Sunday, May 30, 2010

[Milis_Iqra] Yesus Disunat? Paulus Disunat?

Sekali lagi tentang Masalah Khitan / Sunat
tanggal : 20/10/2008

al-islahonline.com : Lukas 2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Penjelasan: Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhannya pada Kejadian 17 melalui nabi Ibrahim. Semua orang yang mengaku umat Muhammad dan beragama Islam, pasti disunat karena mengikuti sunnah nabi Ibrahim as. Tapi umat Kristen tidak menjadikan sunat/khitansebagai suatu ketetapan/kehaursan, padahal menurut Alkitab sunat itu wajib hukumnya. Perhatikan bagaimanaasal mula perintah bersunat yang diwahyukan Allah melalui Nabi Ibrahim dalam Alkitab sbb:

Kejadian 17 :9-14

(9)Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. (10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus di sunat; (11) Haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (12) Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki diantara kamu, turun temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (13)Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. (14) Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Dari bunyi firman Allah tersebut sangatlah jelas bahwa khitan atau sunat itu wajib hukumnya, karena bagi yang tidak bersunat ancamannya dihukum mati.

Sebagian besar umat Kristen mengatakan bahwa dengan kedatangannya kedunia ini , dia (Yesus) telah meniadakan "sunat daging" dan telah menggantikannya atau memperbaharui dengan ajaran "sunat hati"

Padahal jelas sekali bahwa "sunat hati" itupun bukan ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru, tetapi ajaran nabi Musa dalam Perjanjian Lama.

Perhatikan ayat Alkitab sbb:

"Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk." (Ulangan 10:16)

Ini membuktikan bahwa "sunat daging" dan juga "sunat hati " adalah dua perintah yang berbeda, bukan saling menggantikan satu sama lain, dan sama-sama sudah ada dan diajarkan dalam kitab Perjanjian Lama, jauh sebelum Yesus lahir ke dunia ini.

Saking pentingnya sunat (khitan) ini, Allah mengancam bagi siapapun yang tidak mentaati peraturan-Nya dengan hukuman mati. Tetapi anehnya, justru umat Kristiani tidak menggubrisnya, bahkan tidak memperhitungkannya sebagai suatu keharusan atau kewajiban untuk melakukannya. Tetapi ada juga diantara mereka yang mengatakan bahwa sunat itu hanya tradisi umat Yahudi saja. Itu merupakan alasan dicari-cari sekedar untuk membenarkan kesalahan. Tradisi itu ialah suatu perbuatan yang tidak ada dasar hukumnya (dalilnya), karena dianggap baik, kemudian dilestarikan kemudia dipelihara. Tetapi khitan bukan Tradisi, sebab dalilnya jelas ada. Alkitab mengatakan bahwa bukan Yahudi juga harus disunat. Perhatikan ayat berikut ini:

Kisah Rasul 15:5

Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."

Coba kita renungkan betapa beratnya ancaman Allah dalam Alkitab bagi orang-orang tidak melaksanakanatau yang melanggar hukum sunat Tidak tanggung-tanggung bagi yang mereka yang melanggarnya diancam Allah dengan hukuman mati!

" Dan orang yang tidak disunat , yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." (Kej 17:14)

Terbukti semua umat Islam sunat (khitan). Bahkan hanya untuk merayakan sunat(khitan), banyak umat Islam yang mengadakan pesta besar-besaran dalam rangka mensyukuri nikmat Allah, karena anaknya telah dikhitankan. Bahkan anak orang Islam yang belum disunat pada usia mulai dewasa, sering membuat anak itu minder karena dicemoohin sama teman-temannya. Ada juga didaerah tertentu, ketika anaknya disunat, saking bersyukurnya karena telah mengadakan acara khitanan, anaknya diarak keliling kampung dengan naik kuda atau delman/bendi.

Inilah bukti bahwa umat Islamlah pengikut sunnah nabi Ibrahim as. Yesus di khitan/sunat, umat Islam khitan, tapi umat Kristiani tidak berkhitan. Kalau begitu yang mengikuti Yesus (nabi Isa as) siapa?

Bahkan Barnabas dalam Injilnya menulis dengan jelas dan tegas sabda Yesustentang khitan atau sunat:

Barnabas 22:2 Yesus menjawab: "Sungguh kukatakan kepadamu bahwa anjing lebih mulia dari seorang yang tidak bersunat"

Barnabas 23:15 Yesus bersabda: "Manusia yang tidak menyunat tubuhnya akan Aku cerai beraikan dia dari kalangan keluarga-Ku untuk selama-lamanya"

Barnabas 23:17 Kemudian Yesus berkata:"Tinggalkan ketakutan itu orang yang tidak mengerat kulupnya , karena dia diharamkan dari surga Firdaus"

Ayat-ayat tentang khitan/sunat dalam Injil Barnabas sangat sesuai dengan firman Allah kepada nabi Abraham dalam kej 17:14 tadi yaitu:

"Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Ada alasan lain mengapa sampai umat kristiani tidak mewajibkan khitan/sunatkepada umatnya? Jawabannya karena ulah Paulus dalam beberapa surat kirimannya dia menulis sbb:

Galatia 5:2 dan 6 (2) Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu: Jikalau kamu men-yunatkan dirimu , Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. (6) Sebab bagi orang-orang yang ada didalam kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai suatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

Coba bandingkan larangan berkhitan/sunat dari Paulus menurut Alkitab berbahasa Inggris dari berbagai versi sebagai berikut: 

............................

Dalam ayat lain Paulus juga melarang bersunat, sebagaimana dalam surat kirimannya kepada jemaat di Korintus sbb:

1 Korintus 7:18-19

(18) Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu,. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat. (19) Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Keempat versi Alkitab berbahasa Inggris tersebut, tujuan maknanya sama, yaitu larangan Paulus untuk berkhitan. Walaupan terlihat berbeda dalam mengartikulasikannya, tetapi tujuannya sama.

Sekaran bagaimana larangan bersunat oleh Paulus, menurut bahas-bahasa daerah:

...............

Ajaran Paulus dalam surat Kirimannya kepada jemaatnya didaerah Korintus tersebut, sangat bertentangan dengan firman Allah dalam Taurat/Musa. Allah mewajibkan khitan/sunat, bahkan bagi yang tidak bersunat di ancam hukuman mati (kej 17: 14). Orang tua Yesus juga tunduk dan patuh, maka anak merekaYesus disunat (Lukas 2:21) sesuai apa yang Alllah perintahkan. Tetapi giliran Paulus, dia melarang orang bersunat. Bahkan katanya jika orang menyunatkan dirinya, Yesus tidak berguna bagi dirinya, padahal Yesus sendiri sunat, dan dia sendiri sunat, dan dia sendiri jaga sunat tepat pada hari kedelapan.

Filipi 3:4-5 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku (Paulus) lebih lagi:disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israil, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi.

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

1 comment:

  1. Sunat memang wajib zaman itu sebagai tanda perjanjian darah antara Allah dan Ibrahim, bahwa Allah akan menjadikan Ibrahim suatu bangsa . Dan bangsa yang merupakan keturunan Ibrahim di tandai dengan di sunat kulit khatan-Nya .Keturunan Ibrahim yang di maksudkan adalah keturunan dari Ishak, yang di sunat pada hari kedelapan . Yesus, juga Paulus lahir sebagai bangsa Yahudi, sudah tentu harus taat pada adat ini; dan rasanya semua orang Yahudi sampai sekarangpun masih mentaati hukum ini .
    Orang-orang Yahudi yang beragama Kristen saat itu juga masih mengikuti adat istiadat ini, entah Kristen Yahudi sekarang Ya.. tetapi karena bangsa Yahudi, taat memegang istiadat maka rasanya kemungkinan masih melakukannya .

    Paulus adalah Rasul bagi yang non Yahudi,seperti orang Yunani, Romawi, yang tidak memberlakukan adat istiadat Yahudi ini . Waktu itu sempat ada perdebatan antara rasul Paulus dan rasul-rasul yang Yesus yang lain masalah adat istiadat Yahudi, rasul-rasul Yesus yang lain menghendaki orang-orang bukan Yahudipun kalau menjadi pengikut Yesus juga harus mengikuti adat istiadat Yahudi, artinya di Yahudikan . Tetapi rasul Paulus tidak setuju, sebab KETURUNAN YANG DI MAKSUDKAN YANG DI JANJIKAN ALLAH KEPADA IBRAHIM TELAH LAHIR ,yaitu YESUS . Dan Yesus sudah membuat perjanjian yang baru, tanda sebagai bangsa keturunan Ibrahim tidak di perlukan lagi, sebab sekarang bangsa-bangsa lain yang bukan keturunan Ibrahimpun dapat masuk bergabung, masuk menjadi bangsa pilihan menjadi keturunan YESUS, bukan secara jasmani sehingga memerlukan tanda kerat di kulit khatannya, tetapi secara rohani, yaitu dengan sunat hati,yang mempunyai tanda di hatinya .

    Perjanjian lama adalah untuk bangsa pilihan Allah yaitu bangsa Israel jasmani keturunan Ibrahim, sedangkan perjanjian baru adalah untuk bangsa pilihan Allah, bangsa Israel rohani, yang adalah keturunan Yesus yang percaya dan beriman seperti Ibrahim .

    Begitu juga hukum Musa sudah di genapi dalam hukum Kasih . Dimana hukum Musa di gunakan ketika bangsa Israel telah menerapkan adat istiadat bangsa Mesir yang tidak mengenal Allah, agar dapat hidup taat dan disiplin, mereka di berikan hukum Musa ini. Ketika secara jasmani mereka sudah bisa hidup tertib, sudah tahu cara beribadah secara jasmani, maka Yesus datang untuk memberikan hukum yang lebih tinggi, hukum yang berlaku di surga, yaitu hukum Kasih, yang akan membuat manusia rohani seseorang taat dan patuh kepada Allah. Sebab Tuhan ingin melatih manusia di bumi melaksanakan hukum yang berlaku di surga ini, sebab yang nantinya beribadah di surga adalah manusia rohaninya bukan jasmaninya . Dan Tuhan mau manusia sudah teruji dapat melaksanakan dengan baik hukum Kasih ini, sebab Tuhan tidak mau kejadian Adam dan Hawa terulang lagi . Karena manusia tetap mempunyai kehendak bebas, yang Allah inginkan kehendak bebas kita itu patuh dan tunduk pada Tuhan semesta alam, melakukan apa yang di kehendaki Allah . Tidak membangkang seperti Iblis atau Adam dan Hawa .

    ReplyDelete