Baitul Muslim
15/11/2008 | 15 Zulqaedah 1429 H | Hits: 11.726
Oleh: Mochamad Bugi
dakwatuna.com - Masyarakat Islam bagaikan bangunan kokoh. Keluarga
bukan saja sebagai sendi terpenting dalam bangunan tersebut, tetapi
uga menjadi unsur pokok bagi eksistensi umat Islam secara keseluruhan.
Karena itu, agama Islam memberikan perhatian khusus masalah
pembentukan keluarga.
Perhatian istimewa terhadap pembentukan keluarga tersebut tercermin
dalam beberapa hal, yaitu:
Pertama, Al-Qur'an menjabarkan cukup terinci tentang pembentukan
keluarga ini. Ayat-ayat tentang pembinaan keluarga termasuk paling
banyak jumlahnya dibandingkan dengan ayat-ayat yang menjelaskan
masalah lain. Al-Qur'an menjelaskan tentang keutamaan menikah,
perintah menikah, pergaulan suami-istri, menyusui anak, dan
sebagainya.
Kedua, sejak dini As-Sunah telah mengajarkan takwinul usrah yang
shalihah dengan cara memilih calon mempelai yang shalihah. Rasulullah
saw. bersabda, "Pilihlah tempat untuk menanam benihmu karena
sesungguhnya tabiat seseorang bisa menurun ke anak."
Rasulullah Suami Teladan
Rasulullah saw. sejak masa remaja sudah terkenal sebagai orang yang
bersih dan berbudi mulia. Ketika beliau menginjak usia 25 tahun
menikahi Khadijah binti Khuwailid. Sejak saat itulah beliau mengarungi
kehidupan rumah tangga bahagia penuh ketentraman dan ketenangan.
Rasulullah saw. amat menghormati wanita, lebih-lebih istrinya. Beliau
bersabda, "Tidaklah orang yang memuliakan wanita kecuali orang yang
mulia; dan tidaklah yang menghinakannya kecuali orang yang hina."
Menghormati istri adalah kewajiban suami. Al-Qur'an berkali-kali
memerintahkan agar menghormati dan berbuat baik terhadap istri. Kita
tidak mendapatkan kata-kata dalam Al-Qur'an yang mengharuskan untuk
berbuat baik dalam menggauli istri, baik dalam keadaan marah atau
tidak. Kecuali, ditekankan kewajiban berbuat ma'ruf dan ihsan terhadap
istri dan dilarang menyakiti atau menyiksanya.
Pernah datang seorang wanita mengadu kepada Rasulullah saw. bahwa
suaminya telah memukulnya. Maka beliau berdiri seraya menolak
perlakukan tersebut dengan bersabda, "Salah seorang dari kamu memukuli
istrinya seperti memukul seorang budang, kemudian setelah itu
memeluknya kembali, apakah dia tidak merasa malu?"
Ketika Rasuluallah saw. mengizinkah memukul istri dengan pukulan yang
tidak membahayakan, dan setelah diberi nasihat serta ancaman
secukupnya, beliau didatangi 70 wanita dan mengadu bahwa mereka
dipukuli suami. Rasulullah saw. berpidato seraya berkata, "Demi Allah,
telah banyak wanita berdatangan kepada keluarga Muhammad untuk
mengadukan suaminya yang sering memukulnya. Demi Allah, mereka yang
suka memukul istri tidaklah aku dapatkan sebagai orang-orang yang
terbaik di antara kamu sekalian."
Rasulullah saw. merupakan contoh indah dalam kehidupan rumah
tangganya. Beliau sering bercanda dan bergurau dengan istri-istrinya.
Dalam satu riwayat beliau balapan lari dengan Aisyah, terkadang beliau
dikalahkan dan pada hari lain beliau menang. Beliau senantiasa
menegaskan pentingnya sikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada
istri. Kita jumpai banyak hadits yang seirama dengan hadits berikut,
"Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya
dan paling lembut pada keluarganya." Riwayat lain, "Sebaik-baik di
antara kamu adalah yang paling baik pada keluarganya dan aku adalah
yang paling baik terhadap keluargaku."
Di antara yang menunjukkan keteladanan beliau dalam menghormati istri
adalah menampakkan sikap lembut, penuh kasih sayang, tidak mengkritik
hal-hal yang tidak berguna untuk dikritik, memaafkan kekeliruannya,
dan memperbaiki kesalahannya dengan lembut dan sabar. Bila ada waktu
senggang beliau ikut membantu istrinya dalam mengerjakan kwajiban
rumah tanggannya.
Aisyah pernah ditanya tentang apa yang pernah dilakukan Rasulullah
saw. di rumahnya, beliau menjawab, "Rasulullah mengerjakan tugas-tugas
rumah tangga, dan bila datang waktu shalat, dia pergi shalat."
Rasulullah saw. memiliki kelapangan dada dan sikap toleran terhadap
istrinya. Bila istrinya salah atau marah, beliau memahami betul jiwa
seorang wanita yang sering emosional dan berontak. Beliau memahami
betul bahwa rumah tangga adalah tempat yang paling layak dijadikan
contoh bagi seorang muslim adalah rumah tangga yang penuh cinta dan
kebahagiaan. Kehidupan rumah tangga harus dipenuhi gelak tawa,
kelapangan hati, dan kebahagiaan agar tidak membosankan.
Bila terpaksa harus bertindak tegas, Rasulullah saw. melakukannanya
dengan disertai kelembutan dan kerelaan. Sikap keras dan tegas untuk
mengobati keburukan dalam diri wanita, sedangkan kelembutan dan kasih
sayang untuk mengobati kelemahan dan kelembutan dalam dirinya.
Khadijah Istri Teladan
Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita bangsawan Quraisy yang
kaya. Dia diberi gelar wanita suci di masa jahiliyah, juga di masa
Islam. Banyak pembesar Quraisy berupaya meminangnya, tetapi ia selalu
menolak. Ia pedagang yang sering menyuruh orang untuk menjualkan
barang dagangannya keluar kota Mekkah.
Ketika mendengar tentang kejujuran Muhammad saw., ia menyuruh
pembantunya mendatangi dan meminta Muhammad menjualkan barang
dagangannya ke Syam bersama budak lelaki bersama Maisyarah. Nabi
Muhammad menerima permohonan itu dan mendapatkan keuntungan besar
dalam perjalanan pertama ini.
Setelah mendengar kejujuran dan kebaikan Muhammad, Khadijah tertarik
dan meminta kawannya, Nafisah binti Maniyyah, untuk meminangkan
Muhammad. Beliau menerima pinangan itu dan terjadilah pernikahan
ketika beliau berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40 tahun.
Khadijah sebagai Ummul Mukminin telah menyiapkan rumah tangga yang
nyaman bagi Nabi Muhammad saw. Sebelum beliau diangkat menjadi Nabi
dan membantunya ketika beliau sering berkhalwat di Gua Hira. Khadijah
adalah wanita pertama yang beriman ketika Nabi mengajaknya masuk
Islam. Khadijah adalah sebaik-baiknya wanita yang mendukung Rasulullah
saw. dalam melaksanakan dakwahnya, baik dengan jiwa, harta, maupun
keluarganya. Perikehidupannnya harum semerbak wangi, penuh kebajikan,
dan jiwanya sarat dengan kehalusan.
Rasulullah saw. pernha menyatakan dukungan ini dengan sabdanya,
"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar. Dia
membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dan dia menolongku
dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah
mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagku anak dari
selainnya." (Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya)
Khadijah amat setia dan taat kepada suaminya, bergaul dengannya, siap
mengorbankan kesenangannya demi kesenangan suaminya, dan membesarkan
hati suaminya di kala merasa ketakutan setelah mendapatkan tugas
kenabian. Ia gunakan jiwa dan semua hartanya untuk mendukung Rasul dan
kaum muslimin. Pantaslah kalau Khadijah dijadikan sebagai istri
teladan pendukung risalah dakwah Islam.
Khadijah mendampingi Rasulullah saw. selama seperempat abad. Berbuat
baik di saat Rasulullah gelisah. Menolong Rasulullah di waktu-waktu
sulit. Membantu Rasulullah dalam menyampaikan risalah dan ikut
merasakan penderitaan pahit akibat tekanan dan boikot orang-orang
musyrik Quraisy. Khadijah menolong tugas suaminya sebagai Nabi dengan
jiwa dan hartanya.
Rasulullah saw. senantiasa menyebut-nyebut kebaikan Khadijah selam
hidupnya sehingga membuat Aisyah cemburu. Dengan ketaatan dan
pengorbanan yang luar biasa itu, pantaslah jika Allah swt.
menyampaikan salam lewat malaikat Jibril kepada Khadijah. Jibril
datang kepada Nabi, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, ini Khadiah telah
datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan dan minuman, apabila
datang kepadamu sampaikan salam dari Tuhannya dan beritahukan
kepadanya tentang sebuah rumah di surga, terbuat dari mutiara yang
tiada suara gaduh di dalamnya dan tiada kepenatan." (Bukhari)
Itulah Khadijah, sosok seorang istri yang layak dijadikan teladan bagi
wanita-wanita yang mendukung keshalehan dan tugas dakwah suaminya.
Ciri-ciri Rumah Tangga Muslim
Sendi bangunannya adalah ketakwaan kepada Allah swt. Takwa adalah
sendi yang kuat bangunan keluarga. Memilih suami/istri harus sesuai
dengan arahan Rasulullah saw., yaitu utamakan sisi agamanya.
Kebahagiaan rumah tangga bukanlah berdasarkan kesenangan materi saja,
sebab kebahagiaan sejati muncul dari dalam jiwa yang takwa kepada
Allah swt. Bila ketakwaan telah menjadi sendi utama, maka kekurangan
materi menjadi ringan. Ketakwaan yang ada di dalam dada pasangan suami-
istri memunculkan tsiqah (rasa saling percaya) dan akan melahirkan
ketentraman serta ketentraman dalam hubungan suami-istri. Hubungan
antara anggota keluarga akan terasa indah karena semua sadar akan
tanggung jawab dan hak-haknya.
Rumah yang dibangun untuk keluarga seharusnya sederhana dan
mengutamakan skala prioritas dengan mengurangi hal-hal yang tertier
dan berlebihan.
Dalam makanan dan berpakaian, seorang muslim amat sederhana,
menekankan aspek kebersihan, dan menghindari dari yang haram, sikap
berlebihan (israf), dan bermewah-mewahan. Semua anggota keluarga
dipacu untuk memperbanyak berinfak dan bersedekah. Hindari syubhat,
jauhi yang haram, itu moto mereka.
Anggaran rumah tangga dipenuhi dari rezeki yang halal dan baik. Sebab,
daging yang terbentuk dari daging haram akan dibakar oleh api neraka.
Secara teknis perlu ada kesepakatan antara suami-istri dalam
menentukan besaran dan alokasi anggaran rumah tangga. Yang jelas,
pengeluaran tidak boleh melebihi penghasilan. Cukupi diri dengan hal-
hal yang dibutuhkan, bukan memperbanyak daftar keinginan.
Perhatikan hak-hak Allah swt. Tunaikan zakat, menabung untuk pergi
haji, sediakan kotak khusus untuk sedekah bagi kemaslahatan umat.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment