupakan kelompok yang sangat

ekstrem kepada ahli sunah serta

sangat membenci Syiah dan sangat

jauh dari Islam.

Untuk menciptakan permusuhan

di tengah umat Islam, kaum imperialisme

dan kaum munafikun me -

mancing di air keruh dengan menyematkan

baju lama (wahabi) dengan

berbagai atribut penyimpangan dan

kesesatannya untuk menghantam

dakwah Syaikh Muhammad bin

Abdul Wahab atau setiap dakwah

mana saja yang mengajak memurni -

kan Islam. Karena dakwah beliau

sanggup merontokkan kebatilan,

menghancurkan angan-angan kaum

durjana, dan melumatkan tahta agenagen

asing, dakwah beliau di anggap

sebagai penghalang yang mengancam

eksistensi mereka di negeri-negeri

Islam. Contohnya, Ing gris menggulirkan

isu Wahabi di India, Prancis

menggulirkan isu Wahabi di Afrika

Utara, bahkan Mesir menuduh semua

kelompok yang menegakkan dakwah

tauhid dengan sebutan Wahabi, Italia

juga mengipaskan tuduhan Wahabi

di Libia, dan Belanda di Indonesia.

Bahkan, Be landa menuduh Imam

Bonjol yang mengobarkan Perang

Padri sebagai kelompok yang beraliran

Wahabi. Semua itu dilakukan

karena mereka sangat ketakutan terhadap

pengaruh murid-murid Syaikh

Muhammad yang mengobarkan jihad

melawan imperialisme di masingmasing

negeri Islam.

Tuduhan buruk yang mereka lancarkan

kepada dakwah beliau hanya

didasari tiga faktor seperti berikut.

1. Tuduhan itu berasal dari para

tokoh agama yang memutarbalikkan

kebenaran. Yang hak dikatakan batil

dan sebaliknya. Keyakinan mereka

adalah mendirikan bangunan dan

masjid di atas kuburan serta berdoa

dan meminta bantuan kepada mayat

termasuk bagian dari ajaran Islam.

Dan, barang siapa yang menging -

kari nya dianggap membenci orangorang

saleh dan para wali.

2. Mereka berasal dari kalangan

ilmuwan, namun tidak mengetahui

se cara benar tentang Syaikh Mu -

hammad dan dakwahnya. Bahkan,

mereka hanya mendengar bahwa

beliau dari pihak yang sentimen dan

tidak senang Islam kembali jaya

sehingga mereka mencela beliau dan

dakwahnya. Karena itu, disebut Wahabi.

3. Ada sebagian dari mereka takut

kehilangan posisi dan popularitas

karena dakwah tauhid masuk wila -

yah mereka, yang akhirnya menumbangkan

proyek raksasa yang mereka

bangun siang malam. _



----- Original Message -----
From: "abafarhan" <abafarhan@gmail.com>
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Sent: Wednesday, August 26, 2009 2:55 PM
Subject: [Milis_Iqra] Re: Fw: Situs Arrahmah


>
> Rekans,..menurut anda bagaimana seharusnya Polisi menangani dan
> melenyapkan BOMBUNDIR & the gang ini??
>
> On 8/26/09, Ibnu77 <ibnu.pasha@lge.com> wrote:
>> Asslmkm, wr wb
>>
>> Ana sependapat dgn saudara muttaqin,coba kita telaah (ini menurut kaca
>> mata
>> ana) Pertama :ketika orang-orang yg dituduh teroris tertangkap basah
>> dengan
>> barang buktinya (Bom,amunisi dll) polisi langsung menembak yg berakhir
>> dengan kematian,kedua : begitu juga penggerebekan di temanggung yg
>> berakhir
>> tewasnya ibrohim yg kedapatan bukti membawa bom,kenapa harus berakhir
>> dengan
>> mati???? dan kenapa ketika tdk ada nya barang bukti mereka di
>> tahan,apakah
>> ini jelas2 konspirasi????
>>   ----- Original Message -----
>>   From: A. Muttaqin
>>   To: milis_iqra@googlegroups.com
>>   Sent: Wednesday, August 26, 2009 2:19 PM
>>   Subject: [Milis_Iqra] Re: Fw: Situs Arrahmah
>>
>>
>>   Mbak Whe-en,
>>
>>   Ini bukan masalah memihak dan tidak memihak. Saya termasuk orang yg
>> paling
>> tidak sependapat dengan aksi bom bunuh diri di negara damai spt
>> Indonesia.
>> Tapi isu terorisme ini seakan lisensi bagi Densus 88 untuk main tangkap,
>> tembak ditempat dan culik siapa saja yang menurut mereka terlibat tanpa
>> mengindahkan lagi prosedur. Kalau ternyata salah tangkap ya tinggal
>> dilepaskan saja.., begitu mudahnya ?
>>
>>   Bisa dibayangkan kalau kita menjadi orang tua Alm. Air Setyawan & Alm.
>> Eko
>> yang ditembak di bekasi. Dengan mudah negara menghilangkan nyawa ke
>> duanya
>> dengan alasan keamanan aparat. Siapa yang bisa membuktikan kalau prosedur
>> penembakkan ke duanya sudah benar ? mana tindak lanjut hukumnya ?
>>
>>   Terorisme boleh jadi jahat, namun bijakkah melawannya dengan aksi yang
>> tak
>> kalah teror ?
>>
>>   baca :   http://auliamuttaqin.wordpress.com/terorisme-dan-kasih-sayang/
>>
>>   Salam,
>>
>>   amq
>>     ----- Original Message -----
>>     From: Whe~en (gmail)
>>     To: milis_iqra@googlegroups.com
>>     Sent: Wednesday, August 26, 2009 2:38 PM
>>     Subject: [Milis_Iqra] Re: Fw: Situs Arrahmah
>>
>>
>>     pak andri dan rekan rekan yang lain bisa bantu menjelaskan kepada
>> saya?
>>     Jihad seperti apa yang disuarakan itu?
>>
>>     Selama ini jika ada yang ditangkap karena issu terorisme kita
>> langsung
>> bilang Islam dizalimi,
>>     tapi banyak orang mengatasnamakan Islam untuk jihad walaupun tidak
>> sesuai dengan islam sendiri seperti Amrozi, Ibrahim, dan teman temannya.
>>     Sedangkan untuk kasus ini saya kurang tahu, jihadnya seperti apa,
>> jadi
>> saya tidak bisa otomatis berpendapat seperti rekan rekan.
>>
>>     Apakah tidak sebaiknya kita cross cek dulu, jihad seperti apa yang
>> mereka suarakan baru kita bisa memihak?
>>
>>     Whe~en
>>     http://wheen.blogsome.com/
>>
>>     "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
>> urusanku,
>> dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
>> perkataanku."
>> (QS 20 : 25-28)
>>     "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
>>       ----- Original Message -----
>>       From: andri subandrio
>>       To: milis_iqra@googlegroups.com
>>       Sent: Wednesday, August 26, 2009 11:16 AM
>>       Subject: [Milis_Iqra] Re: Fw: Situs Arrahmah
>>
>>
>>       Sepertinya bagi umat Islam tidak ada bedanya hidup bermasyarakat
>> jaman
>> Soeharto dengan jaman sekarang, kalau dulu ada Kopkamtib, sekarang ada
>> Densus 88.
>>
>>       Banyak contoh bila menyangkut kepentingan umat Islam selalu di
>> abaikan, Islam mau dihujat, mau di fitnah semua aparat tampaknya diam,
>> namun
>> bila menyangkut kepentingan umat lain, mereka berjuang mait-matian,
>> contoh
>> sederhana adalah antara  Penyelsaian Ahmadiyah yang
>> jelas-jelasmenginjak-injak prinsip Islam, dengan kasus Budha Bar,
>> Ahmadiyah
>> sampai sekarang masih tenang-tenang saja dengan segala sepak terjangnya,
>> sedangkan Budha Bar langsung ditutup.
>>
>>       SEmoga Allah memberi petunjuk kepada pejabat-pejabat kita
>> yangmuslim
>> tapi masih tertutup hatinya.
>>
>>
>>       2009/8/26 A. Muttaqin <aulia.muttaqin@sumalindo.com>
>>
>>
>>         Isu terorisme membuat kepolisian RI panik & kalap, sehingga
>> tindakkan
>>         refresif  main tangkap tanpa prosedur menjadi seakan halal. Saya
>> yakin ini
>>         akan menjadi kontra produktif.
>>
>>         amq
>>
>>
>>         ----- Original Message -----
>>         From: "Agus Rasyidi" <rasidi@wicaksana.co.id>
>>         To: <Milis_Iqra@googlegroups.com>
>>         Sent: Wednesday, August 26, 2009 10:57 AM
>>         Subject: [Milis_Iqra] Fw: Situs Arrahmah
>>
>>
>>         >
>>         > Jakarta (Arrahmah.com) - Inilah tingkah polah aparat di negeri
>> ini.
>>         > Main tangkap, main culik, khususnya kepada Muslim dan siapa pun
>> yang
>>         > menyuarakan Islam. M Jibriel Abdulrahman, pimpinan Ar Rahmah
>> Media
>> dan
>>         > pengelola situs Arrahmah.com, yang konsisten menyuarakan berita
>> dunia
>>         > Islam dan jihad dunia, yang siang hari baru saja dijadikan DPO
>> oleh
>>         > Polri, sore harinya ?diculik? orang tak dikenal. Anehnya, Kadiv
>> Humas
>>         > Mabes Polri tidak tahu siapa aparat yang melakukan kekejian
>> tersebut.
>>         > Tindakan ini tentu saja patut disayangkan dan memperjelas bahwa
>> perang
>>         > melawan terorisme sejatinya adalah perang memerangi Islam dan
>> kaum
>>         > Muslimin.
>>         >
>>
>>
>>
>>
>> >
>>
>
> >






--
Musashi Kojiro




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment