Usaha PENCURIAN JENAZAH NABI Shalallahu 'alaihi wa sallam
Senin, 19 April 10
Sejarah mencatat, beberapa usaha pencurian terhadap jenazah Nabi
Sholallohu 'alaihi wa sallam , semuanya mengalami kegagalan. Sungguh
Allah Subhanaahu wa Ta'ala telah menjaga Nabi-Nya Sholallohu 'alaihi
wa sallam dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal.
Ada lima usaha pencurian jenazah Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam
yang ditulis oleh penulis buku Sejarah Masjid Nabawi as-Syarif,
Muhammad Ilyas 'Abdul Ghani. Aku akan menyebutkannya secara ringkas:
Usaha pertama:
Di masa al-Hakim Biamrillah al-'Ubaidiy[1], salah seorang zindiq
mengusulkan kepadanya untuk menghadirkan jasad Rasulullah Sholallohu
'alaihi wa sallam ke Mesir untuk menarik perhatian manusia kepadanya
sebagai pengganti Madinah, lalu memerangi penduduknya. Pada hari
berikutnya, Allah Ta'ala mengirimkan angin ke Madinah, dan hampir bumi
tergoncang karena kuatnya angin itu. Hal ini menjadi penghalang tujuan
para pembangkang tersebut.
Usaha kedua:
Pada masa khalifah al-Ubaidiy yang sama. Dia mengutus orang untuk
tinggal di sebuah rumah dekat dengan al-Haram an-Nabawi. Kemudian ia
menggali sebuah terowongan dari rumah tersebut menuju kubur Nabi
Sholallohu 'alaihi wa sallam. Kemudian penduduk Madinah mendengar ada
suara menyeru, memanggil-manggil di tengah-tengah mereka bahwa 'Nabi
kalian akan digali (kuburnya)'. Maka manusiapun menyelidikinya,
kemudian mendapati mereka yang sedang menggali, lalu membunuh mereka.
Patut juga disebutkan bahwa al-Hakim bin Ubaidillah mengaku sebagai
Tuhan pada tahun 408 H.
Usaha ketiga:
Dilakukan oleh para penggali kubur dari Raja-Raja Nasrani. Hal itu
dilaksanakan dengan perantara dua orang Nasrani dari Maroko. Namun
Allah Ta'ala melindungi jasad Nabi-Nya Sholallohu 'alaihi wa sallam
dengan cara Panglima Nuruddin Zankiy bermimpi bertemu Nabi Sholallohu
'alaihi wa sallam dalam tidurnya, beliau menunjukkan dua orang
berambut merah kekuning-kuningan, dan beliau bersabda: "Tolonglah aku,
selamatkan aku dari dua orang laki-laki ini.' Panglima Nuruddin Zanky
pun terkejut bangun dari tidurnya. Kemudian dia kumpulkan para hakim,
lalu mereka memberinya usul agar dia menuju Madinah. Diapun sampai di
Madinah dengan membawa harta yang banyak untuk dibagikan kepada
penduduk Madinah. Dia kumpulkan manusia, lalu memberi mereka hadiah
setelah nama-nama mereka dicatat, dan dia tidak melihat dua orang laki-
laki yang ditunjukkan Nabi dalam mimpinya. Di saat itu dia bertanya,
'Adakah orang yang belum mengambil sesuatu dari harta shadaqah ini?'
Mereka menjawab, 'Tidak.' Dia bertanya lagi, 'Berfikirlah, ingat-
ingatlah.' Merekapun menjawab, 'Tidak tertinggal seorangpun kecuali
dua orang Maroko, keduanya adalah orang shalih, kaya dan banyak
shadaqah.' Mendengar itu dada panglima pun menjadi lapang, kemudian
memerintahkan untuk memanggil keduanya. Lalu dia melihatnya persis
seperti dua orang laki-laki yang dilihatnya di dalam tidurnya.
Diapun bertanya kepada keduanya, 'Dari mana kalian berdua?'
Keduanya menjawab, 'Jama'ah haji dari Maroko.'
'Berkatalah jujur kepadaku,' sergah Panglima.
Lalu keduanya ditahan kerenanya.
Panglimapun bertanya tentang rumah keduanya. Di saat dia pergi dan
sampai di rumah kedunya, dia tidak mendapati selain harta dan buku-
buku di rak. Pada saat dia mengangkat tikar, dia menemukan lorong yang
menghantarkan ke kamar Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam yang mulia.
Manusiapun terkejut. Setelah keduanya dipukuli, keduanya mengaku
sebagai penggali kubur milik raja-raja Nasrani, dan sebelum keduanya
sampai di kuburan terjadi goncangan di bumi. Panglima Nuruddin Zankiy
pun membunuh keduanya di Kamar Nabi Sholallohu 'alaihi wa sallam yang
mulia. Kemudian beliau perintahkan untuk membangun tembok disekitar
Kubur yang mulia yang terbuat dari tembok timah tebal agar tidak ada
seorangpun yang berani berbuat lancang lagi dengan menggunakan cara
tersebut.
Usaha keempat:
Sejumlah orang-orang Nasrani mencuri dan merampok kafilah jam'ah haji.
Kemudian mereka bertekad untuk menggali kubur Nabi Sholallohu 'alaihi
wa sallam . Mereka berbicara dan terang-terangan dengan niat mereka,
kemudian mereka menyeberangi laut menuju Madinah. Kemudian Allah
Ta'ala menolak serangan mereka dengan kapal yang telah disiapkan dari
Mesir al-Iskandariyah yang mengikuti mereka, kemudian menangkap mereka
semuanya, kemudian menawan dan membagi-bagi mereka di negeri kaum
muslimin.
Usaha kelima:
Usaha yang dilakukan dengan niat untuk menggali kubur Abu Bakar dan
Umar radhiallahu 'anhuma. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh
hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki bertujuan
untuk menggali kubur di malam hari, kemudian bumipun terbelah dan
menelan mereka.
Hal ini diceritakan oleh pelayan al-Haram an-Nabawy pada saat itu. Dia
adalah Shawwab, as-Syamsu al-Malthiy. (AR)*
Foot Note:
[1]Pada tahun 358 H, orang-orang Rafidhah 'Ubaidiy menguasai Mesir,
mereka itu adalah satu kelompok yang mengaku cinta kepada Ahlul Bait.
Di antara pemimpin mereka yang paling menonjol adalah al-Hakim
Biamrillah yang mengaku sebagai Tuhan, dan dia mendakwahkan pendapat
reinkarnasi arwah. Kekuasaan negeri itu berakhir pada tahun 568 H
Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
Sumber: Majalah Qiblati Edisi 6 th.IV
http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatkisah&id=213
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment