Pada 30 April 2010 10:40, satutimotius tujuhbelas
<satutimotius.tujuhbelas@gmail.com> menulis:
> Pak Rezeki, saya pikir Afganistan juga banyak karomahnya ya.....bisa dihare
> pak?
>
> 2010/4/30 rezeki.barokah@gmail.com <rezeki.barokah@gmail.com>
>>
>> Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km
>> persegi. Berada di Palestina Selatan, "potongan" itu "terjepit" di
>> antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut
>> Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
>>
>> Sudah lama Israel "bernafsu" menguasai wilayah ini. Namun, jangankan
>> menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.
>>
>> Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil
>> ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan
>> makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga
>> kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas
>> penjajahan Zionis semakin menguat.
>>
>> Akhirnya Israel melakukan serangan "habis-habisan" ke wilayah ini
>> sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka"mengguyurkan"
>> ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan
>> cadangannya.
>> Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di
>> dunia ini harus mundur dari Gaza.
>>
>> Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau,
>> serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para
>> mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang
>> didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi
>> menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta
>> ribuan ton "bom canggih" buatan Amerika Serikat.
>>
>> Akan tetapi di sana ada "kekuatan lain" yang membuat para mujahidin
>> mampu membuat "kaum penjajah" itu hengkang dari Gaza dengan muka
>> tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata "kuno".
>>
>> Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang diberikan kepada
>> para pejuangnya yang taat dan ikhlas, sebagaimana pertolongan yang
>> sudah diturunkan kepada pasukan yang dipimpin Rasulullah dalam
>> menghadapi kaum kafirin dan musyrikin.
>>
>> Kisah tentang munculnya "pasukan lain" yang ikut bertempur bersama
>> para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa
>> peristiwa "aneh" lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan
>> masyarakat Gaza, ditulis para jurnalis, bahkan disiarkan para khatib
>> Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.
>>
>> kami merangkum kisah-kisah "ajaib" tersebut dari berbagai sumber untuk
>> para pembaca yang budiman. Selamat mengikuti.
>>
>> Pasukan "Berseragam Putih" di Gaza
>>
>> Ada "pasukan lain" membantu para mujahidin Palestina diakui sendiri
>> oleh pasukan Israel. Menurut penuturan pasukan kafir Israel, pasukan
>> tersebut berseragam putih-putih.
>>
>> Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga
>> Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais,
>> tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
>>
>> Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah
>> satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-
>> Qassam.
>> Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin AlAan
>> (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki
>> itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju
>> hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga
>> laki-laki malang itu pingsan.
>>
>> Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu
>> menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya,
>> tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, "Wahai pembohong!
>> Mereka itu berseragam putih!"
>>
>> Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade
>> Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya
>> "pasukan lain" yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan
>> oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal
>> dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, "Saya bukan
>> kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan."
>>
>> Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, "Pasukan yang
>> berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?" Si
>> sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada
>> di belakangnya. "Saya tidak tahu," jawaban satu-satunya yang ia
>> miliki.
>>
>> SuaraTak Bersumber
>>
>> Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib
>> masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah
>> ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr
>> Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi
>> Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).
>>
>> Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau
>> yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan
>> tersebut.
>>
>> "Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah
>> helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang
>> beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau," kata pejuang
>> tadi. Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena
>> mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh
>> amat banyak. Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi,
>> pejuang itu mendengar suara "Utsbut, tsabatkallah" yang maknanya
>> kurang lebih, "tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu." Ucapan itu
>> ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.
>>
>> "Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal
>> itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada
>> seorang pun yang bersama saya," ucap mujahidin itu, sebagaimana
>> ditirukan sang khatib.
>>
>> Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika
>> sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang "ajaib"
>> terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di
>> dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika.
>> Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. "Sedangkan saya
>> sendiri dalam keadaan selamat," kata mujahid itu lagi yang ditirukan
>> oleh lisan khatib.
>>
>> Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali,
>> dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya.
>> Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga)
>> mengatakan, "Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan
>> kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar
>> suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba
>> untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara
>> itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir."
>>
>> Cerita mengenai "pasukan tidak dikenal" juga datang dari seorang
>> penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama
>> keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.
>>
>> Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. "Kenapa kalian
>> menangis?" tanyanya.
>>
>> "Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari
>> musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada
>> kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak
>> tahu dari mana mereka datang," jawabnya.
>>
>> Saksi Serdadu Israel
>>
>> Cerita tentang "serdadu berseragam putih" tak hanya diungkap oleh
>> mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel
>> sendiri menyatakan hal serupa.
>>
>> Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah
>> menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran
>> Gaza dan kembali dalam keadaan buta.
>>
>> "Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih
>> mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu
>> juga saya buta," kata anggota pasukan ini.
>>
>> Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah
>> berhadapan dengan "hantu". Mereka tidak diketahui dari mana asalnya,
>> kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.
>>
>> Masih dari Channel 10, seorang tentara Israel lainnya mengatakan,
>> "Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot
>> panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati."
>>
>> Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel
>> 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?
>>
>> Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh
>>
>> Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut
>> membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.
>>
>> Sebuah kejadian "aneh" terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI
>> Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat
>> mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki
>> mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.
>>
>> Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan
>> pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada
>> kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-
>> putar di atas.
>>
>> Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana
>> ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah
>> berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.
>>
>> Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas
>> tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul
>> persis di atas ranjau.
>>
>> Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat
>> pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, "allahumma kama lam
>> tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum," yang maknanya, "Ya
>> Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi
>> mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa." Tiba-
>> tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan
>> dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.
>>
>> Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan
>> lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh,
>> ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari
>> mana datangnva ledakan? Wallahu a'lam.
>>
>> Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan
>> artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api
>> menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir
>> jika api itu semakin tak terkendali.
>>
>> Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,"Wahai Dzat yang merubah api
>> menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api
>> itu dengan kekuatan-Mu."
>>
>> Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para mujahidin
>> menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta'ala telah
>> memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.
>>
>> Merpati dan Anjing
>>
>> Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah "aneh" lainnya kepada situs
>> Filisthin AlAan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais,
>> sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking,
>> yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.
>>
>> Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya
>> isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.
>>
>> Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di
>> tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang
>> beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin
>> itu pun selamat.
>>
>> Adalagi cerita "keajaiban" mengenai seekor anjing, sebagaimana
>> diberitakan situs Filisthin AlAan. Suatu hari, tatkala sekumpulan
>> mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-
>> tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu
>> kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel
>> menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.
>>
>> Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat.
>> Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata
>> kepadanya, "Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami
>> diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah
>> dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami."
>>
>> Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan
>> dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan
>> memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu,
>> lalu beranjak pergi.
>>
>> Kabut pun Ikut Membantu
>>
>> Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al
>> Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat
>> dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).
>>
>> Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul
>> terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas,
>> pesawat mata-mata terus mengawasi.
>>
>> Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di
>> malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan
>> membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.
>>
>> Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin
>> lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com. la
>> bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para
>> mujahidin untuk melakukan serangan.
>>
>> Awalnya, pasukan mujahidin tengah menunggu waktu yang tepat untuk
>> mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. "Tak lupa kami
>> berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,"
>> kata Abu Ubaidah.
>>
>> Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin
>> segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau
>> di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat
>> mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel
>> yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel
>> tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau
>> itu meledak.
>>
>> Selamat dengan Al-Qur'an
>>
>> Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka
>> memasuki rumah sakit As Syifa'. Seorang dokter yang memeriksanya kaget
>> ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku
>> pejuang tersebut.
>>
>> Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus
>> jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf
>> Al-Qur'an yang selalu berada di saku sang pejuang.
>>
>> Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu
>> saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah
>> "berantakan".
>>
>> Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan
>> diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis
>> situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).
>>
>> Dr Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru,
>> mushaf Al Qur'an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim
>> yang menahan peluru tersebut.
>>
>> Abu Ahid, imam Masjid An-Nur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya
>> kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke
>> masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan.
>> "Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan
>> tidak tersentuh apa-apa," ucapnya seraya tak henti bertasbih.
>>
>> "Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang
>> mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah,
>> "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
>> kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar
>> gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila
>> ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan
>> kepada-Nyalah kami kembali," (Al-Baqarah [2]: 155-156)," jelas Abu
>> Ahid sebagaimana dikutip IslamOnline (15/1/2009).
>>
>> Harum Jasad Para Syuhada
>>
>> Abdullah As Shani' adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-
>> Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang
>> berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.
>>
>> Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas
>> ini "hilang" setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut
>> dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan
>> dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa
>> pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan. Sebelum
>> dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo.com (24/1/2009),
>> serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah
>> keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk
>> dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.
>>
>> Keluarga Abdullah As Shani' terkejut lalu memberitahukan kepada orang-
>> orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu
>> Hamzah ini.
>>
>> Kemudian puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk
>> mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang
>> diletakkan dalam sebuah kantong plastik.
>>
>> Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak
>> suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak
>> memenuhi rungan yang sama.
>>
>> Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid
>> Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah.
>> Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium
>> bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar.
>> Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.
>>
>> Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri
>> harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al
>> Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, "Saya
>> telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin
>> melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel.
>> Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada."
>>
>>
>>
>> Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir
>>
>> Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan
>> sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia
>> meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-
>> Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.
>>
>> Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal Al-Qur'an ini sempat mengikuti
>> wisuda huffadz (para penghafal) Al-Qur'an di Gaza dan bergabung dengan
>> para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza,
>> di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta
>> didoakan agar memperoleh kesyahidan.
>>
>> Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza,
>> ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam
>> sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.
>>
>> Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan
>> wafatnya di medan pertempuran tersebut.
>>
>> Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta
>> melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21
>> tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip
>> seperti orang yang sedang tertidur.
>>
>> Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah
>> dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. "Saya
>> meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar
>> dari itu," jawabnya.
>>
>> Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah
>> beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya
>> sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang
>> Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009).
>>
>> Terbunuh 1.000, Lahir 3.000
>>
>> Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok
>> disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya
>> nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama
>> 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.
>>
>> Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian
>> Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi
>> lahir di Gaza. "Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17
>> Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan
>> meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,"
>> katanya.
>>
>> Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding
>> bulan-bulan sebelumnya. "Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat
>> di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran.
>> Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700
>> kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran.
>> Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000
>> kasus.
>>
>> Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka
>> kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian
>> mencapai 5 ribu.
>>
>> "Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus
>> masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh
>> dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka. (PurWD/www.blak-
>> blakan.com)
>> Share this post..
>>
>> http://www.voa-islam.com/islamia/jihad/2010/04/29/5595/karamah-di-bumi-jihad-gaza-palestina/
>>
>> --
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment