Sunday, March 14, 2010

Re: [Milis_Iqra] Fw: Selamat Jalan Khonsaa' Anak, Guru dan Sahabat

Innalillahi wa inna ilayhi roji'un ... semoga Allah memberikan kesabaran pada keluarga yang ditinggalkan dan menaikkan derajatnya disisi-Nya, amin.

2010/3/13 Agus Rasyidi <rasidi@wicaksana.co.id>
Bersih, Peduli dan Professional

Fw:  (OOT) Please reading.... Selamat Jalan Khons
Posted by: "MasGagah" Thu Mar 11, 2010 10:22 pm (PST)


Semoga bermanfaat.

Salam,
MasGagah


-------Original Message-------

From: Ignatius Darmady T
Date: 12/03/2010 8:15:52
Subject: [Manager-Indonesia] (OOT) Please reading.... Selamat Jalan Khonsaa'
Anak, Guru dan Sahabat


Di Jakarta lagi rame berita soal pengumpulan koin untuk mendukung
Prita Mulyasari (yg dipenjara karena nulis surat komplain atas
pelayanan rumah sakit Omni Alam Sutra) Pencetus ide KOIN ini adl Elona
Melo, Angggota Milis Sehat, Ibu rumah tangga 3 anak, tinggal di
Bandung...hari Minggu kemarin anak pertamanya meninggal krn tenggelam
di hotel Haris Tebet...ini email dari dia hari ini....BANYAK pelajaran
yang bisa kita ambil dari sepenggal surat ini...

Selamat Jalan Khonsaa', Anak, Guru dan Sahabat Terbaik Mama..(terimasih atas
dukungan rekan-rekan)

Selasa, 17 Juli 2001, jam 10.10wib engkau hadir di tengah kehidupan
kami nak. Sempurnalah rasanya mama menjadi seorang wanita dengan
kelahiranmu.

Engkau kami beri nama Khonsaa' Al Anshoriyah. Khonsaa' adalah nama
seorang sahabat Rosul wanita yg merelakan ke3 anaknya mati syahid di
peperangan, hingga akhirnya beliaupun ikut syahid.
Al Anshoriyah, kami pilihkan menjadi nama belakangmu dg harapan engkau
termasuk ke dalam golongan orang-orang yg gemar menolong layaknya kaum
anshor.

Dari balita, engkau sudah menjadi tempat mamamu curhat, entah engkau
paham atau tidak setiap ada kegundahan engkau bantu meringankannya
dengan jalan mendengarkan nak. Itulah sebabnya engkau menjadi salah
satu Sahabat Terbaik mama. Kau tenangkan mama, kau hapus airmata mama
setiap mama menangis krn rindu dg alm opamu. Dengan lembut kau bisikan
di telinga mama "jangan sedih ma"..lalu engkaupun memeluk mama.

Sebagai anak pertama, engkau menjadi sekolah sekaligus guru bagi mama.
Bagaimana naluri keibuan mama terasah dg keberadaanmu.
Engkau mengajarkan pada mama bahwa kesabaran tidak berbatas, walau
sebagai manusia sering sabar itu hilang. Engkau ajarkan pada mama,
bahwa kasih sayang, kehangatan dan kejujuran akan berakhir dg ketiganya
pula. Kau ajarkan bahwa, ibu adalah guru pertama sekaligus terbaik
bagianak-anaknya. Itu sebabnya papamu meminta mama untuk tetap di
rumah menemani engkau dan adik-adikmu. .

Ketika adik-adikmu lahir, di usia yg masih sangat muda, engkau berubah
menjadi sosok kakak yang begitu dewasa, banyak mengalah,walau kami
orangtuamu tahu hal itu berat engkau lakukan. Kami sering memberimu
tanggung jawab "titip ade-ademu ya mba" setiap mama dan papamu pergi,
walau di rumah ada yang lain. Kau tunaikan amanah kami dg memberi laporan
singkat jelas dan padat apa yg terjadi saat mereka ditinggal. Apabila ada
mainan atau bukumu yg dirusak oleh adikmu, yang kau lakukan hanya menangis
dan mengadu pada mama, dengan harapan mama akan memperbaikinya. .itu sering
kita bersama.

Engkau buat kami bangga dengan keistiqomahanmu untuk mengenakan jilbab
di usia 6 tahun, walau engkau hanya seorang diri yg melakukannya di
kelasmu. Kau butikan kecerdasanmu dg hasil IQmu yg sangat jauh di atas
rata-rata dan prestasimu sebagai juara kelas. Ternyata, kebanggaan ini
juga dirasakan oleh eyang mama dan eyang papa, oma dan bude pakde juga
om kamu nak. Mama sering tidak segan-segan berkata bahwa "mama banggamu nak"


Al Anshoriyah, engkau betul-betul anak yg gemar menolong. Terbukti
dari cerita guru-gurumu bahwa engkau tidak segan-segan menolong
temanmu yg kesulitan dalam belajar, walau resikonya ditegur oleh
gurumu. Bahkan suatu waktu, nilaimu dikurangi karena dengan ikhlasnya
soal ujian temanmu kau kerjakan dari awal hingga selesai. Ingat
nak..betapa marahnya mama ketika tahu kejadian itu, namun di sisi lain
mama melihat sikap rela berkorbanmu yg begitu tinggi.

Saat kita pindah, dari Jakarta ke Bandung, engkau terlihat sedih
karena harus meninggalkan sahabatmu, namun sekaligus gembira setelah
mendengarkan cerita mama bahwa kelak kamu akan mendapat teman-teman
baru dg bahasa yg tidak biasa, Bahasa Sunda.
Ingat Khonsaa' ketika tanpa engkau sadari caramu dan adikmu berbicara
mulai berubah dan menjadi bahan becandaan sepupumu di jakarta...? Itu
membuktikan betapa dirimu mudah bergaul nak. Mama juga bangga padamu
ketika seorang walimurid menceritakan bahwa menurut anaknya, kamu adalah
the coolest girl in the class" karena wawasanmu yg luas. Dari masalah gadget
pelajaran, poppin (satu bentuk tarian ), music, buku-buku..begitu banyak yg
kau ketahui nak. Engkau memang canggih nak..!

Saat teman-teman seusiamu masih belum kenal dunia komputer dan
online,kamu sudah begitu akrab dengan keduanya. Niatmu punya Facebook
dan akrab dengan dunia online engkau ceritakan dalam rangka "jangan
mau jadi gaptek". Engkau buat blog pribadi saat usiamu masih 7 tahun.
Padahal, yg engkau lakukan hanya mengamati papamu yg sedang asyik
dengan pekerjaannya. Sering sekali engkau cerita ke mama hasil brosingmu ke
beberapa web hanya untuk membedakan "akar tunggal dan akar serabut". Kau
buktikan, bahwa dunia online seharusnya memang digunakan u hal-hal yang
bermanfaat..

Sebagai mama, banyak sekali kesalahan yg mama perbuat padamu nak,
bahkan tidak terhitung kemarahan yang kadang melampau batas,
ketidaksabaran yang sebenarnya masih sangat bisa ditahan.
Ketika mama menangis menyesal bila memarahimu dan adikmu, yang kau
ucapkan hanya "nggak apa-apa ma". Ingat nak, ketika mama menyusui
adik-adikmu engkau berada di dekat mama sambil engkau bertanya "aku
dulu nyusu juga ngga ma". Seketika itu juga mama tidak mampu menahan tangis,
sembari berucap
"itu salah satu kebodohan mama nak, maafkan mama krn mama tdk menyusuimu".
Mama ceritakan alasannya bahwa luka yg ada tdk mampu mama tahan.
Lagi-lagi engkau menghibur mama dg berucap "nggak papa ma, yang
penting sudah usaha".

Salah satu kesalahan mama terbesar padamu ialah tanggal 13 Desember
2009. Hanya karena keletihan yang sebenarnya masih bisa mama tahan,
mama tidak menemanimu dan adikmu yg pagi itu semangat sekali ingin
berenang, dan memang itulah tujuan kita menginap di hotel.
Mama lebih milih berada di kamar hotel dan membiarkanmu beserta papa
dan kedua adikmu ke kolam renang yg ketika itu memang ramai. Mba
Rahmi dan Mba Siti, yang selama ini membantu mama mengurus rumah juga
ikut menemani kalian. Padahal engkaupun belum terlalu mahir berenang nak,
mama tahu ketakutanmu pada air yang kau coba hilangkan sedikit demi
sedikit.

30 menit kemudian papamu kembali ke kamar hotel dan, tidak lama telpon
pun berdering memberitahu bahwa engkau tenggelam... !!!
Bagai tersambar petir, mama dan papa langsung menjerit dan lari menuju
kolam, namun engkau sudah dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak
sadarkan diri.
Sekelebat terlintas rasa marah dan was-was silih berganti..
"Mana pool guard yang seharusnya menjaga kolam renang"..hanya itu
kalimat yang mama ucapkan seraya berlari ke arah kolam.
Mama seorang guru renang nak, papamu mahir berenang. Mama bahkan
sering bercerita padamu kejadian-kejadian saat mama menolong beberapa
orang yang hampir tenggelam...
Tapi.. Dimana mama, saat anak mama tenggelam, Mana guru renang yang
mahir berenang 4 gaya, dengan murid tak terhitung jumlahnya..? ? Mana
guru renang yg berkali-kali menolong orang yang bisa saja nyawanya
melayang di kolam renang...?? Mana....??

Allohu akbar..dalam perjalanan menuju rumah sakit di kepala mama yang
ada hanya rasa sesal.. Inikah teguran atas kesombonganku ya Alloh?
Sebegitu sombongkah aku hingga Engkau mengujiku seberat ini?
Dan...hari itu Alloh menunjukkan kuasaNya.. Mama menemuimu di ruang
UGD ketika engkau telah terbujur kaku nak. Seketika itu dunia terasa gelap,
aliran darah seakan terhenti..melihat sesosok tubuh tertutup kain putih...

Ya Alloh..Ya Robbi..Ya Rohman...Ya Rohim, inilah saatnya Engkau ambil
titipanmu yg pernah Kau tanamkan dalam rahimku.
Dunia seakan berhenti berputar..rasanya tidak percaya hingga mama liat
tanda lahir di lengan kirimu, bekas luka kecil cacar di hidungmu, tahi
lalat di telingamu dan sekujur badanmu yg mama hafal bentuknya satu
persatu karena kamu anak mama..

Mama segera memeluk jasadmu nak, tanpa berpikir lagi apakah engkau
dengar atau tidak, hanya kata maaf yg mampu mama ucapkan di telingamu.
Dada ini terasa sesak menahan sebuah beban yg terasa seperti sebuah
gunung yang sangat besar.

Sambil memandikan jenazahmu, mama bisikkan di telingamu bahwa, mama
buktikan kalau mama kuat menerima kepergianmu. Demi mengharap ridho
Alloh Azza Wajalla, mama tahan air mata dan rasa marah yang sebenarnya
lebih mudah bila diledakkan saat itu juga. Demi meyakini akan
syahidnya seseorang yang wafat karena tenggelam, mama tahan emosi mama
nak.. Demi meyakini, bahwa engkau akan menjadi hijab api neraka
bagi orang tuamu yang kotor ini, mama tahan dorongan ingin menjerit
sekeras-kerasnya.

Engkau penuhi janjimu nak.. Al Anshoriyah, Engkau gemar menolong saat
masih hidup. Dan, engkau tolong kami dengan kepergianmu.
Banyak sekali janji mama padamu nak, hadiah sepeda BMX bila engkau juara
kelas lagi, jalan-jalan ke dufan dan menaiki semua wahana krn kini
engkau sudah tinggi, latihan renang intensif selama liburan nanti...,
bermain hujan bertiga adikmu, menyambangi sahabat-sahabat dan guru-gurumu
di Jakarta..namun, semua itu tinggal janji...

Engkau tunaikan janjimu...tapi pada siapa mama tunaikan janji-janji mama nak
.?
Cita-cita kami orang tuamu ingin merawat dan mendidikmu hingga dewasa,
digantikan dengan sebuah cita-cita mulia yg tak mampu kami ucapkan,
mengharapkan kita semua bisa bertemu maut dengan kesyahidan. Kau
tunaikan itu semua nak..

Maafkan mamamu nak, yang tidak berada di dekatmu saat-saat terakhir
hidupmu. Walau pedih, mama bersyukur karena telah dipercaya oleh Alloh
menerima amanah seorang gadis kecil yang sangat special di mata setiap
orang yang mengenalnya.

Janji mama terakhir kalinya padamu anakku, mama akan kuat melepasmu
walau berat. Mama akan merawat kedua adikmu, mama akan menjadi ibu
yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Bantu mama agar kuat nak, walau air mata penyesalan, kesedihan,
kerinduan ingin memelukmu tak mampu mama bendung.
Rasa sesal tidak menjadi ibu yang sempurna begitu hebatnya mama
rasakan hingga saat ini.

Semoga Alloh Sang Ilahi Robbi, memaafkan semua kesalahan mama padamu.

Mama sangat mencintaimu anakku..
Mama sangat merindukanmu. .sahabatku. .
Mama bangga padamu..guruku. .
Mama akan kuat, demi janji mama padamu..syahidahku!

Selasa, 15 Desember 2009
Elona Melo Binti Tomela Arief
mama bagi Khonsaa'-Zainab- Tholhah


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
 Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
 Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment