Friday, November 12, 2010

[Milis_Iqra] Benarkah Ahmadinejad Yahudi?

Benarkah Ahmadinejad Yahudi?

PostDateIconTuesday, 13 October 2009 14:26 | PostAuthorIconWritten by
Jaka | PDF Print E-mail

* Lintas Berita

alt
Belum lama ini, Telegraph.co.uk-harian berita dari Inggris- memuat
sebuah foto Presiden Iran Ahmadinejad sambil mengangkat kartu
identitasnya selama pemilihan umum Maret 2008 yang diindikasikan
memiliki akar Yahudi. Berita itu kemudian menjadi bahan sorotan khusus
sejumlah media di Indonesia.

Menurut klaim Koran Telegraph, dokumen close-up itu mengungkapkan
bahwa Ahmadinejad sebelumnya dikenal sebagai Sabourjian - atau kain
tenun dalam arti nama bahasa Yahudi. Eramuslim yang mengutip laporan
Koran Telegraph, melaporkan, sebuah catatan pendek yang tertulis di
kartu itu menunjukkan keluarganya berubah nama menjadi Ahmadinejad,
ketika mereka dikonversi untuk memeluk Islam setelah kelahirannya.
Sabourjian berasal dari Aradan, tempat kelahiran Ahmadinejad, dan nama
itu diturunkan dari "penenun dari Sabour", nama untuk selendang Tallit
Yahudi di Persia. Nama ini, ada dalam daftar nama cipta untuk orang
Yahudi di Iran, menurut Departmen Dalam Negeri Iran.

Ali Nourizadeh, dari Pusat Studi Arab dan Iran, mengatakan: "Aspek
latar belakang Ahmadinejad menjelaskan banyak tentang dirinya. Dengan
membuat pernyataan-pernyataan anti-Israel, ia sedang mencoba untuk
menumpahkan kecurigaan tentang hubungannya dengan Yahudi. Ia merasa
rentan dalam masyarakat Syiah yang radikal." Seorang ahli yang
berpusat di London Yahudi Iran mengatakan, "Dia telah mengubah namanya
karena alasan agama, atau setidaknya orangtuanya," kata kelahiran
Yahudi Iran yang tinggal di London itu . "Sabourjian dikenal sebagai
nama Yahudi di Iran. Seorang jurubicara kedutaan Israel di London, Ron
Gidor, mengatakan bahwa, "Ini bukan sesuatu yang akan kami bicarakan."

Lebih lanjut Eramuslim menyebutkan, Ahmadinejad tidak menyangkal
namanya berubah ketika keluarganya pindah ke Teheran pada tahun 1950-
an. Tapi dia tidak pernah mengungkapkan perubahan berhubungan dengan
pergantian keyakinan. Ahmadinejad tumbuh menjadi insinyur yang
memenuhi syarat dengan gelar doktor dalam manajemen. Sebelum terjun
jadi politisi, Ahmadinejad bertugas sebagai tentara pada Pengawal
Revolusi.

Menanggapi pemberitaan di atas, Irman Abdurrahman, seorang analis
independen, dalam sebuah catatan lepasnya menulis, "Dalam kamus
kelompok sayap kanan pro-Israel, ada dua cara membunuh karakter musuh
mereka. Pertama, menuduh orang itu sebagai anti-Semit (anti-Yahudi).
Kedua, menebar isu bahwa orang itu berdarah Yahudi yang membenci
Yahudi (self-hating Jew). Dan, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
adalah target terbaru mereka. Demikian Irman Abdurrahman, analis
independen politik Timur Tengah mengawali tulisannya."

Dalm bagaian artikelnya, Irman mengutip pernyataan Meir Javedanfar,
analis Timur Tengah Israel kelahiran Iran seperti dimuat harian
Inggris lainnya, The Guardian, pada 5 Oktober 2009. Javedanvar
mengatakan "Sebagai orang yang pernah menulis biografinya, saya akan
sangat senang mengatakan kepada anda bahwa klaim ini tidaklah akurat.
Sabourjian adalah nama yang disematkan kepada para pelukis corak
karpet. Sebagai catatan, orang Yahudi di Iran adalah komunitas Yahudi
paling tua ketimbang Yahudi di kebanyakan negara Eropa. Sehingga di
Iran orang Islam dan Yahudi kerap berbagi nama belakang yang sama."

Menurut Cyrus Safdari, analis Timur Tengah kelahiran Iran lainnya, isu
Ahmadinejad sebagai "Yahudi yang membenci keyahudiaannya" merupakan
kelanjutan dari propaganda "Ahmadinejad adalah Hitler". Bukan rahasia
lagi jika Hitler secara luas diklaim memiliki akar Yahudi, dan latar
belakang inilah yang menyebabkan sang "fuhrer" sangat membenci Yahudi.

Bagian menggelikan dari klaim di Telegraph adalah bahwa -jian
merupakan akhiran yang khusus untuk orang Yahudi. Mungkin seseorang
harus menjelaskan hal ini kepada George Deukmajian, mantan gubernur
California keturunan Armenia. Atau kepada semua orang Armenian lainnya
yang selama berabad-abad hidup di Iran dengan nama belakang berakhiran
-jian.

Rumor Ahmadinejad seorang Yahudi sebenarnya bukan hal baru. Pada awal
2009, Radio Liberty/Radio Free Europe pernah memuat isu yang sama
dengan berlandaskan tulisan blog orang Iran yang anti-Ahmadinejad.
Selain itu, semua penulis biografi Ahmadinejad telah secara rinci
menulis tentang keluarganya. Alhasil, nama "Sabourjian" bukanlah
rahasia lagi yang menuntut media sekelas Telegraph untuk
membuktikannya dengan meng-"close-up" KTP Ahmadinejad.

Sementara itu, Qanaatgar, seorang warga Iran ketika ditanya masalah
ini oleh wartawan IRIB Bahasa Indonesia mengatakan, "Ada kemungkinan
bahwa Saburjian itu adalah nama paswand. Istilah paswand itu berbeda
dengan nama khanevadeh (nama famili)." Menurut Qanaatqar, nama pasvand
jarang sekali dipakai di Iran, bahkan bisa jadi hanya 10 persen warga
Iran yang menggunakannya. Nama pasvand kadang berhubungan dengan
latarbelakang seseorang, yang bisa jadi itu adalah nama pekerajaan
nenek moyangnya atau tempat tinggalnya.

Di Iran, nama famili adalah sebuah kelaziman. Warga Iran selain
mempunyai nama kecil, juga memiliki nama keluarga. Di negara ini,
memanggil nama keluarga adalah bagian dari etika. Hanya teman dekat
yang bisa memanggil nama kecil.

Masih mengenai nama pasvand, ada seorang wartawan Iran bernama Jourab
Duzd. Orang Indonesia yang mendengar nama itu akan merasa geli karena
artinya adalah penjahit kaos kaki. Ternyata, nama itu adalah nama
paswand yang berhubungan pekerjaan nenek moyangnya sebagai penjahit
kaos kaki. Sekarang, dia mengganti namanya dengan Hekmat Jou yang
artinya pencari hikmah. Karena menurutnya, nama Jourab Douzd sudah
tidak relevan. Menurut istrinya, nama itu harus diganti karena bisa
jadi bahan cemoohan teman-teman anaknya.

Lebih lanjut Qanaatgar menjelaskan bahwa dirinya juga mempunyai nama
pasvand Lemudahi. Tapi nama pasvand itu sudah tidak digunakan lagi
karena itu adalah nama tempat tinggal yang ia tidak pernah
mengunjunginya, bahkan bisa jadi sudah tidak ada lagi. Untuk itu, nama
pasvand Lemodahi dianggap tidak relevan lagi. Qanaatqar adalah nama
khanevedeh (nama famili)nya, sedangkan nama kecilnya adalah Mohammad.

Satu hal yang menarik lagi, mereka ketika mengganti nama harus meminta
izin kepada instansi resmi yang bertugas mendata warga (Sabte Ahval).
Terkadang seseorang yang ingin mengganti nama, tidak disetujui oleh
Sabte Ahval, karena nama yang dipilih bisa menjadi hak paten keluarga
tertentu. Sebagai contoh, Yaser, salah satu rekan di IRIB, mempunyai
nama pesvand Shuri yang berartikan "Ceria". Dia juga menghapus nama
paswandnya dan menambahkan namanya dengan Mousavi. Meski dia seorang
sayid (keturunan Rasulullah Saww), tapi Sabte Ahval tidak mengizinkan
penggantian nama itu ke Mousavi, kecuali dia harus meminta izin kepada
Ayatollah Mousavi Hamedani. Akhirnya, Yaser menambahkan nama Mousavi
itu dengan Nia. Dengan cara itu, ia tidak perlu lagi meminta izin
kepada Ayatollah Mousavi Hamedani. Ia sekarang pun dikenal dengan nama
Sayed Yaser Mousavi Neya.

Hal yang sama juga dialami Jourab Douzd yang mau mengganti namanya
dengan Hakekat Jou yang berartikan pencari hakekat. Tapi nama itu
ternyata sudah dimiliki oleh sebuah keluarga besar di Iran, sehingga
dia harus meminta izin kepada keluarga itu. Karena tidak mau repot,
dia akhirnya mengganti nama dengan Khedmat Jou.

Sabte Ahval di Iran sepertinya berfungsi menjaga kultur keluarga.
Kondisi ini kadang membuat repot warga asing yang melahirkan anaknya
di negara ini. Maftuhin, teman asal Indonesia yang bekerja di IRIB,
mengalami problema itu. Ia memberi namanya dengan nama Mohammad Zaki.
Nama Zaki itu dipermasalahkan oleh pihak Sabte Ahval yang mungkin
dianggap nama khanevedeh yang tidak pas dengan kultur Iran. Sabte
Ahval sempat mengusulkan supaya mengganti nama anaknya. Setelah
Maftuhin memberikan penjelasan, pihak Sabte Ahval akhirnya dapat
memahami. Bahkan ada bebrapa nama keluarga di Iran seperti Noukari
(budak) yang bakal dilarang Sabte Ahval unt uk digunakan.

Setelah mengamati penjelasan di atas, nama Saburjian yang diimbuhkan
pada Ahmadinejad kemungkinan adalah nama pasvand yang dianggap tidak
relevan lagi. Indikasi kuat menyebutkan bahwa Saburjian adalah nama
tempat yang bisa jadi tidak dikenal, bahkan sudah tidak ada lagi di
Iran. Untuk itu, ada kemungkinan nama Saburjian itu dihapus oleh
Ahamdinejad karena dianggap tidak relevan.

Hingga kini, keakuratan berita tersebut masih dipertanyakan; Apakah
Ahmadinejad benar-benar mempunyai nama itu dan menghapus nama itu?
Kalaupun itu dilakukan oleh Ahmadinejad, maka itu adalah hal yang
wajar, bahkan sudah menjadi tradisi masyarakat negara ini. Namun hal
yang menjadi masalah adalah pengaitan nama itu dengan keluarga Yahudi
yang dilaporkan media massa Barat. Penggantian nama itu (jika benar)
sengaja dipelintir media massa Barat untuk memojokkan Ahmadinejad dan
menghubungkannya sebagai keluarga Yahudi. Presiden Republik Islam Iran
mempunyai nama kecil, Mahmoud, sedangkan nama keluarganya adalah
Ahmadinejad. (irib)

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment