Wednesday, February 24, 2010

Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir

Saya tidak pernah menerima permintaan dari mas arman untuk aktif kembali, dan saya tidak off,  tapi saya punya pekerjaan yang begitu banyak di akhir tahun, pindahan kantor, renovasi rumah yang sudah 2 1/2 bulan ini belum selesai, kajian di akhir minggu, pesan material, memilih desain, menghitung sendiri kebutuhan bahan dan memesannya,dsb.
Jika mas arman tidak percaya, silahkan meminta no telp agen penjual plat lantai yang saya datang ke rumah beliau jam 21.30 malam untuk membayar plat lantai tersebut di hari kerja karena kesibukan saya.
 
Dan terserah saja apa alasan mas Arman untuk semuanya.
Ketika mas Arman bilang biarlah masalah mas Arman hanya mas arman dan Allah yang tahu, rasanya begitu kontras dengan kenyataan mas arman membuka perseteruan saya dengan mas dani yang awalnya konsumsi moderator yang saya salah telah mempercayainya.
 
Satu hal, Saya keep sms mas dani yang menyebutkan bahwa saya bukanlah penyebab mas Dani off tetapi karena memang mas dani ada pekerjaan.  Keep sms tersebut sebagai bukti atas persetujuan mas Dani.
Dan saya tidak akan berprasangka apapun, saya percaya apa yang disampaikan mas Dani.  Jika mas dani menyampaikan lain ke mas arman, inipun seumpama, saya tetap tidak akan berprasangka apapun. 
 
Silahkan merefer email2 saya dan mas Dani soal tidak menganggu kemoderatoran.
 
Bukan masalah permintaan maaf yang saya masalahkan,  akan lebih baik ber-tabbayun dahulu sebelum membuka sesuatu ke hadapan orang banyak, apalagi menyeret nama orang lain.
 
Lebih baik orang belajar dari kesalahn seperti saya belajar menjadi dewasa, daripada berubah dari dewasa menjadi tidak.  Itu yang saya anut.
Kalau mas merasa sikap saya tidak sesuai, itu akan jauh lebih baik karena saya menyadarinya, saya mempertanggungjawabkannya, saya minta maaf ke orang dan saya tidak membuka aib orang yang sudah lama diselesaikan. 
 
Demikian saya sampaikan.
 
Untuk sementara, saya ijin off dari kemoderatoran, saya akan menjadi member biasa dulu yang dengan bebas berkomentar, bebas posting.
Saya minta maaf jika sudah membuat keprofesionalan moderator terganggu.
 
 
Saran saya
Jika milis ini tidak menganut memecat orang, alangkah baiknya lain waktu bisa lebih elegan ketika meminta seseorang untuk mundur.
 
Saran saya lagi,
sebaiknya mas bertabbayun ke temen mas yang beda milis benarkan mereka tidak berhubungan sama sekali.
Karena kehidupan yang baik adalah proses dari tidak baik menjadi baik bukan sebaliknya.
 
Bukan bermaksud menggurui mas Arman, khawatir kepercayaan diri yang besar di mas arman dan tidak update kedaan teman tersebut menjadikan kesimpulan tidak akurat lagi.
 
Terimakasih.

2010/2/24 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>


2010/2/24 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Tanggapan saya cuma satu mas Arman,
Saya kecewa ketika mas Arman membeberkan apa yang terjadi antara saya dan mas Dani di forum umum apa yang seharusnya menjadi konsumsi moderator.
tapi saya maklum bukankah kita harus berhati2 percaya sama orang? itu yang saya lupa.


[Arman] : Mbak Whe-en, saya menulis ini disela-sela break makan siang saya, jadi maaf jika terkesan buru-buru, but it must be answer soon.
Dari awal saya tidak menyebut nama khan mbak, jadi bukan saya yang mengawali mengekspos nama tetapi justru mbak wn sajalah yang memulainya.

Mari saya kutipkan pernyataan saya : "Saya tidak mau berakhir seperti diskusi Mbak Whe-en dengan teman kita yang lain tempo hari. Tolong maklumi saya".

Lalu apa yang mbak Wn jawab ?

Ini saya kutipkan : "saya tidak pernah membenci seseorang karena diskusi, diskusi saya dengan mas Alwi, mas Andi, kang Hendi, bahkan yang terakhir dengan mas Dani,tak pernah membuat saya sakit hati atau membuat saya membenci seseorang".

Jadi siapa sebenarnya yang memulai menyebutkan nama disini ? Dan saya pun berkaitan dengan kemoderatoran hanya berkata seperti ini loh mbak : "Kita ambil saja diskusi terakhir dengan mas Dani Permana yang lalu melebar dengan beragam kata-kata yang mestinya bisa distop sejak awal tetapi malah terus meningkat sehingga "sempat" sedikit mengganggu stabilitas dan performance kemoderatoran milis. Ini hanyalah base on fact saja, hal seperti itu yang saya tidak mau, terlepas dari status kemoderasian atau yang lainnya".

As you can see mbak, saya ambil contoh kasus terakhir diskusi mbak dan mas dani. Disitu saya tidak menyebut kalian sebagai moderator tetapi menyebutkan contoh dua orang yg sedang berdiskusi. Dan lalu adalah sebuah fakta yang diketahui publik dimilis Iqra ini secara luas bila diskusi yang berkembang diantara kalian melebar dan menggunakan banyak kalimat yang kurang enak untuk dibaca. Semua itu diekspos kemilis bukan cuma melalui forum loh mbak. Jadi saya hanya berdasar fakta dilapangan.

Tentang adanya gangguan dikemoderatoran, itu pun juga base on fact secara publik, dimana paska peristiwa dialog yang sangat hangat tersebut, kalian berdua seolah menahan diri untuk aktivitas milis sehingga waktu itu jika saya tidak salah ada yang sempat mengeluh pada saya karena status milis yang vakum dan sudah tidak kondusif untuk tempat belajar.; Saya tidak meresponnya secara langsung sebagai "owner" dalam tanda petik, karena saya berpikir bahwa akan ada waktunya panasnya suhu milis ini menjadi cair dengan sendirinya dan kembali berjalan seperti biasa.


 
[Wn]:
Bukan karena kesalahan saya ter-ekspose.
tetapi lebih kepada saya menghormati mas Dani,
Saya tidak ingin membawa bawa mas Dani untuk urusan yang saya anggap kekanak kanakan, apalagi dijadikan konsumsi publik.



[Arman] : Saya menghormati semua teman diskusi saya tanpa terkecuali, termasuk mas Dani, mbak Wn, Rizal atau yang lainnya. Dalam diskusi tidak ada yang kekanak-kanakan kecuali ada pihak-pihak yang memaksakan kehendaknya untuk diterima tanpa perduli dengan pendapat yang diajukan oleh teman diskusinya.
 

[Wn] :
Saya cuma ingin klarifikasi apa yang mas Arman tulis.
Apa yang terjadi antara mas Dani dan saya, murni kesalahan saya, saya mengenal mas Dani jauh sebelum milis ini berdiri, dan saya memang hobby membuat mas Dani emosi, senang membuat mas Dani kesel, tapi itu saya lakukan karena kejahilan saya sebagai teman. jadi tidak etis rasanya membawa bawa mas Dani.


[Arman] : Saya pikir mbak lebih tahu tentang hukum membuat seseorang emosi dan kesal apapun itu dasar atau alasannya, apalagi membawanya dalam bentuk perang urat syaraf yang menjadikan suhu perdiskusian dimilis tidak kondusif (sekali lagi ini base on fact dilapangan, kenyataanlah yang membuktikan bukannya Arman yang menceritakan).

Saya sering berdiskusi dengan banyak orang mbak, termasuk dengan mas Dani Permana sendiri, tetapi tujuan saya bukan untuk membuat beliau kesal atau menjadi emosi, semua karena saya ingin sharing dan bertukar pengetahuan. Terus seingat saya, perdiskusian kamipun tidak pernah sampai pada kalimat-kalimat yang kurang enak untuk dibaca atau dikonsumsi publik. Maaf. kita base on fact sekali lagi.

Semua orang bisa salah mbak dan saya anggap itu wajar, tetapi jika kemarahan seseorang justru sengaja karena hobbynya mbak wn membuat seperti itu, maka mbak sudah tidak konsisten dengan apa yang sering mbak sampaikan sendiri baik melalui diskusi-diskusi atau juga artikel hasil forward. Semoga ini memberikan manfaat pada kita semua.

 
 [Wn]
Jika mas Arman cuma menyerang pribadi saya, saya tidak akan masalah, tetapi mas Arman membawa bawa mas Dani. Apalagi mas Arman tahu dengan pasti bahwa masalah saya dan mas Dani sudah selesai. Itu yang tidak bisa saya terima.
 


[Arman] : Maaf, saya tidak tahu jika masalah ini sudah selesai, tidak ada konfirmasi anda berdua dimilis atau diforum atau juga di sms.
Terakhir yang saya tahu bahwa saya menyarankan mas Dani untuk aktif kembali sebagai moderator paska kekesalannya pada Mbak Wn dalam sebuah diskusinya serta menyarankan juga mbak wn untuk melakukan hal yang sama.

Saya benar-benar belum tahu, maaf, jika saya salah tolong koreksi dan saya sekali lagi minta maaf secara terbuka.

 

[Wn]: Mas Arman tidak perlu menelepon saya, saya tidak ada masalah apapun, tidak ada rasa apapun di dalam hati saya.  saya tidak dendam ataupun benci dengan mas Arman.  Apa yang saya tulis itu selesai, saya bukan tipe munafik baik di depan menyimpan benci di belakang


[Arman] : Saya tidak mau silaturahim kita terputus mbak, saya punya contoh teman lain yang lalu nyaris tidak berkomunikasi lagi satu sama lain karena sebuah ketersinggungan. Teman saya itu beda milis kok mbak, so ini bukan tentang kita lagi. Tetapi jika mbak wn menolak untuk saya telpon, maka saya menghargainya dan saya tidak akan menelpon mbak sore nanti. Saya orang yang sangat open minded, jangan khawatir.


--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment