Monday, June 13, 2011

Re: [Milis_Iqra] Intisari untuk milis_iqra@googlegroups.com - 4 Pesan pada 4 Topik

Assalamu alaikum wrwb

Telah terbit buku berkualitas

buku bermutu mengasah kreativitas
Panduan pemanfaatan limbah menjadi aneka tas eksklusif
Full color, dilengkapi dgn foto2 menarik, pola dan contoh2 gambarnya
Bermanfaat mengatasi masalah lingkungan hidup (Pemanfaatan Sampah) dan
media pembelajaran
Tersedia di toko2 buku ternama

Hormat saya
Endah Rosriani

Pada 14 Juni 2011 06:01, <milis_iqra+noreply@googlegroups.com> menulis:
>   Ringkasan Topik Hari Ini
>
> Grup: http://groups.google.com/group/milis_iqra/topics
>
> Kebesaran dan Keagungan Allah [1 Pemutakhiran]
> wajib salat fardu di masjid? [1 Pemutakhiran]
> Invitation to connect on LinkedIn [1 Pemutakhiran]
> {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Politisi Perempuan Kuwait KampanyekanPerbudakan
> Seks Perempuan [1 Pemutakhiran]
>
>  Topik: Kebesaran dan Keagungan Allah
>
> Dedy Iskandar <dysar06@yahoo.co.id> Jun 13 04:35PM +0700 ^
>
> *Kebesaran dan Keagungan Allah*
>
> Allah Ta'ala berfirman:
>
> "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya.
> Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit
> digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari
> apa yang mereka persekutukan." (QS. Az-Zumar: 67)
>
> Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu dia berkata:
>
> "Seorang rahib datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia
> berkata, "Ya Muhammad, kami mendapati (dalam Injil) bahwa Allah Ta'ala
> meletakkan langit-langit di atas satu jari, seluruh bumi di atas satu jari,
> pohon-pohon di atas satu jari, air dan tanah di atas satu jari, dan seluruh
> makhluk sisanya di atas satu jari. Lalu Dia berfirman, "Akulah Raja." Maka
> Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga nampak gigi serinya sebagai
> pembenaran terhadap perkataan rahib tersebut. Kemudian beliau membaca ayat,
> "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya.
> Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit
> digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari
> apa yang mereka persekutukan." (HR. Al-Bukhari no. 4437 dan Muslim no. 4992)
>
> Dalam sebuah riwayat Muslim:
>
> "Semua pegunungan dan pepohonan di atas satu jari kemudian
> menggoncang-goncangnya, lalu Dia berfirman, "Saya adalah raja, Saya adalah
> Allah."
>
> Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah
> shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
>
> 'Pada hari kiamat kelak, Allah Azza wa Jalla akan menggulung langit. Setelah
> itu, Allah akan menggenggamnya dengan tangan kanan-Nya seraya berfirman,
> "Akulah Sang Maha Raja. Di manakah sekarang orang-orang yang selalu berbuat
> sewenang-wenang? Dan di manakah orang-orang yang selalu sombong dan angkuh?"
> Setelah itu, Allah akan menggulung bumi dengan tangan kiri-Nya seraya
> berfirman, "Akulah Sang Maha Raja. Di manakah sekarang orang-orang yang
> sering berbuat sewenang-wenang? Di manakah orang-orang yang sombong?" (HR.
> Muslim no. 4995)
>
> Dari Abu Dzar radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada
> apa yang beliau riwayatkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala bahwa Dia
> berfirman:
>
> "Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku untuk
> berbuat zhalim dan perbuatan zhalim itu pun Aku haramkan di antara kalian.
> Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zhalim! Wahai
> hamba-hambaKu, kalian seluruhnya berada dalam kesesatan kecuali orang yang
> telah Aku beri petunjuk. Oleh karena itu, mohonlah petunjuk kepada-Ku,
> niscaya Aku akan memberikan hidayah kepada kalian! Wahai hamba-hambaKu,
> kalian seluruhnya berada dalam kelaparan kecuali orang yang telah Aku beri
> makan. Oleh karena itu, mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi
> makan kepada kalian! Wahai hamba-hambaKu, kalian seluruhnya adalah telanjang
> dan tidak mengenakan sehelai pakaian, kecuali orang yang Aku beri pakaian.
> Oleh karena itu, mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi
> pakaian kepada kalian! Hai hamba-hambaKu, kalian seluruhnya senantiasa
> berbuat salah di malam dan siang hari, sementara Aku Maha mengampuni segala
> dosa dan kesalahan. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya aku
> akan mengampuni kalian! Wahai hamba-hambaKu, kalian seluruhnya tidak akan
> dapat menimpakan mara bahaya sedikitpun kepada-Ku, karenanya kalian tidak
> akan bisa melakukannya. Dan kalian sekalian tidak akan dapat memberikan
> manfaat sedikitpun kepada-Ku, karenanya kalian tidak akan dapat
> melakukannya. Wahai hamba-hambaKu, seandainya orang-orang yang terdahulu dan
> orang-orang yang belakangan serta seluruh manusia dan jin di antara kalian,
> semuanya berada pada tingkat ketakwaan yang paling tinggi, maka hal itu
> sedikit pun tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku. Wahai hamba-hambaKu,
> seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta
> seluruh manusia dan jin di antara kalian, semuanya berada pada tingkat
> kedurhakaan yang paling buruk, maka hal itu sedikitpun tidak akan mengurangi
> kekuasaan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, seandainya orang-orang yang terdahulu dan
> orang-orang yang belakangan serta seluruh manusia dan jin di antara kalian,
> semuanya berdiri di atas sati dataran untuk memohon kepada-Ku, kemudian
> masing-masing Aku penuhi permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi
> sedikit perbendaharaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti jarum
> yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan. Wahai hamba-hambaKu,
> sesungguhnya semua ini hanyalah amal kalian sendiri, yang Aku kumpulkan
> untuk kalian kemudian Aku akan memberikan balasannya atasnya. Karenanya
> barangsiapa yang mendapati kebaikan maka hendaklah ia memuji Allah, dan
> barangsiapa yang mendapati selain itu (yakni kejelekan), maka janganlah ia
> mencela kecuali dirinya sendiri." (HR. Muslim no. 2577)
>
> *Penjelasan ringkas:*
>
> **Kebesaran dan keagungan Allah Ta'ala tidak terbatas dan tidak bisa
> dibayangkan. Segala sesuatu selain-Nya adalah milik-Nya dan di bawah
> pengaturannya Subhanahu wa Ta'ala. Dia menggenggam ketujuh langit dan bumi
> lalu meletakkannya dan seluruh makhluk lainnya di atas jari-jemariNya. Dia
> menciptakan seluruh makhluk lalu memberikan rezki kepada mereka seluruhnya
> dan mengatur seluruh urusan mereka. Dia Maha Kaya sehingga tidak butuh
> kepada para makhluk dengan ketaatan mereka dan tidak tersentuh dengan
> kemudharatan sedikitpun akibat maksiat mereka. Akan tetapi Allah Ta'ala
> memerintahkan mereka untuk menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua
> larangan-Nya karena semua itu kebaikannya akan kembali untuk diri mereka
> sendiri.
>
> http://al-atsariyyah.com/kebesaran-dan-keagungan-allah.html
>
>
>
>  Topik: wajib salat fardu di masjid?
>
> "Heru Sutomarmo" <601469@gmail.com> Jun 10 02:39PM +0700 ^
>
> Dari Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz, kepada kaum muslimin, semoga Allah
> memberi mereka taufiq menuju apa yang dia ridloi dan mengumpulkan kita semua
> bersama orang-orang takut dan bertaqwa kepada Allah. Amin.
>
> As Salamu 'alaikum wa rahmatulahi wa barakatuhu. Amma ba'du:
>
> Sampai berita kepada saya bahwa kebanyakan orang telah melalaikan penunaian
> shalat dengan berjama'ah. Mereka beralasan dengan penggampangan oleh
> sebagian ulama dalam masalah itu. Maka wajib bagiku untuk menjelaskan
> perkara yang agung dan hebat ini.
>
> Dari Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz, kepada kaum muslimin, semoga Allah
> memberi mereka taufiq menuju apa yang dia ridloi dan mengumpulkan kita semua
> bersama orang-orang takut dan bertaqwa kepada Allah. Amin.
>
> As Salamu 'alaikum wa rahmatulahi wa barakatuhu. Amma ba'du:
>
> Sampai berita kepada saya bahwa kebanyakan orang telah melalaikan penunaian
> shalat dengan berjama'ah. Mereka beralasan dengan penggampangan oleh
> sebagian ulama dalam masalah itu. Maka wajib bagiku untuk menjelaskan
> perkara yang agung dan hebat ini.
>
> Selayaknya seorang muslim tidak meremehkan suatu perkara yang Allah malah
> menganggapnya besar dalam Al Qur'an. Dan rasul-Nya juga melakukan demikian.
> Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau dengan sebaik-baik shalawat
> dan salam. Allah sering sekali menyebut tentang shalat dalam Al Qur'an. Dan
> juga membuat masalahnya besar. Allah menyuruh untuk menjaganya dan
> menunaikannya dengan berjama'ah. Allah mengabarkan bahwa sikap meremehkannya
> dan bermalas-malas menunaikannya termasuk sifat orang munafik. Allah
> mengatakan dalam Kitab-Nya yang Jelas:
>
> "Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha. Dan berdirilah (kalian semua)
> karena Allah (dalam shalat) dengan khusyu' " (Al Baqarah: 238)
>
> Bagaimana seseorang akan dianggap "menjaga" shalat-shalat tersebut dan
> mengagungkannya, bila kenyataannya dia tidak mau menunaikannya bersama
> saudara-saudaranya dan meremehkannya. Allah Ta'ala berfirman:
>
> "Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat serta ruku'lah bersama orang-orang
> yang ruku'." (Al Baqarah:43)
>
> Ayat yang mulia ini mengaskan wajibnya shalat dengan berjama'ah. Dan
> bersama-samanya orang yang shalat dalam shalat mereka. Kalau maksudnya hanya
> menegakkannya saja, tentu tidak akan sesuai dengan akhir ayatnya, yaitu:
> Ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'." Karena pada Allah memerintahkan
> untuk menegakkannya di awal ayat. Allah berfirman:
>
> "Dan apabila kalian berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu
> hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari
> mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila
> mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka'at), Maka
> hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
> hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu merekashalat
> bersamamu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata." (An
> Nisa': 102)
>
> Walau dalam keadaan perang, Allah tetap mewajibkan shalat berjama'ah, maka
> bagaimana pula dalam keadaan aman?!
>
> Kalau seseorang diperbolehkan meninggalkan shalat berjama'ah, tentu
> orang-orang yang sedang menghadapi musuh dan yang sedang bersiap menyerang
> mereka tentu lebih pantas untuk diperbolehkan meninggalkan shalat
> berjama'ah. Ketika realitanya tidak demikian, tahulah kita bahwa menunaikan
> shalat dengan berjama'ah adalah termasuk perkara wajib yang sangat penting.
> Dan tidak boleh bagi seorang pun untuk terlambat darinya.
>
> Dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari
> Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
>
> "Saya sangat ingin agar ada yang memimpin pelaksanaan shalat, kemudian saya
> pergi bersama beberapa orang sambil membawa kayu bakar mendatangi
> rumah-rumah orang yang tidak mengikuti shalat berjama'ah, kemudian kubakar
> rumah mereka."
>
> Dalam shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud radliyallahu 'anhu, ia berkata:
> "Kami (para sahabat) berpendapat bahwa tidak ada orang yang meninggalkan
> shalat berjama'ah kecuali dia adalah seorang munafik atau orang sakit. Dan
> pada masa itu orang sakit dipapah untuk bisa sampai kemasjid melaksanakan
> shalat."
>
> Ibnu Mas'ud berkata lagi: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
> sallamm telah mengajarkan kami Sunnah-Sunnah yang berisi hidayah, dan
> diantara Sunnah-Sunnah itu: Shalat di masjid yang disitu dilakukan adzan."
>
> Dalam shahih Muslim dari Ibnu Mas'ud juga, ia berkata: "Siapa yang ingin
> bertemu dengan Allah esok hari dalam keadaan sebagai seorang muslim, maka
> hendaklah dia menjaga shalat-shalat ini ketika diserukan adzan baginya.
> Karena Allah telah mensyari'atkan Sunnah-Sunnah yang berisi petunjuh bagi
> Nabi kalian, dan shala-shalat pada saat ada adzan baginya termasuk
> Sunnah-Sunnah yang berisi petunjuk itu. Kalau kalian shalat di rumah-rumah
> kalian , sebagaimana orang-orang yang tidak turut berjama'ah shalat di
> rumahnya, niscaya kalian akan meninggalkan Sunnah Nabi kalian. Dan bila
> kalian meninggalkan Sunnah Nabi kalian, pasti kalian akan sesat. Bila
> seseorang bersuci kemudian dia melakukannya dengan baik, kemudian menuju
> salah satu mesjid, maka Allah akan mencatatkan untuknya satu pahala bagi
> satu langkahnya. Dan mengangkatnya karena satu langkah itu satu derajat. Dan
> menghilangkan baginya karena langkah itu satu dosa. Kami (para sahabat)
> berpendapat bahwa tidak ada seseorang yang tidak ikut berjama'ah, kecuali
> doa seorang munafik yang tidak diragukan kemunafikannya. Dan dimasa itu
> seseorang ada yang mendatangi masjid untuk shalat berjama'ah dalam keadaan
> dipapah dua orang sampai masuk kedalam shaf."
>
> Dalam shahih Muslim juga dari Abu Hurairah, radliyallahu 'anhu, ia berkata:
> "Ada seorang buta berkata: Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki penunjuk
> jalan yang tetap ke mesjid. Maka apakah saya memiliki keringanan untuk boleh
> shalat di rumahku? Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
> kepadanya: Apakah engkau mendengar suara adzan memanggil untuk shalat? Kata
> orang itu: Ya. Kata Nabi: Maka penuhilah."
>
> Hadits-hadits tadi menunjukkan wajibnya shalat berjama'ah dan wajibnya
> menegakkannya di rumah-rumah Allah yang Allah mengizinkan kita untuk
> meninggikan dan menyebut-nyebut Nama-Nya didalamnya, banyak sekali. Maka
> wajib bagi setiap muslim untuk memperhatikan hal ini. Dan bersegera
> kepadanya serta saling berwasiat dengannya bersama anak-anaknya,
> keluarganya, tetangganya dan seluruh saudaranya kaum muslimin. Itu sebagai
> sikap melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan sebagai sikap waspada
> terhadap apa yang Allah larang dan Rasul-Nya. Dan sebagai sikap untuk tidak
> meniru-niru kaum munafik yang Allah banyak mencela mereka karena
> akhlak-akhlak mereka yang jelek dan yang paling jeleknya: Mereka
> bermalas-malas menunaikan shalat. Allah berfirman:
>
> "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
> tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri
> dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan
> tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan
> ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir) : tidakmasuk kedalam
> golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu
> (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu
> sekali-kali tidak akan mendapat jalan 9untuk memberi petunjuk) baginya."(An
> Nisa': 142-143)
>
> Karena meninggalkannya dalam penunaian dengan berjama'ah adalah sebab
> terbesar untuk meningalkannya secara menyeluruh. Dan kita sudah tahu bahwa
> meninggalkan shalat adalah kufur, sesat dan keluar dari Islam. Ini
> berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
>
> "Antara seseorang dan antara kekufuran dan syirik adalah meninggalkan
> shalat."(HR Muslim dalam shahihnya dari Jabir radliyallahu 'anhu)
>
> Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
>
> "Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat. Maka siapa yang
> meninggalkannya, dia telah kafir."
>
> Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menerangkan tentang pengagungan kepada
> masalah shalat, wajib menjaganya dan menegakkannya sebagaimana yang
> disyri'atkan Allah serta peringatan kepada orang yang meninggalkannya,
> banyak sekali.
>
> Maka wajib atas setiap muslim untuk mejaganya pada waktunya dan
> menegakkannya seperti yang disyari'atkan Allah. Dan agar menunaikannya
> bersama saudara-saudaranya dengan berjama'ah di rumah-rumah Allah. Sebagai
> sikap taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan rasul-Nya shallallahu
> 'alaihi wa sallam, serta sebagai sikap waspada dari kemurkaan Allah dan
> sakitnya hukuman-Nya.
>
> Bila kebenaran telah tampak dan jelas dalil-dalilnya, tidak boleh bagi
> seorang pun untuk berkilah darinya dengan berdalih kepada pendapat si A atau
> si B. karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
>
> "Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
> kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (Sunnah), jika kalian benar-benar beriman
> kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
> lebih baik akibatnya."(An Nisa': 59)
>
> Allah Subhanahu juga berfirman:
>
> "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa
> cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (An Nur:63)
>
> Kita tahu banyak sekali faedah dalam shalat berjama'ah, yang paling jelasnya
> adalah adanya sikap saling mengenal dan tolong menolong dalam kebaikan dan
> taqwa, saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan
> kesabaran untuk terus mengamalkannya.
>
> Juga disana kita bisa memberikan semangat kepada orang-orang yang suka
> meninggalkannya, memberitahu kepada yang tidak mengetahuinya, menjauhi jalan
> mereka, menampakkan simbol-simbol Allah diantara hamba-Nya, mengajak kepada
> Allah dengan ucapan dan amalan dan banyak lagi faedah yang lainnya.
>
> Semoga Allah memberi taufiqnya kepadaku dan juga kepada kalian untuk bisa
> mengamalkan apa-apa yang membuat-Nya ridla dan kebaikan dalam urusan dunia
> dan akhirat. Dan semoga Allah melindungi kita semua dari kejelekan-kejelekan
> diri-diri kita dan amal-amal kita serta melindungi kita agar jangan sampai
> meniru-niru sifat kaum munafik. Karena Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia.
>
> Judul Asli: Rasa'il fit Thoharoti wash Sholah, Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz
> rahimahullah
>
> Tafsir depag tentang shalat :
>
> "Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha. Dan berdirilah (kalian semua)
> karena Allah (dalam shalat) dengan khusyu' " (Al Baqarah: 238)
>
> Tafsir Depag
>
> Tepat sekali dalam ayat ini Allah menerangkan keutamaan melakukan salat, dan
> selalu memeliharanya. Kita dapat melihat bahwa keluarga merupakan bagian
> dari masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan dan persoalan hidupnya
> banyak sekali menemui kesulitan yang kadang-kadang dapat menjerumuskannya
> kepada hal-hal yang dilarang agama. Karena itu Allah memberikan suatu cara
> yang baik untuk dilakukan manusia agar selalu terjamin hubungan keduniaannya
> dengan ketakwaan kepada Allah yaitu dengan selalu memelihara salat. Mulai
> dari bangun tidur sebelum melakukan kontak dengan manusia lainnya ia ingat
> dan bermunajat lebih dahulu dengan Allah (waktu subuh). Kemudian setelah ia
> berhubungan dengan masyarakat, dan mungkin sekali terjadi perbuatan yang
> tidak diridai Allah maka untuk mengingatkan dan menyelamatkannya, ia
> dipanggil untuk berhubungan lagi dengan Allah di waktu tengah hari (salat
> zuhur). Begitulah seterusnya selama 24 jam. Dengan demikian selalu terjalin
> antara kesibukan manusia (untuk memenuhi hajat hidupnya) dengan ingat kepada
> Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya.
> Hal ini mempunyai pengaruh dan membekas kepada jiwa dan peri kehidupan
> manusia itu sendiri sebagaimana ditegaskan Allah bahwa dengan salat itu
> manusia dapat terhindar dari perbuatan jahat dan mungkar. Selain dari itu
> memelihara salat adalah merupakan bukti iman kepada Allah dan menjadi syarat
> mutlak bagi kehidupan seorang muslim, menguatkan tali persaudaraan dan dapat
> menjamin hak-hak manusia.
> Menurut riwayat Ahmad, Rasulullah saw. bersabda:
>
> العهد الذي بيننا و بينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر
> Artinya:
> Perjanjian antara aku sebagai rasul dengan kaum Muslimin adalah salat, siapa
> yang meninggalkannya maka ia mengingkari nikmat Allah kepada dirinya.
> Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tabrani, Rasulullah saw.
> bersabda:
>
> من حافظ عليها كانت له نورا و برهانا و نجاة يوم القيامة و من لم يحافظ عليها
> لم يكن له نور ولا برهان ولا نجاة و كان يوم القيامة مع قارون و فرعون و هامان
> و أبي بن خلف
> Artinya:
> Barang siapa selalu memelihara salat maka ia akan dapat cahaya dan petunjuk
> serta akan dapat keselamatan di hari kiamat. Sebaliknya orang yang tidak
> memelihara salat maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan. Di
> akhirat nanti ia akan bersama Firaun, Haman dan Ubai bin Khalaf di dalam
> neraka.
> Dengan demikian jelaslah bagaimana pentingnya menjaga dan memelihara salat
> terus-menerus. Manusia yang melakukan perintah ini benar-benar akan menjadi
> makhluk Allah yang penuh takwa dan hidupnya akan selalu aman, di dalam
> magfirah dan rida Allah.
> Adapun sebab turun ayat ini menurut riwayat dari Zaid bin Sabit, Rasulullah
> saw. selalu melakukan salat zuhur, meskipun pada siang hari yang panas terik
> yang bagi para sahabat dirasakan berat melakukannya, maka turunlah ayat ini.
>
> Allah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk selalu menjaga terus-menerus
> melakukan salat yang lima waktu. Jika salat itu dilaksanakan, ia dapat
> memelihara diri di berbuat hal-hal yang jahat dan mungkar. Dan juga ia dapat
> penenang jiwa dan segala kegelisahan yang menimpa diri. Karena itu salat
> adalah merupakan tiang agama.
> Allah menekankan lagi mengenai salat wusta. Yang dimaksud dengan salat wusta
> menurut jumhur ulama ialah salat asar. Allah mengajarkan pula, agar dalam
> melakukan salat kita berlaku khusyuk dan tawaduk. Sebab pemusatan kepada
> Allah semata-mata adalah tingkat salat yang paling baik dan salat inilah
> yang dapat membekas pada jiwa dan tindak-tanduk manusia.
> Karena pentingnya melaksanakan dan memelihara salat ini seorang muslim tidak
> boleh meninggalkannya walau dalam keadaan bagaimanapun. Seandainya terhalang
> melaksanakan salat dengan sempurna namun salat itu tetap tidak boleh
> ditinggalkan, meskipun dalam suasana kekhawatiran terhadap jiwa, harta atau
> kedudukan. Dalam keadaan uzur, salat dapat dikerjakan menurut cara yang
> mungkin dilakukan, baik dalam keadaan berjalan kaki atau berkendaraan atau
> pun sakit. Maka setelah hilang uzur itu, terutama yang berupa kekhawatiran,
> hendaklah bersyukur kepada Allah, karena Allah mengajarkan kepada manusia
> hal-hal yang tidak diketahuinya termasuk mengenai cara melakukan salat dalam
> masa tidak aman.
>
> "Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat serta ruku'lah bersama orang-orang
> yang ruku'." (Al Baqarah:43)
>
> Tafsir Depag
>
> Pada ayat ini terdapat pula tiga macam perintah Allah yang ditujukan kepada
> Bani Israel, ialah:
> 1.Agar mereka mendirikan salat, yaitu melaksanakan salat dengan cara yang
> sebaik-baiknya dengan melengkapi segala syarat-syarat dan rukun-rukunnya
> serta menjaga waktu-waktunya yang telah ditentukan dan menghadapkan seluruh
> hati kepada-Nya dengan tulus dan khusuk. Inilah jiwa dari ibadah salat.
> Adapun bentuk lahir dari pada ibadah salat ini adalah formalitas yang dapat
> berbeda-beda caranya menurut perbedaan agama, namun isi dan jiwanya tetap
> sama.
> 2.Agar mereka menunaikan zakat, karena zakat itu merupakan salah satu dari
> pernyataan syukur kepada Allah atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya dan
> menumbuhkan hubungan yang erat antar sesama manusia dan
>
>
>
>  Topik: Invitation to connect on LinkedIn
>
> Yudi Ofrianus <yofrianus@gmail.com> Jun 10 04:33PM ^
>
> LinkedIn
> ------------
>
>
> I'd like to add you to my professional network on LinkedIn.
>
> - Yudi
>
> Yudi Ofrianus
> Oil & Energy Professional
> Indonesia
>
> Confirm that you know Yudi Ofrianus
> https://www.linkedin.com/e/6kdxd0-gorcvlzh-4r/isd/3175351455/B-UPGjRn/
>
>
>
> --
> (c) 2011, LinkedIn Corporation
>
>
>
>  Topik: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Politisi Perempuan Kuwait
> KampanyekanPerbudakan Seks Perempuan
>
> "aendangzr@yahoo.co.id" <aendangzr@yahoo.co.id> Jun 10 04:23AM ^
>
> Kalau sama sama syar'i gimana mas faizal?
>
> Artikel dibawah menurut ustadz syarwat mengenai menikahi budak...
>
> http://www.ustsarwat.com/search.php?id=1205140176
>
> Tentang Kebolehan Menggauli BudakAssalamu'alaikum wr wb ustadz, Saya sering
> kali terasa berat dibenak & pikiran, tiap kali membaca ayat yang membolehkan
> kita utk menggauli budak. Sedang dalam riwayat, membebaskan budak sangat
> dianjurkan. Mohon penjelasan ttg ayat tersebut, agar bisa lebih tenang &
> saya bisa menjelaskan ke org awam jk adayangmenanyakan.
> JazakaLLAHUjawabanAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Memang
> sekilas agak rancu manakala kita melihat dua masalah itu. Agak terasa
> ambigu, soalnya di satu sisi Islam menentang perbudakan, tapi di sisi lain,
> kok malah dihalalkan 'menikmati' budak? Tapi kalau kita dekati masalahnya,
> mungkin bisa akan semakin jelas. Ada beberapa hal yang perlu kita jadikan
> bahan pemikiran dalam masalah ini. Pertama, bahwa perbudakan bukan produk
> agama Islam. Sebaliknya, ketika Islam diturunkan pertama kali, perbudakan
> sudah menjadi pola hidup seluruh umat manusia. Bukan hanya di tanah Arab
> saja, tetapi nyaris di semua peradaban manusia, pasti ada perbudakan. Kedua,
> perbudakan bukan semata-mata penindasan manusia atas manusia, tapi di sisi
> lain, perbudakan adalah bagian utuh dari dari sendi dasar perekonomian suatu
> bangsa. Sehingga menghilangkan perbudakan berarti meruntuhkan sendi-sendi
> dasar perekonomian. Ketiga, perbudakan juga sudah diakui oleh hukum yang
> positif dan dibenarkan oleh undang-undang semua peradaban manusia. Memiliki
> budak, menjual, menukar dan mempertaruhkannya, adalah tindakan yang sesuai
> dengan hukum yang berlaku secara universal. Maka budak yang melarikan diri
> dari tuannya, tidak bisa begitu saja dibebaskan oleh orang lain. Secara
> hukum, mengambil budak yang lari dari tuannya adalah tindakan melawan hukum.
> Membebaskan budak dengan tebusan adalah satu-satunya jalan yang dibenarkan
> saat itu. Keempat, adanya hukum positif semua bangsa tentang budak termasuk
> juga keabsahan untuk menyetubuhi budak perempuan. Ini merupakan bagian dari
> aturan yang diakui oleh semua bangsa yang hidup di masa itu. Bukan hal yang
> aneh atau melanggar hukum. Islam Diturunkan unutk Menghilangkan Perbudakan
> Nah, di tengah kondisi nyata seperti inilah Islam diturunkan di negeri Arab
> pertama kali. Karena tujuan akhir memang menghilangkan sistem perbudakan di
> muka bumi, maka Islam secara khas memang memiliki ciri, yaitu melakukan
> perubahansecara berangsur-angsur tapi pasti. Misalnya tentang penghapusan
> khamar, awal ayat yang pertama kali turun sama sekali tidak mengharamkan
> khamar, ayat yang kedua juga sama sekali tidak mengharamkannya. Baru pada
> ayat yang ketiga, ada sedikit larangan untuk minum, yaitu saat menjelang
> shalat. Dan akhirnya baru pada ayat ke empat, khamar diharamkan sama sekali.
> Demikian juga dengan proses penghilangan budak, adalah sah bila juga ada
> proses yang harus dilalui. Apalagi perbudakan itu terkait dengan sendi-sendi
> ekonomi suatu bangsa, tentu waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama. Bayangkan
> bila harga seorang budak 100 dinar, sebagaimana salah satu riwayat
> menyebutkan tentang harga Bilal saat dibebaskan. Padahal kita tahu bahwa
> satu dinar emas itu senilai dengan harga seekor kambing. Kalau seekor
> kambing seharga sejuta rupiah, berarti seorang budak seharga 100 juta
> rupiah. Bayangkan kalau satu orangtuan di Makkah memiliki 100 budak, maka
> nilai assetnya 10 milyar. Kalau tiba-tiba budak dihapuskan dalam satu
> ketukan palu, maka jelas sekali ekonomi akan goncang dan runtuh. Tentu saja
> Islam tidak akan meruntuhkan sendi-sendi ekonomi suatu bangsa. Yang
> dilakukan adalah penghapusan budak secara proses. Ada banyak pintu untuk
> membebaskan budak, antara lain: Pintu Pertama, lewat hukuman atau kaffarah
> atau denda. Seorang yang melakukan suatu dosa tertentu, ada pilihan denda
> yaitu membebaskan budak. Misalnya, melakukan hubungan suami isteri siang
> hari bulan Ramadhan. Pintu kedua adalah lewat mukatab, yaitu seorang budak
> harus diberi hak untuk membebaskan dirinya dengan angsuran, di mana uangnya
> didapat dari 8 ashnaf zakat. Pintu ketiga, lewat sedekah atau tabarru'.
> Seseorang tidak melakukan dosa, tapi dia ingin punya amal ibadah yang sangat
> bernilai di sisi Allah, maka dia pun membebaskan budak miliknya, atau
> membeli budak milik orang lain. Pintu Keempat, Islam menetapkan bahwa semua
> budak yang dinikahi oleh orang merdeka, maka anaknya pasti menjadi orang
> merdeka. Sehingga secara nasab, perbudakan akan hilang dengan sendirinya.
> Itulah salah satu rahasia mengapa menikahi atau menyetubuhi budak sendiri
> dibenarkan dalam Islam, jawabnya karena anak yang akan lahir dari rahim
> wanita itu akan menjadi orang yang merdeka. Tanpa harus kehilangan hak atas
> nilai asset yang dimiliki secara langsung. Dan masih banyak lagi pintu-pintu
> lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengantarkan para budak menemui
> kebebasannya. Pada intinya, perbudakan bisa dihapuskan secara sistematis,
> namun tidak ada orang yang dirugikan secara finansial. Dan sendi-sendi
> ekonomi tidak akan rusak atau runtuh. Menyetubuhi Budak: Sebuah Kerendahan
> Sebagaimana pernah kami sampaikan di situs ini sebelumya, mungkin sebagian
> dari kita berpikir, wah enak juga ya punya budak, bisa menyetubuhi tanpa
> dinikahi'. Berarti Islam itu tidak adil, di satu sisi bilang mau membebaskan
> perbudakan, tapi di ayat Quran kok malah dibolehkan menyetubuhi budak?
> Padahal sesungguhnya yang terjadi tidak demikian. Terutama untuk bangsa Arab
> di masa lalu yang sangat menjunjung tinggi nilai seorang isteri. Sudah
> menjadi adat dan tradisi bagi bangsa itu untuk menikahi dengan wanita
> terhormat. Dan untuk itu, secara finansial mereka punya level bargaining
> yang tinggi. Laki-laki arab tidak segan-segan untuk menggelontorkan seluruh
> hartanya demi untuk membayar mahar (maskawin) yang sedemikian mahal. Semakin
> tinggi nilai dan derajat seorang wanita yang akan dinikahi, maka semakin
> malah nilai maharnya. Dan semakin naik pula gengsi si laki-laki yang
> menikahinya. Dan urusan gengsi ini menjadi ukuran status sosial yang punya
> kedudukan tersendiri. Mereka yang menikah dengan wanita bermahar murah,
> biasanya langsung mengalami penurunan IHD (Indeks Harga Diri). Minimal
> sedikit terkucil dari pergaulan. Hanya karena menikah dengan wanita yang
> nilai maharnya agak rendah. Sebab kemurahan nilai mahar sedikit banyak
> menggambarkan status dan derajat keluarga si wanita. Dan buat bangsa arab
> saat itu, menikahi wanita yang maharnya murah akan sangat menjatuhkan gengsi
> dan wibawa. Apalagi kalau sampai menikahi budaknya sendiri, maka 'indeks
> harga diri' akan langsung melorot jatuh. Dia akan kehilangan 'muka' di
> hadapan teman-temannya, karena bersetubuh atau menikah dengan budak. Sama
> sekali tidak ada yang bisa dibanggakan, bahkan memalukan. Maka meski ada
> ayatyang menghalalkan menyetubuhi budak wanita milik sendiri, bukan berarti
> orang Arab lantas senang. Sebab buat mereka, menikah dengan wanita yang
> berderajat tinggi adalah sebuah prestise tersendiri. Dan menikah dengan
> budak adalah sebuah 'catatan tersendiri' meski dihalalkan. Maka di akhir
> ayat, Allah SWT menegaskan bahwa hal itu tidak tercela. Sebab memang buat
> bangsa Arab saat itu, menyetubuhi dan menikahi budak memang agak membuat
> mereka terhina. Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi
> wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc
> Sent from BlackBerry® on 3
>
> -----Original Message-----
> From: "Faizal" <faizal@busanagroup.com>
> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Thu, 9 Jun 2011 10:40:18
> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
> Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
> Subject: RE: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan
> Perbudakan Seks Perempuan
>
> Kenapa ga mendukung poligami saja ya?
>
>
>
> Regards
>
> F a i z a L
>
>
>
> From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On
> Behalf Of Muhammad Amir Rosyidi
> Sent: Thursday, June 09, 2011 10:05 AM
> To: milis_iqra
> Subject: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan
> Perbudakan Seks Perempuan
>
>
>
>
> Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan Perbudakan Seks Perempuan
>
>
> Kamis, 09 Juni 2011 09:46 WIB
>
> REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT CITY - Seorang politisi wanita Kuwait melontarkan ide
> yang tidak biasa. Salwa Al Mutairi, nama politisi tersebut, menyarankan agar
> pemerintah Kuwait melegalkan perbudakan seks perempuan agar pria-pria Kuwait
> tidak selingkuh.
>
> Untuk mencegah selingkuh, Salwa menyarankan agar pria-pria Kuwait membeli
> saja budak perempuan dari penjara-penjara di luar negeri. Para budak
> perempuan tersebut merupakan tahanan perang di negara-negara yang sedang
> atau baru saja dilanda perang.
>
> ''Contohnya adalah perang Chechnya. Pasti banyak wanita Rusia yang menjadi
> tahanan perang,'' kata Salwa. ''Jadi langsung saja pergi dan beli para
> tahanan Rusia tersebut. Para tahanan wanita itu kemudian dijual di Kuwait.
> Hal tersebut lebih baik daripada lelaki kita menjalin hubungan seksual yang
> terlarang.''
>
> Salwa menilai cara tersebut sebagai langkah bagi lelaki Kuwait untuk
> menghindari diri dari perzinahan. Karena, membeli budak seks perempuan itu
> sama saja dengan menikah sehingga sah dan tidak haram.
>
> Tidak hanya itu alasannya. Menurut Salwa, perempuan budak seks juga ikut
> tertolong dan terangkat derajatnya dengan menjadi selir lelaki Kuwait. Para
> perempuan budak seks juga akan terhindar dari ancaman kelaparan.
>
> ''Kita tidak perlu merasa malu untuk melakukannya. Karena, ini tidak haram
> menurut hukum syariah Islam,'' kata Salwa.
>
> Salwa pun mencontohkan Harun al-Rashid sebagai salah satu contohnya. Harun
> Al-Rashid, pemimpin Islam abad 8 Masehi yang menguasai daratan Iran, Irak
> dan Suriah, dikabarkan memiliki selir sebanyak 2000 orang.
>
> Salwa merekomendasikan agar Kuwait memiliki kantor yang khusus mengurus
> masalah budak seks perempuan. Dalam aturannya nanti, setiap pria Kuwait
> dibatasi memiliki budak perempuan paling banyak 15 selir.
>
> Salwa mengaku sudah konsultasi dengan seorang mufti Arab Saudi ketika dia
> datang ke Mekkah. Menurut sang mufti, budak seks tidak diharamkan dalam
> Islam. ''Mereka mengatakan bahwa itu (budak seks) benar. Satu-satunya cara
> untuk menghindari pria dari selingkuh adalah jawari (budak seks),'' katanya.
>
> Tapi, mufti Arab Saudi itu kemungkinan mengatakan kepada Salwa:'Konteksnya
> adalah negara Muslim menguasai negara non-Muslim. Jadi, jawari ini statusnya
> tawanan perang.''
>
> Redaktur: Didi Purwadi
>
> Sumber: www.dailymail.co.uk
>
>
>
> --
> Regards,
> Muhammad Amir Rosyidi
> Distributed Website Corporation
>
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-
> =-=--- This message has been scanned for viruses and dangerous content by
> MailScanner, and is believed to be clean.
>
>
> --
> This message has been scanned for viruses and
> dangerous content by MailScanner, and is
> believed to be clean.
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment